Anda di halaman 1dari 20

KONTIJENSI DAN Disusun Oleh :

LAPORAN 1. Fadia Radifah (2018222020042)


2. Vivi Widyawati (2018222020048)
KONTIJENSI 3. Wiwi Winarti (2018222020055)
1
KONTIJENSI
Kontijensi ( contingencies) didefinisikan dalam FASB No. 5
“sebagai kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang ada yang
melibatkan ketidakpastian mengenai keuntungan (keuntungan
kontijensi) atau kerugian (kerugian kontijensi) untuk perusahaan
yang pada akhirnya akan diselesaikan apabila satu atau lebih
kejadian dimasa depan terjadi atau tidak terjadi. Kewajiban
kontijensi (Contingent Liabilities) adalah sejumlah transaksi di
masa lalu yang akan menimbulkan kewajiban jika kejadian-
kejadian tertentu terjadi di masa depan.

2
KEWAJIBAN KONTIJENSI
Menurut PSAK 57 par 27 (Revisi 2009) Kewajiban kontinjensi adalah:
kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi
pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa datang
yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau kewajiban kini yang timbul
sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena tidak terdapat kemungkinan
besar entitas mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis
(selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya;
atau  jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal. Dapat disimpulkan
bahwa Kewajiban Kontijensi adalah kewajiban yang belum pasti yang disebabkan oleh
peristiwa masa lalu dan bisa berupa keuntungan kontijensi atau kerugian kontijensi

3
TAGIHAN KONTIJENSI
1. Garansi dari bank lain
2. Bank Garansi
3. Jaminan Risk Sharing
4. Jaminan Lainnya
5. Pembelian Opsi Valuta Asing
6. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
7. Jumlah Tagihan Kontinjen
8. Kewajiban Kontingensi
9. Garansi yang diberikan
10. Penerbitan Jaminan
11. Risk Sharing
12. Standby L/C
13. Bid Bonds
4
YANG TERMASUK DALAM
UTANG-UTANG BERSYARAT
(KEWAJIBAN KONTIJENSI)
Piutang wesel didiskontokan dan piutang dijaminkan.
Endorsemen bersyarat atas wesel-wesel.
Sengketa hukum.
Tambahan pajak yang belum jelas kepastiannya.
Jaminan terhadap utang anak perusahaan.
Garansi terhadap penurunan harga barang-barang yang dijual

5
KEUNTUNGAN KONTIJENSI
Adalah klaim atau hak untuk menerima aktiva atau menurunnya kewajiban yang
keberadaannya tidak pasti tetapi pada akhirnya mungkin akan menjadi sah. Jenis
keuntungan kontijensi yang khas adalah :
Penerimaan yang mungkin atas uang dari hadiah, sumbangan, bonus, dan lain-lain.
Kemungkinan pengembalian dana dari pemerintah atas kelebihan pajak.
Penundaan kasus pengadilan yang hasilnya mungkin menguntungkan.
Kerugian pajak yang dikompensasi ke depan.

6
KERUGIAN KONTIJENSI
Adalah situasi yang melibatkan ketidakpastian atas kemungkinan terjadinya kerugian.
Jika terjadi kerugian kontijensi, maka kemungkinan bahwa kejadian di masa depan
akan menguatkan terjadinya kewajiban dapat berkisar dari sangat mungkin hingga
kurang mungkin. FASB (Financial Accounting Standard Board)  menggunakan istilah
berikut ini untuk mengidentifikasikan tiga daerah dalam kisaran tersebut, yaitu:
Kemungkinan besar ( probable) : kejadian masa depan sangat mungkin terjadi.
Cukup mungkin ( Reasonably Possible) : peluang kejadian masa depan terjadi lebih
besar daripada kemungkinan kecil tetapi lebih kecil dari mungkin.
Kemungkinan kecil (remote) : peluang kejadian masa depan terjadi sangat kecil.

7
PENYAJIAN KEWAJIBAN
KONTIJENSI
Suatu kerugian kontijensi dan kewajiban akan dicatat jika kerugiannya adalah mungkin
dan dapat diestimasi.

Perlakuan akuntansi atas kewajiban kontijensi


(Prinsip-Prinsip Akuntansi, Niswonger, Warren,
Reeve, Fess, Edisi 19, Hal.445) Jika kewajiban
kontijensi bersifat atau mempunyai kemungkinan
besar ( Probable) dan jumlahnya dapat diestimasi
secara andal maka kewajiban kontijensi tersebut dapat
dicatat. Sementara jika suatu kewajiban kontijensi
yang mempunyai kemungkinan besar terjadinya
namun tidak dapat diestimasi secara andal maka
kewajiban kontijensi tersebut diungkapkan di dalam
catatan atas laporan keuangan.

8
PENYAJIAN DALAM LAPORAN
KEUANGAN
Transaksi kontinjensi belum mempengaruhi posisi dalam neraca dan laba rugi
perusahaan. Kontinjensi sebenarnya dapat tidak diungkapkan dalam laporan keuangan
apabila nilai transaksi kontinjensi tidak materil. Dalam kata lain tidak akan
mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan.
Akan tetapi, transaksi kontinjensi banyak ditemukan dalam transaksi perbankan sehari-
hari yang apabila dikumpulkan dalam satu periode menghasilkan nilai yang cukup atau
bahkan sangat materil sehingga mempengaruhi posisi keuangan secara keseluruhan.
Karena nilai yang sangat materil ini, bank diwajibkan untuk melakukan pencatatan
transaksi yan bersifat kontinjen ini

9
AZAS KONSERVATIF DALAM
KONTINJENSI
Pengungkapan data transaksi kontinjensi dalam laporan keuangan dikaitkan dengan
penerapan konsep atau azas konservatif atau berhati-hati dalam prinsip akuntansi. Yang
dimaksud disini adalah bahwa penyisihan suatu rugi kontinjensi dapat dilakukan pada
perhitungan rugi-laba bila kedua kondisi berikut dipenuhi:
Terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah terjadi penurunan nilai suatu aktiva atau telah
timbul kewajiban pada tanggal neraca.
Jumlah kerugian dapat ditaksir secara wajar.

10
JENIS TRANSAKSI
KONTINJENSI
1. Bank Garansi
Bank garansi dari bank lain adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diterima atau
diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang menerima jaminan
apabila pihak yang dijamin bank wanprestasi atau cedera janji. Diterbitkan dengan maksud
memberikan bantuan fasilitas kepada nasabah yang bersangkutan agar dapat memperlancar
transaksi yang sedang dijalankan.

Jenis Bank Garansi: penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi baik
dalam rangka pemberian kredit, risk sharing, standby L/C maupun dalam rangka pelaksanaan
proyek bid bonds (jaminan penawaran), performance bonds (jaminan pelaksanaan), advanced
payment bonds (jaminan uang muka, bisa juga berupa akseptasi atau endosmen surat
berharga.

11
KEGUNAAN GARANSI BANK
1. Tender dalam negeri
2. Perdagangan
3. Tender luar negeri
4. Uang muka kerja
5. Penanggungan bea masuk
6. Cukai rokok
7. Pelaksanaan pembelian aktiva tetap

12
JENIS TRANSAKSI
KONTINJENSI
2. Letter of Credit Yang Dapat Dibatalkan (Revocable) Yang Masih Berjalan
Adalah jaminan dalam bentuk LC yang dapat dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor
atau lalu lintas perdagangan dan disajikan sebeasr sisa jumlah L/C yang belum direalisasi
Contoh :
Apabila bank Omega cabang Jakarta menerbitkan L/C Dalam Negeri revocable atas
permintaan PT.DKS sebesar Rp.300.000.000,- dan ditujukan kepada seorang nasabah di
cabang Surabaya. Setoran jaminan dilakukan sebesar 40 % dan dibayarkan oleh PT.DKS
atas beban rekening gironya, maka jurnal pada saat penerbitan :
D : Giro - PT.DKS. Rp. 120.000.000,-
K: Setoran Jaminan L/C Dalam Negeri Revocable Rp. 120.000.000,-
13
LETTER OF CREDIT
Jurnal administratif untuk mencatat transaksi kontijensi ini adalah:
K : Rekening Administratif Rupiah - L/C Dalam Negeri Revocable Yang Diterbitkan Rp.
300.000.000,-
Apabila terjadi pembatalan L/C atas permintaan nasabah PT.DKS, maka bank Omega akan
mencatat jurnal :
D : Setoran Jaminan L/C Dalam Negeri Revocable Rp. 120.000.000,-
K : Giro - PT.DKS Rp. 120.000.000,-

K : Rekening Administratif Rupiah L/C Dalam Negeri Revocable Yang Diterbitkan Rp. 300.000.000,-

14
JENIS TRANSAKSI
KONTINJENSI
3. Pembelian Opsi Voluta Asing
Opsi adalah perjanjian asing yang memberikan hak pilihan kepada pembeli opsi untuk
menggunakan atau tidak menggunakan dalam kontrak jual beli valuta asing. Bila pada
saat expiration date opsi itu memberikan keuntungan maka pembeli opsi akan
melakukan eksekusi, sebaliknya bila tidak menguntungkan maka opsi tersebut tidak
dilaksanakan. Opsi ini sifatnya tidak mengikat harus melakukan eksekusi, oleh karena
itu ditampung dalam rekening administratif sebagai kontinjensi tagihan pada saat
kontrak opsi ditandatangani.

15
JENIS TRANSAKSI
KONTINJENSI
4. Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian
Dalam akuntansi perbankan khususnya yang menyangkut pendapatan bunga dari aktiva
produktif, bank akan menganut prinsip konservatif dalam arti sangat hati- hati. Bank
akan membukukan pendapatan bunga dalam rekening nominal dengan accrual basis
maupun cash basis kalau aktiva tersebut masuk ke dalam kolektibilitas lancar. Dengan
demikian kalau aktiva yang mendatangkan pendapatan bunga itu tergolong lancar maka
tidak akan timbul rekening administratif. Rekening administratif kontinjensi akan timbul
bila aktiva produktif yang mendatangkan pendapatan bunga masuk kolektibilitas dalam
perhatian khusus, kurang lancar, diragukan bahkan macet. Pendapatan bunga yang
ditimbulkannya akan diakui dengan dasar kas (accrual basis).

16
VALUTA ASING DAN
PENDAPATAN BUNGA
Contoh :
Apabila semenjak tanggal 1 Juli 2020 nasabah debitur bank Omega cabang Jakarta,
PT. CKN, yang bersaldo Rp. 400.000.000,- dan suku bunga 18%, tidak sanggup
membayar bunga semenjak bulan Mei 2020, dan oleh bank Omega digolongkan
sebagai debitur yang kurang lancar. Pada pembuatan laporan keuangan tanggal 31
Juli 2020 diadakan perhitungan tunggakan bunga sebagai berikut :
Tunggakan bunga = 3 bulan (Mei-Juli)
Besarnya Bunga = 3/12 *18% * Rp.400.000.000,- = Rp. 18.000.000,-
D : Rekening Administratif Rupiah - Tunggakan Bunga Rp. 18.000.000,-

17
LAPORAN KONTIJENSI
Dibuat setiap tanggal laporan yang akan mejabarkan posisi kontinjen bank, apakah
terjadi short atau long position. Berikut contoh Laporan Kontinnjen dari beberapa
transaksi sebelumnya :

TAGIHAN TUNGGAKAN
1) Tunggakan bunga Rp. 18.000.000 1) Bank garansi yang belum jatuh waktu Rp. 500.000.000
2) Bank garansi yang sudah jatuh waktu Rp. 350.000.000
3) L/C DN Revocable Rp. 300.000.000
Jumlah tahigah Rp. 18.000.000 Jumlah kewajiban Rp. 1.150.000.000
Saldo kewajiban bersih kontijensi Rp. 1.132.000.000

18
KESIMPULAN
Dapat disimpulakan bahwa laporan Kontijensi belum mempengaruhi posisi di neraca
maupun pendapatan dan biaya, oleh sebab itu laporan kontijensi harus dicatat oleh
bank diluar pos-pos neraca. Sistematika penyajian laporan kontijensi disusun
berdasarkan urutan tingkat kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi keuangan dan
hasil usaha bank. Selanjutnya kontijensi, baik yang bersifat sebagai tagihan maupun
kewajiban, masing-masing disajikan secara tersendiri tanpa pos lawan, sehingga
pengungkapan dalam laporan dilakukan single entry melalui rekening administratif
yang merupakan pos diluar neraca (off balance-sheet).

19
TERIMAKASIH

20

Anda mungkin juga menyukai