Anda di halaman 1dari 33

Sosiologi Paket C Kelas 12

Tahun Ajaran 2020/2021


Pembentukan Kelompok
Sosial

Sociology
Paket C Kelas 12 PKBM Al Ishlahl
By : diday.piero@gmail.com

Supported by : diday piero


Pembentukan Kelompok Sosial

Kharakteristik khusus atau


Dasar pembentukan Berbagai bentuk dan jenis kelompok
Partikularisme dan eksklusivisme
kelompok sosial kepentingan di Masyarakat
kelompok

Kelompok Teratur
Pengertian Kelompok Partikularisme Kelompok
Sosial
In-Group dan Out-Group

Masyarakat Desa (Ekslusivisme Kelompok)


Primer dan Sekunder
Ciri-ciri kelompok sosial
Paguyuban dan Patembayan Kaharakteristik khusus partikularisme dan
ekslusivesme
Formal dan Informal

Proses terbentuknya Membership Group dan Reference Group Fungsi Dinamika Kelompok Sosial
kelompok sosial
Kelompok Besar dan Kelompok Kecil Faktor-factor pendorong Dinamika Kelompok
Sosial
Faktor terbentuknya Okupasi dan Voulentir
kelompok sosial Dimensi Hubungan Antarkelompok
Penekan dan Kepentingan

Pola Hubungan Antarkelompok


Peta Konsep Pembelajaran
Pembentukan 1. Warga Belajar mampu memahami
pengertian kelompok social, ciri-ciri ,
Kelompok Sosial proses terbentuknya dan factor
terbentuknya kelompok social.

Bentuk-Bentuk 2. Warga Belajar mampu mengidentifikasi


Kelompok Sosial bentuk-bentuk kelompok social dalam
KD

masyarakat

Partikularisme 3. Warga Belajar mampu menalar


partikularisme dan ekslusivisme kelompok
dan Ekslusivisme sosial

4. Warga Belajar mampu menganalisis


Dinamika dinamika kelompok social dalam
masyarakat
kelompok Sosial
Pengertian Kelompok Ciri-ciri kelompok
Sosial sosial

Dasar
Pembentukan
Kelompok Sosial

Proses terbentuknya Faktor terbentuknya


kelompok sosial kelompok sosial
Perhatikan Gambar Berikut !
Apa yang Anda
ketahui tentang
Kelompok Sosial ?
Menurut Para Ahli

Joseph S.Roucek
Kelompok sosial merupakan suatu kelompok yang
meliputi dua manusia atau lebih yang diantara mereka
terdapat pola interaksi yang dapat dipahami oleh orang
lain atau anggotanya dengan keseluruhan.

Robert K.Merton
Kelompok sosial merupakan sejumlah orang yang saling
berinteraksi yang sesuai dengan pola yang telah mapan.

Soerjono Soekanto
Kelompok sosial merupakan satu kesatuan atau
himpunan manusia yang saling berhubungan diantara
mereka dengan adanay timbal balik dan saling
memengaruhi.
Kelompok Sosial merupakan
kesatuan dari dua manusia atau
lebih yang diantara mereka
terdapat pola interaksi dan
komunikasi saling berhubungan
satu sama lain.
Ciri-Cir Kelompok Sosial

 Setiap anggota kelompok harus memeiliki kesadaran bahwa dia adalah sebagian
dari kelompok yang bersangkutan.
 Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya.
 Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat, misalnya, nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang
sama, atau ideologi politik yang sama.
 Berstruktur, berkaidah dan mempuanyai pola perilaku.
 Bersistem dan berproses.
 Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok ergantung pada
kesungguhan anggotanya dalam melaksanakan perannya.
 Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotannya.
 Memiliki kepentingan bersama.
Proses Terbentuknya Kelompok Sosial
Faktor Pembentukan Kelompok Sosial

Kedekatan Geografis Tempat Kesamaan Kepentingan


Tinggal. Dengan adanya dasar utama adalah
Semakin dekat jarak geografis kesamaan kepentingan maka
antara dua orang, semakin kelompok sosial ini akan bekerja
mungkin mereka semakin Daerah Asal. sama demi mencapai kepentingan
melihat, berbicara, dan Ketika seseorang bekerja yang sama tersebut.
bersosialisasi. masih di daerah asal.
Ex : Kelompok RT, petani, Maka, akan semakin
nelayan besar kemungkinan
seseorang individu untuk
melakukan komunikasi. Kesamaan Nasib
Kesamaan Keturunan - Kesamaan cara Dengan kesamaan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas berpikir nasib,pekerjaan,dan profesi,maka
dasar persamaan keturunan biasanya - Kesamaan cara bicara akan terbentuk kelompok sosial
orientasinya untuk menyambung tali - Budaya yang sama yang mewadahinya untuk
persaudaraan sehingga masing-masing
anggotanya akan saling berkomitmen untuk meningkatkan taraf maupun
aktif. kinerja masing-masing anggotanya
Ex: kelompok keturunan Cina dan Arab
yang biasanya membentuk terpusat di
daerah tertentu
3.2 BERBAGAI BENTUK
DAN JENIS KELOMPOK
KEPENTINGAN DI
MASYARAKAT
Solidaritas mekanis
Emile Durkheim (masih sederhana, belum
mengenal pembagian kerja)
• Membagi kelompok
social menjadi 2
Solidaritas organis
(solidaritas yang telah
mengenal pembagian kerja)
Ferdinan tonies
(berdasarkan ikatan) Patembayan (Gesellschaft)
Ciri
1) hubungan antar anggota bersifat sementara
dan berorientasi ekonomi serta kepentingan
Paguyuban (gemeinschaft) dan keuntungann
2) Hubungan antar anggota bersifat Formal,
Ciri: tidak kekal
1. Suatu keterikatan yang di bawa sejak lahir
3) Dasar hubungannya berdasarkan nilai
2. Hubungan batin kuat antar anggota
3. Hubungan antar anggota bersifat informal guna/ untung rugi (utilitarian)
4. Dasar hubungan rasa cinta dan persatuan batin yang 4) Hubungan social tidak langsung *
telah di kodratkan (kekeluargaan) 5) Pola pemikiran sudah maju
5. Hubungan social langsung*
6. Pola pikir sederhana
Ex: hubungan dalam industry (perusahaan),
Ex: keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, susunan pengurus HIMADIKSAN
ikatan mahasiswa banyumas di solo dan lain-lain.
Charles H. cooley
(berdasarkan hub. Sosial & tujuan)

Kelompok Sekunder : Kelompok Primer :


1. Tidak saling mengenal *
2. Tidak terbentuk kerjasama yang erat 1. Saling mengenal antar anggota (akrab)
3. Interaksi sosial tidak berlangsung 2. Ada kerjasama yang erat
secara tatap muka *
4. Bersifat formal karena didasarkan pd
3. Interaksi secara langsung (face to face)
manfaat dan tujuan yang ingin di 4. Bersifat informal
capai (di dasarkan tujuan dan 5. Hubungan yang langgeng antar anggota
kepentingan sama )
5. Hubungan tidak berdasarkan
6. Saling berdekatan dan hubungannya
pengenalan secara pribadi dan tidak intensif
langgeng 7. Kelompok kecil*
6. Kelompok besar*
WILLIAM G.
IN GROUP (KELOMPOK OUT GROUP (KELOMPOK
DALAM) SUMNER LUAR)
kelompok sosial dimana individunya kelompok yang diartikan oleh
sangat mengidentifikasi terhadap individu sebagai lawan in-groupnya
kelompoknya. Terdapat identitas yang atau kelompok yang ada diluar
membedakan antara individu-individu kelompok dirinya
didalam kelompok dan individu-
individu yang ada di luar kelompok. 
• anggota-anggotanya saling simpati
dan mempunyai perasaan dekat satu
dengan lainnya
ROBERT K. MERTON

REFERENCE group

MEMBERSHIP Group
kelompok sosial yang menjadi acuan kelompok sosial dimana setiap individu
bagi seseorang secara psikologis
secara fisik menjadi anggota kelompok
sehingga dapat membetuk
kepribadian dan perilakunya tersebut.
(kelompok acuan) (kelompok dengan anggota-anggota yang
tercatat secara fisik sebagai anggota)
-kelompok formal-

kelompok sosial yang memiliki


peraturan tegas dan sengaja -Kelompok informal-
diciptakan oleh anggota-anggotanya
untuk mengatur hubungan kelompok sosial yang tidak memiliki
antarsesama.  struktur dan organisasi tertentu atau
yang pasti. Kelompok ini biasanya
terbentuk karena pertemuan
berulangkali yang didasari oleh
kepentingan dan kesamaan
pengalaman
KELOMPOK OKUPASIONAL
merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang
melakukan pekerjaan sejenis

VOLUNTER
merupakan kelompok yang  terdiri dari orang-orang dengan
kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian
masyarakat yang semakin luas daya jangkaunya
3.1.3 Karakteristik Khusus atau Partikularisme dan
Eksklusivisme Kelompok

Kamanto Sunarto, dalam hubungan antarkelompok terdapat berbagai macam dimensi, di antaranya dimensi
sejarah, institusi, gerakan sosial, perilaku, perilaku kolektif, dan sikap.

1) Dimensi sejarah, diarahkan pada masalah tumbuh dan berkembangnya hubungan antarkelompok. Hal
tersebut terkait dengan timbulnya stratifikasi etnik, stratifikasi jenis kelamin, dan stratifikasi usia
2) Dimensi institusi, dapat berupa institusi politik dan ekonomi

3) Dimensi gerakan sosial, baik diprakarsai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun oleh
mereka yang ingin mempertahankan keadaan yang sudah ada.
4) Dimensi perilaku, salah satu perilaku yang ditampilkan adalah diskriminasi pada anggota berbagai
kelompok
5) Dimensi perilaku kolektif, merupakan tindakan bersama oleh sejumlah besar orang, bukan tindakan
individu semata.
6) Dimensi sikap, timbulnya prasangka (prejudice) atau stereotip dan memunculkan sikap partikular
(partikularisme) dan eksklusif (eksklusivisme).
Partikularisme Kelompok
Partikularisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau aliran politik,
ekonomi, kebudayaan yang mementingkan daerah atau kelompok khusus; sukuisme.
Adapun menurut Craig Stortie, partikularisme berkaitan dengan bagaimana
seseorang berperilaku dalam situasi tertentu. Orang tersebut akan memperlakukan
keluarga, teman, dan in-groupnya sebaik yang dia bisa, dan membiarkan orang lain
mengurus dirinya sendiri (dengan asumsi mereka akan dilindungi in-group mereka
sendiri). Contoh dari partikularisme adalah seorang pemimpin di suatu perusahaan
konstruksi hanya mau mempekerjakan buruh yang berasal dari kampungnya
sendiri. Kecenderungan partikularisme adalah mementingkan pribadi atau
kelompok di atas kepentingan bersama. Secara sosiologis, sikap dan pandangan
partikularisme ini cenderung memicu konflik apabila kita hidup di tengah-tengah
masyarakat majemuk atau heterogen.
Eksklusivisme Kelompok

Eksklusivisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah paham


yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari
masyarakat. Dampak negatif eksklusivisme antara lain membuat
seseorang menganggap kepentingan kelompok sendiri menjadi satu-
satunya hal yang penting. Secara sosiologis, cara pandang dan sikap
eksklusivisme mempunyai sisi positif dan negatif. Dari sisi positif,
masyarakat dapat tetap mempertahankan kebudayaan kelompoknya
karena mereka menganggap kebudayaannya paling baik dan wajib
dipertahankan. Dari sisi negatif, mereka sangat tertutup pada
pengaruh budaya lain sehingga sangat sulit melakukan berbagai
perubahan yang bersifat progresif.
3.1.4

POLA HUBUNGAN
ANTARKELOMPOK
DALAM
MASYARAKAT
3.1.4

Michael banten mengemukak


an bahwa terdapat
berbagai kemungkinan pola
h ubungan antarkelompok

1. Akulturasi
2. Dominasi
3. Paternalisme
4. Integrasi
5. Pluralisme

24
Akulturasi
Akulturasi adalah proses pertemuan dua
kebudayaan atau lebih yang lambat laun
diterima dan tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayan itu
sendiri
Ada perpaduan dan berbaur
25
Dominasi
Genosida Pengusiran Perbudakan Segregasi
=

Jika suatu kelompok menguasai


kelompok lain.

26
Paternalisme
Dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras
pribumi.
Tiga Macam Masyarakat :
1. Masyarakat metropolitan
2. Masyarakat colonial terdiri dari masyarakat
pendatang dan masyarakat pribumi
3. Masyarakat pribumi yang di jajah

27
Integrasi
Integrasi sosial adalah keterkaitan unsur-unsur masyarakat
saling berhubungan secara intensif dalam berbagai bidang
kehidupan. Artinya, dalam integrasi sosial terjadi
pembauran beberapa unsur berbeda sehingga dapat
bekerja sama dengan unsur lain.

28
Pluralisme
Pluralisme adalah suatu paham atau pandangan hidup yang mengakui
dan menerima adanya “KEMAJEMUKAN” atau “KEANEKARAGAMAN”
dalam suatu kelompok masyarakat. Kemajemukan dimaksud misalnya
dilihat dari segi agama, suku, ras, adat-istiadat, dll. Segi-segi inilah yang
biasanya menjadi dasar pembentukan aneka macam kelompok lebih
kecil, terbatas dan khas, serta yang mencirikhaskan dan membedakan
kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, dalam suatu kelompok
masyarakat yang majemuk dan yang lebih besar atau lebih luas.

29
Dinamika kelompok sosial

Faktor
Ekstern
Faktor Intern

30
Faktor dari dalam (intern)
1. Konflik individu atau sebagai akibat adanya
ketidakseimbangan kekuatan dakam kelompok
2. Adanya perbedaan kepentingan sehingga
menimbulkan ketidakadilan atau
ketidakseimbangan pada anggota kelompok
3. Adanya perbedaan paham dalam upaya
memenuhi berbagai tujuan pokok

31
Faktor dari luar (Ekstern)
1. Perubahan situasi atau keadaan dimana kelompok
tersebut hidup

2. Pergantian anggota kelompok akan mempengaruhi


perubahan kelompok

3. Perubahan situasi social ekonomi kelompok

32
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH
Sociology
PKBM AL ISHLAH
By :
.diday.piero@gmail.c
om
Supported by : diday piero

Anda mungkin juga menyukai