Anda di halaman 1dari 9

METABOLIT SEKUNDER SERTA MANFAAT DARI

MERICA HITAM DAN BIJI KETUMBAR


DIMASYARAKAT
Dosen pengampu : YULIS ADRIANA, S.Si., M.Farm.

Disusun oleh :
• Amellia Sari 201851024
• Dina Ramdani 201851067
• Eva Nadia Rahma 201851085
• Novitasari 201851203
• Siti Sri Hartati 201851284
• Lutfiyah Khairunnisa 201851162
• Tri Marda Purnama Yola 201851303
• Yahya Intan Saputri 201851318
MERICA HITAM
A. Kandungan metabolit sekunder pada merica hitam
Kandungan Kimia Lada Hitam Piper nigrum dalam ekstrak aquoeous, ekstrak
metanol dan ekstrak etanol positif mengandung karbohidrat, protein, tannin, fenol,
kumarin, alkaloid dan antrakuinon. Asha et al (2014) menggunakan pelarut etanol dengan
metode sokletasi juga dapat menyaring komponen alkaloid sebesar 14,6%, flavonoid
81,2%, dan tanin 17%
Alkaloid merica hitam sebanyak 5-9% mengandung senyawa utama piperin,
piperidin, piperetin, dan piperenin (Kadam et al, 2013).Piperin merupakan alkaloid mayor
pada buah lada hitam yang telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S.
aureus (Pundir dan Pranay 2010; Al-shahwany, 2014)
Senyawa piperin merupakan senyawa identitas yang paling banyak terkandung
dalam buah lada serta memiliki beragam khasiat pengobatan, maka perlu
dipisahkan secara selektif melalui penyarian atau ekstraksi.
Kadar piperin tertinggi diperoleh dari ekstrak buah lada hitam menggunakan
pelarut etanol 60% sebagai pelarut pengekstraksi dengan kadar 52,81±4,66 (%b/v)
terhadap fraksi alkaloidnya. Lada hitam juga memiliki kuantitas polifenol yang
lebih baik dibandingkan dengan lada putih (Abdallah, 2018).
(Kumar, 2014), Estrak buah lada hitam terbukti memiliki efek antimikroba terhadap beberapa
bakteri patogen dengan diameter zona hambatnya masing-masing, diantaranya
1. Eschericia coli (22.6mm) 4. Klebsiella pneumoniae (23.6mm)
2. Pseudomonas aeruginosa (23 mm) 5. Shigella dysentriae (22.9mm)
3. Staphylococcus warneri (26.3mm)
Zat yang dikandung dalam tanaman lada hitam yang berperan sebagai antibakteri seperti antrakuinon.
Zat antrakuinon yang terdapat dalam buah lada hitam merupakan suatu persenyawaan fenolik, sehingga
mekanisme kerja sebagai antibakteri mirip dengan sifat-sifat fenol, yaitu menghambat bakteri dengan cara
mendenaturasi protein, merubah morfologi sel, merusak struktur luar bakteri, membentuk kompleks
ireversibel dengan asam amino yang menyebabkan inaktivasi protein dan kehilangan fungsinya (Fitri, 2005).

B.Manfat untuk masyarakat


• lada hitam bisa dimanfaatkan sebagai bumbu dapur
• Bertindak sebagai anti radang
karna adanya senyawa piperin yang terkandung di dalam lada hitam memiliki kemampuan untuk
meredakan peradangan serta mengandung antioksidan yang tinggi.
• Meredakan gejala flu
Rasa pedas pada lada hitam dapat bekerja sebagai dekongestan alami dan merangsang pembentukan
lendir untuk membersihkan saluran napas.
• keluhan pernafasan yang disebabkan oleh berbagai patogen, diantaranya bakteri, virus maupun jamur
(Ahmad et al, 2012).
BIJI KETUMBAR
Masyarakat Indonesia sudah sejak jaman dahulu kala menggunakan ramuan obat tradisional
sebagai upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan.
Ramuan obat tradisional Indonesia tersebut dapat berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral,
namun umumnya yang digunakan berasal dari tumbuhan. Salah satu tanaman yang secara
empiris banyak digunakan untuk pengobatan adalah ketumbar (Coriandrum sativum L. ).
Biji ketumbar (Coriandrum sativum) selain mengandung minyak atsiri seperti senyawa
linalool juga mengandung senyawa seperti saponin,terpenoid flavonoid dan tanin.
senyawa yang terdapat didalam flavonoid adalah senyawa quercetin. Quercetin merupakan
senyawa inhibitor enzim α-amilase yang berfungsi untuk pemecahan karbohidrat, quercetin
memiliki potensi inhibisi enzim yang paling kuat. Jadi proses pemecahan dan absorbsi
karbohidrat akan terganggu, sehingga kadar gula darah dapat diturunkan Secara keseluruhan.
Minyak atsiri pada biji ketumbar juga memiliki sifat antimikroba terhadap spesies patogen
seperti Salmonella (Mandal and Mandal, 2015). Pada penelitian lainnya juga ditemukan
efektifitas rendaman biji ketumbar terhadap masalah keputihan pada wanita usia subur
(Prastika,D.A,dan Sugita, 2018).
Komponen aktif pada ketumbar adalah sabinene, myrcene, alfa-terpinene, ocimene, linalool,
geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite,
skopoletin, p-simena, kamfena, dan felandren. Komponen-komponen tersebutlah yang
menyebabkan ketumbar memiliki efek yang baik sebagai komponen obat. Dari kajian
efektifitas tumbuhan ketumbar ditemukan senyawa flavonoid yang diduga berpotensi
menurunkan kolesterol (Al-Snafi, 2016).
METABOLIT SEKUNDER BIJI
KETUMBAR
EFEK FARMAKOLOGIS
Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui beberapa khasiat dari ketumbar, diantaranya :
aktivitas biologis ketumbar dapat merangsang enzim pencernaan dan peningkatan fungsi hati
(Nyakudya et al., 2014). Minyak atsiri pada biji ketumbar juga memiliki sifat antimikroba
terhadap spesies patogen seperti Salmonella (Mandal and Mandal, 2015). Pada penelitian
lainnya juga ditemukan efektifitas rendaman biji ketumbar terhadap masalah keputihan pada
wanita usia subur (Prastika,D.A,dan Sugita, 2018). Komponen aktif pada ketumbar adalah
sabinene, myrcene, alfa-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida,
trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena,
dan felandren. Komponen-komponen tersebutlah yang menyebabkan ketumbar memiliki efek
yang baik sebagai komponen obat. Dari kajian efektifitas tumbuhan ketumbar ditemukan
senyawa flavonoid yang diduga berpotensi menurunkan kolesterol (Al-Snafi, 2016).

Anda mungkin juga menyukai