Anda di halaman 1dari 46

TATA CARA

PEMBENTUKAN
PERATURAN DAERAH, PERATURAN
BUPATI DAN KEPUTUSAN BUPATI
PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 44 TAHUN 2019
BAGIAN HUKUM
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BLITAR
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
BAGIAN HUKUM
KEPALA BAGIAN HUKUM
TUGAS : Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan daerah, pengoordinasian perumusan kebijakan
daerah, pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah, pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi di bidang perundang- undangan, bantuan hukum dan dokumentasi dan informasi serta
koordinasi pelaporan implementasi hak asasi manusia

FUNGSI
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang perundang- undangan, bantuan hukum serta
dokumentasi dan informasi hukum dan perundang- undangan;
b. penyiapan bahan pengoordinasian perumusan kebijakan daerah di bidang perundang-undangan, bantuan
hukum serta dokumentasi dan informasi hukum dan perundang-undangan;
c. penyiapan bahan pengoordinasian pelaksanaan tugas Perangkat Daerah di bidang perundang-undangan,
bantuan hukum serta dokumentasi dan informasi hukum dan perundang-undangan;
d. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang perundang-undangan, bantuan hukum
serta dokumentasi dan informasi hukum dan perundang-undangan; dan
e. pelaksaaan fungsi lain yang diberikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkaitan
dengan tugasnya.
KEPALA SUB BAGIAN PERUNDANG-UNDANGAN

TUGAS :
1. Menyiapkan bahan penyusunan produk hukum daerah;
2. Melaksanakan harmonisasi dan sinkronisasi produk hukum daerah;
3. Menyiapkan bahan penjelasan Kepala Daerah dalam proses penetapan Peraturan Daerah;
4. menyiapkan bahan analisa dan kajian produk hukum daerah;
5. Melaksanakan pembinaan penyusunan produk hukum Daerah;
6. Menyiapkan bahan administrasi pengundangan dan autentifikasi produk hukum daerah;
7. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan produk hukum daerah; dan
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hukum.
KEPALA SUB BAGIAN BANTUAN HUKUM
TUGAS :
1. Melaksanakan koordinasi permasalahan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
2. Melaksanakan fasilitasi bantuan hukum, konsultasi hukum dan pertimbangan hukum serta
perlindungan hukum bagi unsur Pemerintah Daerah dalam sengketa hukum baik di dalam
maupun di luar pengadilan;
3. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi kerja sama dalam penanganan perkara hukum;
4. Menghimpun data sebagai bahan pelaporan implementasi hak asasi manusia;
5. Menyiapkan bahan penyusunan pendapat hukum;
6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap hasil penanganan perkara sengketa hukum;
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hukum.
KEPALA SUB BAGIAN DOKUMENTASI DAN
INFORMASI HUKUM
TUGAS :
1. Melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi produk hukum daerah dan peraturan
perundang-undangan lainnya;
2. Menghimpun serta mengolah data dan informasi hukum dan perundang-undangan sebagai
bahan dalam rangka pembentukan kebijakan daerah;
3. Melaksanakan pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum;
4. Memberikan pelayanan administrasi informasi produk hukum;
5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan terhadap dokumentasi dan informasi produk hukum
daerah;
6. Melaksanakan sosialisasi, penyuluhan dan desiminasi produk hukum daerah maupun
peraturan perundang- undangan lainnya; dan
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hukum.
STRUKTUR TATA KELOLA
Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum
(JDIH)
DASAR HUKUM
Pembentukan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati Dan Keputusan Bupati

Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1950 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


Pembentukan Daerah–daerah Kabupaten dalam
Aparatur Sipil Negara
Lingkungan Propinsi Jawa Timur

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Pelayanan Publik Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

r
ta
Bli
b.
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Administrasi Pemerintahan

Ka
um
uk
nH
gia
Ba
DASAR HUKUM
Pembentukan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati Dan Keputusan Bupati

Peraturan Pemerintah No. 18 Th 2016 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80


Tahun 2015
Perangkat Daerah Pembentukan Produk Hukum Daerah

Peraturan Presiden No. 87 Th 2014 Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor


10 Tahun 2016
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Peraturan Bersama Menteri Hukum dan HAM dan Peraturan Bupati Blitar Nomor 44 Tahun

r
Menteri Dalam Negeri No. 20 dan No. 77 Tahun

ta
2016

Bli
2012

b.
Parameter Hak Asasi Manusia dalam Pembentukan Produk Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi

Ka
Hukum Daerah serta Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar

um
uk
nH
gia
Ba
BENTUK PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH

1. PERATURAN

PERATURAN BUPATI

r
ta
2. PENETAPAN

Bli
KEPUTUSAN BUPATI

b.
Ka
um
uk
nH
gia
Ba
DAERAH
PERATURAN

Ba
gia
nH
uk
um
Ka
b.
Bli
ta r
PERATURAN DAERAH
Materi Muatan Perda

MATERI MUATAN PERDA DISUSUN DALAM RANGKA :

● Penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan; dan


● Penjabaran lebih lanjut peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

PERDA MEMUAT MATERI MUATAN UNTUK MENGATUR :

● Kewenangan Daerah;
● Kewenangan yang lokasinya dalam Daerah;
● Kewenangan yang penggunanya dalam Daerah;

r
ta
Bli
● Kewenangan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam Daerah; dan/atau

b.
Ka
Kewenangan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan

um

uk
oleh Daerah.

nH
gia
Ba
PERATURAN DAERAH
Materi Muatan Perda

● Perda dapat memuat ketentuan tentang pembebanan biaya paksaan penegakan/pelaksanaan Perda seluruhnya
atau sebagian kepada pelanggar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
● Perda dapat memuat ancaman pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau pidana denda paling banyak
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
● Perda dapat memuat ancaman pidana kurungan atau pidana denda selain ketentuan diatas sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
● Selain sanksi, Perda dapat memuat ancaman sanksi yang bersifat mengembalikan pada keadaan semula dan
sanksi administratif.
● Sanksi administratif berupa:

a) teguran lisan; e) pencabutan sementara izin;

r
ta
Bli
b) teguran tertulis; f) pencabutan tetap izin;

b.
Ka
c) penghentian sementara kegiatan; g) denda administratif; dan/atau

um
d) penghentian tetap kegiatan;

uk
h) sanksi administrasi lain sesuai ketentuan

nH
peraturan perundang-undangan.

gia
Ba
PERATURAN DAERAH
ALUR PROSES

PENETAPAN,
PERENCANAAN PENYUSUNAN PEMBAHASAN PENOMORAN
PENYUSUNAN RANCANGAN RANCANGAN PENGUNDANGAN,
PERDA PERDA PERDA PENDOKUMENTASI
AN DAN
AUTENTIFIKASI

r
ta
Bli
b.
Ka
um
uk
nH
gia
Ba
PERATURAN DAERAH

PERANCANAAN PENYUSUNAN PERDA

•Penyusunan Propemperda
•Perencanaa penyusunan rancangan Perda kumulatif
terbuka
•Perencanaan penyusunan rancangan Perda di luar
Promperda

r
ta
Bli
b.
Ka
um
uk
nH
gia
Ba
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERDA
Penyusunan Propemperda

● Penyusunan Propemperda dilaksanakan oleh DPRD dan Bupati (dapat mengikutsertakan


instansi vertikal terkait sesuai kewenangan, materi muatan dan kebutuhan)
● Penyusunan Propemperda memuat daftar rancangan Perda yang didasarkan atas:
a) Perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
b) Rencana pembangunan Daerah;
c) Penyelenggaraan otonomi Daerah dan tugas pembantuan; dan
d) Aspirasi masyarakat Daerah.
● Penyusunan Propemperda memuat daftar urutan yang ditetapkan untuk jangka waktu 1
(satu) tahun berdasarkan skala prioritas pembentukan rancangan Perda.

r
● Penetapan skala prioritas pembentukan rancangan Perda dilakukan oleh Bapemperda dan

ta
Bli
b.
Bagian Hukum.

Ka
um
uk
nH
gia
Ba
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERDA
Penyusunan Propemperda

● Hasil penyusunan Propemperda antara DPRD dan Pemerintah Daerah disepakati menjadi Propemperda
dan ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD.
● Propemperda ditetapkan dengan Keputusan DPRD.
● Dalam Propemperda dapat dimuat daftar kumulatif terbuka, yang terdiri atas:
a) Akibat putusan Mahkamah Agung;
b) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
c) Penataan Kecamatan; dan
d) Penataan Desa.
● Dalam keadaan tertentu, DPRD atau Bupati dapat mengajukan rancangan Perda di luar Propemperda
karena alasan:
a) Mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau bencana alam;
b) Menindaklanjuti kerjasama dengan pihak lain;

r
ta
Bli
c) Mengatasi keadaan tertentu lainnya yang memastikan adanya urgensi atas suatu rancangan Perda

b.
yang dapat disetujui bersama oleh Bapemperda dan Bupati; dan

Ka
um
d) Perintah dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah Propemperda

uk
ditetapkan.

nH
gia
Ba
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERDA
Penyusunan Propemperda

ALUR KOORDINASI PENYUSUNAN PROMPERDA Asisten Pemerintahan dan


Kesejahteraan Rakyat
menyampaikan hasil rapat kpd
Usulan dibahas dlm rapat koordinasi Bupati melalui Sekda untuk
Dikoordinasikan bersama Perangkat Daerah dan pihak memperoleh persetujuan
oleh Bag. Hukum terkait

Kepala Bag. Hukum menyiapkan


dan menyampaikan Surat Bupati
Bag. Hukum menyiapkan Perangkat Daerah (rancangan Promperda) kpd

r
ta
surat Bupati/Sekda untuk mengajukan usulan disertai Pimpinan DPRD untuk dibahas

Bli
penjelasan/keterangan

b.
menyampaikan usulan bersama Bamperda

Ka
ranperda sesuai bidang tugas dan/atau Naskah Akademik

um
uk
nH
gia
Ba
PENYUSUNAN RANCANGAN PERDA

1. Penyusunan rancangan perda dilakukan berdasarkan PROPEMPERDA


2. Penyusunan rancangan Perda dapat berasal dari DPRD atau Bupati

b.
Ka
mu
uk
nH
g ia
Ba
ALUR PENYUSUNAN RANCANGAN PERDA

Membentuk tim penyusunan rancangan Perda dengan Keputusan Kepala Perangkat


Daerah Pengusul Produk Hukum
Dalam penyusunan dapat mengundang peneliti dan atau tenaga ahli
Sekretaris tim penyusun melaporkan perkembangan dan atau permasalahan yang
dihadapi kepada Kepala Perangkat Daerah Pengusul Produk Hukum untuk mendapat
arahan atau keputusan
Rancangan Perda yang selesai dibahas, disusun dan diberi paraf koordinasi oleh
ketua tim penyusun dan Kepala Perangkat Daerah Pengusul Produk Hukum
Kepala Perangkat Daerah Pengusul Produk Hukum menyampaikan hasil rancangan

b.
Perda kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

Ka
Sekretaris Daerah menugaskan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan

mu
uk
Bag. Hukum untuk mengkoordinasikan pengharmonisasian, pembulatan, dan

nH
pemantapan konsepsi rancangan Perda

g ia
Ba
ALUR PENYUSUNAN RANCANGAN PERDA

Membentuk Tim Penelitian dan Penelaahan Rancangan Perda dengan Keputusan


Bupati dalam rangka pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan konsepsi
rancangan Perda
Berdasarkan hasil pembahasan, Bag. Hukum menyiapkan dan menyampaikan surat
Bupati beserta rancangan Perda kepada Pimpinan DPRD melalui Sekretaris Daerah
Sekretaris Daerah dan atau Bupati dapat mengoreksi dan atau meminta paparan atas
rancangan Perda

b.
Ka
mu
uk
nH
g ia
Ba
PEMBAHASAN RANCANGAN PERDA

Pembahasan Rancangan Perda yang berasal dari Bupati


disampaikan dengan surat Bupati ke Pimpinan DPRD
Pembahasan Rancangan Perda yang berasal dari DPRD disampaikan
dengan surat pimpinan DPRD kepada Bupati
Gubernur melakukan pembinaan dalam bentuk fasilitasi
Bupati menyampaikan Rancangan Perda yang telah disetujui
bersama DPRD kepada Gubernur paling lama tiga hari sebelum
ditetapkan

b.
Ka
Rancangan Perda harus mendapat evaluasi Gubernur sebelum

m
ditetapkan Bupati

u
uk
nH
g ia
Ba
PENETAPAN, PENOMORAN, PENGUNDANGAN,
PENDOKUMENTASIAN DAN AUTENTIFIKASI

Rancangan Perda yang telah disetujui disampaikan kepada Biro Hukum Provinsi Jawa
Timur untuk diberika Noreg, setelahnya dilakukan penetapan
Penetapan dilakukan dengn penandatanganan Bupati rangkap empat(4)
Rancangan Perda yang telah ditetapkan dilakukan penomoran
Perda yang telah ditetapkan, diundangkan dalam Lembaran Daerah oleh Sekretaris
Daerah
Pendokumentasian naskah asli Perda dilakukan oleh DPRD, Sekretaris Daerah, Bag.
Hukum dan Instansi Daerah Pengusul Produk Hukum
Perda dimuat dalam Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

b.
Autentifikasi dilakukan oleh Kepala Bag. Hukum setelah ditandatangani dan diberi

Ka
penomoran

m u
Penggandaan dan pendistribusian dilakukan oleh Bag. Hukum dan Pengusul produk

uk
hukum

nH
g ia
Ba
BUPATI
PERATURAN

Ba
g ia
nH
uk
u m
Ka
b.
PERATURAN BUPATI
ALUR PROSES
PENETAPAN,
PENOMORAN
PERENCANAAN
PEMBAHASAN PENGUNDANGAN,
PENYUSUNAN
RANCANGAN PENDOKUMENTASI
PERBUB
PERBUB AN DAN
AUTENTIFIKASI

b.
FASILITASI DAN

Ka
PENYUSUNAN
EVALUASI

m
RANCANGAN

u
RANCANGAN

uk
PERBUB

nH
PERBUB

g ia
Ba
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERBUB

Dilaksanakan berdasarkan perintah peraturan perundang-undangan yang


lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan
Ditetapkan dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah masing-masing
untuk jangka waktu 1(satu) tahun
Perencanaan penyusunan yang telah ditetapkan dapat dilakukan
penambahan/ pengurangan oleh Kepala Perangkat Daerah Pengusul produk
hukum

b.
Ka
u m
uk
nH
g ia
Ba
PERENCANAAN PENYUSUNAN PERBUB

 Untuk keterpaduan perencanaan penyusunan, Bag. Hukum menyiapkan dan menyampaikan


surat Bupati atau Sekretaris Daerah kepada seluruh Perangkat Daerah untuk menyampaikan
usulan rancangan Peraturan Bupati yang akan dibentuk pada tahun berikutnya
 Bag. Hukum menghimpun dan mengolah usulan sebagai bahan rapat koordinasi rencana
pembentukan Produk Hukum Daerah Non Perda
 Rapat diselenggarakan dalam rangka memperoleh kepastian perencanaan data maupun waktu
pembentukan Peraturan Bupati yang akan diusulkan untuk tahun berikutnya
 Berdasarkan hasil rapat koordinasi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
menyampaikan laporan Rencana Penyusunan Peraturan Bupati untuk tahun berikutnya kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah

b.
Ka
m
u
uk
nH
g ia
Ba
PENYUSUNAN RANCANGAN PERBUB

 Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati dilaksanakan oleh Kepala Perangkat Daerah (dengan
membentuk Tim) berdasarkan kesesuaian materi dan garis koordinasi
 Selanjutnya disampaikan kepada Bag. Hukum untuk dilakukan pengharmonisasian dan
pembahasan dengan tata cara sbb:
a. Kepala Perangkat Daerah menyampaikan surat yang memuat latar belakang atau alasan
disusunnya rancangan Peraturan Bupati kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan
tembusan kepada Kepala Bagian Hukum
b. Apabila rancangan Peraturan Bupati berasal dari lingkup Sekretariat Daerah, maka Asisten
sesuai bidang tugasnya menyampaikan nota yang memuat latar belakang atau alasan
disusunnya rancangan Peraturan Bupati kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan

b.
Ka
tembusan kepada Bagian Hukum
 Jika rancangan masih memerlukan pegkajian lebih mendalam, maka Bag. Hukum dapat

m
u
uk
mengembalikan usulan rancangan kepada Pengusul secara tertulis

nH
g ia
Ba
PEMBAHASAN RANCANGAN PERBUB

Pembahasan rancangan Peraturan Bupati dapat dilakukan melalui pengkajian dan


pengharmonisasian oleh Bagian Hukum bersama dengan Pengusul produk hukum
atau dibahas bersama dengan Tim Penelitian dan Penelaahan Rancangan Peraturan
Bupati dengan mengikutsertakan instansi/pihak/lembaga terkait lainnya

Tim Penelitian dan Penelaahan Rancangan Peraturan Bupati dibentuk dengan


Keputusan Bupati

b.
Ka
m
u
uk
nH
g ia
Ba
TEKNIS PEMBAHASAN RANCANGAN PERBUB

Kepala Bagian Hukum dan Asisten


Kepala Bagian Hukum Disampaikan kepada
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
membubuhkan paraf pada Pengusul untuk diperiksa memaraf naskah nota penyampaian rancangan
tiap halaman rancangan dan dibubuhkan paraf Peraturan Bupati untuk ditandatangani oleh
Peraturan Bupati yang koordinasi pada tiap Sekretaris Daerah, dengan melampirkan
telah selesai dibahas halaman rancangan Peraturan Bupati

Sekretaris Daerah dapat melakukan perubahan dan/atau penyempurnaan


terhadap rancangan Peraturan Bupati yang telah dibubuhkan paraf koordinasi
dengan dikembalikan kepada Kepala Bagian Hukum.

b.
Ka
Hasil penyempurnaan rancangan disampaikan kepada Sekretaris Daerah setelah

m
dibubuhkan paraf koordinasi setiap halaman oleh Kepala Bagian Hukum.

u
uk
Sekretaris Daerah menyampaikan rancangan kepada Bupati untuk ditetapkan.

nH
g ia
Ba
FASILITASI DAN EVALUASI RANCANGAN
PERATURAN BUPATI

Gubernur melakukan pembinaan dalam bentuk fasilitasi terhadap rancangan Peraturan


Bupati yang telah dilakukan pembahasan

Bupati menyampaikan rancangan Peraturan Bupati tentang penjabaran APBD kepada


Gubernur paling lama 3 (tiga) Hari sebelum ditetapkan oleh Bupati

b
Ka
um
uk
nH
g ia
Ba
PENETAPAN PENOMORAN
Rancangan Peraturan Bupati yang telah dilakukan Penomoran Peraturan Bupati dilakukan oleh Kepala
pembahasan disampaikan kepada Bupati untuk Bagian Hukum, dengan menggunakan nomor bulat
dilakukan penetapan.
Penandatanganan Peraturan Bupati dibuat dalam
rangkap 3

PENGUNDANGAN PENGUNDANGAN
Peraturan Bupati yang telah ditetapkan diundangkan Peraturan Bupati yang telah ditetapkan diundangkan
dalam berita daerah oleh Sekretaris Daerah dalam berita daerah oleh Sekretaris Daerah

PENDOKUMENTASIAN AUTENTIFIKASI
Pendokumentasian naskah asli Peraturan Bupati Autentifikasi atas Peraturan Bupati dilakukan oleh
dilakukan oleh:Sekretaris Daerah, Bagian Hukum Kepala Bagian Hukum setelah ditandatangani dan
dan Instansi Pengusul diberi penomoran.
BUPATI
KEPUTUSAN

Ba
g ia
nH
uk
u m
Ka
b.
KEPUTUSAN BUPATI
ALUR PROSES

PENETAPAN,
PERENCANAAN PENYUSUNAN PENOMORAN,
PENYUSUNAN KEPUTUSAN PENDOKUMENTASIAN
KEPUTUSAN BUPATI DAN AUTENTIFIKASI
BUPATI

b.
Ka
um
uk
nH
g ia
Ba
PERENCANAAN PENYUSUNAN KEPUTUSAN
BUPATI

Perencanaan penyusunan Keputusan Bupati merupakan bagian dari


pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang Perangkat Daerah.
Perencanaan penyusunan ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Perangkat Daerah masing-masing untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Perencanaan penyusunan yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Perangkat Daerah dapat dilakukan penambahan atau
pengurangan.

b.
Ka
mu
uk
nH
g ia
Ba
PERENCANAAN PENYUSUNAN KEPUTUSAN
BUPATI

1. Untuk keterpaduan perencanaan penyusunan Keputusan Bupati, Bagian


Hukum menyiapkan dan menyampaikan surat Bupati atau Sekretaris Daerah
kepada seluruh Perangkat Daerah untuk menyampaikan usulan Keputusan
Bupati yang akan ditetapkan pada tahun berikutnya.
2. Bagian Hukum menghimpun dan mengolah usulan sebagai bahan rapat
koordinasi rencana pembentukan produk hukum daerah non Perda.
3. Rapat koordinasi diselenggarakan dalam rangka memperoleh kepastian
perencanaan data maupun waktu pembentukan Keputusan Bupati yang akan
diusulkan untuk tahun berikutnya.

b.
Ka
4. Berdasarkan hasil rapat koordinasi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan

m
Rakyat menyampaikan laporan Rencana Penyusunan Keputusan Bupati untuk

u
uk
tahun berikutnya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

nH
g ia
Ba
Ba
g ia
nH
uk
m u
Ka
Kepala Perangkat

b.
Rancangan Daerah dapat
disampaikan kepada melakukan koordinasi Kepala Perangkat
Bagian Hukum untuk dan/atau pembahasan Daerah menyusun
dilakukan dengan Perangkat rancangan Keputusan
pengharmonisasian Daerah/lembaga/pihak Bupati sesuai dengan
dan pemantapan lain dengan tugas dan fungsi
konsepsi memperhatikan
kesesuaian materi
PENYUSUNAN KEPUTUSAN BUPATI
Ba
g ia
nH
uk
m u
Ka
Rancangan Keputusan Bupati Rancangan Keputusan Bupati

b.
Asisten Pemerintahan dan yang telah dibubuhkan paraf yang telah memperoleh
Kesejahteraan Rakyat dan disampaikan kepada pengharmonisasian dan
Sekretaris Daerah Pengusul untuk diperiksa dan pemantapan konsepsi
membubuhkan paraf atas dibubuhkan paraf koordinasi dibubuhkan paraf oleh
halaman terakhir yang pada tiap halaman Kepala Bagian Hukum pada
mencantumkan tandatangan rancangan Keputusan Bupati, tiap halaman rancangan
Bupati termasuk tiap halaman Keputusan Bupati, kecuali
lampiran Keputusan Bupati untuk lampiran
PENYUSUNAN KEPUTUSAN BUPATI
• Dilakukan oleh Kepala Bagian Hukum setelah ditandatangani dan
I
diberi penomoran
AUTENTIFIKAS
• Pendokumentasian naskah asli Keputusan Bupati dilakukan oleh PENDOKUMENTASIAN
Sekretaris Daerah, Bagian Hukum dan Instansi Pengusul
• Dilakukan oleh Kepala Bagian Hukum, dengan menggunakan nomor PENOMORAN
kode klasifikasi
• Rancangan Keputusan Bupati yang telah dibubuhkan paraf, disampaikan oleh Sekretaris
Daerah kepada Bupati untuk ditetapkan PENETAPAN
• dilakukan melalui nota penyampaian Sekretaris Daerah setelah dibubuhkan paraf koordinasi
oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan Kepala Bagian Hukum
PENYEBARLUASAN

PERDA Salinan naskah yang telah


diundangkan dalam Lembaran Penyebarluasan
Daerah atau Berita Daerah dilakukan bersama
ditandatangani oleh Kepala Bag. oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD
PERBUB Hukum

b.
KEPUTUSAN

Ka
Salinan naskah yang telah ditetapkan
BUPATI

m
ditandatangai oleh Kepala Bag. Hukum

u
uk
nH
g ia
Ba
Teknik Penyusunan dan Contoh
Format Rancangan Produk
Hukum Daerah

PERBUB NO. 44 TAHUN 2019


TENTANG TATA CARA
PEMBENTUKAN PERATURAN
DAERAH, PERATURAN BUPATI DAN
KEPUTUSAN BUPATI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai