Anda di halaman 1dari 107

•KINGDOM ANIMALIA

• KELAS 10
KARAKTERISTIK ANIMALIA

1) Organisme Eukariot Multiseluler


2) Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
3) Memperoleh makanan dari organisme lain
(heterotrof)
4) Umumnya dapat bergerak untuk
survive dan mencari makanan
5) Sebagian hewan bereproduksi secara
aseksual

Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
2. Simetri tubuh
Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang
tetap / sama.
 Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2
melalui
pusatnya diperoleh bentuk dan ukuran yang sama.
Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui
pusatnya dari arah manapun diperoleh bentuk dan ukuran yang sama.

Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
3. Rongga Tubuh ( Coelom )
 Acoelomata, yaitu
hewan yang tidak
memiliki rongga tubuh
 Pseudocoelomata,
yaitu hewan yang
memiliki rongga semu
 Coelomata, yaitu
hewan yang memiliki
rongga tubuh yang
nyata, karena seluruh
tubuh dibatasi lapisan
mesoderm.

Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
PORIFERA

ARTHRO COELENTER
PODA ATA

AVERT
ECHINODER PLATYHELM
MATA EBRAT INTHES
A

NEMATEL
MOLLUSCA
MINTES

ANNELIDA
Porifera P o r i f e r a
Lengkapi Struktur tubuh Porifera?
Struktur tubuh Porifera

Sel koanosit
Struktur tubuh P o r i f e r a
Porifera
5

1
3
6
Reproduksi Porifera
• Porifera melakukan reproduksi secara
aseksual maupun seksual.
– Aseksual  dengan pembentukan
tunas dan gemmule. Gemmule disebut
juga tunas internal. Gemmule
dihasilkan menjelang musim dingin di
dalam tubuh Porifera yang hidup di air
tawar.
– Seksual  dengan pembentukan
gamet

Reproduksi Seksual
Klasifikasi
Porifera
A. Calcarea (kapur)
Spikula tersusun atas zat kapur
karbonat (CaCO3), hidup di
air dangkal
Contoh: Sycon dan Clathrina
Scypa. Euspongia

Clathrina sp
Klasifikasi Porifera

B. Hexactinellida
Spikula dari zat kersik (silikat)/SiO2,
hidup di laut dalam.
Contoh: Pheronema, Euplectella
Hyalonema

Euplectella aspergillum
Klasifikasi Porifera
C. Demospongia (spons tebal)
Rangka tersusun dari serabut spongin,
habitat, air tawar,menempel pada
batuan/tumbuhan dan benda padat
Contoh: Spongilla
Peranan Porifera
• Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia
dapat digunakan sebagai spons mandi.
COELENTERATA
Coelenterata
Ciri-Ciri Coelenterata
1. Habitat di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil)
2. Diploblastik aselomata
3. Simetris radial
4. Pencernaan makanan di dalam rongga gastrovaskular
5. Memiliki tentakel dan penyengat yang disebut nematosista
6. Respirasi dan ekskresi secara difusi
7. Reproduksi:
– Aseksual  pembentuan tunas pada polip
– Seksual  pembentukan gamet pada medusa
Struktur
tubuh
8. Bentuk tubuh Coelenterata ada 2 macam:
1. Polip, berbentuk tabung
2. Medusa, berbentuk payung
Struktur
tubuh

• Tentakel berfungsi
menangkap mangsa dan
memasukkannya ke dalam
mulut.
• Tentakel dilengkapi
dengan sel Knidoblas yang
mengandung racun atau
alat penyengat
(nematokist)
• Nematokist, berfungsi
untuk melumpuhkan
mangsa/musuh
Klasifikasi Coelenterata
A. Hydrozoa (hewan air)
1. Contoh: Hydra
 hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel
saraf tersebar
 bentuk tubuh selalu polip.
 Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang dikelilingi
Hipostomae yang berfungsi menangkap mangsa. Pada bagian
bawah membentuk basal disk untuk melekatkan tubuh pada
tempat hidupnya.

 Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan


reproduksi generatif melalui pembuahan ovum dan
spermatozoid
Klasifikasi Coelenterata
2. Obelia (hidup di laut, bermetagenesis,
hidup berkoloni).
•Polip pada Obelia :
– Hydrant: mengambil dan mencerna
makanan.
– Gonangium: melakukan reproduksi
vegetative menghasilkan Obelia dalam
bentuk medusa.
REPRODUKSI Mengalami metagenesis dari
Obelia reproduksi generatif dan vegetatif
Klasifikasi Coelenterata
B. Scyphozoa (hewan mangkuk)
1) Pada mulut terdapat 4 tentakel
2) bentuk tubuh selalu medusa
3) medusa berukuran besar, polip
berukuran kecil
4) alat kelamin terpisah. Contoh:
Aurelia (ubur-ubur)

Aurelia aurita
SIklus reproduksi
Aurelia
SIklus reproduksi
Aurelia
Klasifikasi Coelenterata
C. Anthozoa (hewan bunga)
1) berbentuk polip
2) Hidup di laut
jernih
3) Contoh: Anemon
laut (bunga
Metridium marginatum
karang), koral

Kor
al
Struktur tubuh Coelenterata
Struktur tubuh Anemon laut:

basal disk

Disepanjang kerongkongan/gullet
terdapat sekat-sekat bersilia
(sifonoglia), yang berfungsi
sebagai tempat masuknya air ke
dalam usus
M
e
t
r
i
d
i
u
m
Peranan
Coelenterat
• a dibuat tepung ubur-ubur yang diolah
Hewan ubur-ubur
menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
• Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan
makanan.
• Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang
dapat
• melindungi pantai dari abrasi air laut.
Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat
perkembangbiakan ikan.
P l a t y h e l m i n t h e s
Platyhelminthes (cacing pipih)
Ciri-Ciri:
1.tubuh bulat pipih, bilateral
simetris 2.Bersifat triploblastik
aselomata
3.Tidak memiliki sistem peredaran darah
4.Alat pencernaannya belum
sempurna
5.Alat eksresi berupa sel api (flame
cell) 6.Hermaprodit
Kelas Platyhelminthes
1. Turbellaria (Cacing Bulu Getar)
2. Trematoda (Cacing Hisap / hati)
3. Cestoda (Cacing Pita)
1. Turbelaria (Cacing Bulu Getar)
Contohnya: Planaria
•Bersifat karnivora
• Bergerak menggunakan silia
• Tidak bersifat parasit
• Daya regenerasi tinggi
• Panjang bias mencapai 60 cm
• Hidup di perairan, menempel pada
bebatuan, tergenang di air
Struktur Tubuh Planaria
Faring Mulut

Saluran
pencernaan

Aurikel

Bintik mata

Ganglion Tali spinal

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Struktur Tubuh Planaria
Reproduksi
Planaria
2. Trematoda (Cacing isap)
• Parasit.
• Memiliki alat penghisap (sucker)
• Pencernaan belum sempurna
• Contoh speciesnya:
– dalam darah: Schistostoma japonicum,
Schistostoma mansoni, Schistostoma
haematobium. →penyakit Schistomiasis;
gangguan fungsi hati, ginjal, jantung
– dalam hati: Fasciola hepatica (hati sapi) →
perantara siput, Clonorchis sinensis (hati
manusia) → perantara ikan Struktur tubuh
trematoda
– dalam usus: Fasciola buski → perantara
tumbuhan air
– dalam paru-paru: Paragonimus
westermani
Daur Hidup Fasciola
hepatica

key word:TEMIS RESEM DEWASA


Telur → Mirasidium → Sporokista → Redia → Serkaria → Metaserkaria
3.Cestoda (Cacing Pita)
Sebagai parasit pada usus manusia
Ciri-cirinya:
 Tubuh bersegmen-segmen
(proglotid).
 Kepala (skoleks) mempunyai alat
penghisap (rostelum)
 Tidak memiliki mulut dan alat
pencernaan.
Penyerapan makanan oleh seluruh permukaan tubuh.
Contoh:
 Taenia saginata (inang perantara sapi); tidak mempunyai
pengait pada skoleks
 Taenia solium (inang perantara babi); mempunyai pengait
pada skoleks
 Hymenolepis nana; parasit pada usus manusia
 Echinoccus granulosus; larvanya hidup pada manusia, dan
hewan ternak
Struktur tubuh cacing pita
Siklus Hidup Taenia
proglottids scolex

