KARBOHIDRAT PADA
PEMBUATAN YOGHURT
KELOMPOK 7
BIOKIMIA PANGAN
0 Feren Surya Putri
1 1910511034
02 Bayu Setiawan
Anggota 1910511035
k 1910511036
PENDAHULUAN PEMBAHASAN
01 02
Mengetahui bagaimana proses
Mengetahui bagaimana
metabolisme karbohidrat dalam
proses pembuatan yoghurt
pembuatan Yoghurt
TINJAUAN
PUSTAKA
Fermentasi
Fermentasi merupakan proses perubahan kimiawi, dari senyawa kompleks
menjadi lebih sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme. Proses tersebut akan menyebabkan terjadinya
penguraian senyawa-senyawa organik untuk menghasilkan energi.
Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus termasuk salah satu jenis bakteri a s a m
laktat yang m a m p u mengubah karbohidrat menjadi a s a m laktat. Peran susu sebagai sumber
karbohidrat (laktosa) mula – mula akan dilakukan inkubasi dengan hasil akhir berupa susu
fermentasi yang mengandung a s a m laktat sebagai hasil dari aktivitas bakteri a s a m laktat tersebut.
Hal ini disebabkan karena susu mengandung laktosa yang merupakan gula sederhana sebagai
sumber energi untuk pertumbuhan bakteri a s a m laktat. Adanya asaml aktat di d a l a m fermentasi
susu disebabkan oleh aktivitas bakteri - bakteri pembentuk asam. Bakteri tersebut d a p a t merubah
laktosa menjadi a s a m laktat dan timbulnya a s a m laktat d a p a t menurunkan pH susu.
Yog h u rt
Susu bubuk skim adalah hasil separasi susu yang banyak m engandung pa d a ta n bukan lemak,
terutama banyak mengandung protein dan dibuat dari susu skim yang dikeringkan dengan
cara penyemprotan atau dengan pengeringan drum.
Susu skim merupakan susu dengan protein tinggi yang sering digunakan d a l a m p em bu at an
yogurt. Pembuatan yogurt dengan susu skim memiliki angka yang lebih rendah dari yogurt
susu segar setelah berbagai m a s a simpan dilakukan. Masa inkubasi sebagai waktu yang
dibutuhkan mikroorganisme untuk mengubah susu menjadi yogurt melalui hasil metabolisme
hingga terbentuk asam, sangat tergantung p a d a temperatur lingkungan inkubasi berlangsung.
Susu skim bubuk berdasarkan SNI 01-2970-2006 memiliki kadar air kurangdari 5% lemak 1,5% dan
protein 30%. Penambahan susu bubuk skim juga bertujuan untuk memperbaiki tingkat
penerimaan konsumen terhadap produk susu fermentasi. Bahan baku susu untuk yoghurt
d a p a t digunakan susu penuh, susu skim, susu rendah lemak atau dengan pe n am b a ha n lemak.
Bakteri Starter
Yoghurt
Bakteri starter yang u m u m digunakan p a d a yoghurt adalah Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri starter tersebut
mengurai laktosa susu menjadi a s a m laktat sehingga kedua bakteri ini dikenal
sebagai BAL. BAL dibagi menjadi du a berdasarkan kemampuannya untuk
memfermentasi glukosa d a l a m kondisi standar, yaitu homofermentatif dan
heterofermentatif.
Gula reduksi merupakan golangan gula atau karbohidrat yang d a p a t mereduksi senyawa-
senyawa penerima elektron, semua monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa) dan
disakarida (laktosa, ma l to s a ) kecuali sukrosa dan pati (polisakarida, termasuk sebagai gula
pereduksi. Menurut Ade, dkk. (2012), menyatakan bahwa BAL seperti Lactobacillus acidophillus
dan Lactobacillus bulgaricus sebagai sumber energi juga menggunakan gula reduksi seperti
glukosa dan fruktosa untuk menghasilkan a s a m laktat. Menurut Legowo, dkk (2009), selama
proses fermentasi yogurt, Streptococcus thermopillus akan mengubah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa. Glukosa akan diubah menjadi a s a m laktat dan a s a m organik lain.
Jenis BAL lain, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Lactobacillus acidophillus juga
menggunakan laktosa sebagai sumber energi untuk memproduksi a s a m laktat.
PEMBAHASAN
U r u t a n Proses
Pembuatan Yoghurt
• Pasteurisasi a t a u p e m a n a s a n Denaturasi protein susu