2021.3265 RAJ
Dr. Yusar Sagara, S.E., M.Si., Akt.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Cetakan ke-1, Desember 2021
Hak penerbitan pada PT RajaGrafindo Persada, Depok
Editor : Rosa Adelina, M.Sc., Apt.
Copy Editor : Diah Safitri
Setter : Khoirul Umam
Desain cover : Tim Kreatif RGP
Dicetak di Rajawali Printing
Bekerja sama dengan UIN Jakarta Press dan Puslitpen UIN Jakarta
Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Cempaka Putih, Kec. Ciputat Timur,
Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Anggota IKAPI
Kantor Pusat:
Jl. Raya Leuwinanggung, No.112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok 16456
Telepon : (021) 84311162
E-mail : rajapers@rajagrafindo.co.id http: //www.rajagrafindo.co.id
Perwakilan:
Jakarta-16456 Jl. Raya Leuwinanggung No. 112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Depok, Telp. (021) 84311162. Bandung-40243,
Jl. H. Kurdi Timur No. 8 Komplek Kurdi, Telp. 022-5206202. Yogyakarta-Perum. Pondok Soragan Indah Blok A1, Jl. Soragan,
Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Telp. 0274-625093. Surabaya-60118, Jl. Rungkut Harapan Blok A No. 09, Telp. 031-8700819.
Palembang-30137, Jl. Macan Kumbang III No. 10/4459 RT 78 Kel. Demang Lebar Daun, Telp. 0711-445062. Pekanbaru-28294,
Perum De' Diandra Land Blok C 1 No. 1, Jl. Kartama Marpoyan Damai, Telp. 0761-65807. Medan-20144, Jl. Eka Rasmi Gg. Eka
Rossa No. 3A Blok A Komplek Johor Residence Kec. Medan Johor, Telp. 061-7871546. Makassar-90221, Jl. Sultan Alauddin
Komp. Bumi Permata Hijau Bumi 14 Blok A14 No. 3, Telp. 0411-861618. Banjarmasin-70114, Jl. Bali No. 31 Rt 05, Telp. 0511-
3352060. Bali, Jl. Imam Bonjol Gg 100/V No. 2, Denpasar Telp. (0361) 8607995. Bandar Lampung-35115, Perum. Bilabong Jaya
Block B8 No. 3 Susunan Baru, Langkapura, Hp. 081299047094.
KATA PENGANTAR
v
strategi agar mampu bersaing terutama dalam perekonomian global
(Peng, 2003; Peng & Luo, 2000).
Pengamatan ini baru-baru ini telah dikonfirmasi oleh Xiao
dkk. (2007) yang menemukan peningkatan adopsi teknik akuntansi
manajemen barat oleh perusahaan Cina. Ada bukti yang menunjukkan
bahwa strategi telah menjadi isu penting dalam organisasi Cina
mengingat meningkatnya lingkungan kompetitif mereka sekarang
beroperasi. Pemerintah China juga kini meminta Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) untuk menyusun sendiri rencana strategis (Szirmai
& Ruoen, 2000; Zhang, Zhang, & Zhao, 2002). Untuk mencapai
kinerja dan keunggulan kompetitif yang lebih baik, perusahaan harus
memastikan bahwa strategi mereka selaras dengan MCS mereka. Firth
(1996) mencatat bahwa “Keberadaan persaingan pasar menggerakkan
perusahaan-perusahaan Cina untuk menerapkan sistem akuntansi
terperinci yang berpotensi dapat membantu pengambilan keputusan”.
Dia lebih lanjut mengamati bahwa “ketika Cina bergerak menuju
struktur pasar perusahaan bebas, tampaknya mereka akan bergerak
menuju sistem informasi akuntansi gaya kapitalis”
Pendidikan akuntansi di Cina juga telah berubah selama bertahun-
tahun untuk mengakomodasi perubahan dalam lingkungan bisnis Cina.
Konsep barat tentang manajemen strategis dan kontrol manajemen
telah menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan akuntansi.
Teks manajemen dan akuntansi barat yang populer diterjemahkan
dan digunakan di universitas dan perguruan tinggi Cina (Nie, 2005).
Didorong oleh perubahan ini, para peneliti mulai menunjukkan minat
dalam memahami praktik akuntansi manajemen di perusahaan Cina.
Bukti sejauh ini menunjukkan bahwa perusahaan Cina semakin
mengadopsi praktik akuntansi manajemen barat. Di Indonesia
kurikulum sekolah bisnis barat telah diadopsi oleh universitas yang
menyelenggarakan Fakultas Ekonomi belakangan menjadi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Menutut Hadibroto (1987) UI telah mengajarkan
Controllership pada mahasiswa akuntansi yang mengacu pada Keputusan
Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud tahun 1983 dan menjadikan mata
kuliah ini sebagai mata kuliah keahlian dengan bobot 3 SKS. Sampai saat
ini mata kuliah ini tetap diajarkan dan seiring perkembangan literatur
dan penelitian akuntansi mata kuliah ini menjadi Management Control
System (MCS) atau Sistem Pengendalian Manajemen (SPM).
Kata Pengantar ix
peningkatan operasional, menetapkan target dan meminimalisasi konflik
yang dapat memengaruhi kinerja saat ini dan selanjutnya.
Pembahasan aspek perilaku pengendalian menekankan pada konflik
individu, tim dan kelompok yang menjadi dinamika dalam pencapaian
tujuan organisasi di Indonesia. Konflik ini harus mampu diminimalisasi
oleh desain pengendalian manajemen. Konflik menjadi bagian dari
lingkungan perusahaan yang tidak dapat dihindari sebagai dinamika
perkembangan perusahaan itu sendiri. Penulis mengutip Simons (1990)
yang mencantumkan enam sumber ketegangan dalam sistem kontrol
manajemen. Ini dapat dibagi menjadi tiga kategori A, B, dan C, yaitu (A)
Ketegangan karena kebutuhan untuk membuat keputusan strategis, (B)
Ketegangan karena pemangku kepentingan dan ketegangan yang disebabkan
oleh perbedaan tujuan antara pemangku kepentingan adalah upaya yang
diperlukan untuk membangun konsistensi tujuan secara imajinatif dan
(C) Ketegangan karena terbatas kemampuan kognitif manajemen. Masing-
masing ketegangan dan tekanan ini mungkin diperumit oleh fakta bahwa
reaksi terhadapnya tersebar di pusat-pusat kekuasaan yang berbeda.
Organisasi harus memastikan bahwa mereka selaras satu sama lain.
Buku ini ditutup dengan pembahasan mengenai implementasi
mengenai pengendalian manajemen pada perusahaan jasa. Dia membahas
pengendalian manajemen untuk lembaga keuangan dan bank. Hal ini
menjadi tanda bagi saya atas perjalanan intelektual selanjutnya bagi
dia. Selama ini dia meneliti Universitas. Saya menduga, dia sedang akan
mulai kembali perjalanan intelektualnya dengan meneliti pengendalian
manajemen bank. Tentu hal ini tidak mengagetkan bagi saya. Dia pernah
magang di direktorat moneter Bank Indonesia serta menulis skripsi
mengenai pengendalian manajemen kredit di Bank BUMN. Perjalanan
intelektual yang kemudian ini dia kembangkan tentu berdasarkan pada
perjalannya intelektualnya yang awal. Sekarang dia berhadapan dengan
Fakultasnya yang telah membuka program S-1, S-2 dan S-3 Perbankan
Syariah. Tampaknya dia akan menuju kepada kajian ini. Untuk itu saya
menyarankan agar dia menulis buku sistem pengendalian manajemen
pada bank syariah. Hal ini akan menjadi pertanyaan sekaligus jawaban
atas apa yang dia pikirkan selama ini. Selamat Kang Yusar atas upayanya
ini. Anda lebih tepat saya sebut sebagai seorang petualang intelektual.
Kata Pengantar xi
Rawski, T. G. (1997). “China’s state enterprise reforms—n overseas
perspective”. China Economic Review, 8(1), 89-98.
Simons, R. (1990). The Role of Management Control Systems in Crating
Competitive Advantage: New Perspectives. USA: Harvard University.
Szirmai, A., & Ruoen, R. (2000). “Comparative performance in Chinese
manufacturing, 1980–1992”. China Economic Review, 11(1), 16-53.
Zhao, X., Xie, J., & Zhang, W. J. (2002). “The impact of information
sharing and ordering co‐ordination on supply chain performance”.
Supply Chain Management: an international journal.
xiii
Namun demikian, buku ini mengandung kebaruan di antaranya
penulis menambahkan penjelasan mengenai four levers of Pengendalian
postulates Robert Simons (1995). Buku ini disusun dengan metode
learning case method (LCM). Pada setiap konsep akan dilengkapi
dengan ilustrasi atau contoh kasus perusahaan di Indonesia. Selain
itu, Anda akan mendapatkan pembahasan mengenai konflik dan
analisis bagaimana meminimalisasi ketegangan/konflik dalam
konteks pengendalian manajemen. Serta pada bagian akhir akan fokus
pembahasan mengenai implementasi pengendalian manajemen pada
perusahaan jasa. Dan penekanan terhadap pengendalian manajemen
untuk lembaga keuangan dan bank.
Buku ini disusun dalam lima bab, yang terdiri atas: (1) sistem
pengendalian manajemen; (2) proses pengendalian manajemen; (3)
akuntansi pertanggungjawaban; (4) pengendalian aspek perilaku
manajemen; dan (5) implementasi pengendalian manajemen. Masing-
masing bab mempunyai tujuan pembelajaran (learning objectives) yang
mengacu pada learning outcome. Pada setiap bab akan dilengkapi dengan
ringkasan bab, pertanyaan dan kasus sebagai umpan balik pembelajaran
sehingga diharapkan mampu memberikan pengalaman belajar.
Bab 1 sistem pengendalian manajemen terdiri atas subpembahasan
tentang pengertian sistem pengendalian manajemen, four levers of control
robert simons, elemen-elemen yang dapat dikendalikan, ringkasan,
pertanyaan dan kasus. Bab 2 proses pengendalian manajemen terdiri
atas subpembahasan mengenai pengendalian manajemen tradisional
dan modern, proses pengendalian manajemen, anggaran dan analisis
varians, pengendalian pemasaran dan distribusi, ringkasan, pertanyaan
dan kasus.
Bab 3 akuntansi pertanggungjawaban meliputi pembahasan
mengenai akuntansi pertanggungjawaban, abc costing, transfer pricing,
analisis CVP, ringkasan, pertanyaan dan kasus. Bab 4 pengendalian
aspek perilaku manajemen terdiri atas subbab pengendalian perilaku
manajemen, akuntansi sumber daya manusia, diferensiasi pengendalian
untuk situasi berbeda, ringkasan, pertanyaan dan kasus. Bab 5
implementasi pengendalian manajemen terdiri atas subpembahasan
mengenai penerapan sektoral, proses perancangan sistem pengendalian
manajemen, masa depan sistem pengendalian manajemen, ringkasan
dan pertanyaan.
Yusar Sagara
Prakata xv
[Halaman ini sengaja dikosongkan]
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR v
PRAKATA xiii
DAFTAR ISI xvii
DAFTAR GAMBAR xix
DAFTAR TABEL xxi
BAB 1 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN 1
A Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen 2
B.
Four levers of Control Robert Simons 25
C. Elemen-elemen yang dapat dikendalikan 45
D. Ringkasan 51
E. Pertanyaan 53
F. Studi Kasus 53
xvii
E. Ringkasan 96
F. Pertanyaan 97
G. Studi Kasus 98
xix
Gambar 17. Grafik Laba/Volume (P/V) 131
Gambar 18. Penentu Kinerja 146
Gambar 19. Moralitas Menuntun pada Pengendalian Diri 150
Gambar 20. Moralitas Menuntun Pada Pengendalian
Manajemen 151
Gambar 21. Model Gambar Lengkap 159
Gambar 22. Kerangka Kerja untuk Merancang Sistem
Pengukuran Kinerja 171
Gambar 23. Kesenjangan antara Misi-Visi-Strategi dengan
Aksi Tiap Karyawan 178
Gambar 24. Diagram Alir Industri Perbankan 193
Gambar 25. Proses ABC Dasar 195
Gambar 26. Critical Path and Slack 220
Gambar 27. DMAIC Process 233
xxi
xxii Sistem Pengendalian Manajemen
1
SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Struktur Bab
A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
B. Four levers of Control Robert Simons
C. Elemen-elemen yang dapat dikendalikan
D. Ringkasan
E. Pertanyaan
F. Kasus
1
A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Pendahuluan
Bagaimana kita memahami Sistem Pengendalian Manajemen? marilah
kita mulai dengan memahami sistem. Apa itu sistem? Sistem yang
dimaksud adalah perusahaan atau organisasi. Perusahaan atau
organisasi terdiri atas bagian-bagian/departemen-departemen/unit-
unit/divisi-divisi yang saling bekerja sama untuk melaksanakan peran
dan fungsi sesuai dengan tujuannya. Perusahaan atau organisasi sebagai
sistem terdiri dari sub-subsistem bisa terjadi sub-subsistem menjadi
sistem yang lain dan akan menjadi sub-subsistem lainnya yang saling
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem
memiliki karakteristik langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi
dan berulang.
Bayangkan ada sekarang ada di sebuah rumah sakit. Sekarang Anda
sudah berada di dalam sebuah rumah sakit. Anda akan sampai ke dokter
jika Anda telah menyelesaikan serangkaian prosedur yaitu pendaftaran
pasien. Pendaftaran pasien ini merupakan sistem. Namanya sistem
penerimaan pasien. Sistem penerimaan pasien ini terdiri beberapa
langkah setidaknya; mengambil nomor antrian, menunggu panggilan
sesuai nomor antrian, mengisi form pendaftaran pasien setelah itu Anda
akan menuju doktor yang dimaksud.
Ketika Anda melakukan perjalanan misalnya, Anda akan pergi
ke bandung maka Anda akan dihadapkan pada pilihan transportasi.
Misalnya Anda putuskan untuk naik kereta api ke bandung. maka untuk
mencapai tujuan sampai di bandung dengan menggunakan kereta api
Anda harus masuk ke sistem pembelian tiket kereta api. Tentu sistem
pembelian tiket kereta api ini manual. Artinya, Anda harus beli tiket ke
stasiun, antri di loket, bayar kemudian Anda akan mendapatkan tiket.
Saat ini sistem pembelian tiket ini dilakukan secara online.
Sekarang kita akan memahami apa itu pengendalian (Pengendalian).
Pengendalian adalah segala sesuatu yang harus dilakukan agar tujuan
tercapai. Untuk dapat mengendalikan sesuatu dibutuhkan beberapa
elemen pengendalian, yaitu:
a. Detektor-elemen yang dibutuhkan untuk mencari informasi
mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses mencapai
pindah halaman sebelumnya
a. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah proses di mana manajer memengaruhi
anggota organisasi lainnya untuk menerapkan strategi organisasi.
3) Konsistensi Tujuan
Tujuan organisasi menggambarkan bagaimana organisasi bermaksud
untuk mencapai misinya. Misalnya, produsen mobil dapat menentukan
misinya untuk meningkatkan pangsa pasar dan profitabilitas. Menetapkan
tujuan meluncurkan model baru setiap tahun dan menyediakan suku
cadang berkualitas tinggi kepada pelanggan akan memungkinkan
mereka mencapai misi mereka. Konsistensi tujuan berarti bahwa tujuan
individu anggota organisasi harus konsisten dengan tujuan organisasi
itu sendiri. Desain dan operasi sistem pengendalian manajemen harus
benar-benar mempertimbangkan prinsip tujuan yang konsisten.
c. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin pelaksanaan tugas
tertentu secara efektif dan efisien. Berorientasi transaksi, yang
melibatkan pelaksanaan tugas sesuai dengan aturan yang ditentukan
dalam proses pengendalian manajemen. Kontrol misi umumnya
mencakup kemampuan untuk melihat bahwa aturan-aturan ini diikuti,
dan dalam beberapa kasus bahkan tanpa perlu kehadiran manusia.
Banyak tugas pengendalian aktivitas bersifat ilmiah; yaitu,
keputusan terbaik atau tindakan yang tepat untuk memulihkan keadaan
di luar kendali ke keadaan yang diinginkan dapat diprediksi dalam
kisaran yang dapat diterima. Kontrol misi adalah fokus dari banyak riset
operasi dan ilmu pengetahuan dan teknologi manajemen.
Paradigma Pertama
Sistem kontrol memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan
lingkungan mereka, memahami apa yang mereka inginkan, dan
menerapkannya dengan sebaik-baiknya. Adalah tujuan utama dari
adaptasi yang efektif terhadap lingkungan, dan ujian keberhasilannya
adalah dapat menemukan strategi dan alat kontrol terbaik untuk
mencapai tugas adaptasi ini dengan sendirinya. Oleh karena itu, standar
seharusnya tidak hanya melihat bahwa hirarki itu sempit dan kaku,
dan bahwa otoritas pusat dapat sepenuhnya menjalankan perintahnya.
Contoh
Tahun 2012 kita masih melihat apa yang terjadi pada PT Kereta Api
Indonesia. Saat itu, sistem pembelian tiket dirancang manual. Artinya
orang yang akan bepergian menggunakan kereta api harus pergi ke stasiun
mengantri dan membeli tiket. Pada saat itu kita menyaksikan banyak
masalah mulai dari jumlah tiket dan jumlah uang yang diterima tidak sama,
Pada saat memutuskan penjualan tiket online perusahaan ini sudah mulai
bergeser dari pangsa pasar orang tua menjadi generasi muda yang travelling,
eksekutif muda yang kerja dan boleh dibilang kereta menjadi transportasi
menengah atas. Tentu orientasi ini dapat dilakukan karena perusahaan ini
melakukan analisis SWOT. 10 Tahun kemudian perusahaan ini membuka
jalur-jalur kereta ke tempat-tempat wisata, jalur kereta yang sudah lama
tidak digunakan kembali digunakan. Ini menunjukan bahwa perusahaan
semakin kokoh.
Paradigma Kedua
Tata Kelola Perusahaan (Strategic Pengendalian) di Level Board
Pengendalian Manajemen di Level Senior
Proses (Operasional Pengendalian) di Level Supervisor
Pengendalian Tugas atau Transaksi di Grass-Root Level
Span of Pengendalian
Sumber: Kikuchi, T., Nishimura, K., & Stachurski, J. (2018)
Paradigma Ketiga
Terkait dengan desain sistem dan desain dan implementasi sistem untuk
mengendalikan orang yang tidak jujur. Ada pendekatan tradisional dan
kontemporer.
Mari kita bahas isi, alasan dan metode dari empat Simons’ Levers
of Control di perusahaan:
Mengapa:
a. Menyadari alokasi sumber daya yang efektif.
b. Tetapkan tujuan.
Identifikasi Konflik
Keseimbangan antara keuntungan, pertumbuhan dan kontrol hanya
dapat dicapai dengan mengukur turbulensi dalam organisasi dan
beberapa tanda peringatan dini. Sinyal bisa kualitatif atau kuantitatif, dan
beberapa penyesuaian diperlukan untuk mengembalikan keseimbangan.
Ini adalah pekerjaan yang mudah dan bergaji tinggi. Di sisi lain, Rohan
memilih untuk mendedikasikan dirinya untuk pengembangan program
mandiri untuk jaringan besar kegiatan perbankan. Ini adalah pekerjaan
yang kompleks dan original, dan hasilnya membutuhkan waktu lama.
Mereka membutuhkan pengujian berulang dan banyak kesalahan harus
dihilangkan dalam proses. Dalam beberapa tahun terakhir, proyek Laura
telah menghasilkan keuntungan besar setiap tahun.
Konsep Koherensi
Konsistensi tujuan mengacu pada koherensi tindakan dan tujuan
organisasi. Menentukan prinsip manajemen bahwa semua subtujuan
perusahaan harus konsisten untuk mencapai serangkaian tujuan inti.
Oleh karena itu, semakin dekat tujuan dan sasaran pribadi dengan
tujuan organisasi, semakin tinggi kinerja organisasi, seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Contoh:
Administrasi tambang batubara memiliki sistem pemotongan batu bara
secara manual di bak batubara, dan membayar pekerja tergantung pada
jumlah total retakan penuh. Sistem ini memiliki rasionalitas ekonomi yang
jelas. Seluruh masyarakat pertambangan batubara berasal dari desa yang
sama dan digunakan untuk bekerja di sekelompok wilayah pertambangan.
Mereka memperhatikan bahwa keseluruhan produktivitas dan pendapatan
sistem yang diperkenalkan oleh manajemen meningkat dalam sistem yang
diperkenalkan antara kelompok sistem.
Contoh:
Tambang bijih besi Adithya merupakan salah satu yang sangat dini
yang mempunyai pembedahan mekanis. Tetapi perihal ini memunculkan
permasalahan unik yang membutuhkan kerja sama yang baik antara insinyur
mesin yang memelihara mesin, insinyur pertambangan yang melaksanakan
penambangan, serta pakar geologi yang membolehkan tambalan
penambangan diseleksi secara baik buat tingkatkan kualitasnya. Metode
pengukuran yang tajam buat menampilkan kinerja tiap-tiap kelompok ini.
Tetapi, itu dikira cuma bagian dari pemecahan.
Upaya persuasif yang kesekian buat mendesak kerja sama tidak cuma
didasarkan pada insentif ekonomi namun pula pada harga diri. Laporan
bayaran standar, yang menampilkan kinerja tiap organisasi serta
mengukurnya dengan angka keuangan, cuma menciptakan tuduhan timbal
balik. Pada peluang tertentu, jadi permasalahan kehormatan nasional buat
memasok biji mutu terbaik ke Jepang, serta waktu yang tepat. Kebutuhan
hendak harga diri mendesak mereka buat bersatu serta sukses menggapai
apa yang tampaknya ialah tugas yang mustahil.
Karakteristik Industri
Secara umum, di industri hotel, biaya tetap sangat tinggi dibandingkan
dengan biaya variabel. Tingkat hunian merupakan variabel kunci
keberhasilan industri hotel. Faktor kunci keberhasilan adalah layanan
tepat waktu.
Paksaan Lingkungan
Ini sangat penting untuk industri yang memengaruhi lingkungan
karena pencemaran atau perusakan sumber daya tak terbarukan. Ini
akan menjadi variabel keberhasilan penting untuk kilang minyak,
industri kertas, industri kimia dan beberapa industri lainnya. Beberapa
industri sangat peduli dengan memperlakukan lingkungan secara etis
dan mempertahankan pembangunan berkelanjutan. Sekarang menjadi
gerakan di seluruh dunia.
Masalah Signifikan
Beberapa industri memiliki masalah yang unik, misalnya industri
perbankan dan keuangan memiliki masalah khusus dalam menilai
kelayakan kredit orang yang ingin meminjam dari mereka. Industri
film, industri musik, industri fashion bahkan industri penerbitan harus
memperhatikan faktor kunci selera publik.
Aspek Fungsional
Pengawas keuangan harus memperhatikan tingkat suku bunga, dan
pengawas departemen produksi harus memperhatikan ekspektasi
kualitas kinerjanya.
Pendelegasian
Pendelegasian (juga disebut delegasi) adalah pemberian kekuasaan
dan tanggung jawab kepada orang lain (biasanya dari manajer kepada
bawahannya) untuk melakukan kegiatan tertentu. Namun, orang yang
menugaskan pekerjaan tetap bertanggung jawab atas hasil pekerjaan
yang ditugaskan. Hal ini memungkinkan bawahan untuk membuat
keputusan, yaitu, untuk mentransfer kekuatan pengambilan keputusan
Desentralisasi
Desentralisasi adalah proses mendekatkan keputusan pemerintah
kepada rakyat atau warga negara. Ini mencakup penyebaran administrasi
atau pemerintahan di departemen atau bidang seperti teknik, ilmu
manajemen, ilmu politik, ekonomi politik, sosiologi, dan ekonomi.
Kekuasaan juga dapat didesentralisasikan dalam distribusi penduduk
dan lapangan kerja. Kemajuan ilmu hukum, ilmu pengetahuan, dan
teknologi mengakibatkan aktivitas manusia sangat terfragmentasi.
Tema sentral dari desentralisasi adalah pembedaan antara tingkatan,
berdasarkan:
1. Otoritas: dua partisipan dalam hubungan kekuasaan yang tidak
setara; dan
2. Antarmuka: hubungan horizontal antara dua pemain dengan
kekuatan yang kira-kira sama.
D. Ringkasan
Sistem adalah cara yang ditetapkan untuk melakukan suatu aktivitas
atau serangkaian aktivitas. Sistem yang digunakan oleh manajemen
untuk mengendalikan kegiatan organisasi disebut sistem pengendalian
F. Studi Kasus
Milk Products Limited bergerak dalam pengumpulan, pemrosesan dan
distribusi susu dan produk susu di sebuah kota besar di India Selatan.
Sebagian besar produk perusahaan perlu didistribusikan setiap hari.
Perusahaan memiliki sekelompok distributor, mereka menghubungi
pelanggan tetap, termasuk pembeli massal dan pembeli individu. Mr
K. Ramesh bergabung dengan tim distributor setelah lulus dari bisnis.
Manajer distribusi terkesan oleh Mr. Ramesh, tetapi pada awalnya dia
tidak bisa memberinya pekerjaan yang lebih baik daripada sebagai
distributor. Namun, dia berjanji padanya bahwa selama ada kesempatan,
dia akan memberinya kesempatan yang lebih baik. Pak Ramesh dengan
senang hati bergabung.
Distributor mempekerjakan karyawannya berdasarkan gaji bulanan.
Untuk menjamin peredaran produk, perusahaan memiliki peraturan
tentang upah lembur. Biasanya, awak kapal bekerja lambat pada
awalnya hanya untuk mengumpulkan uang lembur. Di penghujung
hari, kecepatan akan meningkat dan akan ada waktu untuk memenuhi
jadwal distribusi. Tidak ada ketua kelompok, tetapi ada orang yang
lebih tua yang memengaruhi pendatang baru dalam hal aturan kerja.
Pertanyaan
a. Apa alasan penurunan efisiensi dalam sistem baru.
b. Beri tahu Mr.Ramesh dan manajer distribusi tentang tindakan di
masa mendatang.
PROSES PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Struktur Bab
A. Pengendalian Tradisional Organisasi
B. Pengendalian Proses Manajemen
C. Pengendalian Anggaran dan Analisis Varians
D. Pengendalian Pemasaran dan Distribusi
E. Ringkasan
55
F. Pertanyaan
G. Kasus
Tujuan Audit
Tujuan audit dapat dilakukan dalam tiga Pembahasan di bawah judul,
yaitu:
1. Tujuan utama
2. Tujuan sekunder
3. Tujuan khusus
Anggaran Fleksibel
Anggaran fleksibel adalah anggaran dinamis yang dirancang untuk
berubah berdasarkan tingkat aktivitas. Ini juga disebut anggaran
variabel atau anggaran rasio geser. Anggaran yang disiapkan dengan
cara yang menyediakan biaya yang dianggarkan untuk setiap tingkat
aktivitas disebut anggaran fleksibel. Penganggaran fleksibel mengakui
perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel dalam fluktuasi
penjualan atau produksi dan perubahan perilaku berdasarkan perubahan
tingkat aktivitas. Bila menggunakan anggaran fleksibel, biaya yang
dianggarkan akan disesuaikan dengan tingkat aktivitas aktual, kemudian
dibandingkan dengan biaya aktual yang dikeluarkan.
Gagasan utama di balik anggaran fleksibel adalah bahwa untuk
setiap volume bisnis tertentu, harus ada beberapa jenis pengeluaran,
dan jenis ini harus diketahui terlebih dahulu untuk membantu
mewujudkan pengeluaran yang sebenarnya. Dari sudut pandang kontrol,
penganggaran fleksibel sangat efektif di departemen bisnis yang sering
mengubah aktivitas karena fluktuasi pasar dan perubahan musim.
Terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menyusun
anggaran fleksibel, yaitu (a) Rumus metodologi. (b) Berbagai aktivitas
Manfaat ZBB
1. Membuat kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam organisasi
menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Tingkat koordinasi yang lebih tinggi dapat dicapai di semua tingkat
kegiatan.
3. Perusahaan beroperasi lebih efisien karena tanggung jawab dan
akuntabilitas dapat dengan mudah ditunjukkan.
4. Alokasi yang efektif dan penggunaan sumber daya yang tersedia
secara optimal.
5. Hubungan antarpribadi yang lebih baik telah terjalin di antara para
karyawan.
Jadi ZBB adalah alat untuk perencanaan, alokasi sumber daya dan
kontrol. Di bawah sistem ZBB, mungkin perlu memperhitungkan biaya
berdasarkan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, meskipun ZBB
hanya dapat diterapkan pada sebagian pekerjaan anggaran dalam suatu
organisasi, area di mana ZBB diterapkan secara langsung adalah yang
paling sulit untuk direncanakan dan dikendalikan.
Total Anggaran
Total anggaran adalah anggaran ringkasan yang mencakup anggaran
semua fungsi perusahaan. Anggaran total disusun dalam bentuk
laba rugi, dimulai dengan pendapatan penjualan, diikuti dengan
biaya penjualan, pendapatan operasional, beban non-operasional dan
pendapatan lainnya, mencapai laba sebelum pajak dan bunga, dan
kemudian mencapai laba bersih setelah dikurangi keuangan. biaya dan
Anggaran Kinerja
Budgeting adalah teknologi yang menggunakan istilah keuangan untuk
menyatakan operasi administrasi dan pembiayaan organisasi dalam
jangka waktu tertentu. Ini adalah teknik efektif yang memberikan
evaluasi kinerja dan langkah selanjutnya. Anggaran kinerja dirancang
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan
tujuan khusus dan organisasi umum. Fokus utamanya adalah pada
kontribusi setiap karyawan untuk mencapai tujuan organisasi secara
umum dan terutama tujuan bisnis jangka pendek. Ini memberikan
alamat khusus untuk setiap iklan karyawan sebagai mekanisme kontrol
untuk manajemen senior.
The National Institute of Banking Management mendefinisikan
penganggaran kinerja sebagai “proses menganalisis, mengidentifikasi,
menyederhanakan, dan mengkonkretkan tujuan kinerja tertentu
dari posisi tertentu dalam kerangka tujuan kerja, sasaran dan tujuan
organisasi, dan tujuan tersebut akan dicapai dalam jangka waktu
tertentu. periode waktu. “Karakteristik dari teknologi ini adalah tujuan
bisnis berorientasi organisasi yang spesifik. Penganggaran kinerja
menekankan pencapaian tujuan tertentu dan, dalam jangka panjang,
bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga
organisasi dapat peka, beradaptasi, dan menghindari kekakuan yang
dapat menghambat pertumbuhan mereka.
Penganggaran kinerja melibatkan penyusunan laporan kinerja.
Laporan-laporan ini disusun dengan membandingkan anggaran dengan
data aktual dan mengungkapkan perbedaannya. Laporan-laporan ini
disiapkan menggunakan data yang disediakan oleh sistem akuntansi.
Kepala masing-masing departemen bertanggung jawab untuk menyusun
anggaran kinerja. Anda akan menggunakan salinan seluruh bagian
anggaran untuk melakukan ini. Laporan berkala akan diberikan kepada
kepala departemen, yang akan menyiapkan ringkasan semua anggaran
departemen dan memberikannya kepada komite anggaran. Tujuan dari
laporan ini adalah untuk segera melaporkan penyimpangan dalam
kegiatan aktual dan anggaran sehingga manajer dapat mengambil
tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki penyimpangan tersebut.
Rencana Pengendalian
Rencana Tahunan berfungsi sebagai standar di mana kinerja aktual
perusahaan dapat dibandingkan untuk menemukan penyimpangan
(jika ada). Penjualan, pendapatan, dan pangsa pasar adalah standar
kuantitatif yang membantu mengukur kinerja pemasaran perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan alat berikut untuk
memverifikasi implementasi rencana.
1. Analisis penjualan
2. Analisis pangsa pasar
3. Rasio biaya-penjualan pemasaran
4. Analisis keuangan
5. Analisis kartu nyeri berbasis pasar
Kontrol Distribusi
Tujuan utama dari artikel manufaktur adalah untuk membuat mereka
mencapai pelanggan akhir tepat waktu, sistem distribusi yang efisien
diadopsi oleh produsen dapat mencapai tujuan ini. Pabrikan yang berhati-
hati merangkul saluran distribusi yang menguntungkan. Secara umum,
sistem distribusi mencakup kegiatan seperti transportasi, pergudangan,
pengemasan, pengendalian persediaan, dan penanganan material.
Tujuan dari pengendalian distribusi adalah untuk meminimalkan biaya
yang terlibat dalam melakukan kegiatan ini.
Manajer yang membidangi kegiatan distribusi juga bertanggung
jawab untuk menyiapkan anggaran distribusi. Oleh karena itu, Anda
harus mendapatkan data biaya masa lalu yang terkait dengan biaya
distribusi. Ini akan membantu Anda memperkirakan biaya masa depan
yang terkait dengan biaya distribusi. Struktur biaya sistem distribusi
tenaga listrik dapat dinyatakan dengan persamaan, seperti yang
ditunjukkan di bawah ini,
E. Ringkasan
Audit adalah alat penting untuk pengendalian manajemen. Periksa
keaslian buku bisnis. Audit adalah pemeriksaan catatan akuntansi
masalah bisnis, dan tujuannya adalah untuk memverifikasi apakah itu
benar-benar mencerminkan transaksi yang terkait dengannya. Tujuan
audit dapat dibahas dalam tiga judul. Mereka adalah: tujuan utama,
tujuan sekunder, tujuan khusus. Audit internal sangat penting bagi
keberhasilan audit internal suatu organisasi. Pengendalian internal
memastikan bahwa aset yang relevan tetap utuh, dan kebijakan
manajemen dipatuhi secara tepat waktu. Di sisi lain, audit internal
melibatkan peninjauan terus menerus terhadap semua operasi
perusahaan untuk memastikan bahwa manajemen secara efektif
melakukan semua kegiatan.
Audit eksternal dilakukan oleh auditor eksternal berkualifikasi yang
ditunjuk oleh pemegang saham. Organisasi perlu melakukan berbagai
jenis audit sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan mereka, seperti
audit kinerja, audit pemasaran, audit sosial, audit energi, dan lain lain.
Auditor yang melakukan berbagai jenis audit memiliki jenis tanggung
jawab dan tanggung jawab yang berbeda tergantung pada jenis auditnya.
Namun, bagi penguji bisnis berlisensi, tugas dan tanggung jawab mereka
diatur dalam anggaran dasar.
F. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian dan tujuan pemeriksaan!
2. Apa itu pengendalian internal? Jelaskan tujuannya!
3. Apa saja persyaratan sistem pengendalian internal yang baik?
4. Jelaskan alat yang digunakan untuk mengevaluasi pengendalian
internal!
5. Apa perbedaan antara audit internal dan audit eksternal?
6. Bagaimana proses pengendalian manajemen?
7. Langkah-langkah apa yang terlibat dalam proses pengendalian
manajemen?
8. Apa yang dimaksud dengan sistem pengendalian anggaran?
9. Bagaimana Anda akan mengelola sistem pengendalian anggaran di
organisasi Anda?
10. Apa elemen dasar dari sistem anggaran yang berhasil?
11. Apa saja jenis anggaran yang berbeda?
G. Studi Kasus
Veera Corporation adalah perusahaan terdiversifikasi yang beroperasi
di beberapa segmen pasar independen, yaitu pelanggan di setiap
pasar membuat keputusan pembelian independen. Dasar utama bagi
perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar ini
adalah menjadi mesin (dan pemimpin) nomor satu inovasi produk.
Perusahaan menghadapi situasi pelanggan/produksi berikut ini.
Kasus A: Pelanggan lebih sensitif terhadap kinerja daripada harga.
Selain itu, hampir tidak ada sinergi produksi antara berbagai lini produk.
Kasus B: Pelanggan lebih sensitif terhadap kinerja daripada harga.
Namun, ada sinergi produksi yang cukup besar antara lini produk yang
berbeda.
Kasus C: Pelanggan sama-sama sensitif terhadap kinerja dan harga
produk. Namun, hampir tidak ada sinergi produksi antarlini produk.
Kasus D: Pelanggan sama-sama sensitif terhadap kinerja dan
harga produk. Namun, ada sinergi produksi yang cukup besar antara
lini produk yang berbeda.
Dalam setiap kasus, bagaimana seharusnya bisnis Veera diawasi
dan dikendalikan?
PENGENDALIAN ATAS
HASIL DAN BIAYA
Struktur Bab
A. Akuntabilitas Pertanggungjawaban
B. Activity Based Costing
C. Transfer Pricing
D. Analisis Biaya-Volume-Laba (CVP)
99
E. Ringkasan
F. Pertanyaan
G. Kasus
A. Akuntansi Pertanggungjawaban
Pendahuluan
Untuk mencapai tujuannya, setiap organisasi harus menetapkan
sistem pengendalian yang baik. Sistem pengendalian harus didasarkan
pada model pertanggungjawaban atas semua kegiatan, karena setiap
departemen atau manajer kegiatan diberdayakan sesuai dengan struktur
organisasi tingkatannya dan menetapkan sistem pertanggungjawaban
atas kegiatannya. Sistem akuntabilitas ini mengukur kinerja setiap
aktivitas manajemen dan menciptakan tanggung jawab sukarela bagi
setiap orang dalam organisasi. Dalam bab ini, kita dapat mempelajari
akuntansi kewajiban secara mendalam.
Biaya untuk akuntabilitas adalah $30 untuk Dept A dan B $36 untuk
Dept. B dan $44 untuk unit pusat. Penetapan harga pokok produk di
sini adalah $110.
Oleh karena itu, penentuan harga pokok suatu produk, sekalipun
terkait dengannya, tidak menyimpang dari sistem pertanggungjawaban.
Oleh karena itu, sistem akuntansi biaya yang baik akan menghasilkan
informasi tentang biaya produk dan kebutuhan biaya hutang.
Akuntabilitas dan Tanggung Jawab adalah konsep yang sama.
Pelajaran ini memperkenalkan secara rinci bagaimana membangun
akuntabilitas dalam suatu organisasi dari perspektif akuntansi.
LANGKAH 1: Menetapkan tiga tujuan teratas organisasi. Ini berarti beberapa yang
signifikan, bukan yang penting banyak. Setelah diidentifikasi, tujuan harus jelas,
singkat, terukur dan dapat diperoleh.
LANGKAH 2: Menetapkan setiap anggota tim tujuannya masing-masing. Mereka
harus memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan utamanya ketika
mengoordinasikan kegiatan.
LANGKAH 3: Mengidentifikasi masalah atau hambatan anggota tim untuk mencapai
tujuan. Pemimpin tim atau manajer harus membantu orang untuk menang dengan
menghilangkan hambatan.
LANGKAH 4: Menetapkan tanggung jawab individu kepada anggota timnya dengan
cara mendelegasikan wewenang.
LANGKAH 5: Menindaklanjuti. Membuat jadwal laporan bulanan untuk
memperbaharui hasil. Tandai hasil yang sudah selesai dan bandingkan dengan
yang dianggarkan dengan menggunakan warna hijau. Tugas yang belum selesai
harus digarisbawahi dengan tanda merah dan temukan cara untuk mencapainya.
1. Pusat Biaya
Tanggung jawab biaya atau pusat biaya hanyalah biaya yang dikeluarkan
oleh unit atau departemen. Manajer departemen bertanggung
jawab atas seluruh proses pengendalian biaya unit masing-masing.
Prosesnya meliputi memperkirakan biaya, mengevaluasi kinerja, dan
membandingkan kinerja dengan anggaran. Oleh karena itu, manajer
pusat biaya bertanggung jawab untuk mengendalikan biaya dan harus
bertindak atas biaya yang tidak dapat dikendalikan.
Terdapat banyak kategori biaya atau pusat biaya, seperti:
1) Pusat biaya teknik
2) Pusat biaya mandiri
3) Pusat administrasi dan dukungan
4) Pusat R&D
5) Pemasaran
d. R&D Center
Di dunia modern, teknologi berubah setiap hari. Oleh karena itu, setiap
organisasi harus mengembangkan produknya berdasarkan teknologi
yang terus berubah, di mana mereka harus menghabiskan banyak uang
dan waktu untuk penelitian dan pengembangan. Sistem pengendalian
biaya unit ini sangat sulit. Hal ini disebabkan besarnya biaya yang
dikeluarkan dengan bereksperimen sambil mengembangkan teknologi
baru, berinovasi produk baru dan meningkatkan produk lama, membuat
hasilnya sulit diukur.
e. Pusat Pemasaran
Kegiatan pemesanan, termasuk periklanan, promosi dan pelatihan staf
penjualan. Untuk pusat ini, penilaian penjualan sangat sulit. Ini karena
aktivitas adalah persepsi jangka panjang.
2. Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan bertanggung jawab untuk menjual produk dan
layanan, dan tanggung jawab didistribusikan ke berbagai departemen
berdasarkan wilayah geografis.
4. Pusat Investasi
Tanggung jawab pusat didasarkan pada penggunaan aset, yaitu
pengembalian investasi dan penggunaan aset yang terbaik. Dalam hal
ini, semua aset dianggap sebagai investasi, langsung atau tidak langsung
berpartisipasi dalam kegiatan investasi.
Definisi
Penetapan biaya berdasarkan aktivitas adalah “suatu metode untuk
mengukur biaya dan kinerja aktivitas dan objek biaya. Berdasarkan
penggunaan sumber daya aktivitas, biaya dibebankan ke aktivitas dan
biaya dibebankan ke objek biaya sesuai dengan penggunaan aktivitas.
ABC mengakui hubungan kausal antara pemicu biaya dan aktivitas.
–Peter BB Turney
Contoh
Kegiatan adalah pengiriman barang. Biaya kegiatan ini meliputi upah
sopir truk, bahan bakar, depresiasi truk, asuransi, dan lain lain. Jumlah
sumber daya yang akan dikonsumsi oleh aktivitas ini dipengaruhi oleh
jumlah pengiriman per tahun. Oleh karena itu, faktor penentu biaya
mungkin jumlah pengiriman. Cost driver bertujuan untuk memetakan
biaya dari sekumpulan aktivitas transportasi ke objek biaya.
Penggerak aktivitas mengukur jumlah aktivitas yang digunakan
oleh objek biaya. Contoh: Produk A dikirim sebulan sekali, dan produk
B dikirim seminggu sekali. Produk A dan B membutuhkan jumlah
transportasi yang berbeda, sehingga biaya aktivitas transportasi harus
dialokasikan untuk setiap produk secara terpisah berdasarkan jumlah
transportasi yang digunakan.
Kita dapat membagi pemicu biaya menjadi dua kategori, seperti
struktural dan eksekutif. Penggerak biaya struktural muncul dari
pilihan strategis struktur ekonomi dasar perusahaan, seperti skala dan
ruang lingkup operasi, kompleksitas produk dan penggunaan teknologi,
dan, eksekusi pemicu biaya yang
Pembentukan pemicu biaya sangat penting untuk aliran set
biaya yang berbeda untuk penetapan biaya berbasis aktivitas. Ini
dikembangkan untuk menyediakan cara yang lebih akurat untuk
Model ABC
Tujuan penerapan ABC adalah menyelaraskan semua biaya bisnis dengan
produk, layanan, atau pelanggan. Pengembangan model awal meliputi
lima langkah berikut:
1. Identifikasi sumber daya (pengeluaran) organisasi
Sumber daya mewakili pengeluaran organisasi.
Contoh: tenaga kerja produksi, tenaga penjualan dan pemasaran,
layanan perumahan dan utilitas, peralatan, dan perlengkapan. Biaya
ini sama dengan yang diekspresikan dalam pandangan akuntansi
tradisional; tidak seperti akuntansi tradisional, ABC mengaitkan
biaya ini dengan produk, pelanggan, atau layanan.
2. Penentuan aktivitas pendukung sumber daya (pekerjaan selesai)
Kegiatan mewakili pekerjaan yang dilakukan dalam organisasi.
Kesimpulan
Saat ini, perusahaan menggunakan ABC untuk membuat keputusan yang
lebih tepat tentang penetapan harga, jenis pelanggan apa yang dicari, dan
produk atau layanan apa yang ditawarkan. Biaya berdasarkan aktivitas
menentukan biaya dan profitabilitas sebenarnya dari pelanggan, produk
dan/atau layanan. Meskipun akuntansi tradisional dapat memberikan
konsep yang akurat kepada perusahaan tentang biaya langsung produk
atau jasa.
Penetapan biaya berdasarkan aktivitas mengukur biaya dan manfaat
organisasi berdasarkan aktivitas yang dilakukan dalam organisasi.
Dengan berfokus pada proses yang berkontribusi pada pendapatan dan
operasi bisnis, ABC dapat menentukan dengan tepat bagaimana setiap
proses terhubung kembali ke produk, pelanggan, atau layanan tertentu.
Hal ini dapat membuat perbedaan besar setelah mempertimbangkan
gudang, penjualan, layanan pelanggan, manajemen, dan biaya lain
yang biasanya berlaku untuk tarif standar (jika berlaku). Dengan ABC,
organisasi dapat melacak profitabilitas dan kinerja serta faktor lainnya.
C. Transfer Pricing
Pendahuluan
Secara umum, sebuah perusahaan memiliki banyak cabang atau
departemen dengan pusat laba dan investasi, dan aset dipindahkan dari
satu departemen ke departemen lain. Keuntungan dapat ditambahkan
1. Otonomi Divisi
Manajer Otonomi Divisi harus membuat keputusan yang tepat dan
menunjukkan efisiensi departemen mereka melalui pusat tanggung
jawab mereka. Sistem penetapan harga transfer suara berfungsi
sebagai motivasi untuk menyediakan komunikasi yang efektif untuk
pengambilan keputusan. Ini terjadi ketika manajer departemen
mengambil langkah untuk meningkatkan pendapatan yang dilaporkan
departemen mereka dan meningkatkan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.
3. Konsistensi Tujuan
Tujuan manajer departemen harus berhubungan positif dengan
tujuan seluruh organisasi. Keputusan yang dibuat oleh manajer
departemen untuk meningkatkan laba departemennya seharusnya tidak
memengaruhi laba departemen lain. Sistem penetapan harga transfer
harus bertindak sebagai motivasi bagi manajer departemen dan tidak
boleh melebihi tingkat yang merugikan tujuan seluruh organisasi.
Kerangka Organisasi
Ada banyak cara untuk mencapai harga transfer; menggunakan metode
yang benar dalam kondisi yang tepat, tetapi tidak ada metode yang
ideal dalam semua situasi. Situasi organisasi dapat bervariasi dari satu
perusahaan ke perusahaan lain, terutama tergantung pada sifat industri,
struktur organisasi, budaya, konsentrasi, dan lain lain.
Ketika merumuskan prosedur untuk menentukan harga transfer,
faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan:
1. Peran kantor perusahaan ketika harga tunduk pada kendali pusat,
2. Tingkat negosiasi internal,
3. Peran akuntan,
4. Apakah harga yang terkait dengan biaya atau dihasilkan oleh harga
jual.
1. Keputusan pembelian
Apakah departemen pembelian dan penjualan dapat membuat
keputusan pembeliannya sendiri, atau departemen lain dapat
membuat keputusan seperti itu.
2. Proses manufaktur
a. Mutu, batch atau unit,
b. Untuk stok atau untuk pesanan tertentu, dan
c. Baik itu bahan mentah, produk setengah jadi dan atau produk
jadi.
3. Situasi pasar
a. Perbandingan pasar antara pembeli dan penjual,
b. Jika harga pasar sudah tersedia,
c. Tingkat dan sifat kompetisi.
4. Kontrol yang dilakukan oleh pusat dapat mencakup bidang-bidang
berikut
a. Sumber,
b. Harga,
c. Profitabilitas,
d. Pengembalian investasi,
e. Hemat biaya,
f. Anggaran unit yang disetujui,
g. Arus kas,
h. Persetujuan belanja modal,
i. Omset,
j. Bagikan.
Dari contoh ini, kita dapat memahami bahwa harga transfer adalah
tetap untuk semua biaya di departemen.
Biaya Variabel
Merupakan biaya tambahan yang terjadi selama transfer, yaitu biaya
yang berhubungan langsung dengan produksi dan biaya barang dan
jasa Transfer. Biaya langsung adalah bahan baku, gaji, dan produksi
departemen. Biaya ini bervariasi dengan produksi. Metode ini sangat
berguna untuk gambaran umum ketika departemen persediaan
kelebihan kapasitas; ini mendorong departemen pembelian untuk
mengambil tindakan yang sesuai.
Biaya Standar
Bahan, tenaga kerja dan biaya overhead dibebankan pada tingkat yang
telah ditentukan. Dengan menggunakan metode ini, harga pokok
barang tidak terpengaruh oleh fluktuasi komposisi biaya. Departemen
Negosiasi
Negosiasi adalah harga di mana departemen pembelian dan penjualan
saling bernegosiasi untuk mentransfer barang atau jasa. Departemen
pembelian mungkin atau mungkin tidak menerima perjanjian tersebut,
Banyak perusahaan menemukan bahwa hubungan CVP membantu
membuat keputusan perencanaan strategis dan jangka panjang, serta
keputusan tentang fitur dan harga produk.
Mari kita ambil contoh: Sebuah perusahaan menjual $ 2.000
buah produk uniknya dengan harga $ 50 buah, dengan biaya variabel
$20 per potong dan biaya tetap $40.000 per bulan. Dalam kondisi ini,
perusahaan beroperasi pada titik ekuilibrium:
Pendapatan, 2.000 X $ 50 $100.000
Biaya variabel, 2.000 X $ 20 40.000
Margin kontribusi 60.000
Biaya tetap 40.000
Pendapatan operasional 20.000
Titik impas
Untuk menghindari kerugian operasi, manajer tertarik pada titik impas
yang dihitung melalui analisis CVP.
Mari kita pelajari konsep ini dengan bantuan grafik ekuilibrium dan
grafik P/V pada contoh berikut: Perusahaan X memproduksi dan menjual
produk. Biaya variabel adalah 4/unit, dan biaya variabel penjualan adalah
1/unit. Total biaya tetap adalah 6.000 dan harga jual unit adalah 6. Co
X. Ltd. berencana memproduksi dan menjual 3.600 unit di tahun kedua.
Hitung BEP dalam satuan dan nilainya dalam rupiah. Dan gambarlah
diagram titik impas dan diagram P/V, masing-masing menunjukkan
volume produksi dan penjualan yang diharapkan yang diperlukan untuk
titik impas, dan margin keselamatan dalam anggaran.
Unit
Penjualan yang dianggarkan 3.600
Titik impas 3.000
Margin of safety (MOS) 600
Grafik P/V
Mirip dengan grafik Ekuilibrium dan mencatat keuntungan atau
kerugian untuk setiap tingkat penjualan dan harga jual tertentu. Ini
adalah grafik garis lurus, harap perhatikan hal berikut saat menggambar:
a. Kerugian pada penjualan nol, yang merupakan jumlah penuh dari
biaya tetap
b. Laba/(kerugian) pada tingkat penjualan yang dianggarkan.
Keputusan ekspor
Secara umum, harga pesanan ekspor lebih rendah dari produk yang
tersedia Menerima harga domestik karena bersaing di pasar global.
Terkadang harga ini mungkin jauh lebih rendah daripada total biaya
produk. Dalam hal ini, apakah manajer harus memutuskan apakah
akan menerima pesanan? Analisis CVP digunakan untuk keputusan
ini. Namun, harga pesanan ekspor dibandingkan dengan kontribusi
marjinal. Ketika harga satuan pesanan ekspor lebih tinggi dari biaya
variabel dan dapat memberikan kontribusi marjinal terendah, manajer
dapat memutuskan untuk menerimanya.
Keputusan faktor kunci: sebuah perusahaan menghasilkan
banyak produk; mungkin terjadi kekurangan faktor produksi, seperti
kekurangan bahan baku, pembatasan jam kerja, pembatasan jam kerja
mesin, pembatasan produksi/penjualan, dan lain lain. Manajer harus
memutuskan tingkat produksi setiap produk, dan kombinasi produk-
Keputusan Make-or-Buy
Bisnis sering dihadapkan pada keputusan untuk memproduksi
komponen atau memperolehnya secara eksternal.
Ambil contoh, sebuah perusahaan memproduksi empat jenis
komponen A, B, C, dan D. Biaya yang diharapkan untuk tahun
berikutnya adalah sebagai berikut:
A B C D
Produksi (unit) 1.000 2.000 4.000 3.000
Biaya variabel per unit $ 14 17 7 12
Biaya tetap langsung $ 1.000 5.000 6.000 8.000
Biaya tetap komitmen lainnya $ 30.000
Total Biaya tetap semua komponen $ 50.000
A B C D
Unit biaya variabel pembuatan ₹ 14 17 7 12
Unit biaya variabel pembelian ₹ 12 21 10 14
(2) -4 -3 -2
Persyaratan tahunan dalam unit 1.000 2.000 4.000 3.000
Istilah kunci
Biaya penyerapan atau biaya total
Metode tradisional untuk menghitung biaya produk, di mana biaya
produksi tetap dan variabel diperlakukan sebagai biaya produk dan
dicatat dalam persediaan.
Kontribusi marjinal
Pendapatan dikurangi biaya variabel; selain itu, jumlah pendapatan
yang dapat digunakan untuk membayar biaya tetap dan pendapatan
operasional (atau margin kewajiban). Statistik kunci untuk sebagian
besar jenis analisis biaya, volume, dan laba. Biaya tetap terkendali: biaya
tetap yang dikendalikan langsung oleh manajer pusat.
Pusat biaya
Bagian dari bisnis yang menghasilkan biaya tetapi tidak secara langsung
menghasilkan pendapatan.
Pusat Investasi
Sebuah pusat laba. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk
melakukan investasi modal besar yang terkait dengan kegiatan bisnis
pusat.
Margin Kinerja
Subtotal dalam laporan laba rugi kewajiban, yang dirancang untuk
membantu menilai kinerja manajer hanya berdasarkan pendapatan
dan beban
Biaya produk
Biaya sebagai bagian dari nilai persediaan barang dalam proses dan
barang jadi. Biaya ini dikurangkan dari pendapatan selama periode
penjualan barang yang bersangkutan.
Pusat laba
Bagian dari bisnis yang secara langsung menghasilkan pendapatan dan
menimbulkan biaya.
E. Pertanyaan
1. Saat menggunakan akuntansi yang bertanggung jawab sebagai
alat pengendalian manajemen, faktor-faktor apa yang harus
dipertimbangkan?
2. Jelaskan berbagai jenis pusat pertanggungjawaban dan
mekanismenya!
3. Jelaskan manfaat akuntansi utang!
4. Menentukan perkiraan biaya berdasarkan aktivitas. Melalui
beberapa contoh biaya tidak langsung, identifikasi berbagai
aktivitas dan pemicu biayanya.
5. Apa persyaratan untuk menggunakan ABC costing?
6. Apakah Anda membedakan antara biaya tradisional dan biaya ABC?
7. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah mengadopsi model ABC.
8. Tentukan harga transfer. Menjelaskan tujuan dan ciri-ciri penetapan
harga transfer!
9. Apa tujuan dari penetapan harga transfer?
10. Sebutkan dan jelaskan cara menentukan harga transfer.
11. Aspek apa yang harus dipertimbangkan sebelum menetapkan harga
transfer?
12. Menjelaskan konsep analisis biaya, kuantitas, dan laba!
13. Apa tujuan analisis CVP dalam pengambilan keputusan manajemen?
14. Apa titik keseimbangan dan bagaimana cara menentukannya?
15. Gambarlah diagram ekuilibrium dan diagram volume laba serta
jelaskan!
Jawab. (a) $24,000 (b) 15.000 unit (c) 25% (d) $ 87.50 (e) 750 unit
20. Sebuah perusahaan memproduksi sebuah produk dan menjualnya
dengan harga $12 per unit. Biaya variabel per unit $ 9 dan total
biaya tetap adalah $ 12.000.
a. Berapa Rasio Volume Profit?
b. Apa titik impas dalam unit?
c. Apa titik impas ?
d. Berapa keuntungan jika penjualan adalah $ 60.000?
e. Berapakah jumlah penjualan jika ingin memperoleh laba
sebesar $ 6.000?
Jawab. (a) 25% (b) 4.000 unit (c) ₹ 48,000 (d) $3,000 (e) $72,000.
21. Produsen produk A membutuhkan waktu 20 jam pada mesin
No. 101. Ini memiliki harga jual $ 150 dan biaya marjinal $ 110.
Komponen bagian Y dapat dibuat pada mesin No.101 dalam 4 jam.
Biaya marjinal bagian komponen adalah `9 di mana harga di luar
pemasok adalah $ 15. Haruskah seseorang membuat atau membeli
komponen Y. Diskusikan kedua situasi ketika
F. Studi Kasus
X Ltd. mengakuisisi sebuah perusahaan kecil yang mengkhususkan
diri dalam pembuatan suku cadang No. AIL 201. Perusahaan
adalah organisasi yang terdesentralisasi, sehingga memperlakukan
perusahaan yang baru diakuisisi sebagai departemen terpisah, yang
disebut departemen suku cadang, yang bertanggung jawab penuh atas
keuntungan. Departemen suku cadang menghasilkan biaya tetap sebesar
$30.000 per bulan dan biaya variabel sebesar $18 per unit. Harga per
unit adalah $30. Kapasitas operasional departemen ini adalah 5.000 unit
per bulan. Departemen produk jadi perusahaan saat ini membeli 2.500
suku cadang N Tail 201 dari pemasok eksternal setiap bulan, dengan
harga $29 buah per buah, yang merupakan harga normal di bawah $30
buah/buah. Manajemen puncak perusahaan ingin memutuskan harga
transfer apa yang harus digunakan.
Dengan mempertimbangkan harga alternatif berikut:
a. Harga pasar $30
b. Harga $29 Saat ini dibayar oleh Departemen Produk Jadi kepada
pemasok eksternal
c. Harga yang dinegosiasikan adalah $23,50 yang dihitung sebagai
biaya variabel ditambah setengah dari keuntungan yang ditransfer
secara internal
Solusi:
Divisi Suku Cadang 5.000 Unit
(a) (b) (c) (d)
Harga Jual
150.000 147.500 133.750 120.000
Dikurangi: Biaya variabel
90.000 90.000 90.000 90.000
Kontribusi 60.000 57.500 43.750 30.000
Dikurangi : Biaya Tetap 30.000 30.000 30.000 30.000
Laba Rugi 30.000 27.500 13.750 NIL
Divisi Barang Jadi 2.500 Unit
Struktur Bab
A. Aspek Perilaku Pengendalian
B. Akuntansi Sumber Daya Manusia
C. Kendali yang Dibedakan untuk Situasi yang Berbeda
D. Ringkasan
143
E. Pertanyaan
F. Kasus
Faktor Internal
Budaya
Faktor terpenting adalah budaya organisasi. Nilai dan keyakinan, norma
dan perilaku memainkan peran penting dalam perilaku pribadi. Selama
bertahun-tahun, budaya perusahaan umumnya tidak berubah. Praktek-
praktek tertentu secara otomatis akan menjadi kebiasaan karena telah
berlangsung selama bertahun-tahun.
Gaya Manajemen
Gaya manajemen juga memiliki pengaruh besar pada perilaku sistem
kontrol. Biasanya apa yang didapat seseorang dari atasannya diberikan
kepada bawahannya dan bawahan memberikan sedikit banyak kepada
bawahannya, dan seterusnya.
Organisasi Informal
Pentingnya organisasi informal dipahami dengan baik ketika Anda
melihat kepraktisan. Meskipun bagan menggambarkan siapa yang
harus melapor dan siapa yang harus dihubungi, Anda sebenarnya
dapat berkomunikasi dan melaporkan secara informal dengan banyak
departemen dalam organisasi Anda. Sistem kontrol menyediakan ruang
bagi organisasi informal dan cukup fleksibel untuk diterima dengan
mudah.
Motivasi
Motivasi memainkan peran sentral dalam membentuk perilaku
individu, terutama dalam memengaruhi kinerja organisasi. Motivasi
terdiri dari tiga komponen yang berbeda. Yang pertama adalah arahan,
yang mengacu pada apa yang dipilih individu untuk dilakukan ketika
dihadapkan dengan banyak kemungkinan tindakan alternatif. Yang
kedua adalah intensitas, yang mengacu pada intensitas reaksi individu
setelah membuat pilihan ini. Terakhir, kegigihan mengacu pada
kemampuan untuk menanggung suatu perilaku, atau berapa lama
seseorang akan terus memberi. Selanjutnya, determinan kinerja dapat
dijelaskan pada gambar berikut ini
Teori agensi
Teori keagenan mengeksplorasi bagaimana menggunakan kontrak dan
insentif sebagai alat insentif untuk mencapai konsistensi tujuan. Setiap
kali salah satu pihak (prinsipal) mempekerjakan pihak lain (agen)
untuk melakukan layanan tertentu dan mendelegasikan kekuasaan
pengambilan keputusan kepada agen, hubungan keagenan ada. Dalam
sebuah organisasi, pemegang saham adalah direktur dan manajer
puncak, seperti CEO, adalah agen. Di tingkat lain, CEO adalah direktur
dan direktur departemen adalah agen. Tantangannya adalah bagaimana
memotivasi agen untuk menjadi seproduktif pemilik.
Teori Agency dikonsep bahwa manajer dan agen memiliki preferensi
atau tujuan yang berbeda. Teori ini mengasumsikan bahwa semua
individu bertindak dalam kepentingan mereka sendiri. Agen tidak
hanya mendapatkan kepuasan dari kompensasi finansial, tetapi juga
manfaat dari hubungan dengan agen, seperti waktu luang, suasana
yang nyaman, keanggotaan klub, dan lain-lain. Di sisi lain, klien hanya
tertarik pada kinerja keuangan investasi. Risiko agen dan direksi juga
berbeda. Ketika agen bergantung pada kekayaan yang terkait dengan
Mekanisme kontrol
Kontrak pengawasan dan insentif adalah dua mekanisme kontrol yang
diusulkan oleh teori keagenan.
Pemantauan
Pelanggan dapat merancang sistem kontrol untuk memantau perilaku
agen. Misalnya, laporan penilaian keuangan dan kinerja adalah alat
pemantauan. Teori keagenan mencoba menjelaskan mengapa hubungan
keagenan yang berbeda melibatkan tingkat pemantauan yang berbeda.
Jika tugas tidak didefinisikan dengan jelas atau mudah dipantau, kontrak
insentif menjadi lebih menarik sebagai alat kontrol. Pemantauan dan
insentif bukanlah alternatif yang saling eksklusif. Di sebagian besar
perusahaan, CEO memiliki kontrak insentif dan laporan keuangan
sebagai alat tindak lanjut.
Kontrak insentif
Prinsipal dapat mencoba membatasi preferensi yang berbeda dengan
menetapkan kontrak insentif yang sesuai. Berdasarkan pengukuran
kinerja, semakin banyak agen memberi penghargaan, semakin besar
insentif bagi agen untuk berkembang. Oleh karena itu, manajer harus
menetapkan standar pengukuran kinerja untuk memajukan kepentingan
karyawan. Kemampuan untuk mencapai tujuan ini disebut konsistensi
tujuan. Ketika kontrak yang diberikan kepada agen mendorong agen
untuk bekerja demi kepentingan terbaik prinsipal, kontrak dianggap
konsisten dengan tujuannya.
Moralitas
Sikap berbeda dari orang ke orang. Lingkungan kerja karyawan memiliki
pengaruh yang besar terhadap perilaku dan sikap. Manajer di semua
tingkatan sangat memperhatikan moral.
Moralitas umumnya dianggap sebagai fenomena kelompok dan,
dalam beberapa kasus, juga dianggap sebagai fenomena individu. Hal
ini dapat digambarkan sebagai bagaimana perasaan karyawan tentang
Manajemen partisipatif
Keuntungan manajemen partisipatif
Manajemen partisipatif adalah metode pemberian tanggung jawab,
akuntabilitas, dan kekuasaan pada pekerjaan karyawan. Pendekatan ini
memberi karyawan alat sederhana untuk meningkatkan kinerja mereka
dan memiliki dampak positif pada keuntungan. Proses ini menyediakan
lingkungan bagi karyawan untuk memahami kebutuhan mereka dan
menciptakan cara untuk meningkatkan komunikasi antara semua area
organisasi. Perbedaan dalam pekerjaan ini adalah bahwa saran orang
dilaksanakan dan diperhitungkan.
Kita dapat mengatakan bahwa manajemen partisipatif secara tidak
langsung mendorong mekanisme “pengendalian diri”, yang lebih kuat
daripada mekanisme kontrol lainnya.
Orang memecahkan masalah mereka dan merasakan kekuatan
dalam prosesnya. Para eksekutif dan karyawan sedang belajar mendesain
ulang tempat kerja mereka menjadi partisipatif dan mandiri. Ini tidak
Kurva Pembelajaran
Sebutan kurva pendidikan mengacu pada representasi grafis dari
tingkatan” rata-rata” pendidikan buat sesuatu kegiatan ataupun
perlengkapan. Ini bisa mewakili sekilas kesusahan dini menekuni suatu
serta, hingga batasan tertentu, berapa banyak yang wajib dipelajari
sehabis keakraban dini. Awal mulanya diperkenalkan dalam psikologi
pembelajaran serta sikap, sebutan ini sudah mendapatkan interpretasi
yang lebih luas dari waktu ke waktu, serta ungkapan semacam “kurva
pengalaman”, kurva kenaikan”, kurva kemajuan” serta kurva efisiensi
kerap digunakan.
Komunikasi
Komunikasi adalah keterampilan dasar untuk manajemen sumber
daya manusia yang efektif dan pengendalian risiko. Dalam manajemen
sumber daya manusia, informasi yang jelas, mendengarkan, dan umpan
balik sangat penting. Hubungan interpersonal, wawancara selama
proses rekrutmen, membangun hubungan baik dalam tim manajemen
dan dengan karyawan, pelatihan induksi, evaluasi kinerja, resolusi
konflik, dan disiplin semuanya memerlukan komunikasi.
Pelatihan
Pelatihan membantu orang belajar. Pelatihan yang efektif membutuhkan
keterampilan mengajar, memahami bagaimana orang dewasa suka
belajar, berlatih, mengomunikasikan metode sistematis, dan menilai
apakah pelatihan itu efektif.
Motivasi
Karyawan mendorong dan menantang semua manajer. Antusiasme
karyawan membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dan juga
membantu karyawan untuk mencapai tujuan karir mereka. Manajer
menggunakan kombinasi pemahaman dan pemenuhan kebutuhan
karyawan, kompensasi yang wajar, dan memungkinkan karyawan
untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri dengan sedikit frustasi,
dan memperlakukan karyawan secara adil. Secara umum, ini juga
meningkatkan risiko penurunan efisiensi organisasi.
Konflik
Konflik tidak dapat dihindari antara karyawan yang berkonflik, antara
karyawan dengan tim manajemen, dan antara tim manajemen. Manajer
harus belajar menghadapi konflik daripada menghindarinya. Strategi
manajemen konflik memberikan langkah positif bagi tim manajemen
Evaluasi
Sebagian besar karyawan menginginkan evaluasi, yaitu, informasi
tentang kinerja mereka. Banyak supervisor merasa sulit untuk
memberikan ulasan kinerja dengan cara yang jujur dan bermanfaat.
Supervisor yang tidak memiliki keterampilan evaluasi akan merasa
frustasi dengan penundaan, evaluasi yang berlebihan, dan komunikasi
yang buruk. Baik supervisor maupun karyawan membutuhkan pelatihan
evaluasi untuk menyenangkan kedua belah pihak.
Orang tidak dapat dipisahkan dari risiko. Sumber daya manusia
harus memberikan perhatian yang cermat agar para manajer memahami
sepenuhnya sumber risiko mereka dan alternatif untuk menghadapinya.
Pengendalian Manajemen
Setiap organisasi, tidak peduli seberapa konsisten strukturnya dengan
strategi yang dipilih, tidak dapat secara efektif menerapkan strateginya
Perencanaan Strategis
Karena saling ketergantungan yang rendah, kelompok perusahaan
cenderung menggunakan sistem perencanaan strategis vertikal, yaitu
unit bisnis merumuskan rencana strategis dan menyerahkannya kepada
manajemen senior untuk ditinjau dan disetujui. Karena tingkat saling
ketergantungan yang tinggi, sistem perencanaan strategis dari individu
terkait dan perusahaan industri yang terdiversifikasi sering kali bersifat
vertikal dan horizontal. Dimensi horizontal dapat dimasukkan ke dalam
proses perencanaan strategis dengan berbagai cara.
Pertama, eksekutif grup mungkin bertanggung jawab untuk
merumuskan rencana strategis untuk seluruh grup, dengan jelas
menentukan sinergi antara berbagai unit bisnis dalam grup.
Kedua, rencana strategis unit bisnis tunggal mungkin memiliki
bagian yang saling bergantung, di mana CEO unit bisnis menentukan
hubungan kunci dengan unit bisnis lain dan bagaimana menggunakan
hubungan ini.
Ketiga, kantor perusahaan mungkin perlu mengembangkan strategi
bersama untuk unit bisnis yang saling bergantung. Akhirnya, rencana
strategis satu unit bisnis dapat dikirim ke manajer unit bisnis serupa
untuk dikritik dan ditinjau.
Misalnya, NEC Corporation, sebuah perusahaan diversifikasi
terkait, telah mengadopsi dua sistem perencanaan: sistem perencanaan
unit bisnis normal dan sistem perencanaan bisnis perusahaan. Rencana
strategis dalam sistem perencanaan bisnis perusahaan disusun untuk
rencana-rencana penting yang dijalankan melalui departemen bisnis. Ini
Anggaran
Dalam sebuah perusahaan industri, CEO mungkin sangat akrab dengan
operasi perusahaan, sedangkan perusahaan dan manajer departemen
bisnis mungkin lebih sering berhubungan. Oleh karena itu, CEO
perusahaan industri individu dapat mengontrol operasi bawahan mereka
melalui mekanisme informal dan bimbingan pribadi, seperti interaksi
pribadi yang sering. Jika demikian, ini akan mengurangi kebutuhan
untuk sangat bergantung pada sistem anggaran sebagai alat kontrol.
Kompensasi
Insentif Kebijakan kompensasi insentif cenderung berbeda dalam hal
berikut karena strategi perusahaan: Rumus yang biasa digunakan oleh
perusahaan besar sebagai manajer senior sering kali tidak familiar
dengan peristiwa bisnis yang berbeda. Mereka menghitung kompensasi
insentif sebagai bonus yang melebihi nilai tambah ekonomi aktual
(EVA) dari EVA yang dianggarkan. Di sisi lain, seorang manajer
industri tunggal menghitung kompensasi berdasarkan faktor subjektif.
Dalam perusahaan yang terdiversifikasi, bonus insentif untuk manajer
departemen bisnis ditentukan berdasarkan profitabilitas departemen
ini daripada profitabilitas seluruh organisasi. Ini akan memotivasi
para pemimpin unit dan membuat mereka merasa bahwa mereka juga
pemilik unit.
Tentukan Strategi
Kartu skor membangun ikatan antara strategi serta aksi operasional.
Oleh sebab itu, proses mendefinisikan kartu skor diawali dengan
mendefinisikan strategi organisasi. Dalam fase ini, berarti kalau tujuan
organisasi secara eksplisit serta sasaran sudah dibesarkan.
Balanced Scorecard
Konsep Balanced Scorecard
Balanced Scorecard merupakan kerangka kerja pengukuran kinerja
komprehensif yang menerjemahkan strategi organisasi ke dalam
tujuan, dimensi, sasaran, serta inisiatif yang jelas. Ini adalah sistem
manajemen yang bisa memotivasi kenaikan terobosan wilayah
kritis dari produk, proses, pelanggan dan pengembangan pasar. Ini
mengintegrasikan langkah-langkah yang digunakan di segala organisasi
serta membantunya buat bergulat dengan peninggalan tidak berwujud
maupun intelektual.
Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen yang membolehkan
organisasi buat memperjelas visi serta strategi mereka serta
menerjemahkannya ke dalam aksi. Kaplan serta Norton menggambarkan
inovasi kartu skor penyeimbang selaku berikut:
D. Pertanyaan
1. Jelaskan aspek sikap Kontrol!
2. Jelaskan menurut Anda bagaimana motivasi bisa menolong sistem
pengendalian Manajemen!
3. Jelaskan secara pendek Sistem Pengendalian Manajemen
Pengetahuan!
E. Studi Kasus
Bapak Kamal Nayan bergabung dengan Manajer Kantor, Industrial
Products Limited, Mumbai sehabis kembali dari Amerika Serikat serta
mendapatkan gelar MBA dengan spesialisasi manajemen personalia.
Ia masih muda serta energi serta yakin pada hasil. Saat sebelum
melanjutkan ke Amerika Serikat, dia mempunyai pengalaman sebagian
tahun di India dalam bermacam capacities. Kala Pak Nayan bergabung
dengan Industrial Products Limited, waktu kantornya merupakan 10.30
hingga 17.30 Ia merasa kalau waktunya wajib diganti jadi 10.00 hingga
17.00 sebab ia ketahui kalau pegawai kantor di USA tidak bekerja
sehabis jam 17.00 Ia pikir ini buat berlaku pula buat India serta buat
membenarkan ketersediaan lebih banyak waktu efisien buat kantor:
dia mengubahnya jadi 10.00 pagi jadi 5.00 sore. Ia mengumumkan
pergantian secara formal,
Tidak terdapat yang bereaksi pada awal mulanya namun sehabis 2
hari, Mr. Nayan menerima nota tertulis oleh seluruh personel kantor
kalau waktu kantor lama dipulihkan. Mr. Nayan tidak menyerah pada
permintaan ini. Tetapi, dia percaya langkah awal yang wajib dicoba
merupakan membangun semangat gotong royong di antara karyawannya
lewat kumpul-kumpul data. Oleh sebab itu, dia mempersiapkan
skema makan malam patty bulanan seluruh anggota kantor. Di acara
itu, seluruh anggota wajib bawa hidangan buatan sendiri. Istri serta
anak mereka wajib didorong buat mendatangi acara makan malam
bulanan. Skema tersebut diumumkan lewat penempatannya di buletin
data industri. Pemberitahuan tersebut pula mengundang anjuran dari
anggota buat membuat skema sukses. Dua minggu lalu serta tidak
terdapat anjuran yang tiba, Pada sesuatu peluang kala hari menjelang
Pertanyaan
(a) Apa alibi tidak menunjang aksi Bpk. Kamal Nayan oleh
karyawannya?
(b) Anjurkan kepada Mr. Kamal Nayan bagaimana dia wajib melanjutkan
permasalahan ini.
Struktur Bab
A. Pengendalian manajemen pada organisasi khusus-Aplikasi pada
Sektoral
B. Proses Merancang Sistem Kontrol
C. Masa Depan Sistem Pengendalian Manajemen
D. Ringkasan
E. Pertanyaan
185
A. Pengendalian Manajemen pada Organisasi Khusus-
Aplikasi pada Sektoral
Organisasi Jasa
Pada awal abad ke-20, pekerjaan di zona jasa mengambil alih pekerjaan
di zona manufaktur. Pada tahun 2005, pekerjaan zona jasa sudah
berkembang lebih dari 2 kali lipat dari manufaktur. Pengendalian
manajemen pada industri jasa berbeda dengan pengendalian manajemen
pada industri manufaktur. Faktor-faktor yang berlaku buat pengendalian
manajemen industri jasa sebagai berikut:
a. Tidak terdapatnya tempat persediaan
Benda dapat ditaruh dalam persediaan, ialah sesuatu penyangga
yang meredam aktivitas penciptaan yang berakibat pada fluktuasi
volume penjualan. Layanan tidak bisa ditaruh. Sofa pesawat, kamar
hotel, ruang pembedahan rumah sakit, ataupun jam-jam pengacara,
dokter, ilmuwan, serta handal yang lain yang tidak digunakan hari
ini lenyap selamanya. Jadi walaupun industri manufaktur bisa
mendapatkan pemasukan di masa depan dari produk yang terdapat
di kala ini, industri jasa tidak bisa melaksanakannya. Itu wajib
berupaya buat meminimalkan kapasitas yang tidak terpakai. Tidak
hanya itu, bayaran banyak organisasi jasa pada dasarnya senantiasa
dalam jangka pendek. Misalnya, dalam jangka pendek, suatu hotel
tidak bisa dikurangi biayanya secara substansial dengan menutup
sebagian kamarnya. Variabel kunci, oleh sebab itu, di sebagian
besar organisasi jasa merupakan sepanjang mana kapasitas di kala
ini disesuaikan dengan permintaan.
b. Kesusahan dalam Mengendalikan Kualitas
Industri manufaktur bisa mengecek produknya saat sebelum dikirim
ke konsumen, serta kualitasnya bisa diukur secara visual ataupun
dengan instrumen. Industri jasa tidak bisa memperhitungkan
mutu produk hingga di kala jasa diberikan, serta evaluasi tersebut
kerap kali bertabiat subjektif. Manajemen restoran bisa mengecek
santapan di dapur, namun kepuasan pelanggan pula bergantung
pada metode penyajiannya.
Ciri Khusus
a. Tujuan
Organisasi-organisasi ini mempunyai peninggalan berwujud yang
relatif sedikit; peninggalan utamanya merupakan keahlian staf
profesionalnya, yang tidak timbul di neraca. Tujuan keuangan
mereka merupakan buat membagikan kompensasi yang mencukupi
kepada para handal.
Karakteristik Khusus
Prinsip dan konsep umum sistem pengendalian manajemen aplikasi
harus disesuaikan dengan karakteristik khusus industri berikut.
1. Aset moneter
Sebagian besar aset perusahaan jasa keuangan adalah mata uang.
Saat ini, nilai aset moneter lebih mudah diukur daripada nilai pabrik
dan aset fisik lainnya. Koin adalah contoh ekstrem dari komoditas
yang cukup. Setiap saat, rupiah Indonesia yang dipegang oleh
semua perusahaan memiliki nilai yang sama, meskipun daya belinya
berubah seiring waktu. Aset keuangan juga dapat ditransfer dari
satu pemilik ke pemilik lainnya dengan mudah dan cepat. Dalam
transfer dana elektronik, dana bergerak hampir seketika.
2. Periode transaksi
Keberhasilan atau kegagalan keuangan akhir dari pinjaman atau
masalah jaminan dapat diabaikan selama 30 tahun atau lebih.
Selama periode ini, kekuatan pinjaman dan daya beli mata
uang akan berubah. Oleh karena itu, ini berarti tidak mungkin
mengukur kinerja staf keuangan saat mengambil keputusan awal.
Ini juga berarti bahwa pengendalian harus berupa pemantauan
terus-menerus terhadap status transaksi sepanjang siklus hidup
transaksi.
3. Risiko dan Penghargaan
Banyak perusahaan jasa keuangan menerima risiko dalam bisnis
mereka dengan imbalan imbalan. Sebagian besar keputusan bisnis
melibatkan kompromi antara risiko dan imbalan. Semakin tinggi
risiko, semakin tinggi pengembalian yang diharapkan. suku bunga
pinjaman dan premi polis didasarkan pada asumsi risiko, yang
mungkin akurat atau tidak.
Perbankan
Arti Logis dari Proses Transaksi
Langkah pertama dalam membangun sistem pengendalian manajemen
industri adalah memahami kerangka proses transaksinya. Diagram alir
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Konsep Neraca
Definisi: Neraca adalah pernyataan status keuangan perusahaan, yang
menentukan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada waktu tertentu.
Dengan kata lain, neraca menggambarkan kekayaan bersih perusahaan.
Ini adalah pernyataan total aset dan kewajiban organisasi pada
tanggal tertentu (biasanya hari terakhir periode akuntansi). Bagian
pertama dari pernyataan tersebut mencantumkan aset lancar dan
aset tetap dan kewajiban, dan bagian kedua menunjukkan metode
pembiayaannya; jumlah setiap bagian harus sama.
Semua akun buku besar diklasifikasikan sebagai aset, kewajiban,
atau ekuitas. Hubungan antara keduanya dinyatakan dengan persamaan
berikut: aset = kewajiban + ekuitas. Neraca dibagi menjadi tiga bagian
ini. Ini juga disebut laporan posisi keuangan.
Tinjauan Industri
Asuransi adalah suatu kontrak yang mewajibkan perusahaan asuransi
untuk mengganti kerugian jiwa penerima manfaat atau kehilangan
atau kerusakan harta benda tertanggung. Karena penyedia penerima
manfaat secara hukum berkewajiban untuk mengkompensasi program
perawatan kesehatan dan pensiun penerima manfaat, individu tersebut
memperoleh manfaat karena individu tersebut menandatangani kontrak
dengan penyedia secara individu atau bersama-sama dan membayar
premi yang telah ditentukan pada interval yang telah ditentukan.
Proses bisnis asuransi dan manajemen manfaat dapat dibagi
menjadi tiga kategori utama, seperti yang ditunjukkan pada Gambar
3. Mereka adalah produk, proses dan orang.
Proses yang terlibat dalam bisnis asuransi dan pengelolaan manfaat
dijelaskan di bawah ini:
a) Iklan dan promosi produk.
b) Evaluasi produk.
c) Daftar penerima manfaat program.
d) Akuntansi pendapatan dan premi.
e) Pemrosesan dan penyelesaian klaim.
f) Pemrosesan dan penyelesaian pembayaran dengan pemasok.
g) Pemrosesan dan penyelesaian rekening dengan agen/broker.
h) Laporan rutin dan pengecualian untuk pengendalian manajemen.
i) Mengelola hubungan antara pelanggan dan penerima dan pemasok.
j) Akuntansi dan audit.
k) Sistem manajemen.
Evaluasi produk
1. Pilihan produk untuk promosi dan manajemen tergantung pada
hasil bisnis, popularitas produk yang menguntungkan, keandalan
pemasok, dan hubungan bisnis dengan pemasok, persyaratan
hukum dan undang-undang.
2. Untuk mendapatkan analisis produk yang objektif, rencana tersebut
akan menggunakan alat statistik untuk menganalisis data tentang
paket, premi, klaim, aliran pendapatan, dan pendapatan yang
diperoleh.
3. Untuk mengukur efektivitas relatif penyedia, menyesuaikan waktu
tunggu klaim, disclaimer, penggantian bersih yang diperoleh,
jumlah penerima manfaat akan diberikan oleh program
4. Manajemen registry akan memilih yang terbaik bagi perusahaan
dan pelanggan Manfaat, pemasok dan produk yang sesuai untuk
promosi.
Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba, sebagaimana didefinisikan oleh undang-undang,
merupakan organisasi yang tidak bisa mendistribusikan peninggalan
ataupun pemasukan kepada, ataupun buat kepentingan anggota, pejabat,
ataupun direkturnya. Organisasi bisa, pasti saja, berikan kompensasi
kepada karyawannya, tercantum pejabat serta anggota, buat layanan yang
diberikan serta buat benda yang dipasok. Ini tidak mengizinkan organisasi
buat memperoleh keuntungan; itu cuma melarang distribusi keuntungan.
Suatu organisasi nirlaba butuh mendapatkan keuntungan simpel, rata-rata,
buat sediakan dana buat modal kerja serta buat mungkin “hari hujan”.
Banyak organisasi semacam itu dibebaskan dari pajak pemasukan,
pajak properti, serta tipe pajak penjualan tertentu.
Di banyak kelompok industri, terdapat organisasi nirlaba serta
berorientasi laba. Terdapat rumah sakit nirlaba serta nirlaba, sekolah
serta akademi besar nirlaba serta nirlaba, serta organisasi keagamaan.
Area Hukum
Aspek berarti dari area hukum di India merupakan:
a. Syarat Undang-Undang Pajak Pemasukan mengizinkan sumbangan
kepada organisasi nirlaba, kecuali buat tujuan keagamaan,
dikurangkan dari pemasukan.
b. Terdapat pembatasan pendanaan asing di dasar Undang-Undang
Peraturan Donasi Asing.
c. Struktur pemerintahan mereka diresmikan menyediakan wali
amanat, komite manajemen, dewan direksi serta sebagainya.
Tetapi syarat hukum pemerintahan cuma mencakup larangan. Fitur
proaktif tidak bisa diatur.
Koperasi
Konsep Dasar Pemikiran Koperasi
Koperasi merupakan wujud organisasi di mana kontrol strategis serta
manajemen tidak di tangan pemegang saham ataupun pemerintah
namun di tangan produsen benda serta jasa di luar organisasi, yang
dijual kepada organisasi, ataupun konsumen benda serta jasa organisasi
ataupun pekerja yang memproduksi benda serta jasa dalam organisasi.
Organisasi-organisasi ini mempunyai maksimal dari fokus ganda
kontrol.
Beberapa besar organisasi dimasukkan ke dalam model kooperatif.
Alibi buat preferensi tersebut dapat 2 kali lipat:
1. Bila pemegang saham tertentu mempunyai lebih sedikit opsi buat
berurusan dengan di luar organisasi, hendak berguna untuk mereka
buat menghabiskan tenaga serta waktu mereka buat memutuskan
hal-hal di dalam organisasi, baik alokasi ataupun operasional, buat
membenarkan itu berperan secara efisien.
2. Di mana bayaran transaksi hendak menurun bila kita mempunyai
ikatan keyakinan yang lebih baik antara pembeli serta penjual.
Pengambilan keputusan bisa dipecah di antara mereka tanpa
campur tangan dengan penyedia modal, ialah pemegang saham.
Regulator Koperasi
Sebab alibi kalau bayaran marjinal yang dikeluarkan oleh anggota
buat mengatur organisasi koperasi secara efisien bisa jadi jauh lebih
besar daripada keuntungan marjinal, upaya orang bisa jadi tidak kerap
Ikatan Kontraktual
Bila proyek dicoba oleh kontraktor luar, tingkatan pengendalian proyek
bonus terbuat oleh organisasi sponsor yang mempunyai tanggung
jawab pengendaliannya sendiri. Kontraktor bisa bawa sistem kontrolnya
sendiri ke proyek, serta sistem ini bisa jadi butuh disesuaikan buat
membagikan data yang diperlukan sponsor. Wujud pengaturan kontrak
mempunyai akibat berarti pada pengendalian manajemen. Kontrak
biasanya terdiri dari 2 tipe:
Variasi
Dalam kedua tipe kontrak ini, terdapat banyak alterasi. Dalam kontrak
insentif, bertepatan pada penyelesaian ataupun sasaran bayaran,
ataupun keduanya, ditetapkan tadinya, serta kontraktor diberi imbalan
buat penyelesaian dini proyek (bonus penyelesaian yang diresmikan
pada jumlah per unit waktu yang dihemat) ataupun buat pengeluaran
yang lebih sedikit. Bayaran (bonus bayaran yang diresmikan selaku
persentase dari bayaran yang dihemat). Tipe kontrak ini cocok kala
ditaksir penyelesaian serta bayaran yang lumayan andal bisa terbuat.
Tipe kontrak yang berbeda bisa digunakan buat kegiatan yang
berbeda pada proyek. Selaku contoh, bayaran langsung bisa ditukar
di dasar kontrak bayaran penggantian sebab tingginya tingkatan
ketidakpastian, sedangkan bayaran overhead kontraktor bisa dilindungi
oleh kontrak harga senantiasa, baik selaku jumlah buat total proyek
ataupun buat tiap bulan.
Bila bayaran per unit bisa diestimasi dengan lumayan baik, namun
kuantitas pekerjaan tidak tentu, kontrak bisa berbentuk harga senantiasa
per unit yang diterapkan pada jumlah aktual unit yang disediakan.
Misalnya, dalam aktivitas katering, penggantian kerap kali ialah jumlah
yang dinyatakan per santapan yang disajikan (ditambah jumlah bulanan
senantiasa buat bayaran overhead).
Analisis Jaringan
Perlengkapan berarti buat menyusun agenda waktu proyek merupakan
PERT (Metode Penilaian serta Tinjauan Program) serta CPM (Tata cara
Jalan Kritis). Ini merupakan metode buat analisis jaringan. Tiap metode
mempunyai 3 langkah dasar:
a. memperkirakan waktu yang diperlukan buat tiap paket pekerjaan,
b. mengenali silih ketergantungan antar paket pekerjaan– yang wajib
dituntaskan saat sebelum yang lain bisa diawali, dan
c. Menghitung jalur kritis.
PERT
PERT merupakan tata cara buat menganalisis tugas-tugas yang
ikut serta dalam menuntaskan proyek tertentu, paling utama waktu
yang diperlukan buat menuntaskan tiap tugas, serta mengenali waktu
minimum yang dibutuhkan buat menuntaskan total proyek.
PERT dibesarkan paling utama buat menyederhanakan
perencanaan serta penjadwalan proyek besar serta lingkungan. Itu
sanggup mencampurkan ketidakpastian dengan membolehkan buat
menjadwalkan proyek tanpa mengenali secara pas perinci serta durasi
seluruh aktivitas. Ini lebih ialah metode event berorientasi daripada
start-serta penyelesaian berorientasi, serta digunakan lebih dalam
proyek-proyek di mana waktu, bukan bayaran, merupakan aspek utama.
Ini diterapkan pada proyek-proyek Riset serta Pengembangan yang
berskala sangat besar, satu kali, lingkungan, serta tidak teratur.
a. Waktu Optimis (O): minimum bisa jadi waktu yang dibutuhkan
buat menuntaskan tugas, dengan anggapan seluruh hasil yang lebih
baik daripada yang umumnya diharapkan
b. Waktu Pesimis (P): bisa jadi waktu maksimum yang diperlukan
buat menuntaskan tugas, dengan anggapan seluruhnya berjalan
salah (namun tidak tercantum besar musibah).
Estimasi Biaya
Karena tidak terdapat yang ketahui apa yang hendak terjalin di masa
depan 2 tipe yang tidak dikenal wajib diperhitungkan. Tipe awal
merupakan yang tidak dikenal. Ini merupakan ditaksir bayaran aktivitas
yang dikenal hendak terjalin, semacam menggali fondasi rumah.
Watak tugas dikenal, serta bayaran, walaupun dikenal, kerap kali bisa
diperkirakan dalam batasan yang normal bersumber pada pengalaman
masa kemudian.
Yang tidak dikenal yang lain. Buat kegiatan ini, estimator tidak
ketahui kalau mereka hendak terjalin serta jelas, oleh sebab itu, tidak
mempunyai metode buat memperkirakan bayaran mereka. Penghentian
pekerjaan, kehancuran yang diakibatkan oleh badai ataupun banjir,
keterlambatan penerimaan material, musibah serta kegagalan pengawas
pemerintah buat berperan pas waktu merupakan contohnya. Kontrak
harga senantiasa umumnya melaporkan kalau bayaran yang diakibatkan
oleh kejadian tersebut ditambahkan ke harga senantiasa.
Ketidakmungkinan memperkirakan bayaran yang tidak dikenal
yang tidak dikenal wajib diakui. Bayaran aktual mereka bisa berkisar
dari nol sampai jumlah berapa juga. Tidak terdapat batasan atas yang
bisa ditetapkan. Bila kontrak tidak menetapkan kalau seluruh bayaran
ini ditambahkan ke harga senantiasa, penaksir wajib memasukkan
penyisihan kontinjensi buat bayaran tersebut.
Penerapan Proyek
Pada akhir proses perencanaan, buat sebagian besar proyek ada
spesifikasi paket pekerjaan, cocok agenda serta anggaran; manajer
yang bertanggung jawab buat tiap paket pekerjaan diidentifikasi.
Agenda menampilkan ditaksir waktu buat tiap aktivitas, serta anggaran
menampilkan ditaksir bayaran tiap bagian utama proyek. Data ini kerap
dinyatakan dalam model keuangan. Bila sumber energi yang hendak
digunakan dalam paket pekerjaan terperinci dinyatakan dalam sebutan
nonmoneter, semacam jumlah hari kerja yang diperlukan, anggaran
kontrol melaporkan bayaran moneter cuma buat agregasi yang lumayan
besar dari paket pekerjaan orang. Dalam proses pengendalian, informasi
bayaran aktual, waktu aktual, serta pencapaian aktual dibanding dengan
ditaksir ini. Perbandingan bisa dicoba baik kala tonggak yang ditetapkan
dalam proyek tercapai ataupun pada interval waktu tertentu, semacam
mingguan ataupun bulanan.
Pada dasarnya, baik sponsor ataupun manajer proyek mencermati
pertanyaan-pertanyaan ini.
1. Apakah proyek hendak berakhir pada bertepatan pada penyelesaian
yang dijadwalkan?
2. Apakah berakhir hendak penuhi spesifikasi yang disebutkan?
3. Apakah pekerjaan hendak dicoba dalam ditaksir bayaran?
Watak Laporan
Manajer memerlukan 3 tipe laporan
a. Laporan permasalahan, memberi tahu baik permasalahan yang
sudah terjalin semacam keterlambatan yang diakibatkan oleh
sebagian mungkin pemicu serta pula permasalahan yang diduga
di masa depan. Permasalahan kritis disyarati. Sangat berarti kalau
laporan-laporan ini hingga ke yang cocok dengan kilat, sehingga
aksi korektif bisa diawali.
b. Laporan kemajuan, menyamakan agenda aktual serta bayaran
dengan direncanakan jadwal dan bayaran buat pekerjaan yang
dicoba, serta mereka memiliki perbandingan yang sama buat
aktivitas overhead tidak langsung berhubungan dengan pekerjaan.
Varians yang terpaut dengan harga, penundaan terjadwal, serta
aspek seragam bisa diidentifikasi serta diukur secara kuantitatif,
memakai metode analisis varians yang seragam dengan yang
digunakan dalam analisis pembedahan yang lagi berlangsung.
c. Laporan keuangan, tentang bayaran proyek yang wajib disiapkan
selaku dasar pembayaran kemajuan bila terdapat kontrak
penggantian bayaran; serta mereka umumnya dibutuhkan selaku
dasar buat entri akuntansi keuangan buat kontrak harga senantiasa.
Meringkas kemajuan
Tidak hanya memastikan persentase penyelesaian paket pekerjaan
orang, ringkasan kemajuan pada totalitas proyek bermanfaat.
Pembayaran kemajuan kerap terbuat kala pencapaian tertentu tercapai.
Dengan demikian, sistem umumnya berisi sebagian tata cara buat
mencampurkan paket pekerjaan orang, yang membagikan dimensi
pencapaian secara totalitas. Pendekatan simpel merupakan dengan
memakai rasio jam orang aktual pada paket pekerjaan yang dituntaskan
sampai di kala ini dengan total jam orang buat proyek tersebut; namun
ini cuma bisa diandalkan bila proyek ini padat karya.
Punch list
Menjelang akhir proyek konstruksi, sponsor mempersiapkan catatan
item yang belum dituntaskan, tercantum cacat yang butuh diperbaiki.”
Catatan pukulan” ini dinegosiasikan dengan manajer proyek.
Pembayaran akhir ditunda hingga pekerjaan yang sudah disepakati
wajib dituntaskan.
Laporan kemajuan
Manajer tidak cuma berupaya menghalangi jumlah titik permasalahan
yang mereka bagikan atensi individu, mereka pula berupaya menjauhi
menghabiskan begitu banyak waktu buat membongkar permasalahan
langsung sehingga tidak terdapat waktu tersisa buat menganalisis
laporan kemajuan dengan teliti. Analisis semacam itu bisa mengatakan
kemampuan permasalahan yang tidak tampak dalam laporan
permasalahan, serta manajer butuh mengenali permasalahan ini serta
merancang bagaimana metode mengatasinya. Godaannya merupakan
menghabiskan sangat banyak waktu buat permasalahan di kala ini serta
tidak lumayan waktu buat mengenali permasalahan yang belum tampak.
Pendekatan buat menganalisis laporan kemajuan merupakan salah
satu yang akrab dengan” manajemen dengan harapan”. Bila kemajuan di
bidang tertentu memuaskan, tidak terdapat atensi yang butuh diberikan
pada bidang tersebut. Atensi difokuskan pada bidang-bidang di mana
kemajuannya, ataupun bisa jadi jadi tidak memuaskan.
Analisis laporan yang menampilkan waktu aktual dibanding dengan
agenda, serta bayaran aktual dibanding dengan anggaran, relatif lurus ke
depan. Dalam interpretasi laporan waktu, asumsi universal merupakan
kalau bila sesuatu paket pekerjaan dituntaskan dalam waktu kurang dari
ditaksir waktu, supervisor yang bertanggung jawab wajib diberi selamat;
bila lebih dari ditaksir waktu yang dihabiskan, persoalan diajukan.
Revisi
Bila suatu proyek rumit ataupun panjang, terdapat mungkin besar
kalau rencana tersebut tidak hendak dipatuhi pada satu ataupun
lebih dari 3 aspeknya: ruang lingkup, agenda, ataupun bayaran.
Peristiwa universal merupakan temuan kalau mungkin hendak terjalin
pembengkakan bayaran– ialah, bayaran aktual hendak melebihi bayaran
yang dianggarkan. Bila ini terjalin, sponsor bisa jadi memutuskan
buat menerima overrun serta melanjutkan proyek semacam yang
direncanakan semula, memutuskan buat kurangi cakupan proyek
dengan tujuan menciptakan produk akhir yang terletak dalam batas
bayaran dini, ataupun memutuskan buat ubah manajer proyek bila
sponsor merumuskan kalau pembengkakan anggaran tidak beralasan.
Apapun keputusannya, umumnya menuju pada rencana yang direvisi.
Dalam sebagian permasalahan, sponsor bisa memperhitungkan kalau
ditaksir khasiat di kala ini lebih rendah daripada ditaksir biaya untuk
menyelesaikan di kala ini serta oleh sebab itu memutuskan buat
menghentikan proyek.
Rencana yang direvisi bisa jadi ialah gejala yang lebih baik dari
kinerja yang diharapkan di kala ini, namun terdapat bahaya kalau
manajer proyek yang persuasif bisa menegosiasikan kenaikan bayaran
Audit Proyek
Mutu wajib dilakukan di kala pekerjaan lagi dicoba. Bila tertunda,
pekerjaan yang cacat pada paket pekerjaan orang bisa dirahasiakan;
mereka menutupi pekerjaan selanjutnya (misalnya, mutu pekerjaan
pipa pada proyek konstruksi tidak bisa ditilik sehabis bilik serta langit-
langit berakhir). Di sebagian proyek, audit bayaran pula dicoba di kala
pekerjaan berlangsung; pada orang lain, audit bayaran tidak terbuat
hingga proyek tersebut berakhir. Secara universal, audit selaku pekerjaan
Penilaian Proyek
Penilaian proyek mempunyai 2 aspek terpisah: (1) penilaian kinerja
dalam melakukan proyek, serta (2) penilaian hasil yang dicapai dari
proyek. Yang awal dicoba lekas sehabis proyek berakhir; yang terakhir
bisa jadi tidak layak hingga sebagian tahun setelah itu.
Penilaian kinerja
Penilaian kinerja dalam penerapan proyek mempunyai 2 aspek; (1)
penilaian pengelolaan proyek, serta (2) penilaian proses pengelolaan
proyek. Tujuan dari yang awal merupakan buat menolong dalam
keputusan menimpa manajer proyek, tercantum penghargaan,
promosi, kritik konstruktif, ataupun penugasan kembali. Tujuan yang
terakhir merupakan buat menciptakan metode yang lebih baik dalam
melaksanakan proyek-proyek masa depan. Dalam banyak permasalahan,
penilaian ini bertabiat informal. Bila hasil proyek tidak memuaskan serta
bila proyek itu berarti, penilaian resmi berguna. Pula, penilaian resmi
dari proyek yang sangat sukses bisa mengenali metode yang hendak
tingkatkan kinerja pada proyek masa depan.
Pembengkakan Biaya
Kala bayaran aktual melebihi bayaran yang dianggarkan, dikatakan
terjalin pembengkakan bayaran. Untuk sebagian orang, ini menyiratkan
kalau bayaran aktual sangat besar. Bersama kesimpulan yang masuk
Tinjauan Belakang
Dalam memandang kembali seberapa baik pekerjaan pada proyek itu
dikelola, godaan natural merupakan mengandalkan data yang tidak
ada pada waktu itu. Dalam pengetahuan, seorang umumnya bisa
menciptakan contoh di mana keputusan yang “benar” tidak terbuat.
Sebagian gejala positif dari manajemen yang kurang baik bisa
diidentifikasi. Pengalihan dana ataupun peninggalan lain buat pemakaian
individu manajer proyek merupakan salah satu contoh nyata. Bila
terdapat pergantian spesifikasi besar ataupun pembengkakan bayaran,
pergantian ini wajib diotorisasi, serta arus kas wajib dihitung ulang
buat memastikan apakah pengembalian proyek masih bisa diterima.
Contoh lain dari manajemen yang kurang baik merupakan kegagalan
manajer buat memperketat sistem kontrol yang membolehkan orang lain
mencuri, namun ini lebih susah buat dinilai sebab kontrol yang sangat
ketat bisa membatasi kemajuan proyek. Fakta kalau manajer menyangka
pengendalian bayaran sama berartinya dengan produk unggulan yang
dituntaskan cocok agenda adalah gejala lain dari manajemen yang
kurang baik, namun itu tidak konklusif.
Penilaian proses bisa menampilkan kalau tinjauan yang dicoba
sepanjang proyek tidak mencukupi, ataupun kalau aksi pas waktu
tidak diambil bersumber pada tinjauan ini. Misalnya, tinjauan bisa
menampilkan kalau bersumber pada data yang ada pada di kala itu,
proyek sepatutnya dialihkan ataupun apalagi dihentikan, namun ini
tidak dicoba.
Penilaian pula bisa menimbulkan pergantian ketentuan ataupun
prosedur. Ini bisa jadi mengenali sebagian ketentuan yang membatasi
penerapan proyek yang efektif. Kebalikannya, bisa jadi menguak kontrol
Evaluasi hasil
Keberhasilan suatu proyek tidak dapat dinilai sampai waktu yang cukup
telah berlalu untuk mengukur manfaat dan biaya yang sebenarnya.
Mungkin perlu beberapa tahun. Penilaian semacam itu mungkin tidak
membantu kecuali dampaknya dapat diukur secara spesifik. Di sisi
ekstrim, manfaat dari memperkenalkan lini produk baru sering kali
dapat diukur karena Anda mengetahui pendapatan dan biaya yang
terkait dengan lini tersebut, tetapi jika biaya yang dikeluarkan dikubur,
dapat menggunakan mesin hemat tenaga kerja. Mengenali mesin tidak
dilacak satu per satu pada mesin baru dengan harga produk yang
berbeda. Juga, tidak ada gunanya mencoba mengevaluasi sebuah proyek
kecuali Anda bertindak berdasarkan analisis ini.
Dalam banyak proyek, evaluasi hasil diperumit oleh fakta bahwa
manfaat yang diharapkan tidak disajikan secara objektif dan terukur, dan
manfaat sebenarnya tidak dapat diukur. Dalam kasus ini, analisis biaya-
manfaat kuantitatif tidak layak dan harus didasarkan pada penilaian
orang yang akrab dengan hasil proyek.
Ini adalah keadaan sebagian besar proyek yang dilakukan oleh
pemerintah dan organisasi nirlaba, banyak proyek penelitian dan
pengembangan yang dilakukan oleh unit personalia, dan proyek yang
tujuan subjektifnya adalah untuk meningkatkan keselamatan dan
menghilangkan kesalahan lingkungan.
Kriteria seleksi untuk evaluasi
1. Proyek harus cukup besar untuk membenarkan biaya komitmen
tinggi yang terkait dengan penilaian formal.
2. Hasil sering kali dapat diukur. Manfaat aktual yang diberikan
oleh proyek harus dapat diukur, terutama jika proyek tersebut
dimaksudkan untuk menghasilkan beberapa manfaat tambahan.
3. Efek dari variabel tak terduga harus diketahui, setidaknya perkiraan,
dan efek dari perubahan asumsi yang disetujui proyek tidak boleh
ditiadakan. Jika pasar produk menguap dan hasil pengenalan
produk baru tidak memadai, tidak banyak informasi berharga yang
tersedia dari penilaian.
Langkah 1
Langkah pertama dalam proses desain sistem kontrol adalah
mendengarkan dengan cermat kebutuhan pelanggan. Dalam semua jenis
tugas konsultasi dan gaya konsultasi apa pun, mendengarkan secara
aktif, bertanya secara efektif, mengonseptualisasikan situasi yang tidak
jelas, dan klarifikasi adalah langkah pertama yang diperlukan. Pada saat
yang sama, tunda penilaian Anda sehingga Anda dapat mengekspresikan
pendapat Anda dengan bebas dan tanpa prasangka pribadi. Buat catatan
dengan hati-hati.
C. Ringkasan
Keuangan perbankan dan non-bank, reksa dana, dan asuransi harus
sangat bergantung pada sistem kontrol mereka. Alasannya, sangat sulit
bagi mereka yang mengontrol aliran dana di sektor-sektor ini untuk
mengizinkan semua pihak yang terkena dampak untuk berpartisipasi
penuh dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, ini tunduk pada
pengawasan ekstensif oleh badan pengatur yang diberi wewenang oleh
undang-undang. Konsep pusat laba dapat digunakan dalam industri
keuangan, meskipun ada masalah pengukuran utama.
Pengendalian manajemen organisasi jasa berbeda dengan
pengendalian manajemen organisasi manufaktur, terutama karena tidak
ada penyangga stok antara produksi dan penjualan, karena kualitasnya
sulit diukur, dan organisasi jasa memerlukan banyak operasi manual.
Organisasi profesi tidak mempunyai tujuan utama mengembalikan
aset bekas, ciri-ciri perilaku profesional tidak memperhatikan biaya,
pengukuran produksi bersifat subjektif, dan tidak ada batasan yang jelas
antara kegiatan pemasaran dan kegiatan produksi. Evaluasi kinerja dapat
dicapai melalui peer review; dalam hal apapun, sering kali subjektif.
Organisasi jasa keuangan pada dasarnya berbeda dari perusahaan
industri dalam dua hal. Pertama-tama, ada “bahan mentah”, yaitu uang.
Pada waktu tertentu, nilai setiap unit mata uang dalam persediaan
adalah sama untuk semua organisasi, sehingga tidak perlu ada
pengendalian di area ini; namun, biaya penggunaan dana yang diperoleh
dari berbagai sumber sangat bervariasi. Kedua, profitabilitas dari banyak
transaksi hanya dapat diukur setelah komitmen bertahun-tahun dan
memerlukan audit rutin yang berkelanjutan. Secara khusus, perusahaan
jasa keuangan hanya dapat memperoleh keuntungan dari biaya operasi
dan kerugian ketika pendapatan masa depan dari pinjaman saat ini,
investasi, dan premi asuransi melebihi biaya modal yang terkait dengan
pendapatan ini (mirip dengan biaya penjualan perusahaan manufaktur)
cukup untuk menutupi mereka.
Organisasi nirlaba tidak memiliki keunggulan kontrol yang
disediakan oleh pengukuran laba; mereka harus mempertimbangkan
241
Baker, C. R. Theoretical Approaches To Management Control Systems.
Bruining, H., Bonnet, M., & Wright, M. (2004). Management control
systems and strategy change in buyouts. Management Accounting
Research, 15(2), 155-177.
Govindarajan, V., & Fisher, J. (1990). Strategy, control systems, and
resource sharing: Effects on business-unit performance. Academy
of Management journal, 33(2), 259-285.
Govindarajan, V., & Gupta, A. K. (1985). Linking control systems
to business unit strategy: impact on performance. In Readings
in accounting for management control (pp. 646-668). Springer,
Boston, MA.
Li, Pingli and Tang, Guliang (2009) Performance measurement
design within its organizational context: evidence from China.
Management Accounting Research, 20 (3) . pp. 193-207. ISSN
1044-5006 [Article] (doi:10.1016/j.mar.2009.04.002)
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management information systems (Vol.
10). Upper Saddle River New Jersey 07458: Pearson/Prentice Hall.
Merchant, K. A., & Van der Stede, W. A. (2007). Management
Pengendalian systems: performance measurement, evaluation and
incentives. Pearson Education.
Modell, S. (1996). Management accounting and control in services:
structural and behavioural perspectives. International Journal of
Service Industry Management.
Moses Acquaah & Ahmed Agyapong (2016) Dynamic Tensions
from Management Control Systems and Performance in a Sub-
Saharan African Economy: Mediating Effects of Competitive
Strategy, Africa Journal of Management, 2:4, 395-421, DOI:
10.1080/23322373.2016.1256178
Peljhan, D. (2007). The role of management control systems in strategy
implementation: The case of a Slovenian company. Economic and
Business Review, 9(3), 257-280.
Reimers, K. (2002, January). Implementing ERP systems in China. In
Proceedings of the 35th Annual Hawaii International Conference
on System Sciences (pp. 3112-3121). IEEE.
A B
Akuntansi, v, xi, xiii, xviii, 5, 71, bisnis, vi, 6, 13, 15, 16, 19, 25,
100, 102, 105, 108, 109, 136, 28, 31, 35, 40, 41, 43-45,
143, 156, 157, 182, 187, 197, 50, 53, 56-58, 61-63, 68, 70,
202, 205, 250, 251, 253-258 71, 74-76, 78, 79, 83, 84, 85,
anggaran, xiv, 12, 29, 30, 32, 55, 88, 91, 93-98, 111, 114-116,
59, 69, 80, 83-91, 95-97, 102, 135-137, 144, 158, 159, 161-
105, 106, 108, 125, 128, 130, 164, 167-174, 177, 179-181,
169, 188, 195, 206, 207, 218, 189-191, 194, 197, 199, 201,
219, 222, 223, 226, 228, 229, 204, 205, 209, 211, 236, 238
231, 236 budaya, ix, 12, 14, 16, 25, 32, 41,
aturan, v, 14, 17, 28, 53, 60, 65, 42, 48, 51, 103, 119, 144,
67, 77, 144, 149, 201 145, 153, 161, 175, 236
audit, vii, viii, 5, 55-58, 60-63, 65-
78, 94, 96-98, 197, 203, 213, C
229, 230, 237 control, viii, xi, xiv, 26, 53, 241-
auditor, 55, 57, 58, 61-62, 64-68, 243
70, 72-74, 78, 79, 96, 98,
230, 256
245
D 147-149, 157, 163, 164, 167,
172, 175-177, 185, 187, 188,
departemen, 2, 6, 13, 34, 35, 45-
190-193, 196, 204, 206, 208,
49, 52, 57, 67, 69, 70, 75, 77,
213, 223, 224, 234, 236, 237,
81, 84-88, 91, 95, 100, 101,
239, 250, 251
105-109, 113, 115-125, 133,
kinerja, vi, viii, ix, x, 6-8, 12, 14,
139, 140, 141, 145, 147, 168-
15, 22, 24, 25, 27, 29, 33, 36,
170, 177, 195, 196
38, 39, 42, 43, 45, 46, 56, 59,
desentralisasi, viii, 6, 48, 53, 119,
62, 63, 64, 70-77, 80-83, 86,
124, 251
87, 91-94, 96-98, 100, 102,
103, 105, 107-109, 115-118,
E 121, 123, 125, 136, 141,
etika, 14, 28, 144, 145, 149 143, 144, 146-148, 151-154,
156, 159, 161, 163-166, 168,
evaluasi, ix, 13, 27, 30, 34, 42, 58,
1170-172, 174-179, 181,
61, 62, 70, 71, 76, 77, 82, 83,
182, 188, 190, 191, 204-206,
87, 91, 94, 123, 154, 163-166,
208-211, 214, 223, 228-230,
165, 166, 168, 186, 190, 232,
235-238, 250, 251
233, 235
Konflik, x, 1, 35, 40, 43, 165
I kontrol, vi, viii, ix, x, 9, 18, 19,
21-24, 26-28, 32-35, 37, 40-
informasi, vi, viii, ix, xiii, 2-5, 7, 8, 46, 50, 52, 53, 57, 60-62, 67,
11, 18, 20, 23, 25, 31-33, 41, 80-82, 84, 85, 88, 90-94, 97,
48, 57, 58, 61-63, 68, 73, 93, 104, 109, 119, 123, 141, 144,
95, 100-102, 114, 124, 125, 145, 148, 149, 151, 156, 159,
146, 156, 158, 160, 165, 166, 161, 162, 164, 166-169, 176,
177, 178, 180, 189, 190, 192, 180, 189, 192, 201, 205, 208-
194, 196, 198, 201, 223, 232, 214, 218, 219, 223, 231, 233,
236, 239, 251 236-239
K L
Kebijakan, 20, 77, 169, 250 laba, 15, 19, 29, 30, 34, 45, 46, 56,
keuangan, ix, x, xiii, xiv, 7, 15, 69, 86, 90, 93, 96, 99, 105,
36, 43, 47, 56-61, 63, 65, 107, 116-118, 121, 125, 126,
67-70, 79, 85, 88, 90, 91, 94, 127, 132, 135-138, 141, 157,
97, 100, 102, 106, 125, 137, 203-205, 208, 237
M P
manajemen, vi, vii, viii, ix, x, xiii, Pajak, 70, 121, 207
xiv, 1, 3-13, 15, 17-20, 23-25, pengendalian, vii-x, xiii, xiv, 1-12,
23, 24, 25, 27, 31-35, 37-40, 15, 17, 18, 20-22, 24, 25, 31,
42, 44, 45, 48, 50-53, 55-59, 33, 35, 51-53, 55, 57-63, 65-
61-67, 69-74, 76, 77, 79-85, 67, 69-74, 79-85, 87, 89, 90,
88, 89, 91-93, 96, 97, 99-102, 92-100, 105-108, 123, 125,
107-109, 112, 113, 116, 118, 137, 143, 144, 146, 149, 150,
119, 121, 124, 125, 131, 137, 151, 157, 161, 165-168, 176,
138, 140, 141, 143-145, 149- 181, 182, 185, 186, 188, 191,
154, 157, 159-168, 170-172, 192, 195, 197, 202, 204-208,
174-177, 179, 180, 182, 185, 210, 214, 216, 217, 219, 221-
186, 188, 191, 192, 194, 197- 224, 227, 231, 235-237, 239,
198, 199, 201, 202, 204-209, 250, 251
212-214, 216, 217, 219, 221,
perencanaan, ix, 4, 5, 11, 15, 16,
224-227, 230, 231, 235-239,
24, 27-29, 32, 51, 52, 83, 85,
249, 251
87, 90, 108, 125, 127, 159,
manajer, ix, 3-8, 10-12, 15, 24, 27, 168, 169, 177, 178, 189, 195,
33, 38, 42, 44, 45, 47, 48, 52, 206, 209, 218, 219, 221, 223
54, 72, 80, 81, 85, 88, 91, 100,
perusahaan, v-x, xiv, 2, 6, 7, 13,
102-105, 107-109, 118, 119,
16, 19, 20, 25, 26, 27, 31-37,
128, 132, 135, 136, 141, 147-
49, 52-57, 65, 68, 70-76, 78,
150, 155, 162, 164-169, 175,
79, 84-86, 90, 91, 93-96, 98,
176, 180, 181, 188, 195, 206,
105, 109, 110, 116-119, 121-
209, 214-216, 218, 223-228,
123, 126, 127, 131-134, 138,
230, 231, 235, 236
139, 141, 145, 148, 149, 167-
170, 189-191, 193, 196-199,
O 237, 255
Organisasi, v, x, xvii-xix, xxi, 6,
14, 16, 21, 33-35, 39, 45, 49- S
51, 55, 56, 60, 96, 103, 104,
sistem, vi-x, xiii, xiv, 1-10, 12, 15,
119, 145, 156, 166, 167, 172,
18, 19, 21-25, 27-35, 39-46,
175, 185-188, 192, 203-205,
48, 50-54, 57-63, 69, 73-76,
Indeks 247
78, 82-84, 87, 90-92, 94, 95, tujuan, ix, x, xiii, xiv, 2, 5-10, 12,
97, 100-102, 104, 108, 109, 13, 15-18, 23, 24, 26, 27, 29-
112, 123, 125, 144-146, 148- 31, 33-41, 46, 52, 53, 55, 56,
151, 156, 157, 159, 161, 166- 60, 62, 63, 66, 71-73, 75, 77,
172, 174, 176-182, 185, 187, 78, 82, 83-87, 91, 93-97, 99,
189, 191, 192, 194, 195, 205, 103, 104, 107, 113, 117-119,
207-211, 213, 214, 216-219, 121, 137, 141, 144, 146-148,
224, 225, 227, 231, 233-237, 150, 152, 154, 157, 161, 162,
239, 251 164, 165, 172, 175-177, 204-
strategi, v, vi, viii, ix, 3, 6-8, 10- 209, 212, 214, 215, 220, 228,
13, 15-18, 23, 25, 26, 31-33, 232, 234-237
50-52, 75, 93, 94, 143, 144,
152, 156, 162, 164, 166-177, U
179, 181, 234
unit, 2, 6, 17, 46, 49, 87, 88, 95,
struktur, v, vi, 12, 13, 18, 32, 44, 101, 105, 106, 109, 113, 115,
50-52, 60, 66, 74, 82, 84, 95, 118-120, 125-130, 132-134,
100, 109, 110, 119, 126, 153, 138-140, 167-171, 173, 174,
154, 158, 159, 161, 167, 168, 177, 179, 180, 187, 189, 195,
175, 194, 218 196, 217, 218, 219, 232, 237,
242
T
tata kelola, 20, 52, 101 V
transaksi, viii, ix, 17, 20, 29, 48, Varians, xvii, 55, 83, 92, 224, 229
56-60, 63, 66, 68, 70, 74,
96, 191, 192, 209, 212, 235,
237, 238
249
di PPA FEUI selama 4 bulan dan mengikuti ujian CPMA (2014). Dia
melakukan penyetaraan sebutan Akuntan menjadi CA Indonesia oleh
IAI dan Register Negara Akuntan (RNA) Kementerian Keuangan (2015).
Mengikuti seminar series Filsafat dan Pendekatan Penelitian
Akuntansi dan Bisnis Program Studi Magister Sains dan Doktor (MD)
FEB UGM (2021). Mengikuti pelatihan System Dynamics (Dinamika
Sistem) Sebagai Pendekatan Pemodelan Untuk Analisis Kebijakan di
BPK (2020), Pelatihan Statistika Parametrik dan Nonparametrik dengan
program SPSS, Pelatihan Structural Equation Modeling (SEM) dengan
Program AMOS, LISREL dan PLS pada LP3ES (2019). Workshop metode
penelitian kuantitatif oleh Puslitpen UIN Jakarta (2015). Mengikuti
Pelatihan Psikometrika: Analisis Faktor dia belajar pada Institute
Asesment Indonesia (2013).
Dia pernah magang pada Direktorat Moneter Bank Indonesia
selama 6 bulan. Kemudian dia menulis skripsi mengenai pengendalian
kredit dan kinerja Bank BUMN. Pada saat akan lulus tepatnya bulan
agustus 2008 ketua jurusan akuntansi pada saat itu mengajaknya untuk
bergabung sebagai asisten dosen laboratorium akuntansi tanpa berpikir
lama dia langsung memutuskan untuk mengikutinya. Bersamaan dengan
itu dia juga sebagai staf keuangan Badan Layanan Umum (BLU) di
bagian keuangan rektorat UIN Jakarta. Kemudian dia dipercaya sebagai
anggota lembaga pengendali keuangan (LPK) BLU setelah itu dia lebih
banyak menyusun dan melengkapi perangkat pengendalian keuangan
BLU UIN Jakarta.
Pada tahun 2008 sampai 2012 saat menjadi anggota LPK dia berhasil
menyusun pedoman akuntansi, pedoman pemeriksaan akuntansi dan
buku pemetaan aset BLU UIN Jakarta yang pertama. Sampai saat
ini pedoman tersebut terus dipedomani dan direvisi. Kemudian dia
dipercaya menjadi anggota tim pertama penyusun remunerasi BLU
UIN Jakarta dan penyusun laporan tahunan dharma wanita UIN Jakarta
pada saat yang sama dia ngotot mengganti nama lembaga pengendali
keuangan (LPK) menjadi SPI – pada saat itu satuan pemeriksa internal,
sekarang menjadi satuan pengawas internal.
Dia terus bergerak, bekerja di pagi hari dan kuliah di malam hari.
Saat itu dia tertarik ajaran tasawuf dan sekaligus berusaha mengamalkan
dengan tidak banyak tidur dan makan (puasa). Dia mengambil
pendidikan profesi akuntan (Ak) selesai tahun 2011 sekaligus paralel