b Manusia yang memakan


a Larva, yang daging yang terinfeksi, akan
dilengkapi
dengan scolex
menyebabkan kista berkembang
akan menjadi cacing pita dewasa
berkembang
menjadi kista
pada jaringan
tubuh inang,
misal pada otot

c Cacing pita dewasa


terdiri dari scolex dan
d Di dalam telur yang telah dibuahi, proglotid.Proglotid pada
embrio berkembang menjadi larva. Sapi bagian ujung
mungkin akan memakan telur bersama mengandung telur yang
rumput dan akan menjadi inang telah dibuahi yang siap
sementara bagi cacing pita dikeluarkan bersama
feses untuk menginfeksi
kembali

Copyright © 2005 Pearson Education, Inc. publishing as Benjamin Cummings


Daur Hidup Taenia saginata

Tahapan:

Cacing dewasa → telur → heksakan/Onkosfer → tertelan sapi/babi →


menembus dinding usus → ikut aliran darah → otot sapi/babi →
Sistiserkus → termakan manusia →menetas dan berkembang di usus
halus.
Ciri-Ciri Nemathelminthes (cacing gilig)
• Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang) yang ujung-ujungnya
meruncing
• Bersilia
• Tertutup lapisan lilin (kutikula)
• Tidak bersegmen, simetris bilateral.
• Triploblastik pseudoselomata
• Alat pencernaan sempurna
• Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat, kutub, hingga
tropis.
• Hidup bebas dan sebagian parasit.
• Belum memiliki alat sirkulasi dan respirasi
Contoh Nemathelminthes

1. Ascaris lumbricroides, cacing perut pada manusia


2. Ancylostoma duodenale , cacing tambang
3. Necator americanus , cacing tambang di Amerika
tropis
4. Oxyuris/Enterobius vermicularis , cacing kremi
5. Wuchereria/Filaria bancrofti , penyebab kaki
gajah
6. Strongyloides sp , infeksi melalui luka
7. Loa sp, cacing mata
1. Ascaris lumbricoides
(cacing perut)

Apa perbedaanAscaris lumbricoides


♂ dan ♀
StrukturAscaris lumbricoides
Daur Hidup Ascaris lumbricoides
2. Cacing Tambang
(Ancylostoma duodenale & Necator americanus)

 Hidup di usus halus


 Menghisap darah dr dinding usus
 Larva filariform masuk melalui pori-pori kulit
 Di mulut ada gigi kitin, untuk melukai dinding usus
inangnya
 Menyebabkan penyakit Ankilostomiasis

Kait kitin pada cacing


Ancylostoma duodenale
Daur Hidup Cacing Tambang
(Ancylostoma duodenale & Necator americanus)
3. Enterobius/Oxyuris vermicularis(cacing kremi)
 Enterobius/Oxyuris vermicularis(cacing
kremi)→sayuran mentah, tangan yang tidak
bersih/bahan makanan yang
terkontaminasi telur-telur cacing
 Hidup di usus besar, ukuran sebesar
rambut
 Infeksinya menimbulkan rasa
gatal
disekitar anus. Rasa gatal terjadi karena
cacing dewasa meletakkan telur di anus.
 Menyebabkan autoinfeksi: apabila
digaruk
telur dapat menempel di tangan
kemudian
masuk kembali kedalam tubuh ketika
seseorang makan dengan menggunakan
tangan yang tidak bersih.
4. Wuchereria bancrofti/Filaria bran cofti
 Parasit di pembuluh getah bening melalui gigitan nyamuk Culex.
 Infeksi cacing, menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening
sehingga menimbulkan pembengkakan pada kaki (penyakit kaki
gajah/elephantiasis/filariasis)
Annelida
Ciri-Ciri Annelida
 Memiliki segmen seperti cincin
 Triploblastik selomata
 Simetri Bilateral
 Sistem pencernaan yang
lengkap
 Hermafrodit
 Sistem saraf tangga
tali
 Bergerak dengan kontraksi
otot tubuh atau dengan rambut
(seta)
 Ekskresi melalui nefridium
Struktur tubuh annelida
Klasifikasi Annelida
1. Polichaeta (Cacing berambut banyak)
– Cacing palolo (Eunice sp) dan cacing wawo (Lysidice oele)
→ dapat dimakan
– Tiap ruas tubuhnya terdapat PARAPODIA (kaki
berdaging) yang ditumbuhi banyak rambut
– Dibagian kepala terdapat mata, tentakel, dan
mulut
– Alat reproduksi secara Gonokoris
2. Oligochaeta (Cacing
berambut sedikit)
– Cacing tanah (Lumbriscus
terestris) klitelum
– Bersegmen
– Habitat di air tawar atau tanah
– Saprofit
– Hermaprodit dan mempunyai
KLITELUM (penebalan
kulit)
Klasifikasi Annelida
3. Hirudinea (Cacing tidak berambut)
– Hirudo medicinalis (Lintah)
– Haemadipsa javanica
– (Pacet) Cacing penghisap
– darah Memiliki 2 alat isap Pacet
– Hermaprodit Mengeluarkan
– zat anestesi Menghasilkan
– hirudin
Lintah

anterior
posterior
Ciri-ciri Mollusca

• Tubuh tidak beruas-ruas,


bercangkang
• Simetris bilateral
• Triploblastik selomata
• Alat pencernaan berupa mulut,
kerongkongan, lambung usus,
dan anus
• Reproduksi secara seksual Struktur tubuh
tapi ada yang mollusca
hermaprodit
KLASIFIKASI MOLLUSCA
Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki serta ada tidaknya cangkang
1. Pelecypoda/Bivalvia

Palecypoda : kaki pipih, cangkang


2 katub
2. Gastropoda
• Hewan berkaki perut
• Bersifat hemafrodit
• Habitat di air tawar, air laut dan
darat
• Univalve → tubuh terlindungi
sebuah cangkang
• Memiliki lidah parut (Radula)
• Pernapasan: insang (larva),paru-
paru(dewasa yang hidup di darat),
insang (dewasa yang hidup di air)
• Di kepala terdapat sepasang
tentakel dan mata (hidup di darat)

Struktur Gastropoda
Contoh : Limnaea trunchatula (siput),
Achatina fulica
(bekicot)
3. Chepalopoda

• Kaki terdapat dikepala, tidak


bercangkok, (kecuali Nautilus)
• Bergerak lambat dengan tentakel,
sirip, dan cepat dengan cara
menyemprotkan air
• Zat kromatofora : sel-sel
pembawa warna
• Beberapa jenis mengeluarkan tinta
• Sistem saraf berkembang dengan
baik
Loligo indica (cumi), Octopus (gurita), Nautilus
Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas dan podos
yang berarti kaki. Hewan yang termasuk filum ini mempunyai kaki
yang beruas-ruas. Misalnya udang, kepiting, laba-laba dan kaki
seribu.
CIRI

INSECTA

CRUSTACEA

ARACHNIDA

MYRIAPODA
CIRI-CIRI ARTHROPODA
Klasifikasi Arthropoda
1. Ciri-ciri Crustacea

Ciri-
Ciri
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi 2
subkelas, yaitu : Entomostraca (udang tingkat rendah) dan
Malacostraca (udang tingkat tinggi)

ENTOMOSTRACA MALACOSTRACA

BRANCHIOPODA ISOPODA

Ostracoda STOMATOPODA

COPEPODA DECAPODA

CIRRIPEDIA

Klik Ordo yang dikehendaki untuk


keterangan lebih lanjut
1. KlasifikasiCrustacea
Ciri-
Ciri Daphnia

Isopoda

Kepiting
2. Arachnida

Ciri-
Ciri
2. Klasifikasi Arachnida

Ciri-
Ciri
Gbr. Spineret yang diperbesar
Tahun 2008 Sugeng_biologilover.wordpress.com. Silahkan gunakan slide ini untuk kemajuan bersama. Dilarang keras untuk dikomersilkan dengan alasan apapun
3. MYRIAPODA

