Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II

RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG


RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

A. Karakteristik Liabilitas
1. Definisi Liabilitas
Menurut Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan, liabilitas adalah kewajiban kini
entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat
ekonomik. Dalam laporan posisi keuangan, liabilitas dibedakan menjadi liabilitas jangka
pendek dan liabilitas jangka panjang. 
2. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas jangka panjang seringkali disebut dengan istilah utang jangka panjang atau
utang/kewajiban tidak lancar . Adapun kriteria liabilitas jangka pendek yang disebutkan
dalam PSAK 1 adalah sebagai berikut:
a. entitas memperkirakan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi
normal;
b. entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan;
c. liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan
setelah periode pelaporan; atau
d. entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan penyelesaian liabilitas
selama sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. Dengan
demikian, liabilitas yang tidak memenuhi kriteria-kriteria di atas dikategorikan sebagai
liabilitas jangka panjang. 
3. Liabilitas Keuangan
a. Definisi Liabilitas Keuangan Menurut PSAK 50 (Revisi 2014), setiap liabilitas yang
berupa :
1) Kewajiban kontraktual :
a) untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau
b) untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut;
2) Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen
ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu:
a) nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk menyerahkan
suatu jumlah yang bervariasi dari instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
atau

Hal. 1
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG
RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

b) derivatif yang akan atau mungkin diselesaikan selain dengan mempertukarkan


sejumlah tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu
instrumen ekuitas yhang diterbitkan entitas.
b. Klasifikasi Liabilitas Keuangan
Dalam PSAK 71 paragraf 4.2.1 dijelaskan bahwa entitas mengklasifikasikan seluruh
liabilitas keuangan sehingga setelah pengakuan awal liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi (amortized cost), kecuali:
1) Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL);
2) Liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset keuangan yang tidak
memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan atau ketika pendekatan keterlibatan
berkelanjutan ditetapkan;
3) Kontrak jaminan keuangan;
4) Komitmen untuk menyelesaikan pinjaman dengan suku bunga di bawah pasar;
5) Imbalan kontijensi yang diakui oleh pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis
ketika PSAK 22: Kombinasi Bisnis diterapkan
c. Pengakuan Awal Liabilitas Keuangan
Menurut PSAK 71, entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada
posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam
ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
d. Pengukuran Awal Liabilitas Keuangan Dalam PSAK 71 paragraf 5.1.1 dijelaskan
bahwa entitas mengukur liabilitas keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi
yang terkait langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan, dalam
hal liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
e. Pengukuran Selanjutnya Liabilitas Keuangan
Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruh liabilitas pada biaya perolehan
diamortisasi (amortized cost), kecuali:
1) Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi;
2) Liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset keuangan yang tidak
memenuhi kualifikasi penghentian pengakuan atau ketika pendekatan
keterlibatan berkelanjutan ditetapkan;
3) Kontrak jaminan keuangan;

Hal. 2
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG
RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

4) Komitmen untuk menyelesaikan pinjaman dengan suku bunga di bawah


pasar;
5) Imbalan kontijensi yang diakui oleh pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis
ketika PSAK 22: Kombinasi Bisnis diterapkan.

Saat pengakuan awal, entitas dapat membuat penetapan yang takterbatalkan


untuk mengukur liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (fair value
option) karena:

1) mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi


pengukuran atau pengakuan (kadang disebut sebagai “accounting
mismatch”); atau
2) sekelompok liabilitas keuangan atau aset keuangan dan liabilitas
keuangan dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar.
f. Penghentian Pengakuan Menurut PSAK 71 paragraf 3.3.1, entitas mengeluarkan
liabilitas keuangan (atau bagian dari liabilitas keuangan) dari laporan posisi
keuangannya, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika
kewajiban yanng ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kedaluwarsa.

B. Obligasi
1. Pengertian Obligasi
Obligasi adalah salah satu jenis kewajiban jangka panjang yang merupakan komitmen
atau janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang telah
ditentukan dan membayar bunga secara periodik sejumlah nilai nominal obligasi
dikalikan dengan suku bunga yang telah dinyatakan sebelumnya.
2. Jenis Obligasi :
Obligasi dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis menurut beberapa tinjauan aspek,
antara lain keamanan (jaminan) obligasi, periode jatuh tempo obligasi, fungsi sebagai
penarik investor, pencatatan nama pemilik obligasi, dan pembayaran bunga obligasi.
3. Penerbitan Obligasi
Penerbitan obligasi dilakukan melalui kontrak yang disebut bond indenture. Obligasi
diterbitkan dalam bentuk sertifikat kertas (paper certificate) atau tanpa sertifikat

Hal. 3
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG
RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

(scripless), biasanya mempunyai face value sebesar $1.000 dan kelipatannya (sesuai
dengan kebutuhan dana perusahaan). Bunga obligasi biasanya dibayarkan setahun 2
kali (semiannually), meskipun ada yang dibayarkan setahun sekali (annually).
4. Penilaian Obligasi
Secara umum, nilai obligasi atau harga jual obligasi ditentukan oleh penawaran penjual
dan permintaan pembeli, risiko terkait (relative risk), kondisi pasar, dan kondisi
perekonomian. Adapun secara teknis, nilai obligasi ditentukan dengan cara menghitung
present value pokok obligasi (principal) dan present value bunga (interest) yang akan
diterima di masa depan.
5. Amortisasi Obligasi
Untuk obligasi yang diterbitkan dalam kondisi diskon atau premium, maka obligasi
tersebut perlu diamortisasi selama periode obligasi sampai dengan jatuh tempo
sehingga nilai tercatat obligasi tersebut pada saat jatuh tempo sama dengan face value-
nya. Adapun obligasi yang diterbitkan sesuai dengan face value tidak perlu dilakukan
amortisasi. Terdapat dua metode yang digunakan untuk mengamortisasi diskon atau
premium obligasi, yaitu metode garis lurus (the straight-line method) dan metode bunga
efektif (the effective-interest method).
6. Pencatatan Biaya Transaksi Terkait Penerbitan Obligasi
Entitas mengukur liabilitas keuangan pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang
terkait langsung dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan. Dalam hal ini,
biaya transaksi terkait penerbitan obligasi, seperti biaya percetakan sertifikat, biaya
konsultan hukum dan akuntan, biaya penjamin emisi, dan lain sebagainya, dicatat
sebagai pengurang dari harga jual obligasi dan diamortisasi selama masa berlaku
obligasi dengan cara melakukan penyesuaian atas effective interest rate sehingga
effective interest rate menjadi lebih tinggi (Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2018).
Adapun dalam hal liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL),
maka biaya transaksi terkait dengan perolehan atau penerbitan liabilitas keuangan
dicatat sebagai beban (expense).
7. Penjualan Obligasi di Antara Tanggal Pembayaran Bunga
Apabila obligasi dijual di tengah-tengah periode pembayaran bunga, maka penghitungan
harga jual atau present value obligasi tersebut dapat ditentukan dengan menghitung
nilai utuh obligasi dikurangi dengan amortisasi obligasi dari awal tanggal penerbitan

Hal. 4
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG
RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

obligasi sampai dengan tanggal penjualan obligasi. Present value obligasi juga dapat
dihitung dengan mengurangi periode obligasi (n) yang digunakan untuk mencari angka
faktor present value.

8. Penerbitan/Penjualan Obligasi dengan Harga yang Berbeda dengan PV Obligasi


Apabila obligasi dijual dengan harga yang berbeda dengan PV obligasi (PV pokok + PV
bunga), obligasi dapat dicatat sesuai dengan harga jual kemudian dilakukan
penyesuaian terhadap market interest rate yang sebelumnya digunakan untuk
menghitung PV pokok dan PV bunga. Dengan demikian, tabel amortisasi disusun
berdasarkan effective interest rate yang baru (yang sudah disesuaikan).
9. Pelunasan Obligasi
Pada saat melunasi obligasi, perusahaan membuat jurnal untuk mencatat pembayaran
bunga dan amortisasi diskon atau premium sampai dengan tanggal pelunasan. Selain
itu, perusahaan membuat jurnal untuk mencatat pelunasan obligasi dengan mendebit
akun Bonds Payable sesuai dengan nilai carrying value obligasi pada saat tanggal
pelunasan dan mengkredit akun Cash. Adapun selisih antara cash yang dibayar dengan
carrying value obligasi dicatat pada akun Unrealized Holding Gain or Loss Income.

