KEINGINAN MANUSIA UNTUK MENYINGKAP

RAHASIA ALAM, MEMBAWA MANUSIA PADA

SUATU PEMIKIRAN UNTUK MENCARI
KEBENARAN

SEMENTARA ITU, KEBENARAN YANG

DIBANGUN DARI HASIL PEMIKIRAN MANUSIA
SECARA RADIKAL, SISTEMATIS DAN
UNIVERSAL DIKENAL SEBAGAI PRODUK
FILSAFAT

BAGI AHLI FILSAFAT, APAPUN YANG

SEKIRANYA DAPAT MENYINGKAP RAHASIA
ALAM UNTUK MENDAPATKAN KEBENARAN
AKAN SELALU DIPERTANYAKAN
 PERTANYAAN TADI NAMPAK DEMIKIAN
SEDERHANA SEHINGGA SIAPAPUN AKAN DAPAT
MENJAWABNYA

KARENA
MANUSIA
MEMILIKI
KAKI
 BILA ANDA BERHARAP
JAWABAN TADI AKAN
DIANGGAP SEBAGAI SUATU
KEBENARAN MAKA ANDA
AKAN KECEWA

MENGAPA DEMIKIAN ?

KARENA MASIH BANYAK

ORANG YANG MEMILIKI KAKI
NAMUN MEREKA TIDAK DAPAT
BERLARI
PADA WAKTU ITU
MASYARAKAT YUNANI
KUNO BERPENDAPAT
BAHWA
MANUSIA DAPAT
MELIHAT SUATU
BENDA KARENA
MANUSIA MEMILIKI
MATA
Pendapat tersebut
didasarkan pada suatu
asumsi, bahwa mata
manusia merupakan
sumber cahaya, dan
cahaya yang
dipancarkan dari
dalam bolamata
mengalir bagaikan
serabut peraba. Bila
serabut peraba itu
mengenai suatu benda,
maka akan nampaklah
benda dalam
penglihatan manusia
(Teori Emanasi)
 SAMPAI BEBERAPA ABAD KEMUDIAN TEORI EMANASI
MASIH DIANGGAP SEBAGAI SUATU KEBENARAN

NAMUN TIDAK DEMIKIAN SETELAH MUNCULNYA TOKOH

YANG SATU INI
SIAPA DIA ?
 ARISTOTELES MENGAJUKAN KEBERATAN ATAS
KEBENARAN TEORI EMANASI DENGAN MEMBANGUN
SEBUAH PERTANYAAN :

BILA MATA MANUSIA MERUPAKAN SUMBER CAHAYA

DAN MEMILIKI SERABUT PERABA, MENGAPA MANUSIA
TIDAK DAPAT MELIHAT BENDA PADA RUANG YANG
KEDAP CAHAYA ?
 GUGURNYA TEORI
EMANASI
MEMBANGKITKAN
PEMIKIRAN BARU

BAHWA

MANUSIA DAPAT
MELIHAT SUATU BENDA
BUKAN HANYA KARENA
MANUSIA MEMILIKI
MATA, TETAPI KARENA
ADANYA DUKUNGAN
CAHAYA
 PADA AWALNYA PENDAPAT
KEDUA INIPUN DIANGGAP
SEBAGAI SUATU KEBENARAN
PULA

NAMUN TIDAK DEMIKIAN

KETIKA BEBERAPA FAKTA
MENUNJUKAN HAL YANG
BERBEDA
MASIH BANYAK ORANG YANG MEMILIKI MATA DAN
BERADA DITEMPAT TERANG DAN TERBUKA, TETAPI
MENGAPA MEREKA TIDAK MAMPU MELIHAT
BENDA YANG ADA DISEKELILINGNYA ?
 MANUSIA DAPAT MELIHAT SUATU BENDA BUKAN
HANYA KARENA MANUSIA MEMILIKI MATA, TETAPI
KARENA ADANYA DUKUNGAN CAHAYA
BAGAIMANA PENDAPAT PARA AHLI YANG HIDUP DIABAT INI ?

ADA TIGA MACAM SYARAT YANG HARUS DAPAT DIPENUHI

AGAR MANUSIA DAPAT MELIHAT SUATU BENDA
YANG PERTAMA
CAHAYA YANG
DIPANCARKAN OLEH
BENDA YANG MENJADI
OBYEK PENGLIHATAN
MANUSIA ITU HARUS
DAPAT
MEMASUKI BOLAMATA

DALAM HAL INI

SETIAP BENDA YANG
MENJADI OBYEK
PENGLIHATAN MANUSIA
ITU DIANGGAP SEBAGAI
SUMBER CAHAYA
 BILA BENDA ITU DAPAT
MENGHASILKAN CAHAYA
SENDIRI, MAKA AKAN
DISEBUT SEBAGAI SUMBER
CAHAYA PRIMER

BILA CAHAYA YANG

DIPANCARKANNYA ITU
MERUPAKAN HASIL PANTULAN
DARI SUMBER CAHAYA LAINNYA,
MAKA AKAN DISEBUT
SEBAGAI SUMBER CAHAYA
SEKUNDER
 BILA BENDA LETAKNYA JAUH DARI BOLAMATA,
MAKA CAHAYA YANG DIPANCARKAN OLEH BENDA
YANG MENJADI OBYEK PENGLIHATAN MANUSIA ITU
DIANGGAP DATANGNYA SEJAJAR
 SEBALIKNYA
BILA BENDA LETAKNYA DEKAT DENGAN BOLAMATA,
MAKA CAHAYA YANG DIPANCARKAN OLEH BENDA
YANG MENJADI OBYEK PENGLIHATAN MANUSIA ITU
DIANGGAP DATANGNYA MENYEBAR
 YANG KEDUA

SISTEM OPTIS BOLAMATA

HARUS CUKUP
KEJERNIHANNYA DAN
MAMPU MEMFOKUSKAN
CAHAYA/BAYANGAN
OBYEK TEPAT PADA
RETINA
 YANG KETIGA

SEL-SEL RESEPTOR RETINA

SEBAGAI BAGIAN DARI
SISTEM SYARAF
PENGLIHATAN HARUS
MAMPU MENGUBAH
RANGSANGAN CAHAYA
MENJADI IMPUL SYARAF
DAN MENERUSKANNYA KE
OTAK UNTUK DIOLAH
MENJADI SENSASI
PENGLIHATAN
RETINA MERUPAKAN MEMBRAN TIPIS YANG TERDIRI
ATAS SARAF SENSORIS PENGLIHATAN DAN SERAT
SARAF OPTIK (KETEBALAN 0.1 – 0.4 mm).
BAGIAN DEPAN BERBATASAN DENGAN CORPUS
VITREUM DAN BAGIAN BELAKANG BERBATASAN
DENGAN CHOROIDIA
 MACULA LUTEA MERUPAKAN BAGIAN DARI
RETINA, BERDIAMETER ± 1mm. PADA AREA INILAH
TEMPAT BERKUMPULNYA SEL-SEL RESEPTOR
KERUCUT DENGAN JUMLAH HAMPIR MENCAPAI 6
JUTA SEL
 MANUSIA AKAN MEMPEROLEH KEMUNGKINAN
UNTUK MENDAPATKAN PENGLIHATAN TERBAIK,
BILA BAYANGAN OBYEK DAPAT DILAYARKAN PADA
MACULA LUTEA/FOVEA CENTRALIS
KARENA DISITULAH LETAK BERKUMPULNYA SEL-
SEL KERUCUT, YANG NANTINYA AKAN
BERTANGGUNG JAWAB ATAS TERBENTUKNYA
VISUAL ACUITY DAN COLOR VISION
BILA BAYANGAN BENDA JATUH PADA DAERAH DISCUS
NERVI OPTICI, MAKA BENDA YANG SEDANG DIAMATI
TIDAK AKAN NAMPAK DALAM PENGLIHATAN MANUSIA
KARENA PADA DAERAH ITU TIDAK TERDAPAT SEL-SEL
RESEPTOR RETINA
DISAMPING SEL-SEL KERUCUT, RESEPTOR RETINA JUGA
MEMILIKI SEL-SEL BATANG. JUMLAHNYA MENCAPAI 120
JUTA SEL YANG TERSEBAR PADA HAMPIR SELURUH
PERMUKAAN RETINA, KECUALI PADA DAERAH MACULA
LUTEA DAN DISCUS NERVI OPTISI
SEL-SEL BASILUS ITULAH YANG NANTINYA AKAN
BERPERAN DALAM PEMBENTUKAN
LAPANG PANDANG
(VISUAL FIELD)
DAN
PENGLIHATAN REMANG-REMANG
(DARK ADAPTATION)
 OBYEK
BAYANGAN BAYANGAN
OBYEK OBYEK

KETIKA ENERGI CAHAYA DALAM BENTUK BAYANGAN OBYEK ITU MULAI

MENYENTUH PERMUKAAN MACULA LUTEA, AKAN MUNCUL REAKSI
ELEKTROKIMIAWI. KEMUDIAN SEL-SEL KERUCUT AKAN MENGUBAH REAKSI ITU
MENJADI IMPUL SARAF DAN MENERUSKANNYA KE OTAK MELALUI JALUR
PENGLIHATAN (VISUAL PATHWAY)
JALUR PENGLIHATAN
(VISUAL PATHWAY)
 OBYEK

BAYANGAN BAYANGAN
OBYEK OBYEK

SENSASI SENSASI
PENGLIHATAN PENGLIHATAN
OD OS
 PROSES UNIFIKASI NORMAL DAPAT TERJADI
KARENA ADANYA SENSORI FUSI

SENSORI FUSI MERUPAKAN KEMAMPUAN OTAK

UNTUK MENGGABUNGKAN DUA SENSASI
PENGLIHATAN MENJADI SEBUAH SENSASI
PENGLIHATAN BINOKULER YANG TUNGGAL DAN
STERIOSCOPIES