Anda di halaman 1dari 41

Plasmodium Malaria

Jenis spesies plasmodium


penginfeksi manusia
 Plasmodium falsifarum
 Plasmodium vivaks
 Plasmodium ovale
 Plasmodium malariae
PLASMODIUM
o Plasmodium merupakan genus protozoa parasit. Penyakit
yang disebabkan oleh genus ini dikenal sebagai malaria.

o Parasit ini sentiasa mempunyai dua inang dalam siklus


hidupnya: vektor nyamuk dan inang vertebra.

o Setidaknya ada sepuluh spesies yang menjangkiti manusia.


Beberapa spesies lain menjangkiti hewan, termasuk
burung, reptilia dan hewan pengerat.

o Plasmodium adalah organisme sel tunggal yang mirip


hewan, memiliki selubung inti sel, membentuk spora, dapat
memasuki sel lain (eritrosit), dan menyebabkan malaria
Ciri plasmodium secara umum
 Ciri Plasmodium secara umum Anggota
Plasmodium semuanya parasit salah satu
contoh adalah Plasmodium falciparum,
yang hidup pada manusia dan
mengakibatkan penyakit malaria tropika.

 Protozoa tidak memiliki alat gerak. Sifat


yang membedakan adalah pada tahap
zigot maupun bereproduksi membentuk
spora.
Ciri plasmodium secara umum
 Dalam hidupnya Plasmodium mengalami
dua fase siklus hidup yang masing-masing
berada di dua organisme yang berbeda.

 Fase tersebut adalah fase di tubuh manusia


dan fase di tubuh nyamuk.

 Penyebaran Plasmodium yang menyerang


manusia hanya dilakukan oleh nyamuk
Anopheles.
Siklus hidup Plasmodium
 Siklus aseksual (skizogoni) tubuh
manusia
 Siklus seksual (sporogoni) tubuh
nyamuk
Siklus Hidup Plasmodium Secara Umum
 Siklus hidup Plasmodium amat rumit.

 Sporozoit dari liur nyamuk betina yang mengigit


disebarkan ke darah atau sistem limfa penerima.

 Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta,


Mansonia dan Aedes mungkin bertindak sebagai
vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria
manusia (lebih dari 100 spesies) semuanya
tergolong dalam genus Anopheles.
Siklus Hidup Plasmodium Secara Umum
 Sporozoit berpindah ke hati dan menembus
hepatosit.

 Tahap dorman bagi sporozoit Plasmodium dalam


hati dikenal sebagai hipnozoit.

 Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi


ribuan merozoit, yang kemudian menyerang
eritrosit.

 Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke


bentuk trofozoit dewasa.
Siklus Hidup Plasmodium Secara Umum
 Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali
untuk membentuk merozoit baru, yang meninggalkan
eritrosit dan bergerak melalui saluran darah untuk
menembus eritrosit baru.

 Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara


terus-menerus, tetapi sebagian merozoit berubah
menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit) (juga
dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk
betina.

 Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk


gamet dan menyuburkan satu sama lain, membentuk
zigot motil yang dikenal sebagai ookinet.
Siklus Hidup Plasmodium Secara Umum
 Ookinet menembus dan lepas dari perut tengah,
kemudian membenamkan diri pada membran perut
luar. Di sini mereka terbelah berkali-kali untuk
menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus
memanjang.

 Sporozoit ini berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di


mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua
yang digigit nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di
mana mereka mengulangi siklus ini.
Spesies Plasmodium yang menyerang manusia
 Spesies Plasmodium yang menyerang manusia
termasuk:
1. Plasmodium falciparum
 Adalah protozoa parasit, salah satu spesies plasmodium

yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia.


 Protozoa ini masuk pada tubuh manusia melalui
nyamuk anopheles betina.
 P. Falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya

dan memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas malaria


tertinggi. Penyebab malaria tersiana maligna.
 Hospes perantara dari P. Falciparum adalah manusia

dan hospes definitifnya adalah nyamuk anopheles


betina.
 Jenis Plasmodium ini hanya ditemukan di daerah tropis.
Merupakan jenis Plasmodium yang paling berbahaya
(malaria tropika tertiana maligna atau serebral).

 P. Falciparum memiliki beberapa bentuk yaitu: ·


1. Bentuk trofozoit.
2. Bentuk Skizon muda mengisi sampai setengah eritrosit
berbentuk agak bulat, inti telah membelah tapi belum
diikuti oleh sitoplasma, pigmen malaria mulai tampak.
3.Bentuk Skizon tua sitoplasma hampir memenuhi eritrosit
hingga tiga per empat. Inti membelah sebanyak 8-24
buah, tampak merozoit, pigmen malaria menggumpal. ·
4. Bentuk gemetosit.
Saat Mikrogametosit, berbentuk seperti pisang atau

ginjal, tampak lebih gemuk, plasma berwarna merah


muda, inti lebih besar dan tidak padat, pigmen malaria
tersebar diantara inti.
Saat Makrogamet, berbentuk seperti pisang ambon,

plasma warna biru, inti kecil padat, letak ditengah,


pigmen tersebar disekitar inti.
P. Falciparum memiliki masa inkubasi sekitar sembilan

hingga empat belas hari.


Bentuk plasmodium falciparum dalam sel darah merah
Siklus Plasmodium falciparum

 Penyakit infeksi yang disebabkan oleh


parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah
manusia
 Penyakit ini secara alami ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles betina
yang infeksius
Siklus Plasmodium falciparum
1. Fase di tubuh Manusia ( Fase Aseksual)
oKetika nyamuk Anophles menggigit, dikeluarkan air liur

pencegah pembekuan darah.

oBersama dengan itu, didalam air liur nyamuk terdapat sel-


sel Plasmodium yang pipih bentuknya, bergerak, disebut
sporozoit.

oSprorozoit
masuk ketubuh, ikut aliran darah hingga
mencapai sel-sel hati atau sistem limfa.
Siklus Plasmodium falciparum
o Didalam sel-sel hati, prorozoit membelah dengan cepat
membentuk banyak sekali sel-sel baru yang disebut merozoit.

o Merozoit dapat menginfeksi sel-sel hati yang lain, membentuk


meroziod baru dalam jumlah besar akibatnya sel-sel hati
banyak yang rusak. Selain itu merozoid juga menginfeksi sel-
eritrosit.

o Di dalam eritrosit ini merozoid juga membelah dengan cepat


membentuk merozoid baru. Akibatnya eritrosit rusak pecah,
mengeluarkan merozoid baru. Saat itu dikeluarkan racun yang
meracuni tubuh, menyebabkan demam malaria.
Siklus Plasmodium falciparum
o Merozoid yang dikeluarkan akan mencari eritrosit baru. Demikianlah,
siklus pemebntukan merozoid berulang setiap 48 jam, 72 jam atau tidak
tentu sesuai dengan jenis plasmodium.
2.Fase di tubuh nyamuk (fase seksual)
 Plasmodium memasuki fase seksual jika merozoid tumbuh menjadi sel

penghasil gamet(gametosit). Ada dua tipe gametosit yaitu mikro


gametosit atau sel penghasil gamet jantan, dan makro gametosit atau sel
penghasil gamet betina.
 Gametosit tidak mampu menghasilkan gamet jika berada dalam tubuh

manusia atau nyamuk jantan.


 Gametosit mampu menghasilakn gamet dalam tubuh nyamuk Anopheles.

Jika tubuh penderita digigit nyamuk anopheles betina, gametosit masuk


ke dalam usus nyamuk.
Siklus Plasmodium falciparum
 Mikro gametosit menghasilkan mikro gamet, sedangkan makro
gametosit menghasilkan makro gamet. Pelebular mikro gamet
dan makro gamet membentuk zigot, yang menembus dinding
usus nyamuk.
 Di dalam dinding usus nyamuk, zigot tumbuh menjadi oosit,
yakni bentuk kista yang berdinding tebal untuk perlindungan.
Oosit membentuk ribuan spororzoid, yang bergerak menuju
kelenjar liur nyamuk. Sporozoid ini dapat ditularkan ke orang
lain.
 Sel-sel sporozoid ini masuk ke dalam darah manusia, mencari
mangsa sel-sel eritrosit, demikian seterusnya.
Siklus Plasmodium vivax
 P. vivax adalah salah satu dari empat spesies parasit malaria
yang umumnya menyerang manusia.
 P. vivax dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.

