Anda di halaman 1dari 24

MODUL PRAKTIKUM

BIOEKOLOGI MOLUSKA

Disusun oleh:
TIM Pengampu dan Asisten
MK Bioekologi Moluska

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Diponegoro
Semarang
2020
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PRAKTIKUM


MATA KULIAH : BIOEKOLOGI MOLUSKA
KODE MK/ SKS/ SEMESTER : IMP21329/ 3 SKS/ VI
TIM PENGAMPU KULIAH & : Ir. Siti Rudiyanti, M.Si.
PRAKTIKUM Prof. Norma Afiati, MSc., PhD
Wiwiet Teguh Taufani, S.Pi, M.Si

TIM ASISTEN : Anis Rohadatul Aisy


Ana Mutmainah
Daviani Widawati
Fitriana Hidayatul M.
Mega Wahyu Susilowati
Trisha Putri Valentina

WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIKUM : Semester Genap 2020- 2021


Laboratorium Hidrobiologi dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan FPIK Universitas Diponegoro

DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH : Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa bahwa ilmu Bioekologi Moluska adalah aplikasi ilmu
Biologi dan ilmu Perikanan. Dengan demikian pengajaran Bioekologi Moluska lebih spesifik ditujukan agar mahasiswa
mendapatkan dasar dan persepsi yang mapan mengenai berbagai fungsi ekologis maupun ekonomis penting sebuah
kelompok besar organisme tak bertulang belakang; khususnya ditinjau dari segi interaksi antara fungsional biologi
organisme terhadap fungsi ekologinya.

STANDAR KOMPETENSI MATA KULIAH : Setelah menyelesaikan praktikum mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan dengan benar interaksi antara
fungsi biologi organisme terhadap fungsi ekologi Moluska di alam.
Grup: 8
MODUL I: GASTROPODA
TOPIK 1 : Morfologi dan Anatomi Tgl: 13 Maret 2020

Nama: NIM: Ttd: ...................


Ulaika Humul Faizun 26010117140016 ..

Pengantar Teori Praktikum


Moluska merupakan kelompok hewan yang memiliki sifat triploblastik selomata serta
juga invertebrata yang bertubuh lunak dan juga multiseluler. Kata Moluska ini berasal dari
bahasa Yunani yaitu molluscus yang artinya ialah lunak. Moluska ini termasuk ke dalam
salah satu hewan yang lunak, baik itu dengan cangkang atau juga tanpa cangkang . Seperti
dari berbagai jenis kerang-kerangan, siput, cumi-cumi serta juga kerabatanya. Moluska
adalah hewan tidak bersegmentasi, memiliki kaki berotot, kepala, massa visceral yang
mengandung sebagian besar sistem organ, dan mantel berdaging yang mengeluarkan
cangkang berkapur.
Gastropoda merupakan suatu organisme yang mempunyai visceral mass terletak
pada sebuah ruang di bagian atas cangkangnya dan oleh karenanya disebut univalve.
Dalam filum Moluska, Gastropoda merupakan golongan yang distribusinya paling meluas,
paling berhasil menghuni berbagai habitat baik laut, payau, tawar maupun darat. Secara
umum cangkang Gastropoda berbentuk seperti kerucut ( apex), atau lebih tepatnya terbentk
dari sebuah tabung yang melingkari sebuah sumbu. Sumbu kerucut diberi nama columella.
Puncak kerucut merupakan bagian tertua (apex) sedangkan bagian yang termuda atau
dibentuk paling akhir oleh pemilik cangkang adalah gelung terbesar dan terbuka disebut
apertura yaitu tempat bersembunyinya kaki dan kepala. Pada keadaan apertura dihadapkan
kepada pengamat dengan apex di atas, bila apertura berada di sebelah kanan pengamat,
maka cangkang disebut menutar ke kanan/ dextral, dan bila posisi sebaliknya yaitu apertura
berada di sebelah kiri pengamat maka berarti cangkang melingkar ke arah kiri/ sinistral.
Kebanyakan spesies Gastropoda cangkangnya melingkar ke kanan.
Cangkang terdiri atas tiga lapisan yaitu periostracum/periostrakum (semacam zat
tanduk), lapisan prismatic/prismatik dan lapisan nacre (mutiara). Periostrakum adalah
lapisan tipis protein dan zat organik yang disebut conchiolin. Pada lapisan prismatik CaCO3
tersusun dalam dalam bentuk kristal vertikal sedangkan lapisan nacre terdiri atas beberapa
lapisan tipis CaCO3 yang berkilau. Warna bentuk dan hiasan cancgkang beraneka ragam
serta berlainan untuk setiap spesies.

Tujuan
1. Mengenali berbagai jenis/spesies Gastropoda baik darat, payau maupun laut melalui
karakteristik morfologi, bentuk cangkang, warna, ukuran dll.

Kompetensi
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan morfologi masing-masing jenis Gastropoda
2. Menjelaskan anatomi masing-masing jenis Gastropoda
Gambar 1. Karakteristik umum bagian cangkang Gastropoda
Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Sampel berbagai jenis Gastropoda yang bentuknya utuh agar dapat diukur morfometrinya
(jika memungkinkan disediakan variasi berbagai ukuran).

b. Alat
1. Jangka sorong/kaliper geser
2. Kaca pembesar
3. Busur derajat
4. Alat tulis dan buku gambar
5. Alat pembersih cangkang untuk membebaskan dari epifauna yang melekat
6. Nampan parafin
7. Benang jahit
8. Jarum

c. Metoda
1. Mengambil sampel yang telah disediakan
2. Mengidentifikasi setiap spesies yang disediakan dengan mengamati bentuk cangkang
(apakah mengulir dexter atau sinister), mengamati karakteristik periostrakum, mengukur
panjang dan lebar cangkang serta apertura, bentuk apertura, jumlah dan tipe gigi pada
apertura, tipe operkulum, tipe akresi (penambahan) cangkang, tipe protokonka, dll
3. Melihat pecahan cangkang vertikal Gastropoda pada mikroskop (bila preparat tersedia)
4. Menyusun laporan praktikum dengan mempelajari ekologi Gastropoda berdasarkan
referensi yang ada.
5. Cara menghitung lingkar pertumbuhan cangkang & tipe protokonka Gastropoda
Protoconcha adalah gelung apex, khususnya yang berbatas jelas terhadap gelung-gelung
berikutnya. Pada Gastropoda darat, protoconcha dibentuk selagi masih dalam telur.
6. Letakkan cangkang dengan bantuan malam sehingga apex dapat diamati dengan kaca
pembesar. Gambar dan tentukan jumlah lingkar pertumbuhan cangkang itu dan amati
tipe/bentuk protoconha-nya

Hasil Pengukuran

Tabel
Hasil Pengukuran Morfometri Gastropoda di Laboratorium Pemanfaatan dan Pengelolaan
Sumberdaya Ikan dan laut (PSDIL) pada tanggal 13 Maret 2020 pukul 15.30

Pengukuran
No Genus Morfometri (mm) Ciri-ciri morfologi
panjang lebar
1 Strombus canarium 50 41 Warna cream, obtuse conical, dextral,

globose, tekstur cangkang halus.


2 Nassarius dorsatus 39 20 Warna cream keabuan, conical, dextral,

elongate conic, tekstur cangkang sedikit

bergerigi pada bagian puncak dan halus


Pengukuran
No Genus Morfometri (mm) Ciri-ciri morfologi
panjang lebar
pada bagian bawah.
3 Conus collisus 45 26 Warna cream kecoklatan, conical,

dextral, globose , tekstur cangkang

halus.
4 Pila ampullacea 43 35 Warna coklat, conical, dextral,

depressed, tekstur cangkang halus.


5 Rhinocalvis vertagus 52 21 Warna putih kekuningan, conical,

dextral, elongate conic, tekstur

cangkang kasar.
6 Strombus labiatus 46 31 Warna cream kecoklatan, obtuse conical,

dextral, globose, tekstur cangkang

bergerigi.

Pembahasan: (perbedaan morfologi pada tiap jenis)


