Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
IBU HAMIL DENGAN
HIV - AIDS
CREATED BY : SGD - B
Fitri Nurjanah_Ghina Apriyanda_Ina Ainaya Ismi Tazkiyah_Kiki
Kurniawan_Lucky Dhea F_Maria Lola Pinto S_Mega Suryani_Mia Nuraeni
M_Naufal R_Naufal Ahmad N_Nida Ulhasanah_Sumirat Fitriandini
PENGERTIAN AIDS
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Sindrome merupakan gejala
penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang
disebut HIV.
AIDS adalah suatu penyakit retrovirus epidemik menular, yang
disebabkan oleh infeksi HIV, yang pada kasus berat bermanifestasi
sebagai depresi berat imunitas seluler, dan mengenai kelompok risiko
tertentu, termasuk pria homoseksual atau biseksual, penyalahgunaan
obat intravena, penderita hemofilia, dan penerima transfusi darah
lainnya, hubungan seksual dari individu yang terinfeksi virus
tersebut. (Kamus kedokteran Dorlan, 2002)
ETIOLOGI
Penularan melalui darah, Individu yang terpajan ke
penularan melalui hubungan semen atau cairan vagina
01 seks (pelecehan seksual). 04 sewaktu berhubungan kelamin
(WHO, 2003) dengan orang yang terinfeksi
HIV

Hubungan seksual yang


02 berganti-ganti pasangan Orang yang melakukan
transfusi darah dengan orang
05 yang terinfeksi HIV, berarti
Perempuan yang menggunakan setiap orang yang terpajan
obat bius injeksi dan darah yang tercemar melalui
03 bergantian memakai alat transfusi atau jarum suntik
suntik yang terkontaminasi
PATOFISIOLOGI
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel T–helper dengan melekatkan dirinya
pada protein CD4. Sekali ia berada di dalam, materi viral (jumlah virus dalam
tubuh penderita) turunan yang disebut RNA (ribonucleic acid) berubah menjadi
viral DNA (deoxyribonucleic acid) dengan suatu enzim yang disebut reverse
transcriptase.

Viral DNA tersebut menjadi bagian dari DNA manusia,


yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel
jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan virus–
virus HIV.
PATOFISIOLOGI
• Protease mengatur viral kimia untuk membentuk virus–virus yang baru. Virus–
virus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran
darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel.

• Respons tubuh secara alamiah terhadap suatu infeksi adalah untuk melawan
sel–sel yang terinfeksi dan mengantikan sel–sel yang telah hilang. Jumlah
normal dari sel–sel CD4+T pada seseorang yang sehat adalah 800–1200 sel/ml
kubik darah. Ketika seorang pengidap HIV yang sel–sel CD4+ T–nya terhitung
dibawah 200, dia menjadi semakin mudah diserang oleh infeksi–infeksi
oportunistik.

• Infeksi–infeksi oportunistik adalah infeksi–infeksi yang timbul ketika


sistem kekebalan tertekan. Pada seseorang dengan sistem kekebalan yang sehat
infeksi–infeksi tersebut tidak biasanya mengancam hidup mereka tetapi bagi
seorang pengidap HIV hal tersebut dapat menjadi fatal.
CARA PENULARAN HIV PADA IBU HAMIL

Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga cara yaitu hubungan seksual; pajanan oleh darah,
produk darah atau organ dan jaringan yang terinfeksi termasuk terpajan jarum suntik yang telah terinfeksi
HIV;penularan dari ibu ke anak

Perilaku resiko tertularnya HIV adalah perilaku individu yang memungkinkan tertular virus HIV.
Sejumlah prilaku resiko yang di maksud adalah berhubungan seksual yang tidak aman (tidak memakai
kondom), berganti-ganti pasangan seksual, berganti-ganti jarum suntik dan alat lain yang kontak dengan
darah dan cairan tubuh dengan orang lain.
CARA PENULARAN HIV PADA IBU HAMIL
 Waktu Dan Resiko Penularan HIV Pada Ibu Hamil
Waktu penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi selama hamil (5-10%), melahirkan (10-20%) dan saat
menyusui (5-20%).

 Faktor Yang Berperan Dalam Penularan HIV Dari Ibu Ke Anak


Ada 3 faktor utama yang berpengaruh pada penularan HIV dari ibu ke anak yaitu:

1. Factor ibu antara lain jumlah virus dalam tubuh, jumlah sel CD4, status gizi selama hamil,
penyakit infeksi selama hamil dan gangguan pada payudara.

2. Factor bayi anatara lain usia kehamilandan berat badan bayi saat lahir, periode pemberian ASI,
adanya luka di mulut bayi.

3. Factor obstetric antara lain jenis persalinan, lama persalinana, ketuban pecah dini dan tindakan
episiotomy.
MANIFESTASI KLINIS
1. Manifestasi Klinis 1Mayor
a. Demam lebih dari 3 bulan.
b. Diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun
terus-menerus.
c. Kehilangan napsu makan.
d. Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 tiga
bulan.
e. Berkeringat.

2. Manifestasi Klinis Minor


a. Batuk kronis
b. Infeksi pada mulut dan jamur disebabkan karena jamur
Candida Albicans
c. Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di
seluruh tubuh
d. Munculnya Herpes zoster berulang dan bercak-bercak
gatal di seluruh tubuh.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tes antibodi Tes antigen Hitung sel CD4
mendeteksi antibodi
mendeteksi p24, suatu semakin sedikit jumlah
yang dihasilkan tubuh
protein yang menjadi CD4, semakin besar pula
untuk melawan infeksi
bagian dari virus HIV kemungkinan seseorang
HIV
terserang AIDS
Tes resistensi
Pemeriksaan viral terhadap obat Pemeriksaan
load (HIV RNA). menggunakan metode
penunjang lainnya
ELISA/EIA (enzyme linked Foto toraks, Pemeriksaan
menghitung RNA, bagian immunoadsorbent assay
dari virus HIV yang fisik, Mantoux test,
berfungsi menggandakan Pemeriksaan laboratorium
diri darah
PENATALAKSANAAN
Wanita hamil yang direncanakan persalinan pervaginam,
diusahakan selaput amnionnya utuh selama mungkin.
Pemakaian elektroda fetal scalp dan pengambilan sampel
darah janin harus dihindari. . Jika direncanakan
pemberian infus zidovudin, harus diberikan pada saat
persalinan dan dilanjutkan sampai tali pusat diklem. .
Tablet nevirapin dosis tunggal 200 mg harus diberikan di
awal persalinan. Tali pusat harus diklem secepat mungkin
dan bayi harus dimandikan segera. Seksio sesaria
emergensi biasanya dilakukan karena alasan obstetrik,
menghindari partus 3 lama, dan ketuban pecah lama.
ASUHAN KEPERAWATAN
HIV –AIDS PADA IBU
PENGKAJIAN HAMIL
Pengkajian terdiri dari tiga tahapan yaitu: pengumpulan data, pengelompokan
data atau analisa data dan perumusan diagnose keperawatan.

1.Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun imformasi (data-data)


dari klien. Data yang dikumpulkan pada klien yaitu data sebelum dan selama
kehamilan

2. Pemeriksaaan

Breathing, Blood, Brain, Bowel, Bladder, Bone


DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Risiko (penyebaran) infeksi (kepada janin, pasangan seksual)
Penularan infeksi pada pasangan dan bayi dapat dicegah

1) Pastikan klien mengetahui cara mencuci tangan dengan baik


2)Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai jadwal. Kaji dan catat setiap efek
samping(mis, ruam, diare)
3)Ajarkan klien tentang pentingnya memakai kondom saat akan berhubungan seksual
dan risiko penularan melalui vaginal
4)Instruksikan klien untuk melakukan VCT
5)Dorong klien untuk meminum obat ARV secara teratur, memasang alarm minum obat
dan minta keluarga (bila klien terbuka dengan keluarganya) untuk selalu
mengingatkan minum obat.
6)Instruksikan klien untuk melakukan konseling program anak terlebih dahulu
sebelum merencanakan memiliki keturunan. 
Antenatal
1)Kolaborasi pemberian Antiretroviral terapy per oral selama kehamila
2)Monitor Hasil tes laboratorium (RNA HIV, limfosit T CD4, genotipe awal
virus HIV)
3)Jadwalkan persalinan Caesar saat usia kehamilan 38 minggu bila HIV RNA
level > 1000 copies/ml atau level HIV RNA tidak diketahui saat mendekati
waktu persalinan. (Aberg et al., 2013).
 Postpartum
4)Kolaborasi pemberian ARV pada bayi baru lahir
5)Cek virologi HIV bayi pada 14-21 hari kehidupan, pada usia 1-2 bulan, dan
pada usia 4-6 bulan.
6)Instruksikan klien untuk tidak menyusui bayinya
7)Fasilitasi dukungan tambahan dan konseling pada ibu dan suaminya
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Defisit volume cairan b.d diare berat
Defisit volume cairan dapat teratasi

1) Kaji konsistensi dan frekuensi feses dan adanya darah.


2) Auskultasi bunyi usus
3) Anjurkan untuk makan makanan yang rendah serat
4) Kolaborasi pemberian terapi cairan
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
3 Perubahan nutrisi: kurang dari lebutuhan tubuh b.d pengeluaran yang
berlebihan (muntah dan diare berat)
Status nutrisi dan berat badan dapat dipertahankan

1) Tentukan berat badan umum sebelum pasien didiagnosa HIV

2) Buat ukuran antropometri terbaru

3) Diskusikan/catat efek samping obat terhadap nutrisi

4) Sediakan informasi mengenai nutrisi dengan kandungan kalori, vitamin,


protein, dan mineral tinggi
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
SALAM
KELOMPOK B
Fitri Nurjanah_Ghina Apriyanda_Ina Ainaya Ismi Tazkiyah_Kiki Kurniawan_Lucky Dhea F_Maria Lola
Pinto S_Mega Suryani_Mia Nuraeni M_Naufal R_Naufal Ahmad N_Nida Ulhasanah_Sumirat Fitriandini

Anda mungkin juga menyukai