 Penyebab malaria tersiana benigna(pernisiosa). P. vivax


terdapat di daerah sub tropis, tropis, dan dingin. Sehingga
penyebarannya cukup luas.

 Seperti P. palchiparum, P. vivax juga memiliki dua hospes yaitu


manusia dan nyamuk. Siklus hidup tidak jauh beda dengan P.
Falciparum.
Siklus Plasmodium vivax
 Ada stadium tidak aktif dalam hati selama beberapa waktu.
Setelah bereplikasi di dalam sel hati, P. vivax akan berkembang
biak aseksual di dalam eritrosit.

 P. vivax memiliki masa inkubasi antara 12 hingga 17 hari, tapi


ada yang lebih dari 9 bulan.
Siklus Plasmodium vivax
 Dalam siklus hidupnya P. vivax memiliki beberapa bentuk: ·
1. Trofozoit muda: Eritrosit membesar, P. vivax berbentuk cincin, inti berwarna merah,
sitoplasma berwarna biru, mulai terdapat titik schuffner pada eritrosit. ·
2. Trofozoit tua : Sitolasma hampir memenuhi seluruh eritrosit, pigmen menjada semakin
nyata. ·
3. Mikrogametosit: Sitoplasma hampir memenuhi seluruh eritrosit, inti difus ditengah,
pigmen tersebar. ·
4. Makrogametozit: Sitoplasma bulat hampir memenuhi seluruh eritrosit, inti padat biasanya
berada ditepi eritrosit ·
5. Skizon muda: Inti telah membelah lebih dari satu, pigmen tersebar pada eritrosit. ·
6. Skizon tua: Inti 12-24, pigmen berkumpul ditengah,

 Gejala klinis yang ditimbulkan oleh P. vivax adalah demam, suhu badan mencapai 40,6
oC, menggigil, anemia, splenomegali(perbesaran limpa). Gejala demam timbul setiap 48
jam atau 72 jam.Gejala dapat timbul secara mendadak..
Gejala klinis yang disebabkan
oleh Plasmodium vivax
 Gejala klinis yang ditimbulkan oleh P. vivax adalah demam,
suhu badan mencapai 40,6 oC, menggigil, anemia,
splenomegali(perbesaran limpa). Gejala demam timbul setiap
48 jam atau 72 jam.Gejala dapat timbul secara mendadak..
Plasmodium ovale
3. Plasmodium ovale
 Adalah spesies protozoa parasit yang menyebabkan malaria

tertian pada manusia.

 Spesies ini berhubungan dekat dengan Plasmodium falciparum


dan Plasmodium vivax, yang menyebabkan kebanyakan
penyakit malaria.

 Parasit ini lebih langka daripada dua parasit lainnya, dan tidak
seberbahaya P. falciparum.
Plasmodium ovale
 Plasmodium ovale hidup di daerah tropis. Hospes dan siklus hidup
mirip dengan P. falciparum.

 Morfologi saat trofozoit padat dengan kromatin besar, pigmen


coklat gelap.

 Saat skizon, matang dengan 6-14 merozoit dengan inti besar


berpigmen coklat gelap.

 Saat gametosit membulat hingga oval, padat memenuhi eritrosit.


Plasmodium malariae
4.Plasmodium malariae
 Adalah protozoa parasit yang menyebabkan penyakit malaria

pada manusia dan hewan.

 P. malariae berhubungan dekat dengan Plasmodium falciparum


dan Plasmodium vivax, yang menyebabkan kebanyakan infeksi
malaria.

 Menyebabkan malaria kuartana benigna. P. malariae


menyebabkan malaria kuartana (malaria malariae).
Plasmodium malariae
 Sama dengan Plasmodium falciparum, memiliki dua hospes
(definitif nyamuk Anopheles sebagai perantara manusia).

 Hidup di daerah tropis maupun sub tropis.

 Gejala demam setiap 4 hari sekali.


Plasmodium malariae
Morfologi •
Trofozoit muda

Sel darah merah tidak membesar, berbentuk cincin .


Sitoplasma seperti pita, pita melebar, inti membesar, pigmen
kasar tersebar •

Makrogametosit

Sel darah merah tdk membesar, sitoplasma bulat, inti padat,


batas jelas, letak ditepi •
Plasmodium malariae
 Mikrogametosit
Sel darah merah tdk membesar, sitoplasma bulat, inti difus ditengah
pigmen kasar terbesar •

 Skizon muda
Inti kurang dari 8,pimen kasar dan tersebar •

 Skizon tua
Inti berjumlah 8-12 tersusun sperti bunga, pigmen berkumpul ditengah .
Gejala klinis, demam setiap 4 hari sekali, spenomegali, anemia,
komplikasi nefrosi(gangguan ginjal).
Gejala klinis Plasmodium malariae

Gejala klinis, demam setiap 4 hari sekali, spenomegali, anemia,


komplikasi nefrosi(gangguan ginjal).
Definisi penyakit malaria
 Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah
manusia
 Penyakit ini secara alami ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles betina
yang infeksius
Masa inkubasi
 Masa mulai infeksi sampai tampak gejala
dan tanda infeksi yaitu sampai
parasetemia mencapai kepadatan tertentu
untuk dapat menimbulkan gejala klinis
Karakteristik P.Falsifarum P.Vivaks P.Ovale P.Malariae
spesis
plasmodium

Siklus 5-7 hari 8 hari 9 hari 14-15 hari


eksoeritrosit
primer
Siklus aseksual 48 jam 48 jam 50 jam 72 jam
dalam darah
Masa prepaten 6-25 hari 8-28 hari 12-20 hari 18-59 hari
7-27 hari 13-17 hari 14 hari 23-69 hari
Masa inkubasi
Keluarnya 8-15 hari 5 hari 5 hari 5-23 hari
gametosit
Jumlah
merozoid/skizon (30-40) ribu 10 ribu 15 ribu 15 ribu
Siklus sporogoni 9-22 hari 8-16 hari 12-14 hari 16-35 hari
dalam nyamuk
Gejala klinis
berat ringan ringan ringan
Lamanya infeksi 1-2 tahun 1-3 tahun 1-2 tahun 3-50 tahun
jika tidak
diobati
Patogenesis
 Penghancuran eritrosit mediator
endotoksin makrofag sekuestrasi
eritrosit yang terinfeksi
Pemeriksaan
 RDT (Rapid Diagnostic Test)
 Sediaan Tipis dan sedian tebal
(pemeriksaan mikroskopik)
Gejala klinis malaria
 Trias klasik malaria :
1. Stadium dingin (15-60 menit)
2. Stadium demam (2-6 jam)
3. Stadium berkeringat (2-4 jam)
 Periode demam :
1. P falsifarum : 36-48 jam
2. P.ovale dan vivaks : 48 jam
3. P. malariae : 72 jam
Diagnosis malaria
 Anamnesa : trias malaria dengan tambahan
mual,muntah, diare, nyeri otot dan sendi
 Riwayat bermalan dan berkunjung ke daerah
endemis selama 1-4 minggu
 Riwayat tinggal di daerah endemis
 Riwayat sakit malaria
 Riwayat minum obat malaria 1 bulan terakhir
 Riwayat transfusi darah
Pemeriksaan fisik
 Demam (suhu lebih dari 37,5 C
 Konjungtiva dan telapak tangan anemis
 Splenomegali
 Hepatomegali
Pengobatan
 Lini pertama :
artesunat + amodiakuin + primakuin

 Lini kedua :
kina + doksisiklin/tetrasiklin/klindamisin +
primakuin
Pencegahan malaria

Kelambu berinsektisida
 Paling efektif untuk membunuh dan

melemahkan nyamuk
 Bisa membunuh tuna, kecoa, kutu,

kalajengkeng, dan serangga lain

Anda mungkin juga menyukai