MINERAL
NURWAHDAWIAH (H031 18 1022)
FENI SARI AFRIANI (H031 18 1029)
PENDAHULUAN
Mineral merupakan salah satu komponen yang
sangat diperlukan makhluk hidup disamping
karbohidrat, lemak, protein dan vitamin.
MINERAL
MIKRO MAKRO
Nutrisi Mineral Esensial dan
Jumlahnya dalam Tubuh Hewan
Peran Mineral Mikro Esensial
dalam Tubuh
Defisiensi Mineral Mikro Esensial
dalam Tubuh
PRINSIP ANALISIS
MINERAL PADA BAHAN
PANGAN
Click here to download this powerpoint template : Green Floral Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Template Presentations
Page 9
G. Analisis Aktivitas Neutron (AAN)
Analisis Aktivitas Neutron (AAN)
merupakan metode yang tepat untuk penentuan
mineral mikro. AAN adalah metode analisis
unsur (logam maupun non logam) yang
didasarkan pada keradioaktivan imbas suatu
unsur apabila ditembak dengan neutron.
Analisis kuantitatif metode ini adalah metode
komperatif, yaitu membandingkan konsentrasi
unsur di dalam cuplikan dengan standar yang
diketahui konsentrasinya
Click here to download this powerpoint template : Green Floral Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Template Presentations
Page 10
H. Spektrofotometri
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis
instrumental berdasarkan interaksi radiasi
elektromagnetik dengan materi. Dimana radiasi
elektromagnetiknya adalah sinar dengan daerah panjang
gelombang sedangkan materinya adalah molekul atau
senyawa kimia. Didalam analisa kuantitatif dengan
metode spektrofotometri panjang gelombang sinar yang di
gunakan harus dipilih terlebih dahulu agar komponen
yang di analisa menyerap sinar tersebut semaksimum
mungkin. Dengan demikian penyerapan sedapat
mungkin tidak di pengaruhi oleh komponen pengganggu
maupun variasi yang mungkin terjadi dalam analisa.
Click here to download this powerpoint template : Green Floral Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Template Presentations
Page 11
Analisis Komposisi mineral mikro dan logam berat
pada ikan bandeng dari tambak Tanjung Pasir
Kabupaten Tangerang (Nurhayati dkk., 2014)
ALAT DAN BAHAN
Ikan Bandeng dengan 3 kelompok bobot (± 102g, ±
150 g dan ± 180 g)
SSA
PROSEDUR ANALISIS
Sampel sebanyak 5 g dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 250 mL, ditambahkan 25 mL HNO3 ke
dalam labu erlenmeyer dan dibiarkan selama 1 jam.
Sampel dipanaskan selama 5 menit kemudian
didinginkan
Sampel diencerkan sebanyak 50 ml di dalam labu
takar
Dihomogenkan dan disaring memakai kertas saring
Sampel dianalisis menggunakan SSA
Perhitungan
Kadar Mineral (
Keterangan
FP = factor pengencer
HASIL
Kadar mineral tembaga tertinggi adalah ikan bandeng
yang memiliki bobot ±150 g dengan kadar tembaga
sebesar 0,55 mg/kg pada basis basah. Hal ini terjadi
karena ikan dalam masa pertumbuhan yang dimana
membutuhkan banyak tembaga
Ikan bandeng yang memiliki bobot ±150 g memiliki
kadar mineral seng tertinggi (6,95 mg/kg bb). Hal ini
terjadi karena ikan dalam masa pertumbuhan yang
dimana membutuhkan banyak seng
Kadar mineral besi tertinggi terdapat pada ikan bandeng
B dengan bobot ±150 g sebesar 12,14mg/kg. Ikan
bandeng dengan ukuran berat 100-150 g (relatif lebih
muda) memerlukan mineral besi lebih banyak.
PENENTUAN MINERAL
MAKRO KALIUM DAN
KALSIUM
Powerpoint Templates
Page 17
PENDAHULUAN
Mineral makro adalah mineral yang utama yang terdapat
di dalam tubuh kita dan dibutuhkan untuk pembentukan
dalam berbagai komponen organ yang terdapat didalam
tubuh kita. Pada dasarnya mineral makro yang dibutuhkan
oleh tubuh kita lebih dari 100 mg / harinya dan ada didalam
tubuh kita lebih dari 0,01% dari berat badan.
Kalsium berperan dalam pembentukan tulang dan gigi.
Kalsium merupakan salah satu nutrien esensial yang
dibutuhkan untuk berbagai fungsi tubuh. Kalium juga
merupakan mineral yang bermanfaat bagi tubuh yaitu
berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah
tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah.
Powerpoint Templates
Page 18
Peran Mineral Makro Esensial
dalam Tubuh
Powerpoint Templates
Page 19
Akibat Kekurangan dan Kelebihan
Mineral Makro
Powerpoint Templates
Page 20
Metode
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) tipe Spectra AA30, neraca
analitik, labu takar, lampu katoda untuk logam Ca dan logam K,
gelas kimia, Erlenmeyer, pipet ukur, batang pengaduk, cawan
porselin dan oven. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sampel, HNO3, HClO4, aquades, dan
larutan standar murni untuk Kalium (K) dan Kalsium (Ca).
Powerpoint Templates
Page 21
Cara Kerja
Bahan harus diabukan terlebih dulu dengan cara timbang sebanyak 1
gram sampel yang sudah dioven yang telah diketahui beratnya. Kemudian
tambahkan 5 mL HNO3 p.a. dan 0,5 mL HClO4 p.a. dan biarkan 1 malam.
Keesokan harinya sampel dipanaskan dengan suhu 100 0C selama satu jam
dan kemudian dinaikkan suhunya hingga 150 0C. Setelah uap kuning
habis, suhu kembali dinaikkan menjadi 200 0C hingga uap menjadi warna
putih. Setelah itu, diukur sebanyak 1 mL ekstrak hasil pemanasan,
kemudian ektrak diencerkan dengan air hingga volume tepat 50 mL dan
kocok dengan pengocok tabung hingga homogen. Penelitian ini dianalisis
menggunakan spektrofotometri serapan atom (SSA). Berdasarkan hasil
pengukuran serapan dari beberapa larutan baku kalium dengan
konsentrasi 0,0 ppm; 0,5 ppm; 1,0 ppm; 1,5 ppm; dan 2,0 ppm
Powerpoint Templates
Page 22
Perhitungan
y = ax+b
y: absorban
a: slope
b: intercept
x: konsentrasi
Powerpoint Templates
Page 23
TERIMA KASIH