Anda di halaman 1dari 15

Soft Soil Creep

CHRISTINE MONICA PANJAITAN 21117088


LIE OKTAKARSELA BR SITEPU 21117107
MEGA GRACE 21117089
MUCHAMMAD YUSUP F 21117022
Latar belakang pengembangan soft soil modelling

Dikembangkan oleh Vermeer tahun 1998

Soft soil creep dibuat untuk memperhitungkan


kompresi sekunder yang cukup besar

Merupakan perluasan dari modified cam clay model,


namun perbedaan utama diantara keduanya yaitu
model soft soil creep menggunakan kriteria
keruntuhan mohr coloumb
Pendahuluan

1.Penggunaan Model Soft Soil Creep

2.Karakteristik

3.Kelebihan

4.Keterbatasan Model Soft Soil Creep

5.Sifat dari Model Soft Soil Creep


Penggunaan Model Soft Soil Creep


 Model yang relatif baru yang telah
dikembangkan untuk aplikasi masalah
penurunan pada pondasi, timbunan, dan
lain-lain.

 Penetuan kondisi awal tanah
melibatkan data masukan berupa tekanan
prakonsolidasi.
Karakteristik
Kelebihan

Dapat memperhitungkan rangkak atau creep, yaitu


kompresi sekunder dari tanah. Seluruh jenis tanah
akan mengalami rangkak, dan kompresi primer selalu
diikuti oleh kompresi sekunder tertentu.
Dengan mengambil asumsi bahwa kompresi sekunder
selama rentang waktu 10 atau 30 tahun sebesar
persentase dari kompresi primer, jelas bahwa rangkak
akan menjadi penting pada permasalahan yang
melibatkan kompresi primer yang besar.
Keterbatasan Model Soft Soil Creep


 Seluruh keterbatasan pada model Hardening
Soil juga berlaku pada model Soft Soil Creep.

 Model ini cenderung untuk memprediksi
tentang perilaku elasitis tanah secara berlebih.
Sifat dari Model Soft Soil Creep

 Kekakuan bergantung pada tegangan (perilaku kompresi logaritmik)

 Pembedaan antara pembebanan primer dengan dan pengurangan/pembebanan


kembali

 Kompresi sekunder (ketergantungan pada waktu)

 Tekanan prakonsolidasi

 Perilaku keruntuhan mengikuti kriteria Mohr - Coulomb


 Tinjauan Parameter Model

1. Konstanta-konstanta Material

2. Penjelasan Terhadap Parameter


Konstanta-konstanta Material
Penjelasan Terhadap Parameter

Hubungan dengan parameter Cam-Clay 

Hubungan dengan peraturan di Belanda

Hubungan dengan parameter internasional yang dinormalisasi


 Tahapan Analisis

Modelling Kondisi  Tahap-


Plaxis initial tahap
(SSC) sistem penimbuna
n

Lihat respon
 Analisis struktur  Analisis
respon (displacement, Timbunan (2
struktur pore pressure) Kondisi)
Contoh Kasus
Perbandingan Soft Soil Creep dengan Soil Model lainnya

- Dibanfingkan dengan hardening soil model :


hardening soil tidak dapat memperhitungkan creep,
yaitu compresi sekunder dari tanah

 Dibandingkan dengan soft soil model : soft soil creep


lebih baik dalam menampilkan penurunan tanah
lapangan dan hasil soft soil creep lebih besar dari
soft soil model pada pergerakan vertical,
perpindahan horizontal dan tekanan air pori karena
efek kompresi sekunder.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai