Anda di halaman 1dari 58

COELENTERATA

QONITA NURRAENI 3425164081


ZAKIAH NUR AFIFAH 3425165013
ZICO ARMAN 3425163174
Definisi

Coelentearata berasal dari kata coilos=berongga dan selom dan


enteron=usus. Namanya diambil dari rongga yang berfungsi sebagai usus
yakni solenteron.
Coelenterata hidup di air, baik itu air laut ataupun air tawar.
Hidup berkoloni atau soliter dan berenang bebas atau menempel pada subrat
Coelenterata termasuk hewan diploblastik (tersusun 2 lapisan kulit), yaitu
ektoderma dan endoderma. Lapisan ektoderma disebut juga lapisan
epidermis. Sedangkan lapisan endoderma bisa disebut dengan gastrodermis
(gaster = perut, dermis = kulit).
Karakteristik Umum

Morfologi
Tubuh simetri radial

Bentuk tubuhnya dibedakan menjadi 2 macam,


yaitu:
1) Polip : berbentuk tabung, (menempel pada
substrat), dan berkembang biak secara vegetatif
2) Medusa : berbentuk payung, berenang bebas
dan berkembang secara generatif
Epitelium luar (epidermis)
Epitelium luar
Mesoglea Mulut
Mesoglea
Gastrosol
Gastrosol
Epitelium dalam (gastrodermis) Epitelium dalam
(gastrosol)
Mulut
Tentakel

Bentuk medusa Bentuk polip


Memiliki sel penyengat atau sel Knidoblast yang mengandung racun
sengat disebut nematosit
Anatomi

Struktur tubuh
dipoblastik dan diantara Mempunyai mulut tapi
2 lapisan terdapat tak memiliki anus
mesoglea

Rangka luar tersusun dari Mulutnya dikelilingi


zat kapur atu kitin tentakel
Struktur Coelenterata
Lapisan epidermis, terdiri dari 5 tipe sel :
1)Sel epiteliomuskuler, Berfungsi untuk proteksi dan kontraksi. Sel
epiteliomuskuler pada ujung bebas melekat satu dengan yang lain. Ujung yang
melekat pada mesoglea mengandung beberapa serabut kontraktil.
2)Sel interstitial, Berbentuk oval, berukuran kecil terletak di bagian dasar di
antara sel-sel epiteliomuskuler. Fungsi sel ini, yaitu sebagai pembentukan
knidoblast, pemebentukan tunas(bertindak sebagai sel formatif), pembentukan
sel-sel kelamin, dan regenerasi dan perbaikan sel-sel yang rusak,
3) Knidoblast (sel jelantang), Didalam knidoblast terdapat nemakosit.
Knidoblast terdapat diantara sel-sel epiteliomuskuler, tetapi pada tentakel
knidoblast terdapat di dalam sel epiteliomuskuler. Sel epiteliomuskuler yang
memiliki sel jelantang khusus dberi nama sel induk semang atau sel baterai.
Nemakosit terdiri atas 4 tipe
Nemakosit terdiri atas 4 tipe

Penetran, mempunyai benang yang panjang, pada pangkal terdapat 3 duri


panjang dan 3 baris duri) berfungsi untuk menangkap mangsa
Volvent, mempunyai benang yang pendek dan tebal) berfungsi untuk
menangkap mangsa
Streptilne glutinant, mempunyai benang yang panjang dan duri kecil)
berfungsi membantu pergerakan
Stereoline glutinant, mempunyai benang yang lurus dan tidak berduri)
berfungsi membantu pergerakan
4)Sel sensori dan sel saraf, terdapat di tentakel dan knidoblast dan di antara
sel-sel epiteliomuskuler. Sel saraf terletak di bagian dasar epidermis.
5) Sel-sel sekresi kelenjar muskus, terletak terutama pada bagian basal
(ujung aboral ) Hydra
Mesoglea, merupakan rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak
mengandung sel-sel. Mesoglea terletak di antara epidermis dan gastrodermis.\

