Anda di halaman 1dari 32

Tgl masuk : Selasa, 11 Juni 2019

DPJP : dr. Arif Setiaji, Sp.PD


Ruangan : Dahlia
No. RM : 596762

Identitas
Nama : Tn.A
Usia : 52 tahun
Tanggal lahir : 10-06-1967
Jenis kelamin : Laki-laki
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pada bisul di punggung

RPS
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada benjolan di
punggung sejak 50 hari SMRS. Nyeri dirasakan semakin memberat.. Pasien
mengatakan bahwa awalnya benjolan kecil sebesar kelereng namun makin hari
semakin membesar. Benjolan dirasakan nyeri, dan sebelumnya 1 minggu yang
lalu pernah pecah terdapat nanah namun sudah dibersihkan di klinik. Keluhan
lain yang dirasakan pasien merasa sering haus, badan cepat terasa lelah dan
lemas. Nafsu makan dirasakan meningkat . dalam sehari pasien buang air
kecil lebih dari 10 kali meningkat terutama malam hari, buang air kecil
warna kuning jernih, tidak disertai nyeri ataupun rasa panas,Pandangan kabur
,kaki kesemutan dan kram disangkal. Pasien mengaku sering rutin ke klinik
terdekat untuk perawatan luka pada bisul dipunggungnya. Pasien mengaku
sering merokok setiap hari ½ bungkus. Mual dan muntah disangkal. BAB tidak
ada keluhan.
ANAMNESIS
RPD
• Dibetes Melitus (+) sejak 1 tahun namun tidak control rutin
• Hipertensi (-),
• Kolesterol (-)
• Asam Urat (-)
• Riwayat Operasi (-)
• Riwayat penyakit ginjal (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat alergi (-)
 
RPK
• keluhan atau penyakit serupa (-)
• Hipertensi (-)
• Diabetes Melitus (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat penyakit ginjal (-)

Riwayat Sosial Ekonomi


• Pasien merokok
• tidak mengkonsumsi alkohol
• Pasien selama ini tidak rajin berolahraga dan suka makan makanan manis
PEMERIKSAAN
FISIK
KU : tampak sakit sedang, Kesadaran CM
TTV :
 TD : 130/80 mmHg
 N : 92 x/menit, irama regular, isi dan tekanan cukup
R : 20 x/menit, cepat, dangkal dan irama reguler
T : 36,8oC
Berat Badan : 65 kg
Tinggi Badan : 170 cm
IMT : 22,49 kg/m2 (Berat Badan Ideal)
Kepala:
 Insp:
Rambut : Putih tidak mudah dicabut
Mata : Konj. Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Edem palpebra (-/-)
Hidung : Sekret (-)
Mulut : Bibir kering (-), Perdarahan gusi (-)
Telinga : Sekret (-)

 Palp: Nyeri tekan (-), masa (-)


PEMERIKSAAN
Leher : FISIK
 Insp : JVP meningkat (-) Benjolan (-)
 Palp : Pembesaran limfenodi (-), Pembesaran Tiroid (-)
Thorax
Pulmo :
 Insp : Pengembangan dada simetris, Tidak ada kelainan kulit, retraksi
dinding dada (-) kelainan bentuk dada (-)
 Palp : fremitus raba simetris, benjolan (-)
 Perk : Sonor pada lapang paru selur lapang paru
 Ausk : Suara dasar vesicular (+/+), RBK (-/-) RBH (-/-) wheezing (-/-)
Cor:
 Insp : IC tak tampak
 Palp : IC teraba di SIC V linea midclavicula sinistra
 Perk :
Batas kanan atas jantung: SIC II linea parasternal dx
Batas kiri atas jantung : SIC II linea parasternal sin
Batas bawah jantung : SIC V linea midclavicula sinistra
 Ausk: S1>S2 reguler, Bising jantung: gallop (-), mur-mur (-)
PEMERIKSAAN
FISIK
Abdomen
 Insp : Datar, Striae (-), Spider nevi (-)
 Ausk: BU (+) (8 x/menit)
 Perk : Timpani pada seluruh regio
 Pal : Nyeri tekan (-)

Status Lokalis pada thorax posterior:


Insp : Tampak adanya massa (+),hiperemis (+)
Palp :teraba massa (+) dengan diameter ± 8 cm, nyeri (+) teraba
hangat (+)mobil (+)
PEMERIKSAAN
FISIK

Pemeriksaan Ekstremitas Ekstremitas


superior inferior
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Edema - - - -
sianosis - - - -
Akral dingin - - - -
Nyeri tekan - - - -
Reflek fisiologis + + + +
Refleks Patologis - - - -
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN DARAH
KIMIA KLINIK
LENGKAP (11 Juni 2019)
Ureum : 49,0 mg/dl (H)
Leukosit : 16.4 10^3/µl (H)
Eritrosit : 4.3 10^6/µl (L)
Hemoglobin : 12.3 g/dl (L)
Hematokrit : 35 % (L) GDS pertama (00.15): 575 mg/dl
Diff count
Monitoring GDS:
Eosinofil : 0.60 % (L)
Basofil : 0.10 % Jam& tanggal GDS
Netrofil : 80.90 % (H)
Limfosit : 4.90 % (L) 12/6/2019 (01.30) 482 mg/dl
Monosit : 4.80 %
12/6/2019 (06.30) 237 mg/dl
HASIL EKG 11-6-2019
Irama :
Sinus,
reguler.

HR :
100 x/menit

Morfologi:
P mitral
Hipertrofi kiri
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium tanggl 12/06/2019


HbA1c : 12,3 (H)

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 15/06/2019


Kalium : 3.07 (L)
Natrium : 135,8
Chlorida : 112,6 (H)
Calcium : 1.09 (L)
PT Test : 9.3
APTT Test : 29.5
 
DX KERJA:
Diabetes Melitus Tipe 2 dengan riwayat hiperglikemia

DD:
Ketoasidosis Diabetikum
Terapi yang telah diberikan (IGD):

Infus NaCl 0,9% 20 tpm


Inj. Metronidazole 500 mg/8 jam iv
Inj. Ketorolac 30 mg /8 jam iv
Inj Ranitidine 75 mg/12 jam iv
Inj. Insulin Novorapid 10 U iv sliding scale /4
jam
Terapi yang telah diberikan (Bangsal):

Infus RL 30 tpm
Metronidazole 500mg/12 jam iv
Ceftriaoxone 1g/12jam iv
Omeprazole 40mg/24 jam iv
Ketorolac 30 mg/8jam iv
Inj Novorapid 14 U/8 jam (14-14-14)
Inj Levemir 26 U/24 jam (0-0-26)
Daftar Abnormalitas: Pemeriksaan fisik
Anamnesis :. Pemeriksaan thorax posterior
• Benjolan pada punggung sejak Insp : Tampak benjolan
50 hari (+),hiperemis (+)
• Benjolan terasa nyeri,semakin Palp :teraba massa (+) dengan
lama semakin membesar diameter ± 8 cm, nyeri (+) teraba
• 1 minggu yang lalu benjolan hangat (+)mobil (+)
pecah dan berisi nanah
• Merasa mudah lelah Pemeriksaan Penunjang
• Sering merasa haus GDS pertama (00.15): 575 mg/dl
• Nafsu makan dirasakan
meningkat Jam& tanggal GDS
• buang air kecil lebih dari 10 kali
meningkat terutama malam hari 12/6/2019 (01.30) 482 mg/dl
• riwayat diabetes mellitus 1 12/6/2019 (06.30) 237 mg/dl
tahun tidak terkontrol
Pemeriksaan Darah Lengkap IGD – 11 Juni 2019
Leukosit : 16,4 10^2/µl (↑)
Eritrosit : 4,3 10^6/µl (↓)
Hemoglobin : 12,3 g/dl (↓)
Hematokrit : 35 % (↓)
Diff count
Eosinofil : 0.60 (↓)
Basofil : 0,50
Netrofil : 80.90 (↑)
Limfosit : 4,90 (↓)
KIMIA KLNIK
Ureum : 49,0 mg/dl (↑)

Pemeriksaan laboratorium tanggl 12/06/2019


HbA1c : 12,3 (H)

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 15/06/2019


Kalium : 3.07 (L)
Natrium : 135,8
Chlorida : 112,6 (H)
Calcium : 1.09 (L)
PT Test : 9.3
APTT Test : 29.5
IPDx: IPMx:
• Pemeriksaan pemeriksaan GD PP • KU
• Pemeriksaan pemantauan GDS / 4 jam
• Pemeriksaan HbA1c
• GDS tiap 4 jam
• Hitung GFR • Diet DM (±1800 kkal/24
• Pemeriksaan profil lipid, Cek keton jam)
darah,AGD
• Pemeriksaan Urin rutin
• Pemeriksaan EKG
IPTx :

• Inf Nacl 0,9%


• Inj metronidazole 500mg /8 jam
• Inj cefrtiaxon 1gr/12 jam
• Inj OMZ 400 mg/ 12 jam
• Inj. Ketorolac 30 mg/12 jam
• Insulin Novorapid 14 iu (14-14-14)
• Insulin levemir 26 unit

Edukasi
• Mengenal dan mencegah penyulit akut DM.
• Pengetahuan mengenai penyulit menahun DM.
• Penatalaksanaan DM selama menderita penyakit lain.
• Rencana untuk kegiatan khusus (contoh: olahraga ,diet rendah gula dan
karbohidrat).
• Pemeliharaan/perawatan abses
• Anjurkan berhenti merokok.
Prognosis:
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
KLIK DISINI
DEFINISI
Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan
terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi
insulin dan atau kerja insulin, sehingga terjadi abnormalitas
metabolism karbohidrat, lemak dan protein.1
Secara klinis Diabetes mellitus adalah sindrom yang merupakan
gabungan kumpulan gejala-gejala klinik yang meliputi aspek
metabolik dan vaskuler yaitu hiperglikemi puasa dan post prandial,
aterosklerotik dan penyakit vaskuler mikroangiopati, serta hampir
semua organ tubuh akan terkena dampaknya. 2
KLASIFIKASI
Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut
 Autoimun
 Idiopatik

Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi


insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai
resistensi
insulin

Tipe lain  Defek genetik fungsi sel beta


 Defek genetik kerja insulin
 Penyakit eksokrin pankreas
 Endokrinopati
 Karena obat atau zat kimia
 Infeksi
 Sebab imunologi yang jarang
 Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM

Diabetes mellitus  
gestasional
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Anamnesis
Keluhan klasik DM : poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan
berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan meliputi:
•Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM, memperbaiki
kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi akut.
•Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat progresivitas
penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
•Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas
DM.
•Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian
glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui
pengelolaan pasien secara komprehensif.
Golongan Cara Kerja Utama Efek Samping Penurunan
Obat Utama HbA1c
Sulfonilurea Meningkatkan sekresi BB naik 1,0-2,0%
insulin hipoglikemia
Glinid Meningkatkan sekresi BB naik 0,5-1,5%
insulin hipoglikemia
  Menekan produksi glukosa Dispepsia, diare,  
Metformin hati & menambah asidosis laktat 1,0-2,0%
sensitifitas terhadap
insulin
Penghambat Menghambat absorpsi Flatulen, tinja 0,5-0,8%
Alfa- glukosa lembek
Glukosidase
Tiazolidindion Menambah Edema 0,5-1,4%
sensitifitas terhadap insulin
Penghambat Meningkatkan sekresi Sebah, muntah 0,5-0,8%
DPP-IV insulin, menghambat
sekresi glukagon
Penghambat Menghambat penyerapan Dehidrasi, infeksi  
SGLT-2 kembali glukosa di tubuli saluran kemih 0,8-1,0%
distal
ginjal
        Puncak   Lama    
Awitan
  Jenis Insulin    (onset)        Kemasan  
           Efek   Kerja      
  Kerja Cepat (Rapid-Acting) (Insulin Analog)       
Insulin Lispro                  
(Humalog®)               
               Pen/cartridge
Insulin Aspart    
  5-15 menit   1-2 jam 4-6 jam Pen, vial
(Novorapid®)               
               Pen
Insulin Glulisin                  
(Apidra®)                  
  Kerja Pendek (Short-Acting) (Insulin Manusia, Insulin Reguler )    
                     
Humulin® R               
    Vial,
Actrapid®   30-60 menit   2-4 jam 6-8 jam
               pen/cartridge
Sansulin®                  
  Kerja Menengah (Intermediate-Acting) (Insulin Manusia, NPH)    
                     
Humulin N®               
    Vial,
Insulatard®   1,5–4 jam   4-10 jam 8-12 jam
               pen/cartridge
Insuman Basal®                  
            
Kerja Panjang (Long-Acting) (Insulin Analog)     
                 
Insulin Glargine               
Hampir
(Lantus®)   1–3 jam   tanpa
       12-24 jam Pen
Insulin Detemir        puncak     
(Levemir®)               
Kerja Ultra Panjang (Ultra Long-Acting) (Insulin Analog)     
                 
Hampir Sampai
    tanpa 48  
Degludec (Tresiba®)*   30-60 menit    
          puncak jam  
             
Campuran (Premixed) (Insulin Manusia)          
70/30 Humulin® (70%               
NPH, 30% reguler)   30-60 menit   3–12 jam     
70/30 Mixtard® (70%               
NPH, 30% reguler)               
             
Campuran (Premixed, Insulin Analog)          
75/25 Humalogmix®               
(75% protamin lispro,   12-30 menit   1-4 jam     
25% lispro)               
70/30 Novomix®             
KOMPLIKASI

1. Komplikasi metabolic akut


a) Hipoglikemia
b) KAD
c) HHS

2. Komplikasi vaskular jangka panjang


Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang
kapiler dan arteriola retina (retinopati diabetik), glomerolus ginjal
(nefropati diabetik) dan saraf-saraf perifer (neuropati diabetik),
otot-otot serta kulit. Dipandang dari sudut histokimia, lesi-lesi ini
ditandai dengan peningkatan penimbunan glikoprotein.
DAFTAR PUSTAKA
1. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2015) Konsensus
Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
Indonesia, PB. PERKENI. Jakarta.
2. American Diabetes Association. (2015) Classification and
Diagnosis of Diabetes. Diabetes Care; Vol 38(Suppl. 1): S8-16
3. Tjokroprawiro, Askandar. (2007). Ilmu Penyakit Dalam.
Surabaya: Airlangga University Press
4. Shahab A. (2009) Komplikasi Kronik DM Penyakit Jantung
Koroner. Dalam Sudoyo AW, dkk (eds), Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam jilid III, edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai