Anda di halaman 1dari 11

1.

Peradaban Mesopotamia
(5000-330 SM)
1. Kondisi Geografis dan lingkungan alam
Peradaban mesopotamia berkembang di tanah pertanian yang subur di
antara dua aliran sungai yang besar yaitu Eufrat dan Tigris di wilayah Asia
Barat.
Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami
Mesopotamia. Sekitar tahun 3000 SM, mereka telah berhasil membangun
dua belas kota utama di antaranya Ur, Uruk, Kish dan Nippur.
Sungai Tigris yang panjangnya mencapai 2.045 km dan Sungai Eufrat
dengan panjang 2.815 km membentuk daerah pertanian yang subur
membentang dari Laut Tengah sampai ke teluk Persia. Oleh karena itu
mesopotamia sering dijuluki dengan istilah daerah bulan sabit yang subur.
2. Kondisi sosial Politik
pendukung peradaban Mesopotamia terdiri dari
berbagai macam bangsa, di antaranya : Bangsa
Sumeria, Akkadia, Guti, Elam, Amori, Asyur,
Khaldea, Persia dan Makedonia (Yuani).
a. Bangsa Sumeria
Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama merintis peradaban
Mesopotamia dan merupakan penduduk asli daerah Mesopotamia.
Bangsa Sumeria sudah mengenal dan mengembangkan tulisan
Kuneiform dan sudah menerapkan sistem pemerintahan semi kerajaan
sejak priode Uruk dan priode Jemder Nasr (+ 4000 – 2900 SM).
Pada Priode Ubaid (5300-4000 SM) merupakan masa prasejarah,
dimana pada masa ini bangsa sumeria sudah tinggal dipemukiman-
pemukiman besar serta menguasai beberapa ketrampilan seperti :
membangun jaringan-jaringan kanal, membuat bangunan rumah dari
batu bata, menyamak kulit, membuat tembikar, membuat sabit dan
membuat roda dari tanah liat.
Priode berikutnya adalah priode Uruk, priode ini
ditandai dengan munculnya kehidupan Urban (kota) di
Mesopotamia dalam bentuk negara-negara kota dan
organisasi pemerintahan.
b. Bangsa Akkadia
Bangsa ini bukan termasuk rumpun bangsa
Sumeria, tapi merupakan anggota rumpun bangsa
Semit. Bangsa ini merupakan bangsa Nomad di
padang pasir di bagian utara Mesopotamia.
Penduduk negara kota Akadia hidup berdampingan
dengan negara-negara kota sumeria yang sudah
lebih dahulu mendiami kawasan Mesopotamia.
C. Bangsa Guti dan Bangsa Elam
Masa kekuasaan Guti hanya berlangsung sekitar setengah
abad, kerena disingkirkan oleh kerajaan Uruk dan Ur dari
Mesopotamia. Ur kemudian menundukkan Uruk dan menjadi
penguasa baru di Mesopotamia, sehingga deengan demikian
mesopotamia kembali lagi dikuasai bangsa Sumeria, masa
inilah yang disebut dengan istilah Era Renaisans Sumeria.

Selain ikut mengusir bangsa guti dan kemudian


menaklukkan uruk pencapaian lain Ur adalah
membuat Undang-undang Ur-Nammu,
membangun sigurat serta menghidupkan kembali
penggunaan bahasa dan identitas Sumeria yang
nyaris punah akibat tergerus pengaruh budaya
bangsa Semit.
d. Bangsa Amori
Peradaban bangsa Amori dimulai sekitar tahun 1894
SM. Ketika salah seorang dari anggota suku
bangsanya bernama Sumuabun mengembangkan
kota Babilon menjadi kota yang besar dan megah
dan mendirikan dinasti sekaligus menjadi raja.
Di bawah Raja Hamurabbi babilonia menguasai wilayah yang cukup besar
hampir sama besar dengan kerajaan Mesir Kuno. Hammurabbi dikenal
cakap dalam urusan birokrasi, Ia menetapkan pajak dan pemerintahan
terpusat, dan pada masa Hammurabbi Babilonia menjadi sebutan
pengganti untuk Mesopotamia. Dan Hammurabbi lebih dikenal karena
pada masa pemerintahannya dibuat kode atau hukum tertulis yang
disebut piagam Hammurabbi. Sepeninggal Hammurabbi Babilonia
mendapat ancaman terus menerus dari bangsa Het dari Asia Kecil serta
bangsa Kassit suku di pegunungan Zagros di Persia. Bangsa Het
kemudian berhasil menduduki kerajaan Babilonia. Dan selanjutnya
bangsa Het di taklukkan oleh bangsa Kassit.
e. Bangsa Asyur
Kerajaan Asyur mencapai puncak kejayaan di bawah
pemerintahan Raja Tiglathpileser, dengan wilayah
kekuasaan meliputi Babilonia, Suriah, Palestina,
Siprus, Jasirah Arab bagian Utara dan Mesir.
Paskah Assurbanipal, Asyur terpecah dan cerai-berai akibat
perebutan kekuasaan di kalangan internal istana, hal ini
memudahkan bangsa Khaldea dalam menaklukannya.

