Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK 3

Distribusi Listrik

MATA KULIAH KESELAMATAN KERJA LISTRIK


DOSEN PENGAMPU : M.Islam Nasution,S.T.,M.Kes
Nama Anggota
Kelompok 3
Linda Kristina Prima Ayu

05 20 21 28 29

Ardika Bramastha M. Fakhri R. Djoko


Materi
01 Definisi Sistem Distribusi Tenaga Listrik

02 Klasifikasi Berdasarkan Nilai Tegangan

03 Klasifikasi Berdasarkan Sistem Penyaluran

04 Klasifikasi Berdasarkan Susunan


Rangkaian
Definisi Sistem
Distribusi Tenaga Listrik
TENAGA LISTRIK & SISTEM TENAGA LISTRIK

Tenaga listrik merupakan bentuk energi sekunder yang dibangkitkan,


ditransmisikan dan didistribusikan kepada pelanggan/konsumen dan
dimanfaatkan untuk segala macam keperluan.

Sistem tenaga listrik merupakan rangkaian instalasi tenaga listrik yang


terdiri dari sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi
yang saling terintegrasi dan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik bagi semua orang.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Distribusi Tenaga Listrik merupakan penyaluran energi listrik dari gardu induk ke konsumen
Terdapat 2 (dua) sistem distribusi yaitu distribusi primer dan distribusi sekunder.

1. Distribusi Primer, penyalurannya dimulai dari gardu induk (sisi sekunder trafo daya) ke
gardu distribusi (sisi primer trafo distribusi) atau dari gardu induk langsung ke konsumen
tegangan menengah 20 kV.dimana tegangan tinggi terlebih dahulu diturunkan menjadi
tegangan menengah sebesar 20 kV melalui transformator step down.

2. Distribusi Sekunder, penyalurannya dimulai dari gardu distribusi (sisi sekunder trafo
distribusi) ke konsumen tegangan rendah. Energi tenaga listrik disalurkan melalui
penyulang-penyulang yang berupa saluran udara ataupun saluran kabel bawah tanah.
Penyulang distribusi terletak di gardu distribusi. Fungsi gardu distribusi untuk
menurunkan tegangan distribusi primer menjadi tegangan rendah atau tegangan distribusi
sekunder sebesar 220/380 V.
KLASIFIKASI DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Distribusi Tenaga Listrik merupakan penyaluran energi listrik dari gardu


induk ke konsumen. Distribusi tenaga listrik dapat diklasifikasikan berdasar
4 klasifikasi yaitu :

NILAI TEGANGAN SISTEM PENYALURAN

ARUS SUSUNAN RANGKAIAN


GAMBARAN SINGKAT DISTRIBUSI LISTRIK
Jaringan Distribusi
Tenaga Listrik
Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Pada Sistem
Tenaga Listrik, terdapat 3 (tiga) bagian utama yaitu :
1. Pusat Pembangkit Tenaga Listrik
Merupakan tempat menghasilkan energi listrik yang terdapat mesin
membangkitkan tenaga listrik berupa generator, dilengkapi dengan gardu
induk penaik tegangan, dari tegangan rendah yang dihasilkan generator
dinaikan menjadi tegangan tertentu dengan transformator step up sebagai
penaik tegangan.
2. Saluran Transmisi
Merupakan saluran penyalur energi listrik, berupa : Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk pusat
pembangkit ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.
3. Saluran Distribusi
Saluran distribusi berfungsi menyalurkan dan mendistribusikan tenaga
listrik dari gardu induk ke kelompok beban berupa gardu distribusi dan
konsumen dengan mutu yang handal dan memadai. Untuk lebih jelasnya,
sistem tenaga listrik dapat dilihat pada gambar 1.2 di bawah ini :
Perbedaan Jaringan
Transmisi dan Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik
Perbedaan Jaringan Transimisi dan Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik

Sistem transmisi tenaga listrik merupakan penyaluran energi


listrik dari pembangkit listrik ke gardu induk. Energi listrik
ditransmisikan melalui saluran udara tegangan Tinggi (SUTT)
atau melalui saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET).
Sistem distribusi tenaga listrik merupakan penyaluran energi
listrik dari gardu induk ke konsumen. Berdasarkan konsep
dasar dan definisi antara jaringan transmisi tenaga listrik dan
jaringan distribusi tenaga listrik, maka perbedaannya dapat
dilihat pada tabel
Perbedaan Jaringan Transimisi dan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

No Sudut Pandang Distribusi Transmisi

1 Fungsi Menyalurkan Daya ke Menyalurkan Daya ke


Konsumen Garduk Induk

2 Letak Lokasi Jaringan Dalam Kota Luar Kota

3 Tegangan Sistem < 30 kV > 30 kV

4 Bentuk Jaringan Radial, Loop, Parallel, Radial dan Loop


Interkoneksi

5 Sistem Penyaluran Saluran Udara dan Saluran Udara dan


Saluran Bawah Tanah Saluran Bawah Laut

6 Konstruksi Jaringan Lebih Rumit dan Lebih Sederhana


Beragam

7 Analisi Jaringan Lebih Kompleks Lebih Sederhana


Perbedaan Jaringan Transimisi dan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

No Sudut Pandang Distribusi Transmisi

8 Penyangga Jaringan Jaringan Tiang Jaringan Menara

9 Tiang Penyangga Jaringan < 20 meter 30 - 200 meter

10 Bahan Penyangga Baja, Besi, dan Kayu Baja

11 Jarak Antar Tiang 40 - 100 meter 150 - 350 meter

12 Kawat Penghantar BCC, SAC, AAC, dan ACSR dan ACAR


AAAC

13 Kawat Tarikan Dengan Kawat Tarikan Tanpa Kawat Tarikan

14 Besar Andongan 0 - 1 meter 2 - 5 meter


Perbedaan Jaringan Transimisi dan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

No Sudut Pandang Distribusi Transmisi

15 Isolator Jaringan Jenis Pasak (pin) Jenis Gantung


Jenis Post (batangan)
Jenis Gantung
Jenis Cincin

16 Komponen Rangkaian R dan L R, L dan C


Pembagian Jaringan
Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Jaringan Tenaga Listrik

Sistem jaringan distribusi tenaga


listrik dapat dibedakan
berdasarkan tegangan, arus,
sistem penyaluran dan rangkaian.
Jaringan Jaringan
Distribusi Primer Distribusi Sekunder
Tegangan
Sistem jaringan distribusi primer Sistem jaringan distribusi sekunder
atau sering disebut jaringan atau sering disebut jaringan
distribusi tegangan menengah distribusi tegangan rendah (JDTR), Berdasarkan
(JDTM) terletak diantara gardu merupakan jaringan yang berfungsi Besarnya
induk dengan gardu pembagi, sebagai penyalur energi listrik dari
yang memiliki tegangan sistem gardu pembagi (gardu distribusi) ke Tegangan
lebih tinggi dari tegangan pusat beban (konsumen tenaga Listrik
terpakai untuk konsumen. listrik). Besarnya standar tegangan
Standar tegangan untuk untuk jaringan distribusi sekunder
jaringan distribusi primer ini ini adalah 127/220 V pada sistem
adalah 6 kV, 10 kV, dan 20 kV lama, dan 220/380 V pada sistem
(sesuai standar PLN). baru untuk perumahan, serta
Sedangkan di Amerika Serikat 440/550 V untuk keperluan industri.
standar tegangan untuk
jaringan distribusi primer ini
adalah 2,4 kV, 4,16 kV, dan
13,8 kV.
Jaringan Tegangan Jaringan Tegangan
Menengah (JTM) Rendah (JTR)
Tegangan
Merupakan Saluran Kabel Merupakan saluran kabel
Tegangan Menengah (SKTM) tegangan rendah yang salurannya
atau Saluran Udara Tegangan biasa berupa SKTM/SUTM, yang Berdasarkan
Menegah (SUTM). Sistem menghubungkan gardu distribusi / Tegangan
Distribusi ini menghubungkan trafo distribusi ke konsumen.
Tegangan kerja pada sistem yang
Pengenalnya
trafo daya di gardu induk
menuju gardu distribusi, dipergunakan adalah 220 volt
berdasarkan tegangan yang atau
disalurkan adalah 6 kV, 12 kV 380 volt.
atau 20 kV
Jaringan Distribusi Primer Jaringan Distribusi
(Jaringan Tegangan Sekunder (Jaringan
Menengah) Tegangan Rendah) Tegangan
Jaringan distribusi primer Jaringan distribusi sekunder berupa
merupakan suatu jaringan yang jaringan yang letaknya setelah Berdasarkan
letaknya sebelum gardu gardu distribusi, yg berfungsi
menyalurkan tenaga listrik
Letak Jaringan
distribusi dan berfungsi untuk
menyalurkan tenaga listrik bertegangan rendah sebesar : 220 Distribusi Tenaga
bertegangan menengah V/380 V. Listrik Terhadap
(sebesar : 6 kV atau 20 kV). Kawat penghantarnya berupa kabel Posisi Gardu
Kawat penghantar dapat berupa tanah atau kawat udara yang
kabel dalam tanah atau menghubungkan dari gardu Distribusi
saluran/kawat udara yangg distribusi yang merupakan sisi
menghubungkan gardu induk sekunder trafo distribusi ke
(sekunder trafo) dengan gardu konsumen/pelanggan atau pemakai
distribusi atau gardu hubung seperti : industri dan atau rumah.
yang merupakan sisi primer dari
trafo didtribusi.
Jaringan Distribusi AC Jaringan Distribusi DC