Ciri-
Ciri
Klasifikasi
MYRIAPODA
 Ordo Chilopoda (Centipede)
Ordo

Lipan (Scolopendra

gipas) Kaki 1 psg

tiap
Ordo ruas
Diplopoda

Keluwing/kaki seribu
(Millipedes sp)

Kaki 2 psg tiap ruas
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari
kata heksa yang artinya enam (6) dan kata podos yang berarti kaki. Insecta
mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang). Diperkirakan oleh para
ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Insecta
berhabitat hampir di seluruh bagian biosfer, kecuali di laut.
4. INSECTA/ Hexapoda
Ciri-Ciri
Daur hidup

1. Holometabola (metamorfosis sempurna); T – L – P - I


2. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna); T – N - I
1. Apterygota
Tidak bersayap, ametabola.
Cth: kutu buku (Lepisma sacharima)

Klasifikasi Exopterygota
Insecta sayap berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh, hemimetabola

2. Pterygota

Endopterygota
sayap berasal dari tonjolan dalam
ektoderma, holometaboa
Klasifikasi serangga

1. Exopterygota;
Ordo:
1. Orthoptera (serangga
bersayap lurus). Cth: Belalang,
kecoa (Periplaneta americana)
2. Hemiptera (serangga bersayap
tak sama). Cth: kutu busuk (Cimex
rotundus)
3. Homoptera (serangga bersayap
sama). Cth: kutu kepala (Pediculus
humanus), Tongeret (Dundubia
sp)
4. Odonata (sayap jala). Cth:
capung kuning (Pantala sp)
POL I MORF I S ME pa da
Ra y a p
2. Endopterygota;
Ordo:
1. Coleoptera (2 psg sayap, sayap depan tebal
dan sayap belakang tipis). Cth: kumbang
kepik (Coccinella arquata)
2. Hymenoptera (serangga bersayap selaput).
Cth: lebah madu (Apis indica), semut
(monomorium destructor)
3. Diptera (1 psg sayap, pasangan sayap lain
mereduksi menjadi keseimbangan )→
halter . Cth: lalat rumah (Musa domestica),
nyamuk malaria (Anopheles sp)
4. Lepidoptera (2 psg sayap dan bersisik
halus). Cth: kupu-kupu si rama-rama
(Attacus atlas)
5. Neuroptera (serangga bersayap jala). Cth:
undur-undur (Myrmeleon sp)
6. Shiponoptera (bertubuh kecil dan tidak
bersayap)/bangsa pinjal. Cth: kutu anjing,
kutu manusia
Peran menguntungkan
• Me mbantu proses penye rbukan pada bunga
• Me nghas ilka n madu. Mis a l: le bah madu
(Ap is m e llife ra )
• Da la m bida ng indus tri, kupu-kupu, ula t
sutera
membuat kepompong yang dapat menghas ilka
n sutra (contoh: Bo m b ix m o ri)
• Untuk dima ka n, mis a l la ron, la rva le bah yang
dapat dipe role h secara mus ima n
echinodermat
a
Echi no dermat a Ciri-ciri
1. Tubuh simetri bilateral → larva
2. Simetri radial → dewasa
3. Triploblastik selomata
4. Habitat di laut
5. Rangka luar tersusun dari zat
kapur
6. Alat gerak berupa sistem
ambulakral
7. Reproduksi secara seksual
(fertilisasi internal)
8. Hasil pembuahan zigot
berkembang menjadi larva bersilia
(Bipinaria)
Echi no dermat a Ciri-ciri
1. Tubuh simetri bilateral → larva
2. Simetri radial → dewasa
3. Triploblastik selomata
4. Habitat di laut
5. Rangka luar tersusun dari zat
kapur
6. Alat gerak berupa sistem
ambulakral
7. Reproduksi secara seksual
(fertilisasi internal)
8. Hasil pembuahan zigot
berkembang menjadi larva bersilia
(Bipinaria)
Klasifikasi Echinodermata
1. Asteroidea (bintang laut)

