DEFINISI
• Hemoroid adalah jaringan normal yang terdapat pada semua orang yang
terdiri atas pleksus arteri-vena berfungsi sebagai katup di dalam saluran anus
untuk membantu sistem sfingter anus, mencegah inkontinensia flatus dan
cairan. Apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit baru
dilakukan tindakan.
• Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena banyak hal. Faktor yang
memegang peranan kausal ialah mengedan pada waktu defekasi, konstipasi
menahun, kehamilan, dan obesitas
• Hemoroid dibedakan antara interna dan eksterna.
CON’T
• Prevalensi hemoroid sampai saat ini mencapai sepertiga dari sepuluh juta masyarakat di Amerika Serikat.
Prevalensi kasus hemoroid bervariasi dari 4,4% pada populasi umum dan 36,4% pada praktik kesehatan
umum.
• Di Mesir, hemoroid dianggap penyakit daerah anus tersering dengan prevalensi tinggi hampir 50 % dari
kunjungan di Unit Kolorektal.
• Prevalensi hemoroid di Indonesia juga tergolong cukup tinggi. Hasil penelitan di RSCM Jakarta pada
tahun 2010, hemoroid mendominasi sebanyak 20% dari pasien kolonoskopi.
• Kejadian hemoroid cenderung meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, dimana usia puncaknya
adalah 45-65 tahun. Sekitar setengah dari orang-orang yang berumur 50 tahun pernah mengalami
hemoroid. Hal tersebut terjadi karena orang usia lanjut sering mengalami konstipasi, sehingga terjadi
penekanan berlebihan pada pleksus hemoroidalis karena proses mengejan.
FA K TO R R I S I K O
• Stadium lebih lanjut, hemoroid perlu didorong kembali setelah defekasi agar bisa
masuk kembali ke dalam anus derajat III
• Hemoroid menetap dan tidak bisa didorong masuk ke dalam anus, ciri dari prolaps
yang menetap adalah keluarnya mukus dan terdapat feses pada pakaian dalam
derajat IV
MANIFESTASI KLINIS
9
PEMERIKSAAN FISIK Click icon to add picture
Diperlukan adanya pemeriksaan pada bagian anus
(inspeksi, perabaan dan colok dubur)
Hemoroid diklasifikasikan atas hemoroid eksterna
(diluar / dibawah linea dentata) dan hemoroid internal
(didalam/diatas linea dentata)
Hemoroid interna dibagi berdasarkan gambaran
klinisnya :
Derajat 1 : terjadi pembesaran hemoroid yang tidak
prolaps ke luar kanal anus (hanya dapat dilihat dengan
anorektoskop)
Derajat 2 : pembesaran hemoroid prolaps dan
menghilang secara spontan
Derajat 3 : Pembesaran hemoroid yang prolaps dapat
masuk ke anus dengan bantuan dorongan jari
Derajat 4 : Prolaps hemoroid yang permanen, rentan
dan cenderung untuk mengalami trombosis dan infark 10
PEMERIKSAAN PENUNJANG HEMOROID
• Anoskopi Pemeriksaan anoskopi dilakukan untuk menilai mukosa rectal dan mengevaluasi tingkat
pembesaran hemoroid. The American Society of Colon and Rectal Surgeons merekomendasikan untuk
melakukan pemeriksaan dengan anoskopi.
• Sigmoidoskopi Untuk mengevaluasi perdarahan rectal dan rasa tak nyaman seperti fisura anal, fistula,
colitis, polip rectal dan kanker.
• Kolonoskopi Beberapa ahli merekomendasikan kolonoskopi untuk semua pasien yang berusia > 4O thn
yang memiliki gejala hemoroid dan perdarahan.
DIAGNOSIS HEMOROID
• Anamnesis:
Pasien biasanya datang dengan keluhan:
• Berdarah
• Tonjolan (protrution)
• Diagnosis dapat ditegakkan dengan
pemeriksaan fisik inspeksi regio
perianal untuk melihat adanya
thrombosis dan ekskoriasi diikuti
pemeriksaan digital/Anoscopy untuk
mengetahui posisi hemoroid.
DIAGNOSIS BANDING
• Kondiloma akuminata
• Proktitis
• Rektal prolapse
• Hematom perianal ulseratif
• Proktitis
• Fisura anal
• Karsinoma anal
• Polips kolorectal
• Karsinoma kolorectal
TATA L A KS A N A H E MO R O I D
1 . TATA L A K S A N A M E D I S
• Pada hemoroid interna derajat I sampai derajat III atau semua derajat hemoroid yang
ada kontraindikasi operasi atau pasien menolak operasi.
• Terdiri dari nonfarmakologis, farmakologis, dan tindakan minimal invasive.
A . TATA L A K S A N A M E D I S N O N FA R M A K O L O G I
• Bertujuan untuk memperbaiki defekasi dan meredakan atau menghilangkan keluhan dan gejala.