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, salah satu spesies yang didapatkan
yaitu Strombus canarium. Spesies ini memiliki warna yang cerah pada cangkanya, yaitu
berwarna cream cerah. Memiliki bentuk cangkang globose dengan tipe protokonka yaitu
obtuse conical. Bukaan yang dimiliki oleh spesies ini yaitu dextral, dimana putaran cangkang
yang dimiliki oleh gastropoda mengarah ke kanan. Pengukuran morfometri yang didapat
yaitu panjang 50 mm dan lebar 41 mm. Tekstur dari cangkang yang dimiliki yaitu halus,
tanpa adanya gerigi atau kasar dengan perpaduan corak-corak garis yang tidak terlalu
kentara. Gastropoda tipe ini biasanya dikenal dengan sebutan siput gonggong. Siput
gonggong banyak ditemukan pada substrat pasir berlumpur yang ditumbuhi tanaman laut
seperti rumput setu, samo-samo ( Enhalus accroides) dan Thalassia sp. Kondisi perairan
dimana banyak ditemukan siput gonggong, salinitasnya berkisar 26-32 ‰, pH antara 7,1-
8,0, oksigen terlarut 4,5-6,5 ppm, kecerahan air 0,5 – 3,0 meter serta suhu berkisar 26-
30°C. Menurut Nasution dan Siska (2011), siput gonggong memakan plankton, detritus dan
lamun. Siput gonggong adalah organisme yang dioecious, yaitu organisme yang masing –
masing terlihat jelas antara jantan dan betina. Musim pemijahan berlangsung mulai akhir
Nopember hingga awal Maret. Telur – telur yang telah menetas akan berkembang dalam
empat tingkat yang melalui masa periode pendek sebagai planktonik. Pada umur hari 0-3
hari adalah tingkat I veligers; setelah berumur 4-8 hari larva mencapai tingkat II; pada
umur 9-16 larva mencapai tingkat III; selanjutnya pada umur 17 hari masuk kepada tingkat
IV metamorphosis. Metamorphosis dinyatakan bila telah hilang lobes velar pada larva dan
munculnya propodium yang khas untuk bergerak dari juvenil siput gonggong.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, spesies lain yang didapatkan yaitu
Conus collisus. Spesies ini memiliki warna yang gelap pada cangkanya, yaitu berwarna
cream kecoklatan. Memiliki bentuk cangkang globose dengan tipe protokonka yaitu conical.
Bukaan yang dimiliki oleh spesies ini yaitu dextral, dimana putaran cangkang yang dimiliki
oleh gastropoda mengarah ke kanan. Pengukuran morfometri yang didapat yaitu panjang 45
mm dan lebar 26 mm. Tekstur dari cangkang yang dimiliki yaitu halus, tanpa adanya gerigi
atau kasar dengan perpaduan corak-corak garis yang kentara. Keong konus atau cone shell
atau Conus sp. merupakan siput laut yang dikenal karena bentuknya yang unik dan mudah
dikenali serta dikenal sebagai hewan invertebrata laut yang beracun dan harus diwaspadai.
Bagian luar cangkang terkadang dilapisi oleh lapisan transparan yang disebut periostracum.
Jenis-jenis keong laut yang dianggap berbahaya dan sering dapat mencelakai manusia
antara lain adalah dari famili Conidae, kelas Gastropoda dari filum Mollusca. Jenis-jenis
keong ini dikatakan berbahaya karena memiliki bisa yang dapat melumpuhkan atau bahkan
mematikan korbannya. Keong famili Conidae termasuk hewan pemangsa (predacious
carnivora) dan aktif berburu atau mencari mangsa pada malam hari (nokturnal). Di alam
keong ini hidup di laut dan mereka terkenal sangat buas sehingga ditakuti oleh jenis-jenis
invertebrata lain, terutama yang menjadi mangsanya. Menurut Bingham et al. (2014),
cangkangnya berbentuk konus atau kerucut yaitu bagian pangkal cangkang (posterior) lebih
lebar daripada bagian ujung cangkang (anterior). Bagian spire memiliki bentuk dan ukuran
yang bervariasi antar spesies. Aperture yaitu celah bibir tempat keluarnya tubuh sempit dan
relatif panjang. Ukuran dari keong dewasa bervariasi dari 1 cm sampai 80 cm. Pola warna
dan bentuk keong konus sangat bervariasi dan dijadikan sebagai karakter dalam identifikasi.
Kecerahan warna dari keong konus dapat dipengaruhi oleh habitatnya. Misalnya keong
konus yang hidup di pantai yang tercemar minyak atau sampah memiliki warna cangkang
yang kusam.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, spesies lain yang didapatkan yaitu
Nassarius dorsatus. Spesies ini memiliki warna yang sedikit gelap pada cangkanya, yaitu
berwarna cream keabuan. Memiliki bentuk cangkang elongate conic dengan tipe protokonka
yaitu conical. Bukaan yang dimiliki oleh spesies ini yaitu dextral, dimana putaran cangkang
yang dimiliki oleh gastropoda mengarah ke kanan. Pengukuran morfometri yang didapat
yaitu panjang 39 mm dan lebar 20 mm. Tekstur dari cangkang yang dimiliki yaitu sedikit
bergerigi pada bagian puncak dan halus pada bagian yang dekat dengan operculum. Dari
distribusinya banyak dijumpai dihutan mangrove yang berada di dekat muara sungai. Hutan
mangrove merupakan habitat bagi berbagai biota laut seperti udang, ikan, kepiting, kerang
termasuk salah satu di antaranya adalah keong mata merah serta biota lainnya. Menurut
Nurliya et al. (2017), keong ini selain dikonsumsi oleh masyarakat juga dijual dipasar karena
memiliki harga yang cukup tinggi. banyak memiliki fungsi dan manfaat tersendiri baik dari
segi makanan karena nilai gizinya juga memiliki peranan penting dalam menjaga
keseimbangan ekologi. Spesies banyak dikumpulkan oleh masyarakat dengan cara
menangkap langsung pada habitat alaminya dengan memperhitungkan jumlah dan ukuran-
nya.
Grup: 8

Tgl: 27 Maret 2020

MODUL I: GASTROPODA
TOPIK 2 : Identifikasi

Nama: NIM: Ttd: ...................


Ulaika Humul Faizun 26010117140016 ..
Pengantar Teori Praktikum
ldentifikasi makhluk hidup secara konvensional awalnya dilakukan dengan cara
membandingkan aspek morfologi dan anatomi, yaitu membandingkan bagian-bagian tubuh
dari makhluk hidup yang diidentiflkasi. Persamaan dan perbedaan yang muncul antar jenis
makhluk hidup akhirnya menjadi dasar pengklasifikasian, membagi makhluk hidup ke dalam
beberapa kelompok, filum, kelas, ordo, famili dan seterusnya sampai ke tingkat jenis. Semakin
banyak karakter yang sama maka memiliki hubungan kekerabatan yang semakin dekat, dan
sebaliknya semakin banyak perberbedaan karakter yang dimiliki maka hubungan
kekerabatannya semakin jauh. Kelas Gastropoda memiliki bagian-bagian tubuh yang dijadikan
sebagai karakter untuk kunci identifikasi. Beberapa bagian tubuh bahkan merupakan karakter
khusus yang banya dimiliki oleh Kelas Gastropoda, salah satunya adalah operkulum.

Tujuan
1. Mengenali berbagai jenis/spesies Gastropoda baik darat, payau maupun laut melalui
karakteristik morfologi, bentuk cangkang, warna, ukuran dll melalui metode
identifikasi.

Kompetensi
Mahasiswa mampu:
1. Mengidentifikasi berbagai jens/spesies Gastropoda

Prosedur Kerja
a. Bahan
1. Sampel berbagai jenis Gastropoda yang bentuknya utuh agar dapat diidentifikasi dengan
benar (jika memungkinkan disediakan variasi berbagai ukuran).

b. Alat
1. Jangka sorong/kaliper geser
2. Kaca pembesar
3. Busur derajat
4. Alat tulis dan buku gambar
5. Alat pembersih cangkang untuk membebaskan dari epifauna yang melekat
6. Nampan parafin
7. Buku identifikasi Gastropoda.

c. Metoda
1. Mengambil sampel yang telah disediakan
2. Mengidentifikasi setiap spesies yang disediakan dengan mengamati bentuk cangkang
(apakah mengulir dexter atau sinister), mengamati karakteristik periostrakum, mengukur
panjang dan lebar cangkang serta apertura, bentuk apertura, jumlah dan tipe gigi pada
apertura, tipe operkulum, tipe akresi (penambahan) cangkang, tipe protokonka, dll
3. Melihat pecahan cangkang vertikal Gastropoda pada mikroskop (bila preparat tersedia)
4. Menyusun laporan praktikum dengan mempelajari ekologi Gastropoda berdasarkan
referensi yang ada.
5. Cara menghitung lingkar pertumbuhan cangkang & tipe protokonka Gastropoda
Protoconcha adalah gelung apex, khususnya yang berbatas jelas terhadap gelung-gelung
berikutnya. Pada Gastropoda darat, protoconcha dibentuk selagi masih dalam telur.
Letakkan cangkang dengan bantuan malam sehingga apex dapat diamati dengan kaca
pembesar. Gambar dan tentukan jumlah lingkar pertumbuhan cangkang itu dan amati
tipe/bentuk protoconha-nya.

Gambar 2. Lingkar Pertumbuhan Cangkang Gastropoda, B. Gigi pada Apertura Gastropoda

Gambar 3. Tipe Protokonka pada Gastropoda


Gambar 4. Sudut dan Arah Garis Pertumbuhan Gelung pada Cangkang Gastropod
Spesies: Strombus canarium

: Mollusca
Filum

: Gastropoda
Kelas

: Caenogastropoda
Sub Kelas

: Littorinimorpha
Ordo

:
Sub Ordo

: Strombidae
Famili

: Stromboidea
Sub Famili

: Strombus
Genus

: Strombus canarium
Spesies

Spesies:

: Mollusca
Filum

: Gastropoda
Kelas

: Caenogastropoda
Sub Kelas

: Neogastropoda
Ordo

: Toxoglosa
Sub Ordo

: Conidae
Famili

: Coninae
Sub Famili

: Conus
Genus

: Conus collisus
Spesies
Spesies: Nassarius dorsatus

: Mollusca
Filum

: Gastropoda
Kelas

: Caenogastropoda
Sub Kelas

: Neogastropoda
Ordo

:
Sub Ordo

: Nassariidae
Famili

: Nassariinae
Sub Famili

: Nassarius
Genus

: Nassarius dorsatus
Spesies

Spesies: Strimbus mutabilis

: Mollusca
Filum

: Gastropoda
Kelas

: Caenogastropoda
Sub Kelas

: Littorinimorpha
Ordo

: Stromboidea
Sub Ordo

: Strombidae
Famili

: Strombidae
Sub Famili

: Strombus
Genus

: Strombus mutabilis
Spesies

Spesies: Pila ampullacea


: Mollusca
Filum

: Gastropoda
Kelas

: Caenogastropoda
Sub Kelas

: Architaenioglossa
Ordo

: Orthogastropda
Sub Ordo

: Ampullaridae
Famili

: Ampullarioidea
Sub Famili

: Pila
Genus

: Pila ampullacea
Spesies

Spesies:Rhinoclavis vertagus

: Mollusca
Filum

: Gastropoda
Kelas

: Caenogastropoda
Sub Kelas

: Caenogastropoda
Ordo

: Ceriithoidea
Sub Ordo

: Cerothiidae
Famili

: Cerithinae
Sub Famili

: Rhinoclavis
Genus

: Rhinoclavis vertagus
Spesies

Simpulan dan Saran


a.Simpulan
Pila ampullacea berwarna cokelat kehitaman, tipe protokonka calareous, bukaan
cangkang dextral, bentuk cangkang membulat, tekstur halus. Conus sp. Berwarna cream
kecokelatan, tipe protokonka obtuse conical, bukaan cangkang dextral. Canidia
hermandiana warna cream keabuan, tipe protokonka obtuse conical, bukaan cangkang
dextral. Strombus mutabilis yang memiliki ciri-ciri berwarna cream, tipe protokonka obtuse
conical, dan memiliki bukaan cangkang dexral. Pada pengukuran morfometri didapatkan
hasil panjang 50 mm dan lebar 41 mm. Siput ini juga dikenal dengan nama siput gonggong,
sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa siput gonggong merupakan biota yang
hidupnya menetap di dasar perairan. Rhinoclavis vertagus memiiki tubuh berwarna cokelat
dengan tipe protokonka mammilate. Spesies ini memiliki bukaan cangkang dextral (menutar
ke kanan) dan bentuk cangkang kerucut memanjang dan tebal. Tesktur tubuh spesies ini
adalah bergelombang dan halus. Pengukuran morfometri terhadap spesies ini memiliki
panjang tubuh 50 mm dan lebar tubuh 19 mm. Strombus labiatus, Warna cream
kecokelatan, tipe protokonka obtuse conical, bukaan cangkang dextral.

b. Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat diberikan saran :
1. Sebaiknya, praktikum dilaksanakan secara bergilir, agar ruagan yang dipakai tidak terlalu
sempit.
2. Sebaiknya, spesies yang diamati adalah spresies hidup, agar dapat mengamati lebih baik
lagi.
3. Sebaiknya, alat sectio yang digunakan lebih banyak, agar tidak menunggu terlalu lama
dalam mengamati anatomi.

c. Pustaka
Bingham, J.P., Likeman, dan R.K.,Hawley, J.S. 2014. Conotoxins, in Manual of Security
Sensitive Microbes and Toxins (ed. D. Liu), CRC PressISBN : 146653960.

Nasution dan Siska. 2015. Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Sedimen dan Siput
Strombus canarium di Perairan Pantai Pulau Bintan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 5 (2) :
82-93.

Nurliya, S. Nasution, dan S.H. Siregar. 2017. Studi Ekologi Keong Mata Merah (Canidia
Hermandiana) pada Ekosistem Muara Sungai Jangkang Desa Selat Baru Kabupaten
Bengkalis Provinsi Riau. Jurnal Marine and Science University of Riau, 2 (1) : 1-11.

Lampiran 1. Dokumentasi
Spesies : Pila ampullacea

Asli Internet

Penjelasan
Berdasarkan FAO, ciri-ciri spesies Pila ampullacea di antaranya:
1. Karakteristik cangkang:
a. Cangkang berbentuk bulat atau oval kerucuk
b. Struktur luar cangkang halus dan mengkilap
c. Bukaan cangkang besar setengah lingkaran
d. Tidak terdapat saluran siphonal
e. Umbilicus terbuka atau tertutup, kadang-kadang dengan tulang rusuk internal (= funicle)

Spesies : Conus collisus

Asli Internet

Penjelasan
Berdasarkan FAO, ciri-ciri spesies Conus collisus di antaranya:
2. Karakteristik cangkang:
a. Ukuran cangkang medium, sangat berat;
b. Spiranya sedikit datar;
c. Body whorl halus
d. Aperture dalam berwarna putih;
e. Habitat biasanya dasar berpasir
Warna cangkang umumnya kuning polos (kadang keputihan), kadang-kadang dengan garis spiral
coklat muda halus

Spesies : Nassarius dorsatus


Asli Internet
Penjelasan
Berdasarkan FAO, ciri-ciri spesies Nassarius dorsatus di antaranya:
3. Karakteristik cangkang:
a. Cangkang berbentuk bulat, biasanya dengan puncak kerucut dan cukup tinggi;
b. Badan besar yang dibatasi oleh alur spiral yang kuat ;
c. Aperture agak kecil dan bulat teratur, dengan kanal siphonal yang sangat pendek dan
berulang;
d. Outer lip agak tebal, halus atau dentikulasi ke dalam;
e. Inner lip halus bergerigi lemah;
f. Operculum lebih kecil dari aperture.

Spesies : Strombus mutabilis

Asli Internet
Penjelasan
Berdasarkan FAO, ciri-ciri spesies Strombus mutabilis di antaranya:
4. Karakteristik cangkang:
a. Cangkang berbentuk pir hingga fusiform, dengan bentuk body whorl melebar
b. Lapisan luar cangkang seperti melingkar/memutar, dengan periostrakum yang tebal
c. Bukaan cangkang besar dan bulat telur yang kemudian menyempit ke arah anterior
d. Kanal siphonal terbuka, pendek hingga panjang
Spesies : Rhinoclavis vertagus

Asli Internet
Penjelasan
Berdasarkan FAO, ciri-ciri spesies Rhinoclavis vertagus di antaranya:
5. Karakteristik cangkang:
a. Ukuran cangkang medium, keras, berbentuk fusiform;
b. Uliran menggembung;
c. Aperture berbentuk obliquely ovate (miring bulat telur) warna putih;
d. Outer lip halus, agak tipis dan melengkung;
e. Inner lip tebal
f. Warna cangkang umumnya putih terang sampai kuning kecoklatan dengan tanda
kepucatan di bawah suture.

Spesies : Strombus labiatus

Asli Internet
Penjelasan
Berdasarkan FAO, ciri-ciri spesies Strombus labiatus di antaranya:
6. Karakteristik cangkang:
a. Cangkang bervariasi bentuknya seperti fusiform
b. Tekstur cangkang terluar mengkilap dan berwarna cerah
c. Bukaan cangkang panjang, dengan kanal siphonal pendek dan lebar di depan
d. Inner lip memilki lipatan yang kuat dan miring, terletak dibagian belakang poster
124356

8
Anatomi Genus : Pila
Keterangan :
1. Mouth
2. Cephalic tentacle
3. Penis
4. Apex
9 5. Mantle skirt
6. Eye
10 7. Foot
8. Labial tentacle
11 9. Lung
10. Testis
11. Digestive ceccum
12 12. Kidney
13. Penis sheath

13

Nilai:..........................tanggal:..................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................

Anda mungkin juga menyukai