Pasal 76
Menteri/kepala lembaga/kepala daerah wajib melakukan
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa melalui apparat
pengawasan internal pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah masing-masing
Pasal 77
1) Masyarakat menyampaikan pengaduan kepada APIP
disertai bukti yang faktual, kredibel, dan autentik.
2) Aparat Penegak Hukum meneruskan pengaduan
masyarakat kepada APIP untuk ditindaklanjuti.
3) APIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
menindaklanjuti pengaduan sesuai kewenangannya.
Jenis Pengadaan dalam PBJP
Pekerjaan Jasa Jasa
Barang Konstruksi Lainnya
Konsultansi
Gedung Perencanaan
makro Kebersihan
Bahan
Persediaan
Perencanaan
Jembatan Kostruksi Katering
Barang
Modal Pengawaan
Dranase
Penyewaan
Mahluk
Hidup Bangunan Penasehat
Lepas Pantai Akomodasi
dll
dll dll dll
Pasal 3 ayat 1
3
Garis Besar Pengadaan Barang Jasa
Pelaksanaan Swakelola
Pelaksanaan Swakelola
Tipe I,II,III,IV
Pelaksanaan Pemilihan
Pelaksanaan Kontrak
Keadaan Tertentu
Penunjukan konferensi mendadak Benih dan Pupuk
bersifat rahasia Sarpas utk masyarakat tdk
Langsung Pertahanan negara mampu
Satu kesatuan konstruksi Hak Paten
Hanya 1 pelaku usaha yg Tender ulang gagal
mampu
Spek & volume pekerjaan sudah ditentukan rinci
Tender Cepat Pelaku terkualifikasi dalam SIKaP
Pasal 38 5
Metode Pemilihan – Jasa Konsultansi
Pengadaan
≤ 100 juta
Langsung
Pasal 41 6
Bentuk Perikatan/Kontrak
Bentuk kontrak Barang Konstruksi Jasa lainnya Konsultansi
Bukti pembelian/
≤ 10 juta n/a ≤ 10 juta n/a
pembayaran
Surat perjanjian > 200 juta > 200 juta > 200 juta > 100 juta
e-purchasing/pembelian melalui toko daringPejabat
Pengadaan (s/d 200 jt)
Surat pesanan Pejabat Pembuat Komitmen (di atas 200 jt)
Pasal 28 7
Rencana Umum Pengadaan Barang jasa
tidak diumumkan
Perpres 16 tahun 2018
Pasal 9
(1) PA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a memiliki tugas dan kewenangan:
d. menetapkan dan mengumumkan RUP;
Pasal 22
(2) Pengumuman RUP Perangkat Daerah dilakukan setelah rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
(3) Pengumuman RUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dilakukan melalui
aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).
Pengadaan Langsung dilaksanakan tidak sesuai ketentuan
(Pengadaan hanya berdasarkan penawaran rekanan dan tidak mencari informasi lain)
Perpres 16 th 2018
• Pasal 50
(7) Pelaksanaan Pengadaan Langsung dilakukan sebagai
berikut:
a. pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa Lainnya
yang menggunakan bukti pembelian atau kuitansi; atau
•
b. permintaan penawaran yang disertai dengan klarifikasi serta negosiasi teknis dan harga
kepada Pelaku Usaha untuk Pengadaan Langsung yang menggunakan SPK, dijelaskan dalam
Perka LKPP no 9 th 2018 dalam pengadaan langsung tersebut
• 1) Pejabat Pengadaan mencari informasi terkait pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harga,
antara lain melalui media elektronik dan/atau non-elektronik.
2) Dalam hal informasi sebagaimana dimaksud dalam butir 1 tersedia, Pejabat Pengadaan
membandingkan harga dan
kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasi yang berbeda.
HPS belum disusun
Pasal 11
(1) PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki tugas:
d. menetapkan HPS;
Pasal 26
MASTER
Perhitungan HPS untuk Barang
• Harga barang;
• Biaya pengiriman;
• Keuntungan dan biaya overhead;
• Biaya instalasi;
• Suku cadang;
• Biaya operasional & pemeliharaan
• Biaya pelatihan.
Perhitungan HPS untuk Pekerjaan Konstruksi berdasarkan hasil perhitungan biaya harga satuan
yang dilakukan oleh konsultan perencana (Engineer’s Estimate) berdasarkan rancangan rinci
(Detail Engineering Design) yang berupa Gambar & Spesifikasi Teknis.
Perhitungan HPS telah memperhitungkan keuntungan dan biaya overhead yang wajar untuk
Pekerjaan Konstruksi sebesar 15%
Harga satuan timpang adalah harga satuan penawaran yang melebihi 110% (seratus sepuluh persen) dari
harga satuan HPS, dan dinyatakan harga satuan timpang berdasarkan hasil klarifikasi
B. Memiliki Klasifikasi
Memecah nilai kegiatan serupa menghindari
lelang
Pasal 20
2) Dalam melakukan pemaketan Pengadaan Barang/Jasa, dilarang:
d. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud
menghindari Tender/Seleksi
suatu paket senilai Rp. 215 juta untuk pengadaan ATK (alat tulis kantor) misalnya ketika bisa
dibuat HPSnya dibuat dibawah Rp. 200 juta, misal menjadi Rp. 197 juta maka dapat
dilakukan dengan pengadaan langsung, asal out put (keluaran) yang dituju oleh kegiatan
tersebut dapat tercapai. Yang tegas dilarang adalah memecah paket untuk menghindari
pelelangan/seleksi. Contoh ada anggaran pengadaan komputer senilai Rp. 234 juta,
dipecah jadi dua paket sehingga menjadi Paket I Rp. 170 juta dan Paket II Rp, 64 juta,
sehingga masing-masing menjadi pengadaan langsung (yang demikian dilarang). (contoh
lain: pengadaan tanaman/bibit, meubel )
Terjadi perbedaan dilapangan antara gambar
dan RAB
• Kontrak Lumpsum.
Bersidat Yang mengikat total harga penawaran, gambar dan spesifikasi teknis
RAB, hanya sebagai backup
Kontrak lumpsum lebih tepat untuk pekerjaan yang sifatnya sederhana dan volume mudah
diperhitungkan ketepatan kualitas, kuantitas, waktu, lokasi dan harga/biayanya.
• Kontrak Harga Satuan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-
benar telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;
Kontrak harga satuan lebih tepat untuk pekerjaan yang bersifat kompleks dan volume sulit
diperhitungkan ketepatan dari sisi kualitas, kuantitas, waktu, lokasi dan harga/biayanya
• Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti
• RKS, gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkap sedang RKS tidak,
maka gambar yang harus diikuti
Sebagai contoh lantai ukuran 10 x 10 , Sumber : SSKK dan SSUK
Spesifikasi teknis barang/pekerjaan konstruksi tidak jelas
•Multi tafsir, Sulit dlm evaluasi kesesuaian harga) • B/J tidak sesuai kebutuhan
• Sengketa • Potensi kerugian negara
•Pejabat Pembuat Komitmen
Pasal 11
(1) PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki tugas:
a. menyusun perencanaan pengadaan;
b. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja
(KAK);
•Pasal 19
(2) Dalam penyusunan spesifikasi teknis/KAK dimungkinkan
penyebutan merek terhadap:
a. komponen barang/jasa;
b. suku cadang;
c. bagian dari satu sistem yang sudah ada;
d. barang/jasa dalam katalog elektronik; atau
e. barang/jasa pada Tender Cepat
Volume pekerjaan tidak mengunakan
peralatan yang sesuai harga penawaran
Jenis Pekerjaan : Urugan bekas tanah galian (dipadatkan dengan alat sederhana)
Satuan Pekerjaan : m³
Harga Satuan Jumlah
Uraian Satuan Kuantitas
(Rp.) (Rp.)
A. Upah Tenaga
1. Pekerja hari 0,0375 45.000,00 1.687,50
2. Mandor hari 0,0125 70.000,00 875,00
B. Peralatan
1. Stamper jam 0,1250 33.200,00 4.150,00
Jenis Pekerjaan : Galian lumpur dibuang ke luar lokasi proyek (dengan alat)
Satuan Pekerjaan : m³
Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan Jumlah
(Rp.) (Rp.)
A. Upah Tenaga
1. Pekerja hari 0,0135 45.000,00 607,50
2. Mandor hari 0,0034 70.000,00 238,00
B. Peralatan
1. Alat bantu set 0,0100 50.000,00 500,00
1. Excavator 80-140 HP jam 0,0236 628.637,00 14.835,83
2. Dump truck 20 ton jam 0,0585 582.717,00 34.088,94
Pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai kontrak sehingga mengakibatkan kelebihan Pembayaran kepada penyedia rekanan
- Kekurangan volume
- Spesifikasi tidak sesuai
a.Pasal 17
(2) Penyedia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab atas: a. pelaksanaan Kontrak; b. kualitas
barang/jasa; c. ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
Pasal 53 (1) Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada Penyedia setelah dikurangi angsuran
pengembalian uang muka, retensi, dan denda
Perpres 16 th 2018
• Pasal 4
Pengadaan Barang/Jasa bertujuan untuk:
a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas,
jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia;
Pasal 6
Pengadaan Barang/Jasa menerapkan prinsip sebagai berikut:
a. efisien;
b. efektif;
c. transparan;
d. terbuka;
e. bersaing;
f. adil; dan
g. akuntabel
Pembayaran komponen biaya langsung personil dan non
personil tidak sesuai realisasi kegiatannya
Pembayaran komponen biaya langsung non personil tidak
sesuai dokumen pertanggungjawaban
• Biaya Langsung Non Personel adalah biaya langsung yang diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan Kontrak yang dibuat dengan mempertimbangkan
dan berdasarkan harga pasar yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan perkiraan kegiatan.
• Biaya Langsung Non Personel dapat dibayarkan secara Lumsum, Harga
Satuan dan/atau penggantian biaya sesuai yang dikeluarkan (at cost).
• Biaya Langsung Non Personel pada prinsipnya tidak melebihi 40% (empat
puluh persen) dari total biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi
yang bersifat khusus, seperti: pekerjaan penilaian aset, survei untuk
memetakan cadangan minyak bumi, pemetaan udara, survei lapangan,
pengukuran, penyelidikan tanah dan lain-lain
Perhitungan biaya langsung personil untuk jasa konsultasi
tidak sepenuhnya dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku
• - tidak ditemukan adanya daftar gaji yang telah diperiksa ( audit
payroll )
Perka LKPP No 9 tahun 2018
• b. Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya Jasa Konsultansi
Kondisi apabila penyedia terlambat melaksanakan Pekerjaan sesuai jadwal, maka PPK harus
memberikan peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis
• rangkuman dari
laporan harian,
menghitung
persentase pekerjaan,
Laporan harian foto kegiatan Laporan Bulanan
39