Jaringan distribusi arus bolak- Jaringan distribusi arus searah


Arus
balik (AC) paling banyak (DC) jarang digunakan, walaupun
digunakan. Penyaluran energi ada untuk daerah tertentu.
listrik dari gardu induk ke Penggunaan jaringan DC ini Berdasarkan
konsumen tegangan menengah dilakukan dengan jalan Sumber Arus
20 kV menggunakan sistem 3 menyearahkan terlebih dahulu Listrik
(tiga) fasa sedangkan arus AC (bolak-balik) ke arus DC
penyaluran energi listrik dari (searah) dengan alat penyearah
gardu distribusi ke konsumen converter, sedangkan untuk
tegangan rendah seperti merubah kembali dari arus bolak
industri menggunakan sistem 3 balik ke arus searah digunakan
fasa dengan tegangan 380 V, alat inverter. Dari kedua sistem ini
akan tetapi penyaluran energi yang banyak digunakan adalah
listrik ke perumahan sistem distribusi arus bolak-balik
menggunakan sistem 1 fasa (AC).
yaitu 220 V.
Jaringan Distribusi AC Jaringan Distribusi DC
Kelebihan : Kelebihan :
1) Dapat mengubah tegangannya,
naik maupun turun.
1) Isolasinya lebih sederhana,
2) Daya guna (efisiensi) lebih tinggi, Arus
2) Dapat mengatasi kesulitan dalam karena faktor dayanya = 1
menyalurkan tenaga listrik untuk 3) Tidak ada masalah stabilisasi dan
jarak jauh. perubahan frekuensi untuk
3) Dapat langsung digunakan untuk penyaluran jarak jauh. Berdasarkan
memparalelkan beberapa pusat 4) Dianggap ekonomis bila jarak
pembangkit tenaga listrik. penyaluran lebih besar dari 1000 Sumber Arus
4) Dapat menyalurkan tiga atau km untuk saluran udara, dan Listrik
empat jenis tegangan dalam satu lebih besar 50 km untuk saluran
saluran. bawah tanah
Kelemahan : Kelemahan :
5) Untuk tegangan tinggi sering 5) Perubahan arus AC ke DC atau
terjadi arus pemuatan (charging kebalikannya menggunakan
current). peralatan converter atau inverter,
6) Memerlukan stabilitas tegangan memerlukan biaya yang tinggi
untuk kondisi dan sifat beban karena peralatan tersebut
yang berubah-ubah. harganya mahal.
7) Memerlukan tingkat isolasi yang 6) Pada saat beban naik dan jarak
tinggi untuk tegangan tinggi. penyaluran makin panjang, maka
8) Terjadinya efek kulit (skin effect) jatuh tegangan (drop voltage)
pada induktansi dan kapasitansi makin tingg
untuk tegangan tinggi.
Saluran Udara (Overhead Line) Saluran Bawah Tanah (Underground
Cable)
Saluran udara merupakan sistem
Saluran bawah tanah merupakan sistem
penyaluran tenaga listrik melalui kawat
penghantar yang ditompang pada tiang
penyaluran tenaga listrik melalui kabel
yang ditanamkan di dalam tanah.
Sistem
listrik.
Kelebihan :
Kelebihan :
1) Tidak terpengaruh oleh cuaca
Penyaluran
1) Lebih fleksibel dan leluasa dalam
buruk, bahaya petir, badai,
upaya untuk perluasan beban.
2) Tidak mengganggu pandangan,
2) Dapat digunakan untuk
bila adanya bangunan yang
penyaluran tenaga listrik pada
tinggi,
tegangan diatas 66 kV.
3) Mempunyai batas umur pakai
3) Mudah dalam pemasangannya.
dua kali lipat dari saluran udara,
4) Bila terjadi gangguan hubung
4) Tegangan drop lebih rendah
singkat, mudah diatasi dan
karena masalah induktansi bisa
dideteksi
diabaikan.
Kelemahan :
Kelemahan :
5) Mudah terpengaruh oleh cuaca
5) Biaya investasi pembangunan
buruk, bahaya petir, badai
lebih mahal.
6) Untuk wilayah yang penuh
6) Saat terjadi gangguan hubung
dengan bangunan yang tinggi,
singkat, usaha pencarian titik
sukar untuk menempatkan
gangguan tidak mudah (susah).
saluran,
7) Perlu pertimbangan teknis yang
7) Masalah efek kulit, induktansi,
lebih mendalam di dalam
dan kapasitansi yang terjadi,
perencanaan, khususnya untuk
akan mengakibatkan tegangan
kondisi tanah yang dilalui.
drop lebih tinggi
Jaringan distribusi radial Jaringan distribusi ring (loop)
Jaringan distribusi ring atau loop
Bentuk jaringan distribusi radial merupakan jaringan distribusi bentuk
tertutup. Pada titik beban terdapat dua
Rangkaian
seperti yang terlihat pada Gambar di
alternatip saluran berasal lebih dari satu
slide selanjutnya merupakan bentuk
sumber. Dengan begitu kontinyuitas
dasar yang paling sederhana dan
pelayanan menjadi lebih
paling banyak digunakan. Arus terjamin. Kualitas dayanya pun menjadi
beban yang mengalir sepanjang lebih baik karena rugi tegangan dan rugi
saluran menjadi tidak sama besar daya pada saluran menjadi lebih kecil.
karena terdapat pencabangan-
pencabangan ke titik-titik beban pada Adapun bentuk jaringan distribusi seperti
saluran. Sedangkan saluran cabang terlihat dalam Gambar di slide
yang dilalui arus beban yang lebih berikutnya. Suatu jaringan distribusi
kecil hanya membutuhkan konduktor dikatakan berbentuk close loop jika
yang ukurannya lebih diperlengkapi dengan normally-close
switch sehingga dalam keadaan normal
kecil. Kelebihan jaringan bentuk
rangkaian selalu tertutup. Dengan
radial selain bentuknya yang
bentuk jaringan distribusi loop maka
sederhana juga biaya investasi yang kualitas dan kontinyuitas pelayanan daya
relatif murah. Sedangkan kelemahan menjadi lebih baik, namun biaya
dari jaringan bentuk radial adalah investasi menjadi lebih mahal karena
kualitas pelayanan daya relatif jelek membutuhkan pemutus beban yang
karena rugi tegangan dan rugi daya lebih banyak.
yang terjadi pada saluran relatif
besar.
Gambar
Rangkaian
Jaringan distribusi jala (net) Jaringan distribusi
spindle
Jaringan distribusi jala atau jaring- Di samping bentuk-bentuk dasar Rangkaian
jaring merupakan gabungan dari dari jaringan distribusi yang telah
beberapa saluran, dimana terdapat disebutkan sebelumnya, telah
lebih satu sumber sehingga dikembangkan pula bentuk-
berbentuk saluran bentuk modifikasi yang bertujuan
interkoneksi. Oleh karena itu meningkatkan keandalan dan
kontinyuitas penyaluran daya pada kualitas sistem. Salah satu bentuk
jaringan jala paling terjamin modifikasi yang paling terkenal
dibanding bentuk lain. Bentuk adalah bentuk spindle. Bentuk
jaringan jala mempunyai jaringan spindle biasanya terdiri
kekurangan memerlukan atas maksimum 6 penyulang
koordinasi perencanaan yang teliti dalam keadaan dibebani, dan
dan rumit, memerlukan biaya satu penyulang dalam keadaan
investasi yang besar, serta kerja tanpa beban, seperti terlihat
memerlukan tenaga-tenaga pada Gambar di slide selanjutnya.
terampil dalam pengoperasiannya.
Gambar
Rangkaian
Sumber Pustaka:

Syufrijal, & Monantun, R. (2014). Jaringan Distribusi


Tenaga Listrik. Jakarta: Kementerian Pendidikan
Dasar Menengah dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai