Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI PROMOSI

KESEHATAN BAGI INDIVIDU


“DEMAM TYPHOID”
DOSEN PENGAMPUH
Agustinus Langitan, S.SiT., SKM.,M.Kes
PENGERTIAN PROMOSI
KESEHATAN
Promkes dalam ilmu kesehatan masyarakat adalah
sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit.
Menurut Mee Lian Notoatmodjo (2007), promkes
adalah suatu proses membantu individu dan
masyarakat meningkatkan kemamapuan dan
keterampilannya guna mengontrol berbagai factor
yang berpengaruh pada kesehatan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatannya.
IMPLEMENTASI PROMOSI
KESEHATAN PADA INDIVIDU
 ​Diah (2017) promosi kesehatan sasaran individu merupakan metode
yang bersifat individual, ini digunakan untuk membina perilaku baru,
atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. 
 Modealan (2017) dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat
individual ini digunakan untuk membina perilaku baaru atau membina
seseorang yang telah tertarik untuk mengubah perilakunya.
 ​Menurut Notoatmojo (2007) dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat
individual ini digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina
seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau
inovasi. 
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM
THYPOID
 1. Pengkajian Keperawatan  2. Diagnosa Keperawatan
 1) Keluhan utama : Pada umumnya klien  ​Diagnosis demam tifoid ditegakkan
dengan demam thypoid mengeluh tidak terutama melalui pemeriksaan penunjang
enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, dengan kultur darah, namun dari
kurang semangat serta nafsu makan anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat
berkurang (pada masa inkubasi).  ditemukan data penting terutama
 2) Riwayat kesehatan sekarang ; Apa yang
manifestasi klinis untuk menunjang
diagnosis demam tifoid serta mendeteksi
dirasakan atau dialami klien hingga masuk
komplikasi. Riwayat pasien seperti tinggal
rumah sakit (perjalanan penyakit). 
di tempat dengan sanitasi yang buruk,
 3) Riwayat kesehatan dahulu : Apakah minum air yang tidak bersih atau sedang
sudah pernah mengalami sakit demam melakukan perjalanan ke daerah endemik
thypoid sebelumnya dan pernah di rawat demam tifoid merupakan penanda penting
di rumah sakit dengan penyakit yang mengenai kemungkinan paparan demam
sama. tifoid.
3. Intervensi Keperawatan
​Intervensi yang diterapkan pada studi kasus ini dikondisikan dengan
keadaan umum ketersediaan sarana dan prasarana dilokasi
pelaksanaan studi kasus. Intervensi hipertermi dilakukan dengan
tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
diharapkan hipertermi dapat teratasi dengan kriteria hasil: Suhu tubuh
dalam batas normal 36,5-37,5°C,Akral teraba hangat, Tidak ada
pusing. Intervensi yang dilakukan adalah kaji tanda-tanda vital,
anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang tipis, berikan
kompres hangat, hindari penggunaan kompres dengan alcohol, berikan
penjelasan pada keluarga tentang proses penyakit, kolaborasi dalam
pemberian obat antipiretik.
5. EVALUASI KEPE
4. Implementasi Keperawatan RAWATAN
​ valuasi keperawatan
E
Implementasi adalah pengelolaan danper merupakan tahap akhir dari
wujudan dari rencana keperawatan yang t rangkaian proses
keperawatan yang berguna
elahdisusun pada tahap perencanaan (Set apakah tujuan dari tindakan
iadi, 2012).Implementasi keperawatan keperawatan yang telah
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan tercapai atau perlu
pendekatan
dilakukan oleh perawat untuk membantu lain. Evaluasi merupakan lan
klien dari masalah status kesehatan yang gkah proses keperawatan yan
g memungkinkan perawat un
dihadapi kestatus kesehatan yang baik tuk menentukan apakahinter
yang menggambarkan kriteria hasil yang vensi keperawatan telah berh
diharapkan. asil meningkatkankondisi kli
en (Potter&Perry, 2009).
E. SATUAN ACARA
PENYULUHAN TYPHOID
 Topik​            : Typhoid
 Sub Topik​: Pencegahan dan Pengobatan Typhoid
 Hari/Tanggal​: Kamis, 9 september 2021
 Waktu​​: 10.00 – 10.30 (30 menit) 
 Tempat​: R.S BETHESDA Tomohon
 Sasaran​: Tn.W
 Penyuluh​: Mahasiswa AKPER BETHESDA
A.​Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan individu
dapat mengetahui tentang Pencegahan dan pengobatan Typhoid dan
dapat di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari.
 
B.​Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1.​Menjelaskan pengertian penyakit Typhoid
2.​Menjelaskan penyebab Typhoid
3.​Menyebutkan tanda dan gejala Typhoid
4.​Menjelaskan tentang cara pengobatan Typhoid
5.​Menjelaskan tentang cara pencegahan Typhoid
C.​Materi
1. Pengertian penyakit Typhoid
2. Penyebab Typhoid
3. Tanda dan gejala Typhoid
4. Cara pengobatan Typhoid
5. Cara Pencegahan Typhoid
D.​Metode Penyuluhan
a) Ceramah
b) Diskusi/Tanya Jawab
c) Demonstrasi
E.​Media
​Leaflet
MATERI PENYULUHAN
“PENYAKIT THYPOID”
 A. Pengertian Penyakit Typhoid
​ yphoid adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang
T
disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga
menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak menyerang usus).
B. Penyebab Penyakit Typhoid
Penyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa dan salmonella paratyphi A, B, dan

C memasuki saluran pencernaan. Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui
berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food(makanan), Fingers(jari tangan/kuku),
Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan melalui Feses.
Penyebab lain dari penyakit Typhoid adalah :
1. Makanan dan minuman yang terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi.
2. Makanan Mentah atau belum masak.
3. Kurangnya Sanitasi dan Higienitas.
4. Daya tahan tubuh yang menurun.
C. Tanda dan gejala Penyakit Typhoid
1. Demam
2. Gangguan pada saluran pencernaan. 
3. Gangguan kesadaran
D. Pengobatan Typhoid
1. Diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau 14 hari untuk mencegah komplikasi
perdarahan usus
2. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya tranfusi bila ada
komplikasiperdarahan
3. Diet
a. Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggiprotein.
b. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring.
c. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim.
Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.
1.​Obat-Obatan
a.​Klorampenikol
b.​Tiampenikol
c.​Kotrimoxazol
d.​Amoxilin dan ampicillin
E. Pencegahan Penyakit Typhoid
1. Cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan
atau mempersiapkan makanan.
2. Memperhatikan makanan dan minuman kita sehari-hari.
Hindari jajan atau membeli makanan dan minuman di tempat
yang kurang bersih memperhatikan kebersihan diri sendiri dan
lingkungan kita.
3. Cucilah tangan dengan sabun setelah ke WC. Pembuangan
kotoran manusia juga harus pada tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai