Sociology
Paket C Kelas 12 PKBM Al Ishlahl
By : diday.piero@gmail.com
Kelompok Teratur
Pengertian Kelompok Partikularisme Kelompok
Sosial
In-Group dan Out-Group
Proses terbentuknya Membership Group dan Reference Group Fungsi Dinamika Kelompok Sosial
kelompok sosial
Kelompok Besar dan Kelompok Kecil Faktor-factor pendorong Dinamika Kelompok
Sosial
Faktor terbentuknya Okupasi dan Voulentir
kelompok sosial Dimensi Hubungan Antarkelompok
Penekan dan Kepentingan
masyarakat
Dasar
Pembentukan
Kelompok Sosial
Joseph S.Roucek
Kelompok sosial merupakan suatu kelompok yang
meliputi dua manusia atau lebih yang diantara mereka
terdapat pola interaksi yang dapat dipahami oleh orang
lain atau anggotanya dengan keseluruhan.
Robert K.Merton
Kelompok sosial merupakan sejumlah orang yang saling
berinteraksi yang sesuai dengan pola yang telah mapan.
Soerjono Soekanto
Kelompok sosial merupakan satu kesatuan atau
himpunan manusia yang saling berhubungan diantara
mereka dengan adanay timbal balik dan saling
memengaruhi.
Kelompok Sosial merupakan
kesatuan dari dua manusia atau
lebih yang diantara mereka
terdapat pola interaksi dan
komunikasi saling berhubungan
satu sama lain.
Ciri-Cir Kelompok Sosial
Setiap anggota kelompok harus memeiliki kesadaran bahwa dia adalah sebagian
dari kelompok yang bersangkutan.
Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya.
Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat, misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang
sama, atau ideologi politik yang sama.
Berstruktur, berkaidah dan mempuanyai pola perilaku.
Bersistem dan berproses.
Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok ergantung pada
kesungguhan anggotanya dalam melaksanakan perannya.
Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotannya.
Memiliki kepentingan bersama.
Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Faktor Pembentukan Kelompok Sosial
REFERENCE group
MEMBERSHIP Group
kelompok sosial yang menjadi acuan kelompok sosial dimana setiap individu
bagi seseorang secara psikologis
secara fisik menjadi anggota kelompok
sehingga dapat membetuk
kepribadian dan perilakunya tersebut.
(kelompok acuan) (kelompok dengan anggota-anggota yang
tercatat secara fisik sebagai anggota)
-kelompok formal-
VOLUNTER
merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang dengan
kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian
masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya
3.1.3 Karakteristik Khusus atau Partikularisme dan
Eksklusivisme Kelompok
Kamanto Sunarto, dalam hubungan antarkelompok terdapat berbagai macam dimensi, di antaranya dimensi
sejarah, institusi, gerakan sosial, perilaku, perilaku kolektif, dan sikap.
1) Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok. Hal
tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, stratifikasi jenis kelamin, dan stratifikasi usia
2) Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi
3) Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh
mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada.
4) Dimensi perilaku, salah satu perilaku yang ditampilkan adalah diskriminasi pada anggota berbagai
kelompok
5) Dimensi perilaku kolektif, merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar orang, bukan tindakan
individu semata.
6) Dimensi sikap, timbulnya prasangka (prejudice) atau stereotip dan memunculkan sikap partikular
(partikularisme) dan eksklusif (eksklusivisme).
Partikularisme Kelompok
Partikularisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau aliran politik,
ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus; sukuisme.
Adapun menurut Craig Stortie, partikularisme berkaitan dengan bagaimana
seseorang berperilaku dalam situasi tertentu. Orang tersebut akan memperlakukan
keluarga, teman, dan in-groupnya sebaik yang dia bisa, dan membiarkan orang lain
mengurus dirinya sendiri (dengan asumsi mereka akan dilindungi in-group mereka
sendiri). Contoh dari partikularisme adalah seorang pemimpin di suatu perusahaan
konstruksi hanya mau mempekerjakan buruh yang berasal dari kampungnya
sendiri. Kecenderungan partikularisme adalah mementingkan pribadi atau
kelompok di atas kepentingan bersama. Secara sosiologis, sikap dan pandangan
partikularisme ini cenderung memicu konflik apabila kita hidup di tengah-tengah
masyarakat majemuk atau heterogen.
Eksklusivisme Kelompok
POLA HUBUNGAN
ANTARKELOMPOK
DALAM
MASYARAKAT
3.1.4
1. Akulturasi
2. Dominasi
3. Paternalisme
4. Integrasi
5. Pluralisme
24
Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertemuan dua
kebudayaan atau lebih yang lambat laun
diterima dan tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayan itu
sendiri
Ada perpaduan dan berbaur
25
Dominasi
Genosida Pengusiran Perbudakan Segregasi
=
26
Paternalisme
Dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras
pribumi.
Tiga Macam Masyarakat :
1. Masyarakat metropolitan
2. Masyarakat colonial terdiri dari masyarakat
pendatang dan masyarakat pribumi
3. Masyarakat pribumi yang di jajah
27
Integrasi
Integrasi sosial adalah keterkaitan unsur-unsur masyarakat
saling berhubungan secara intensif dalam berbagai bidang
kehidupan. Artinya, dalam integrasi sosial terjadi
pembauran beberapa unsur berbeda sehingga dapat
bekerja sama dengan unsur lain.
28
Pluralisme
Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui
dan menerima adanya “KEMAJEMUKAN” atau “KEANEKARAGAMAN”
dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan dimaksud misalnya
dilihat dari segi agama, suku, ras, adat-istiadat, dll. Segi-segi inilah yang
biasanya menjadi dasar pembentukan aneka macam kelompok lebih
kecil, terbatas dan khas, serta yang mencirikhaskan dan membedakan
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, dalam suatu kelompok
masyarakat yang majemuk dan yang lebih besar atau lebih luas.
29
Dinamika kelompok sosial
Faktor
Ekstern
Faktor Intern
30
Faktor dari dalam (intern)
1. Konflik individu atau sebagai akibat adanya
ketidakseimbangan kekuatan dakam kelompok
2. Adanya perbedaan kepentingan sehingga
menimbulkan ketidakadilan atau
ketidakseimbangan pada anggota kelompok
3. Adanya perbedaan paham dalam upaya
memenuhi berbagai tujuan pokok
31
Faktor dari luar (Ekstern)
1. Perubahan situasi atau keadaan dimana kelompok
tersebut hidup
32
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH
Sociology
PKBM AL ISHLAH
By :
.diday.piero@gmail.c
om
Supported by : diday piero