Lapisan Gastrodermis

1) Sel epiteliomuskuler, disebut juga sel-sel nutrisi, mempunyai flagel dan dapat
membentuk pseuopodia

2) Sel-sel kelenjar, terletak diantara sel-sel nutrisi yang berfungsi menghasilkan enzim
pencernaan

3) Sel-sel sensoris, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sel-sel sensoris pada lapisan
epidermis

4) Sel-sel interstitial, jumlahnya tidak banyak


Fisiologi
Sistem
pencernaan Pergerakannya
secara secara
Sistem gerak
intrasel dan polymorphis
dilakukan oleh sel-
me atau
ekstrasel sel epiteliomuskuler
metagenesis
disebut plamula
pada lapisan
ektoderm dan
bagian dasar
gastrodermis

Belum punya
pusat susunan Respirasi
saraf secara difusi
Klasifikasi Coelenterata

1. Hydrozoa: bentuk polip, medusa atau dua- duanya; koloni atau soliter,
ukuran kecil tidak mencolok (diameter 0,5 - 6 cm)
2. Scypozoa: Polip kecil dan medusa lebih besar
3. Cuboza: dulu termasuk kelas scypozoa, polip kecil dan sesil,
medusa(termasuk ubur-ubur sejati) ex: Chironex
4. Anthozoa: Polip, soliter atau koloni
Hydrozoa
Hydrozoa berasal dari bahasa yunani, dari kata hydro= air dan zoon= hewan.
Bentuk tubuhnya seperti tabung (panjang 5-10 mm), mulut dikelilingi oleh
tentakel ( ada yang terdapata 6 atau 7 tentakel, panjang 1- 20mm).
Hydrozoa merupakan hewan yang hidup di air tawar
Hidup berkoloni kecil dengan bentuk polip dominan,
Beberapa jenis polip membentuk medusa dengan jalan pembentukan tunas.
Medusa mempunyai velum, yaitu bentukan serupa laci dalam payung dengan
pinggirannya yang tidak bercelah/bertakik.
Mesoglea, merupakan rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak
mengandung sel-sel. Mesoglea terletak di antara epidermis dan gastrodermis.\

Lapisan Gastrodermis

1) Sel epiteliomuskuler, disebut juga sel-sel nutrisi, mempunyai flagel dan dapat
membentuk pseuopodia

2) Sel-sel kelenjar, terletak diantara sel-sel nutrisi yang berfungsi menghasilkan enzim
pencernaan

3) Sel-sel sensoris, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan sel-sel sensoris pada lapisan
epidermis

4) Sel-sel interstitial, jumlahnya tidak banyak


Aspek Biologis
1) Sistem Pencernaan

Pada Hydra makananya berupa Cyclops, Daphania, larva insecta, Annelida atau
zooplanton lain

Zooplankton ditangkap tentakel dan dilumpuhkan oleh nemakosit, kemudian ditelan


masuk ke dalam rongga gastrovaskuler.

Di dalam rongga gasrtovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan bantuan enzin
tripsin yang dikeluarkan oleh kelenjar. Sel-sel nutrisi segera membentuk
pseudopodia dan menagkap zat-zat makanan yang telah diolah secara ekstrasel.

Makanan tadi dicerna kembali dalam vakuola makanan( pencernaan intrasel),


kemudian zat-zat makan diedarkan ke seluruh tubuh secar difusi.

Sisa metabolisme akan dikeluarkan melalui mulut.


Pada Obelia, ketika makanan diambil dalam melalui mulut, memasuki
manubrium. Makanan ini kemudian didistribusikan melalui sistem saluran,
yang terdiri dari empat kanal radial dan cincin luar. Pertahanan dan
penangkapan mangsa dibantu oleh sel penyengat unik yang
disebut Knidosityang mengandung nematosit.
2) Sistem Respirasi dan Ekskresi

Respirasi dan ekskresi dilakukan secra difusi melalui seluruh permukaan


tubunya dan sisa-sisa metabolisme berupa amonia juga dibuang secara difusi.
3) Sistem Indera
Hydrozoa mempunyai dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai
pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan. Sebagian medusa
menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar), namun ada juga yang
fototaksis positif (mendekati sinar).
4) Sistem Reproduksi
Hydra sp.
- Seksual
Dilakukan dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada
fase medusa.
Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak
dikeluarkan lalu berenang hingga
menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot.
Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva.
Larva bersilia (planula) berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di
dasar perairan.
-Aseksual
dilakuan dengan pembentukan tunas pada dinding tubuhnya. Tunas telah
memiliki epidermis, mesoglea dan rongga gastrovaskuler. Tunas tersebut terus
membesar kemudian melepaskan diri menjadi Hydra baru
Scyphozoa
Scyphozoa berasal dari bahasa yunani yaitu scypo yang berarti
mangkuk dan zoa yang berarti hewan, nama ini sesuai dengan
hewan-hewan yang tergolong pada kelas scyphozoa yang memiliki
bentuk tubuh seperti mangkuk, transparan, dan melayang-layang
di laut sehingga sering juga disebut sebagai ubur-ubur mangkuk.
Bentuk medusa pada scyphozoa berukuran antara 7,5 - 30 cm dan
disebut juga scyphomedusa
Ordo Scyphozoa
Ordo Discomedusae : Aurelia (ubur-ubur)
Ordo Stavromedusae : Haliclystus, Lucernaria
Ordo Cubomedusae : Tamoyo
Ordo Coronatae : Periphylla, Nausithoe, Linuche
Aspek Biologis

Sistem
Sistem
Pernapasan
Pencernaan
dan Ekskresi

Sistem Indra

Sistem
Sistem Syaraf
Reproduksi
Sistem Pencernaan
Masuk
Zooplankton kedalam Mulut Rongga
dibawah tubuh yang ada bulu Gastrovaskuler
getar

Dicerna
dengan Nematoksit
bantuan enzim

Di Intrasel Makanan yang berbentuk molekul


akan dicerna lebih lanjut di vakuola makanan
Sistem Pernapasan dan Ekskresi
Sistem pernapasan dan ekskresi dilakukan secara langsung melalui
seluruh permukaan tubuh secara difusi-osmosis.

Sistem Saraf
Susunan sistem syaraf terdiri atas ,
Jaringan syaraf utama, jaringan syaraf difus,
dan delapan buah ganglia rhopalia.
Sistem Indra
Alat indra terdiri atas:
tentakulokist/rhopalia, berfungsi untuk indera keseimbangan, dan mengontrol
ritme gerak mengembang-kempisnya badan puyung pada waktu berenang
Oselli berfungsi untuk membedakan gelap terang, dan celah olfaktoris berfungsi
sebagai alat pembau untuk meyeleksi bahan-bahan makanan.
Sistem Reproduksi
Manfaat Scyphozoa
Pembuatan tepung ubur-ubur (Aurelia aurita), kemudian diolah menjadi bahan
kosmetik
Ubur-ubur juga di manfaatkan sebagai bahan makanan di jepang.
Cubozoa
Cubozoa merupakan ubur-ubur sejati, medusa memiliki bentuk lonceng
dengan empat sisi yang datar sehingga menyerupai bentuk kubus. Memiliki tinggi
lonceng mencapai 17 cm dengan junlah tentakel 4 buah atau empat rumpun yang
panjangnya mencapai 2 m

Ada dua ordo pada untuk kelas Cubozoa, dari keduanya adalah: Carybdeida
dan Chirodropida.
Aspek Biologis

Sistem
Sistem Syaraf
Reproduksi

Sistem Indra
Sistem Saraf
Di dalam ubur-ubur kotak, terdapat cincin saraf yang letaknya di bagian
dasar payungnya. Fungsi atau kegunaan cincin tersebut adalah untuk
mengkoordinasi gerakan baik saat diam taupun berenang
Sistem Indra
Kelas cubozoa atau ubur-ubur kotak memiliki jenis tipe mata yang sudah
cukup lengkap, pembagiannya seperti adanya retina, kornea, lensa. Adapun
mata yang pada kelas cubozoa ini, mengelompok membentuk empat rhopalia.

Spesies ini (kelas Cubozoa) memiliki 20 oselus atau disebut dengan mata
sederhana. Fungsinya adalah sebagai alat untuk mendeteksi antara terang dan
gelap. Dan jika ditotal, maka mereka memiliki 24 mata.
Sistem Reproduksi
Anthozoa
Berasal dari kata Anthos = bunga dan Zoa = hewan

Tidak mempunyai bentuk medusa, semuanya berbentuk polip

Anthozoa hidup secara soliter atau berkoloni

Reproduksi seksual dan aseksual

kelas Anthozoa dibagi menjadi 2 subkelas yaitu Hexacorallia (yang memiliki enam sekat) dan
Octocorallia (yang memiliki delapan sekat)
Hexacorallia
Anthozoa bersekat enam, terdapat sedikit tentakel yang terkadang tentakel tersebut bercabang.

Kebanyakan Hexacorallia berkoloni dan membentuk karang, misalnya Fungia sp., Acropora
sp., Oculina, dan Meandrina sp.

1. Ordo Actinaria

Metridium sp.
2. Ordo Antipatharia (Karang hitam)

Antipathes sp.
3. Ordo Ceriantharia (Tabung anemon)
4. Ordo Corallimorpharia

Florida corallimorph
5. Ordo Zoanthidea
Octocorallia
Memiliki delapan tentakel yang bercabang-cabang
Adapun bentuk cabang tersebut mirip dengan bulu dan terdiri dari delapan sekat

1. Ordo Stolonofera, contoh: Tubipora musica


2. Ordo Telestacea, contoh: Telesto
3. Ordo Alcyonacea, contoh: Alcionium palmatum

4. Ordo Coenothecalia, contoh: Heliopora


5. Ordo Gorgonacea, contoh: Corallium dan Gorgonia

6. Ordo Pennaulacea, contoh: Stylatula dan Pennatula sulcata


ASPEK BIOLOGIS Metridium marginatum
Karakteristik
Banyak dijumpai pada daerah terumbu karang yang dangkal dan jarang dijumpai pada daerah
terumbu karang yang persentase tutupan karang batunya tinggi.

Melekatkan diri pada objek tertentu

Tubuhnya silindris, panjang 5-7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m), radial simetri.
Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu cakram; batang tubuh/kolumna/scapus; dan
cakram oral/kapitulum

Memiliki tentakel yang berisi sel penyengat (nematosit) yang mengandung racun yang terdiri
dari zat kimia peptida dan protein untuk melumpuhkan mangsa.
Sistem Pencernaan
Makanan atau mangsanya terlebih dahulu diumpuhkan dengan racun yang dihasilkan oleh
nematokist, baru kemudian di tarik ke dalam mulutnya dengan pertolongan tentakel-tentakelnya.
Selanjutnya makanan ditelan melalui stomodeum, dan akhirnya sampai di dalam rongga
gastrovaskularnya. Di dalam rongga coelenteron makanan tersebut dicernakan oleh enzim yang
terkandung di dalam getah pencernaan.

Selanjutnya sari-sari makanan akan diserap oleh dinding gastrodermis, sedangkan bagian atau
partikel yang tidak tercernakan akan dimuntahkan kembali melalui mulutnya. Getah pencernaan
dihasilkan oleh sel-sel kelenjar yang ditemukan di bagian filament-digestif, maupun di dalam
akonsia. Getah pencerna yang mengandung enzim proteolitik sanggup mencernakkan zat makanan
yang berupa protein dan juga zat lemak maupun karbohidrat.
Sistem Reproduksi
Aseksual

1. Fragmentasi

Dilakukan dengan memutuskan tubuhnya di bagian diskus pedal. Bagian yang


membawa diskus pedal akan membentuk bagian diskus oral baru, sedangkan
yang membawa bagian diskus oral akan membentuk bagian diskus pedal baru

2. Kuncup

mula-mula di bagian kolumna atau skapus timbul semacam tonjolan


(benjolan) yang makin berkembang sehingga akhirnya
terbentuklah Metridium baru. Metridium anakan tersebut kelak bila sudah
tiba saatnya akan melepaskan diri dari tubuh induknya dan hidup secara
mandiri.
Seksual

perkawinan se-telur dengan spermatozoid terjadi secara perkawinan silang. Baik ovum maupun
spermatozoid yang telah masak akan dikeluarkan melalui mulutnya dan perkawinannya berlangsung
di alam bebas. Dari hasil perkawinan antara sel telur dengan spermatozoid akan terbentuklah zigot.
Selanjutnya dengan proses gastrulasi akhirnya membentuk larva yang berambut getar atau planula.
Dengan rambut getarnya, planula akan berenang-renang secara bebas untuk mencari lingkungan
hidup baru. Bila sudah menemukan tempat yang sesuai, misalnya ada subtrat untuk melekat dan
lingkungan yang cukup makanan, maka planula akan melekatkan diri pada suatu obyek dan tumbuh
menjadi polip Metridium baru.
Sistem Gerak
Sistem otot terdapat pada bagian epidermis dan bagian gastrodermis
Pada bagian epidermis (bagian tentakel = terdapat serabut longitudinal, pada bagian cakram oral =
serabut radial)
Pada lapisan gastrodermis terdiri atas serabut-serabut sirkular.
Sistem Saraf
Susunan saraf pada anemon laut sangat sederhana, dan pada dasarnya serupa dengan susunan
saraf pada Coelenterata lainnya. Susunan sarafnya bersistem difus dan belum tampak adanya
susunan saraf pusat. Sistem saraf tersebut terdiri atas pleksus epidermal dan pleksus gastrodermal,
yang masing-masing tersusun atas serabut saraf dan ganglion yang besar. Pleksus tersebut makin
intensif terutama di bagian tentakel, diskus oral maupun stomodeum.
Sistem Respirasi dan Eksresi
Metridium tidak mempunyai alat khusus untuk pernafasan maupun pembuangan hasil ekskresi.

Dalam hal pernafasan baik pemasukan oksigen yang terlarut di dalam air laut, maupun
mengeluarkan gas karbondioksida berlangsung secara difusi-osmosis secara langsung melalui
semua permukaan tubuhnya.

Yang dimaksud dengan permukaan tubuh ialah baik permukaan epidermis maupun permukaan
gastrodermis yang menghadap kearah liang atau rongga gastrovaskular. Dalam hal ini, aliran air
yang timbul di dalam saluran gastrovaskular disebabkan oleh gerak sapu dari rambut-rambut getar
yang berjajar-jajar di bagian dinding stomodeum maupun dinding gastrovaskular. Gerak rambut
getar yang ada pada dinding gastrovaskular menimbulkan aliran masuk, sedangkan gerak rambut-
rambut getar yang ada pada dinding stomodeum akan menimbulakan aliran air ke luar.
Peranan Anthozoa
Pembentuk ekosistem terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut
lainnya.

Sebagai hiasan pada akuarium, misal Metridium sp. dan gelang (Euplexaura
antipathes / akar bahar)

Sebagai wisata bahari dan perkembangbiakan ikan serta mencegah terjadinya erosi di
pantai dengan adanya terumbu karang
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai