Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Keuangan :

BREAK EVENT POINT


 Pengertian Break Even Point
Suatu keadaan dimana dalam operasi
perusahaan, perusahaan tidak
memperoleh laba dan tidak
menderita rugi
(penghasilan = total biaya).
 Analisis break even point digunakan
untuk menentukan:
(1) jumlah penjualan minimum yang harus
dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
(2) jumlah penjualan yang harus dicapai untuk
memperoleh laba yang telah direncanakan
(3) mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat
produksi tidak lebih kecil dari BEP
(4) menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan
besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.
Manfaat analisis BEP menurut Sutrisno (2000)
adalah:
 Perencanaan produksi dan penjualan sesuai target laba
yang diinginkan,
 Perencanaan harga jual normal atas barang yang
dihasilkan untuk mencapai laba yang ditargetkan
dengan memproyeksikan target penjualan,
 Perencanaan dan pemilihan metode produksi yang
digunakan
 Penentuan titik tutup pabrik (shut down point), yaitu
ketika penjualan tidak mampu menutup biaya variabel
dan biaya tetap tunai.
 Metode Perhitungan BEP

 Pendekatan trial and error,


menghitung keuntungan operasi dari suatu
volume produksi/penjualan tertentu dan
terus diulang hingga menghasilkan volume
produksi/penjualan yang menghasilkan
keuntungan =0 (Total Revenu=Total Cost).
 Pendekatan grafik
Pendekatan grafik dilakukan dengan menggambarkan unsur-
unsur biaya dan penghasilan kedalam sebuah gambar grafik.
 Pendekatan matematis.
a. Perhitungan BEP atas dasar unit dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus:

dimana
P = harga jual per unit
V = biaya variabel per unit
FC = biaya tetap
Q = jumlah unit/kuantitas produk yang dihasilkan dan dijual
b. Perhitungan break-even point atas dasar nilai
penjualan dalam rupiah dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus aljabar sebagai
berikut:

dimana:
FC = biaya tetap
VC = biaya variabel
S = volume penjualan

Anda mungkin juga menyukai