1. Bentuk seperti bintang dengan lima


lengan yang besar
2. Hidup di dasar laut
3. Tubuh permukaan bawah (oral) dan
permukaan atas (aboral)
4. Memiliki duri berbentuk catut yang
diantaranya terdapat
Pediselaria/kaki penjepit →
menangkap makanan dan
membersihkan tubuh dari benda-
benda asing
Contoh:
Asterias forbesi (bintang laut merah)
Sistem pembuluh bintang laut
Sistem saluran air (sistem ambulakral).
Aliran air pada sistem ambulakral: air masuk
– madreporit(tempat masuknya air) –
saluran batu –saluran cincin –
saluran lateral – ampula.
1. Madreporit: lubang tempat keluar masuknya air
2. Saluran batu: saluran penghubung madreporit
dan saluran cincin
Saluran cincin: saluran air yang melingkar
3.

mengelilingi mulut
Saluran radial: cabang saluran cincin yang
4.

menuju ke setiap lengan


5. Saluran lateral: percabangan dari saluran

lateral
6. Ampula: kantong/gelembung berotot
Kaki tabung/kaki ambulakral: tabung yang
7.
2. Echinoidea (landak
laut)
1. Kulit mempunyai duri yang panjang
dan banyak seperti landak
2. Habitat dasar perairan di sela- sela
bebatuan
3. Bentuk tubuh bulat, tidak mempunyai
lengan dan duri dapat digerakkan
4. memiliki pediselaria (kaki
penjepit)
5. Alat penangkap makanan digerakkan
oleh otot →
Lentera Aristoteles

Cth: Dendraster sp (dolar pasir)


Diodema setosum (bulu babi
jarum)
3. Ophiuroidea (Bintang ular laut)

1. Habitat dasar perairan laut


2. Memiliki lima lengan panjang yang dapat
bergerak menyerupai ular
3. Tubuh berbentuk seperti bola cakram
kecil dengan lengan berjumlah 5 dan
beruas-ruas
4. Memiliki daya regenerasi tinggi
5. Duri hanya terdapat di pada bagian
lateral
6. Memiliki mulut dan tidak
mempunyai anus
7. Pada lengan terdapat kaki ambulakral dan
alat isap (Ampula)
Cth: Ophiotrix sp (bintang ular)
4. Crinoidea (lilia

• laBuetn)tuk tubuh seperti bunga lilia/bakung


•  Memiliki lengan panjang berbentuk seperti
daun (Pinullae) yang berjumlah
Ptilocrinus pinnatus 5 atau kelipatannya
 Daya regenerasi tinggi
 Tubuh bewarna-warni
 Pada aboral terdapat
stalk/cirri (cakar) →
memegang mangsa dan
melekatkan diri
 Cth: Metacrinus sp
Antendon sp
5. Holothuroidea (mentimun laut)

 Bentuk tubuh seperti mentimun


 Habita di dasar atau terkubur di
pasir
 Kulit di lapisi kultikula, berduri
halus (osikula)
 Tidak mempunyai lengan
 Di sekitar mulut terdapat 10-30
tentakel
 Mulut terletak di ujung anterir
dan
anus terletak di ujung posterior
(aboral)
 Cth: Holothuria atra (teripang
hitam),
Cucumaria sp
Peranan
• Pemakan bangkai atau sisa-sisa organisme dan juga
pembersih laut (Holothuroidea)
• Dapat dimakan :
 dijadikan bahan sup (mentimun laut)

 Telur bulu babi


• Pemangsa kerang mutiara
CHORDATA
ciri-ciri
 Memiliki korda dorsalis (notokorda) sebagai kerangka
sumbu tubuh
 Sistem organ kompleks
 Sistem saraf berupa pembuluh, terdapat disebelah
punggung
 Alat pernapasan berupa insang, paru-paru

Ada 4 subfilum
1.Hemichordata; Cacing Acorn
2.Urochordata ; Tunicata (mirip hewan spons)
3.Cephalochordata; Amphioxus sp (Ikan
lanset) 4.Vertebrata
Klasifikasi vertebrata
1. PISCES
 Poikiloterm
 Hidup di air tawar/laut
 Bernapas dengan insang (beberapa ada dengan kulit dan paru-paru)
 Otak dibungkus dengan kranium
 Mempunyai dua rahang
Berdasarkan jenis tulang:
1. Chondrichtyes (bertulang rawan)
 Tidak mempunyai operculum (penutup insang)
 Jantung 2 ruang
 Reproduksi ovipar dan ada yang ovovivipar
 cth: ikan hiu (Squalus sp)
ikan pari (Raja sp)

2. Osteichtyes (bertulang keras/sejati)


 memiliki operculum kecuali pada Dipnoi yang hidup
pada lumpur (bernapas dengan paru-paru dan
insang)
 tubuh terdiri atas kepala, badan dan ekor
 Ovivar dengan fertilisasi eksternal
 Cth: ikan mas (Cyprinus carpio)
Osteichthyes (tulang Chondrichtyes
3. AMPHIBIA
 Hidup di dua alam
 Berudu → insang
dewasa → paru-paru, kulit
 Poikiloterm
 Kulit basah, berlendir untuk membantu pernapasan
 Jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel)
 Fertilisasi eksternal, ovivar
 Cth: katak, kodok, salamander
AMPHIBIA CLASSIFICATION
1. Anura
• Tidak punya ekor saat
dewasa
• Kaki belakang lebih
panjang, untuk melompat
2. Urodela
• Punya ekor dari larva –
dewasa
• Semua kaki berukuran
sama
3. Apoda
• Tidak memiliki kaki
• Bentuk tubuh
menyerupai cacing tanah
4. REPTILIA

 Memiliki kulit kering


 Memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk
 Mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi)
 Poikiloterm
 Jantung 4 ruang
 Sekat ventrikel kiri dan kanan belum sempurna
khusus pada buaya terdapat Foramen panizzae → satu
lubang yang menghubungkan antara ventrikel kiri dan
kanan sehingga darah bersih dan kotor masih
bercampur
 Cth: buaya, kadal, kura-kura dan ular
REPTILIA CLASSIFICATION
Ordo:
5. AVES

 Tubuh ditutupi oleh bulu


 Bernapas dengan paru-paru dan
kantong udara (saccus pneumaticus)
 Homoioterm
 Jantung 4 ruang
 Cth: Ayam, merpati, elang

Ordo-ordo dari kelas Aves


1. Passeriformes: kenari, gelatik,
beo
2. Falconiformes: elang, rajawali
3. Columbiformes: merpati, tekukur
4. Psittaciformes: nuri, parkit,
kakatua
5. Galliformes: ayam, merak, maleo
6. Casuariformes: kasuari
6. MAMALIA
 Hewan menyusui
 Tubuh dilindungi oleh rambut
 Vivivar kecuali Ornithorynchus
 Homoioterm
 Jantung 4 ruang serta sekatnya sudah sempurna

Platypus Macropus sp. (Kangguru) Pongo pygmaeus


(Orang utan)
Mamalia bertelur (Ovipar) Mamalia berkantung
(Marsupialia) Primata
Klasifikasi Mamalia
1. Monotremata (mamalia berparuh bebek),
hewan ovivar. Contoh, Platypus
2. Marsupilia(Hewan berkantong), Contoh;
kanguru
3. Insectivora (hewan pemakan serangga).
Contoh, landak
4. Chiroptera (mamalia bersayap). Contoh,
kelelawar
5. Rodentia (hewan pengerat). Contoh,
marmut
6. Lagomorpha (golongan kelinci)
7. Cetacea (golongan paus)
8. Sirenia (sebangsa duyung)
9. Carnivora (pemakan daging)
10. Proboscidea (mamalia berbelalai)
11. Perissodactila (berkuku gasal): zebra,
badak
12. Artiodactyla (berkuku genap): babi, unta,
jerapah, domba
13. Primata (derajat yg paling tinggi)

Anda mungkin juga menyukai