Anda di halaman 1dari 18

PERAWATAN

PSIKOSOSIAL DAN
SPIRITUAL PADA
KORBAN BENCANA
OLEH
KELOMPOK III
 Korban Bencana :

• Korban yang menderita trauma akibat bencana-rentan terhadap


cedera fisik,post-traumatic stress disorder(PTSD) dan depresi sesudah
bencana.
• Penolong yang mungkin terpapar dengan trauma dan PTSD ketika
melihat orang lain menderita
• Masyarakat umum,yang menderita efek psikologis akibat menyaksikan
kejadian tersebut dari jauh.Mereka bias mengalami
kecemasan,kesedihan,tidak berdaya dan takut bencana dapat
menimpa mereka.
PENYEBAB
• Berbagai faktor yang mempengaruhi respon emosi terhadap bencana:
• Biologis-respon stress “fight or flight”
• Psikologis-bergantung kepribadian,pola mengatasi yang
norma,dukungan yang tersedia
• Sosial,budaya dan spiritual-respon budaya masyarakat yang cepat
mendukung perasaan didukung dan dapat meyakinkan korban.
Perhatian Klinis

Hal-hal yang mempengaruhi respon terhadap bencana:

• Adanya penyakit kronis


• Memerlukan terapi medis
• Ketergantungan pada obat-obatan
Anak-anak
• Anak kecil-kecemasan perpisahan dari orang tua
• Anak lebih besar-sedih,takut kalau terjadi lagi
• Sulit berkonsentrasi,terobsesi dengan bencana,gangguan tidur,terror
dimalam hari,takut gelap
• Tahap perkembangan mundur:ngompol,perilaku menempel,tidak bias
bicara(sebentar/sementara)
REMAJA
 Responnya mirip dengan orang dewasa
 Mungkin mengalami kemunduran ke fase seperti anak-anak
 Takut meninggalkan rumah dan tidak mau bermain dengan teman
 Emosi dapat menyebabkan friksi,adu argumentasi dan bahkan
bertengkar dengan saudara,orang tua dan orang dewasa lain.
LANJUT USIA
• Takut terhadap keselamatan
• Kehilangan harta
• Dapat mempengaruhi kondisi kronis
KEMUNGKINAN REAKSI PERAWAT
• Takut terhadap keamanan sendiri dan keamanan korban
• Simpati terhadap korban
• Cermat terkait situasi
• Merasa bersalah karena meninggalkan keluarga sendiri atau focus
pada ketakutan/kebutuhan pribadi
• Kewalahan terhadap tanggung jawab dan keperluan
• Merasa perlu lari dari bencana
PENILAIAN KORBAN/PASIEN
BENCANA
Perilaku dan penampilan:
• Curiga -Makan meningkat/berkurang
• Mudah tersinggung -Merokok bertambah
• Berdebat dengan teman dan orang yang dicintai
• Menarik diri
• Diam yang berlebihan
• Humor yang tidak sesuai
PERASAAN DAN EMOSI
• Syok,Depresi
• Perasaan kehilangan
• Takut bahaya terhadap diri sendiri/orang yang dicintai
• Merasa diabaikan
• Perasaan tidak menentu
PEMIKIRAN,KEPERCAYAAN DAN
PERSEPSI
• Sulit konsentrasi,Bingung
• Gangguan orientasi
• Ketidaktegasan
• Perhatian memendek
• Kehilangan Ingatan
• Sulit membuat keputusan
HUBUNGAN DAN INTERAKSI
• Hubungan yang dekat dengan korban atau penolong lain
• Jauh dari keluarga dan teman
• Yang lain menghindari korban karena emosi yang labil
RIWAYAT TERKAIT
• Riwayat gangguan psikiatri
• Riwayat perilaku kekerasan
• Pengalaman sebelumnya dalam situasi bencana
TANDA-TANDA STRES SESUDAH
BENCANA
• Tidak bias bekerja
• Menolak mengikuti perintah
• Menolak meninggalkan lokasi bencana
• Disorientasi atau bingung
• Sulit berkonsentrasi,Mudah frustasi
• Tidak dapat terlibat dalam penyelesaian masalah
PENANGANAN KOLABORATIF
Farmakologi
• Pilihan obat bergantung pada diagnosis dan ketersediaan obat
• Bencana skala besar-obat-obatan terbatas-pengobatan sendiri
Komunikasi dalam perawatan korban
Bencana
Hindari ucapan: Ucapan yang lebih membantu:
 Jangan sedih -ada orang disini yg akan membantu anda
 Anda kuat anda akan melaluinya -Kami tdk akan meninggalkan anda sendirian
 Jangan menangis -silahkan tumpahkan emosi anda
 Ini kehendak tuhan -Saya anda takut
 Ini bias lebih buruk -Kita berada dalam kondisi ini bersama
 Saya mengerti
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
ALTERNATIF
• Kecemasan,takut,tanpa harapan
• Cedera,resiko
• Tidak berdaya
• Interaksi social terganggu
• Distress spiritual,resiko terhadap
• Kekerasan,resiko terhadap
MATUR SUKSMA
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai