Anda di halaman 1dari 20

PENGANTAR AKUNTANSI SYARIAH

AKUNTANSI MURABAHAH,
SALAM DAN ISTISHNA
DOSEN :
LINA AYU SAFITRI, S.E., M.M
Pengertian Jual beli
 Jual beli adalah memindahkan milik dengan ganti (’iwad) yang dapat
dibenarkan (sesuai syari’ah).

 Pertukaran dapat dilakukan


 antara uang dengan barang,
 barang dengan barang (barter)
 uang dengan uang

 Pertukaran uang dengan barang atau jual beli dapat dilakukan secara
 Tunai
 Pembelian tangguh.
Pengertian Akad Murabahah
• Adalah transaksi penjualan barang
dengan:
– menyatakan harga perolehan
– dan keuntungan (margin)
– yang disepakati antara penjual dan
pembeli.
Skema Murabahah

1. Negosiasi & Persyaratan

2. Akad Jual Beli


BANK
NASABAH
SYARIAH
6. Bayar 5. Terima
Barang
3. Beli PENJUAL 4. Kirim
(SUPPLIER)
Tabel 1
Ilustrasi Jurnal Sederhana Transaksi Murabahah
No Jurnal Debet Kredit
1. Pada saat bank syariah menerima uang muka dari
nasabah pembeli sebesar Rp 8 juta.
Db. Kas/Rekening Nasabah 8.000.000 -
Kr. Uang Muka (Urbun) - 8.000.000
2. Pada saat pembelian kendaraan pesanan nasabah
sebesar Rp40juta.
Db. Persediaan - Kendaraan 40.000.000 -
Kr. Kas - 40.000.000
No Jurnal Debet Kredit
3. Pada saat penyerahan kendaraan kepada pembeli dan
disepakati margin keuntungan untuk bank sebesar Rp2 juta.
Db. Piutang Murabahah 37.000.000 -
Db. Uang Muka (Urbun) 8.000.000 -
Kr. Persediaan - 40.000.000
Kr. Margin Ditangguhkan 5.000.000
4. Pada saat pelunasan dan pengakuan pendapatan margin
murabahah.
Db. Kas/Rekening Nasabah 37.000.000 -
Kr. Piutang Murabahah - 37.000.000
Db. Margin Ditangguhkan 5.000.000 -
Kr. Pendapatan Margin Murabahah 5.000.000
Pengertian Salam
Bahasa: dari kata “As salaf” :
pendahuluan karena pemesan barang
menyerahkan uangnya di muka.
• Terminologi : Para fuqaha menamainya al mahawi’ij
(barang barang mendesak) karena ia sejenis jual
beli yang dilakukan mendesak walaupun barang
yang diperjualbelikan tidak ada ditempat. Dilihat
dari sisi pembeli ia sangat membutuhkan barang
tersebut di kemudian hari sementara si penjual
sangat membutuhkan uang tersebut.
Definisi Akad Salam
• Salam adalah akad jual beli barang
pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman
di kemudian hari oleh penjual (muslam
illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh
pembeli (al muslam) pada saat akad
disepakati sesuai dengan syarat-syarat
tertentu.
Skema Salam Paralel
5.Kirim
PENJUAL BarangPesanan
(SUPPLIER) PEMBELI

3.Negosiasi 2.Bayar
4. Kirim Bayar 1.Negosiasi
Dokumen dan Pesan
BANK
SYARIAH
Tabel 2
Ilustrasi Jurnal Sederhana Transaksi Salam Paralel

No Jurnal Debet Kredit


1. Pada saat bank syariah menerima uang pelunasan pada
awal akad dari nasabah pembeli akhir sebesar Rp7 juta.
Db. Kas/Rekening Nasabah 7.000.000 -
Kr. Hutang Salam - 7.000.000
2. Pada saat pembelian 1 ton beras Cianjur kualitas no. 1
dari produsen (pemasok) dengan pelunasan di awal
sebesar Rp 6 juta.
Db. Piutang Salam 6.000.000 -
Kr. Kas - 6.000.000
No Jurnal Debet Kredit
3. Pada saat penyerahan 1 ton beras Cianjur kualitas no. 1
dari produsen (pemasok) kepada bank syariah.
Db. Persediaan – 1 ton beras Cianjur no.1 6.000.000 -
Kr. Piutang Salam - 6.000.000
4. Pada saat penyerahan 1 ton beras Cianjur kualitas no. 1
dari bank syariah kepada nasabah pembeli akhir.
Db.Hutang Salam 7.000.000 -
Kr. Persediaan – 1 ton beras Cianjur no.1 - 6.000.000
Kr. Laba Bersih Salam Paralel - 1.000.000
Pengertian Istishna’
• akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati
antara pemesan (pembeli/mustashni’) dan
penjual (pembuat, shani’).

• Shani’ akan menyiapkan barang yang dipesan


sesuai dengan spesifikasi yang telah
disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri
atau melalui pihak lain (istishna’ parallel).
Karakteristik
Akad Istishna’
Barang pesanan harus memenuhi
kriteria:
a. memerlukan proses pembuatan ;
b. sesuai dengan spesifikasi
pemesan (customized), bukan
produk massal; dan
c. diketahui karakteristiknya secara
umum yang meliputi jenis,
spesifikasi teknis, kualitas, dan
kuantitasnya.
Perbandingan salam dengan istishna’
subyek salam Istishna’’ Aturan dan keterangan
Pokok Muslam fihi Mashnu’ Barang ditangguhkan, dengan
kontrak spesifikasi
Harga Dibayar saat Boleh saat Cara penyelesaian pembayaran
kontrak kontrak, boleh merupakan perbedaan utama
diangsur, boleh antara salam dan istishna’
kemudian hari
Sifat Mengikat Mengikat Salam mengikat semua pihak
kontrak secara asli secara ikutan sejak semula, sementara
(thabi’i) (thaba’i) istishna’ dianggap mengikat
berdasarkan pandangan para
fuqaha demi kemashlahatan,
serta tidak bertentangan dengan
aturan syariah

Kontrak Salam paralel Istishna’ paralel Baik salam paralel maupun


paralel istishna’ paralel sah asalkan:
kedua kontrak secara hukum
adalah terpisah.
Jenis Akad Istishna’
 Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani’).

 Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’


antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi
kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad
istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang dapat
memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya akad
istishna’ pertama tidak bergantung pada istishna’ kedua.
Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya
keuntungan selama konstruksi.
Skema Istishna Paralel
5.Kirim
PRODUSEN BarangPesanan KONSUMEN
(PEMBUAT) (PEMBELI)

6.Bayar
2.Negosiasi 3. Tagih
4. Tagih Pesan
1.Negosiasi
BANK dan Pesan
SYARIAH
Tabel 3
Ilustrasi Jurnal Sederhana Transaksi Istishna Paralel

Uraian Total Thn 1 Thn 2


Nilai kontrak antara bank syariah dan 1000 500 500
nasabah pembeli akhir dan jadwal
pelunasan piutang
Nilai biaya perolehan yang harus 800 600 200
dibayarkan oleh bank syariah kepada
sub-kontraktor
Keuntungan 200 (100) 300
Jadwal pelunasan hutang oleh bank 800 400 400
syariah kepada sub-kontraktor
No Jurnal Tahun
1 2
1 Pada saat penerimaan tagihan dari sub-
kontraktor:
Dr. Aktiva Istishna dalam 600 200
Penyelesaian
Kr. Hutang Istishna
2 Pelunasan hutang kepada sub-kontraktor sesuai
jadual yang diperjanjikan:
Dr. Hutang Istishna 400 400
Kr. Kas
No Jurnal Tahun
1 2
3 Penagihan kepada nasabah (pembeli akhir)
sesuai dengan perjanjian:
Dr. Piutang Istishna 500 500
Kr. Termin Istishna
4 Penerimaan pembayaran dari nasabah (pembeli
akhir):
Dr. Kas 500
Kr. Piutang Istishna 500 500
Kr. Termin Istishna 500 -
-
No Jurnal Tahun
1 2
5 Pada saat pengakuan pendapatan di akhir
periode:
Dr. Aktiva Istishna dalam
Penyelesaian 150 50
Dr. HP Istishna 600 200
Kr. Pendapatan Istishna 750 250

Anda mungkin juga menyukai