C. Utang Wesel Bayar Jangka Panjang (Long-Term Notes Payable)


Akuntansi wesel bayar jangka panjang (long-term notes payable) sama dengan
akuntansi obligasi. Dalam hal ini, nilai atau harga jual wesel bayar ditentukan dengan
menghitung present value pokok wesel bayar (principal) dan present value bunga
(interest) yang akan diterima di masa depan. Selanjutnya, perusahaan akan melakukan
amortisasi terhadap diskon atau premium yang terjadi sepanjang masa berlaku wesel
bayar.
1. Wesel Bayar Diterbitkan Sesuai Face Value
2. Wesel Bayar dengan Bunga Nol (Zero-Interest-Bearing Notes)
Pada saat perusahaan menerbitkan wesel bayar dengan bunga nol, maka sebenarnya
perusahaan menerbitkan wesel bayar tersebut dalam keadaan diskon atau kas yang
diterima perusahaan lebih sedikit dibandingkan dengan face value wesel bayar tersebut.
Dalam hal ini, perusahaan mencatat selisih antara face value wesel bayar dengan

Hal. 5
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG
RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

present value kas yang diterima sebagai diskon dan melakukan amortisasi atas diskon
tersebut sepanjang masa berlaku wesel bayar.
3. Wesel Bayar dengan Bunga (Interest-Bearing Notes)
4. Beberapa Kondisi Tertentu Terkait Wesel Bayar (Notes Payable)
5. Wesel Bayar Hipotek (Mortgages Notes Payable)

D. Pelunasan Liabilitas Jangka Panjang


1. Pelunasan dengan Kas Sebelum Jatuh Tempo
Pada prinsipnya, dalam pelunasan kas sebelum jatuh tempo, hal yang pertama kali
dilakukan adalah melakukan pembayaran atas bunga yang masih terutang, baik melalui
pembayaran terpisah atau melalui pembayaran satu paket dengan pelunasan utang.
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tercatat dari utang yang akan dilunasi
pada saat itu. Selisih antara nilai tercatat dari utang yang akan dilunasi dengan harga
pelunasan dicatat ke dalam akun Unrealized Holding Gain or Loss-Income.
2. Pelunasan dengan Menyerahkan Aset Tetap Atau Sekuritas
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mencatat pelunasan utang dengan menyerahkan
aset tetap atau sekuritas adalah sebagai berikut :
a. Menghitung selisih antara nilai buku aset yang diserahkan dengan nilai wajar aset
tersebut saat tanggal pelunasan atau penyerahan. Selisih antara nilai buku aset yang
diserahkan dengan nilai wajar aset dicatat ke dalam akun “Loss on Diposal of Assets”
atau “Gain on Diposal of Assets”.
b. Menghitung selisih antara nilai tercatat utang yang dilunasi dengan nilai wajar aset
tetap atau sekuritas yang diserahkan. Selanjutnya, selisih antara nilai tercatat utang
yang dilunasi dengan nilai wajar aset yang diserahkan dicatat ke dalam akun “Loss
on Extinguishment of Debt” atau “Gain on Extinguishment of Debt”.
3. Pelunasan dengan Modifikasi Persyaratan Liabilitas Jangka Panjang
Jika terjadi kesepakatan antara debitur dan kreditur untuk memodifikasi ketentuan dan
syarat utang, maka utang lama dianggap dihapuskan sebesar nilai tercatat utang diganti
dengan utang baru hasil modifikasi. Dalam hal ini, jurnal yang dibuat adalah mendebit
utang lama dan mengkredit utang baru.

E. Penyajian dan Analisis Liabilitas Jangka Panjang

Hal. 6
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG
RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

1. Fair Value Option (Opsi Pengukuran Liabilitas Jangka Panjang Pada Nilai Wajar Melalui
Laba Rugi (FVTPL))
Secara umum, liabilitas keuangan jangka panjang, seperti obligasi dan wesel bayar
jangka panjang disajikan pada harga perolehan yang diamortisasi (amortized cost).
Namun, saat pengakuan awal, entitas dapat membuat penetapan yang takterbatalkan
untuk mengukur liabilitas keuangan jangka panjang pada nilai wajar melalui laba rugi
(fair value through profit or loss/FVTPL).
2. Pembiayaan Di Luar Neraca (Off Balance Sheet Financing)
Pembiayaan di luar neraca (off balance sheet financing) merupakan pinjaman-pinjaman
yang tidak dicatat oleh perusahaan dalam neraca atau laporan posisi keuangan.
Beberapa alasan perusahaan melakukan off balance sheet financing adalah untuk untuk
meningkatkan kualitas rasio keuangan tertentu perusahaan, seperti rasio hutang
terhadap ekuitas, untuk memenuhi batasan jumlah utang yang dimiliki perusahaan,
untuk menyeimbangkan neraca karena bagian aset dianggap dinilai terlalu rendah
(understated).
3. Penyajian dan Pengungkapan Liabilitas Jangka Panjang
Pengungkapan liabilitas jangka panjang dalam catatan atas laporan keuangan pada
umumnya mencakup sifat dan karakteristik liabilitas, tanggal jatuh tempo, suku bunga,
provisi, hak konversi, pembatasan yang diberlakukan oleh kreditur, dan aset yang
digunakan sebagai jaminan. Selain itu, nilai wajar utang, jumlah dana pelunasan, dan
jumlah jatuh tempo dari utang jangka panjang harus diungkapkan oleh perusahaan.
4. Analisis Liabilitas Jangka Panjang
Salah satu rasio yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar utang dan
solvabilitas jangka panjang perusahaan adalah rasio utang terhadap aset (debt to
assets ratio). Semakin tinggi persentase total kewajiban terhadap total aset, maka
semakin besar risiko bahwa perusahaan mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo. Rasio lain yang memberikan informasi tentang kemampuan membayar
utang dan solvabilitas jangka panjang perusahaan adalah rasio berapa kali bunga
diterima (times interest earned ratio) yakni kemampuan perusahaan untuk memenuhi
pembayaran bunga pada saat jatuh tempo.

F. Obligasi Konversi

Hal. 7
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH II
RESUME BAB 13. LIABILITAS JANGKA PANJANG
RIDHOFI RIANDIKA PRABANDANU
NPM. 202137025

1. Definisi Obligasi Konversi


Obligasi konversi merupakan salah satu sekuritas yang memiliki sifat utang dan sifat
ekuitas (dilutive securities). Obligasi konversi adalah obligasi yang dapat diubah
(dikonversi) menjadi sekuritas lain (saham).
2. Penerbitan Obligasi Konversi
Obligasi konversi dapat dicatat sebagai instrumen majemuk yang mempunyai komponen
obligasi dan saham sekaligus. Untuk menilai instrumen majemuk, perusahaan
menggunakan metode "with-and-without”.
3. Penyelesaian Obligasi Konversi
a) pembelian kembali pada saat jatuh tempo;
b) konversi obligasi pada saat jatuh tempo;
c) konversi obligasi sebelum jatuh tempo; dan
d) pembelian kembali sebelum jatuh tempo.
4. Konversi yang Didorong (Induced Conversion)
Induced Conversion terjadi pada saat penerbit obligasi ingin mendorong pemegang
obligasi untuk mengkonversi obligasi menjadi ekuitas. Induced Conversion biasanya
melibatkan "pemanis", seperti tambahan saham atau uang tunai agar pemegang obligasi
mau mengkonversi obligasi menjadi ekuitas.

Hal. 8

Anda mungkin juga menyukai