f. Bangsa Khaldea
Di bawah bangsa Khaldea, kerajaan Babilonia ditegakkan kembali
dengan nama Babilonia Baru. Dalam kepemimpinan Nebukadnezar II
Babilonia mencapai puncak kejayaannya, yang ditandai dengan
penguasaan seluruh wilayah Mesopotamia. Namun selanjutnya
Babilonia jatuh ketangan Persia akibat ketidak puasan warga Babilonia
sendiri atas kepemimpinan Nabonidus, selain itu orang-orang yahudi
telah lama menginginkan kembali keasalnya di Yudea (Israel).
g. Bangsa Persia.
Cyrus Agung membangun kekaisaran Persia dengan membagi-
bagi wilayahnya dalam satrapi (Provinsi). Syrus digantikan oleh
Darius yang banyak melakukan perbaikan dalam
pemerintahan, seperti membangun jalan raya dari Iran
sampai ke Turki.

Kekuasaan Persia atas Babilonia runtuh di bawah pemerintahan


Darius III, hal ini disebabkan karena adanya pertempuran dengan
Alexander Agung dari kerajaan makedonia (Yunani). Setelah
menguasai Persia, Alexander mengambil gelar Shabanshah yang
berarti raja dari Segala Raja.
Pada Juni 323 SM, Alexander meninggal dunia dalam usia 32
Tahun. Kekaisarannya terpecah menjadi empat kerajaan terpisah
namun stabil, yaitu : Dinasti Ptolomeus di Mesir, Seleukia di
Persia, Pergamon di Asia kecil dan Macedonia di Yunani.
Sebelum dukuasai bangsa Romawi, kerajaan-kerajaan ini saling
bersaing berebut Dominasi.
3. Kehidupan sosial dan struktur masyarakat
Mesopotamia.
Struktur masyarakat di Mesopotamia terbagi
kedalam beberapa kelas sosial, yaitu :
1. Imam-Raja dan bawahannya serta para
bangsawan. (Golongan teratas dalam lapisan
sosial )
2. Pedagang dan pengrajin ( Golongan kelas
menengah)
3. Petani, Peternak, Nelayan dan pemburu (Kelas
Bawah)
4. Budak (Kelas paling dasar)
4. Sistem Kepercayaan dan Religi

Agama memainkan peran yang sangat penting, hal ini di lihat dari
pengaruhnya terhadap semua aspek kehidupan masyarakat.
Ciri-ciri agama kuno di mesopotamia :
1. Totemisme yaitu kepercayaan bahwa sebuah obyek, binatang atau
tumbuhan memiliki makna spiritual bagi sekelompok orang.
2. Antropomorfisme yaitu sistem menghubungkan karakteristik-
karakteristik khas manusia ke makhluk-makhluk nonmanusia.
3. Politeisme, yaitu kepercayaan dan penyembahan terhadap banyak dewa.
4. Adanya negara agama
5. Kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian
6. Penyembahan terhadap para pemimpin negara, penguasa, atau imam
karena diyakini sebagai perwujudan dewa tertentu
5. Hasil-hasil budaya dan peradaban Mesopotamia
Adapun hasil budaya mesopotamia adalah :
1. Tulisan Kuneiform (sistem penulisan di atas
lempengan tanah liat tulisan ini juga biasa
disebut tulisan paku)
2. Seni dan arsitektur ( adanya bangunan-
bangunan megah)
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( seperti
eksagesimal, kalender.
4. Hukum (seperti Landasan hukum yang disebut
dengan Codex Hammurabi).
Tugas. 6
1. Jelaskan secara singkat salah satu faktor
pendorong majunya sebuah peradaban di
tinjau dari kondisi geografis dan lingkungan
alam !
2. Jelaskan penyebab terjadinya kondisi sosial-
politik yang tidak stabil di mesopotamia !
3. Jelaskan salah satu hasil budaya dan
peradaban di mesopotamia yang
berpengaruh terhadap dunia hingga saat ini !

Anda mungkin juga menyukai