Anda di halaman 1dari 8

PELAYANAN TB PARU MDR DI RS

LABUANG BAJI SELAMA MASA PANDEMI

Dr. Jamaluddin M, Sp.P(K)


KSM PARU RSUD LB
PENDAHULUAN
• Ketika dunia bersatu untuk mengatasi pandemi COVID-19, sangat penting untuk
memastikan bahwa penyediaan layananan program lain tetap berjalan seperti
layanan TB-RO
• Pemerintah sudah menetapkan status darurat bencana wabah COVID-19 di
Indonesia
• Dengan demikian, layanan program nasional seperti program TB-RO harus
dipastikan tetap berjalan efektif seperti sebelumnya dan tentunya harus punya kiat
supaya tetap sesuai sebelum pandemi
• Yang menjadi persoalan dibanyak tempat layanan TB-RO adalah keterlibatan TAK
dan perawat TB-RO di pandemi Covid-19
• Di RSUD Labuang baji sejak awal membuka layanan Covid-19 pada bulan Maret
2020, kami sudah melakukan upaya supaya sebisa mungkin semua petugas
diprogram nasional TB tidak terlibat dilayanan Covid sehingga tidak mengganggu
layanan TB termasuk TB-RO
• Protokol layanan Tuberkulosisi/TBC KEMENKES selama masa pandemi Covid-19
Nomor PM.01.02/1/866/2020
HAMBATAN
• Stigma covid-19
• Social distancing/Physical distancing
• Lock Down/PSBB
• Sumber Daya Manusia
PENEMUAN KASUS
• Selama masa pandemi dari bulan april sampai
sekarang penemuan kasus baru TB-RO sangat
menurun dibandingkan sebelumnya
• RSUD Labuang Baji sebagai salah satu layanan
rujukan sebenarnya dalam hal penerimaan
kasus baru tidak membatasi
• Kemungkinan karena faskes layanan primer
fokus ke covid-19
PERAWATAN DAN PENGOBATAN
• Layanan TB rawat jalan di RSUD Labuang Baji
tetap terbuka seperti biasa tanpa membatasi
layanan (senin-sabtu)
• Layanan TB-RO rawat jalan menjadi pilihan
utama dimasa pandemi ini dibandingkan
dengan perawatan rumah sakit
• Kecuali apabilan pasien mengalami permasalah
klinis yang serius termasuk efek samping obat
yang dalam pengobatan TB-RO
PROTOKOL TB DI MASA PANDEMI
• Mengacu pada protokol Kemenkes PM.01.02/1/866/2020
 Semua pasien TB dihimbau untuk tetap tinggal di rumah, menjaga social distancing
dan menghindari tempat-tempat yang dikunjungi orang banyak
 Pasien TB resisten obat pada fase pengobatan insentif, pemberian OAT oral
diberikan dengan interval tiap 7 hari
 Pasien TB resisten obat pada fase pengobatan lanjutan, pemberian OAT oral
diberikan dengan frekuensi tiap 14-28 hari dengan memperkuat PMO dan
menggunakan modalitas teknologi digital dalam memantau pengobatan
 Pasien TB resisten obat yang masih menggunakan terapi injeksi tetap melakukan
kunjungan setiap hari ke faskes yang ditunjuk mengikuti prinsip yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Diupayakan melakukan injeksi dilayanan terdekat
 Layanan Efek samping
Akhir Pandemi Covid-19
• RSUD Labuang Baji sebagai salah satu
pelayanan TB-RO tentu punya kekwatiran
terhadap pasien-pasien TB RO terutama
dalam hal penemuan kasus yang tertunda,
pasien yang dalam pengobatan dan
mengalami efek samping di daerah
• Akankan angka putus obat sangat tinggi???
• Jangan-jangan kasus TB akan naik terus?
KESIMPULAN
• RSUD Labuang Baji Tetap Memberikan Layanan
TB-RO seperti biasa sebelum pandemi dan
setelah pandemi kami bersiap tentunya
menerima lonjakan kunjungan pasien TB-RO
• Semoga semua pasien TB-RO dimanapun tetap
mendapatkan layanan terbaik dan Petugas
tetap memperhatikan semua pasien yang
dikirim ke FASKES atau Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai