Anda di halaman 1dari 30

Case Based Discussion

“Tumor Mammae”

Nadhilah Hibaturrahman
(016.06.0023)
 
 
Pembimbing:
dr. Sapto Kukuh Widodo, Sp. B
Laporan
Kasus
Identitas Pasien
Nama :H
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Alamat : Jl. Pulesari
Anamnesa
Keluhan Utama : Ada benjolan pada payudara kiri
 
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang ke poli bedah umum dengan keluhan adanya benjolan pada payudara kiri. Benjolan
tersebut dirasakan sejak ± 3 minggu yang lalu. Benjolan dirasakan muncul tiba-tiba dan dirasakan terus
menerus membesar dalam 3 minggu ini. Pasien mengatakan awalnya tidak menyadari adanya benjolan pada
payudaranya. Pasien pertama kali menyadari adanya benjolan saat mandi. Pasien tidak pernah melakukan
pemeriksaan payudara sendiri dirumahnya dan tidak merasakan adanya benjolan pada ketiak maupun lokasi
lainnya.
Keluhan nyer, keluar cairan dari putting, dan putting susu tertarik disangkal oleh pasien. Batuk dan
sesak, perut kembung, nyeri kepala, dan nyeri tulang disangkal. Pasien tidak mempunyai anak, tidak

menggunakan KB, dan tidak ada riwayat paparan radiasi . BAB normal 1x dalam 2 hari dan BAK jernih .
c. Riwayat Pengobatan : tidak ada
a. Riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat sosial :
Riwayat keluhan yang sama : tidak ada  Makan minum : Baik
Riwayat Hipertensi : tidak ada  Kebersihan diri : Baik
 Merokok : (-)
Riwayat DM : tidak ada  Alkohol : (-)
Riwayat Asma : tidak ada e. Riwayat Alergi : tidak ada
Riwayat Operasi : tidak ada

f. Riwayat Menstruasi
b. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat keluhan yang sama : tidak ada Pasien pertama kali mengalami menstruasi pada
Riwayat Hipertensi : tidak ada usia 11 tahun. Siklus haid 28 hari. Lama haid 4-5
Riwayat DM : tidak ada hari. Menstruasi pasien teratur dengan setiap
Riwayat Alergi : tidak ada siklus 28 hari. Saat haid pasien tidak ada keluhan
Kebersihan diri : baik dan saat ini pasien sudah menopause.
Olahraga : Jarang
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Baik Status General
 Kesadaran : Compos metis • Kepala : Normochepali
 GCS : E4 V5 M6 • Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
 Berat badan : 45 kg
 Tinggi badan : 160 cm
refleks pupil (+/+) bulat isokor
 IMT : 17,6 kg/m2 • THT : Kesan tenang
 Tanda vital • Leher : simetris, pembesaran KGB (-), pembesaran
- TD : 125/80 mmHg kelenjar tiroid (-)
- Nadi : 73 x/menit • Thoraks :
- RR : 17 x/menit • Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
- Suhu : 36,0 °C • Pulmo: suara nafas vesikuler (+/+), rhonki -/-, wheezing -/-
- SpO2 : 99% • Abdomen : distensi (-), sikatrik (-), bising usus (+)
normal 10x/menit, nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak
teraba
• Ekstremitas : akral hangat (++/++), edema --/--,
CRT < 2 detit
Status Lokalis
Inspeksi :
Mammae dextra
• Massa (-)
• Kulit payudara baik, putting tidak retraksi
• Kulit: hiperemis (-), dimpling(-), peau d’orange (-), ulserasi
(-), nodul satelit (-)
• Putting: retraksi (-), discharge (-), erosi (-), kusta (-)
Mammae sinistra
• Massa pada payudara kiri dengan ukuran 2x3 cm
• Kulit: hiperemis (-), dimpling(-), peau d’orange (-), ulserasi
(-), nodul satelit (-)
• Putting: retraksi (-), discharge (-), erosi (-), kusta (-)
Status Lokalis
Palpasi :
Mammae dextra
• Tidak teraba massa
• Pembesaran KGB aksila, supraclavicular, dan infraclavicula
sinistra : (-)
Mammae sinistra
• Teraba massa pada kuadran upper medial dengan ukuran : 2 cm
x 3 cm, konsistensi keras, bulat, mobile, dan nyeri tekan (-).
• Pembesaran KGB aksila, supraclavicular, dan infraclavicula
sinistra : (-)
Pemeriksaan Penunjang (USG Mammae)
Mammae Sinistra:
Mammae Dextra: • Intensitas fibroglandular parenkim mammae tampak normal
• Intensitas fibroglandular parenkim • Cutis, subcutis, dan lapisan muskularis tampak normal
mammae tampak normal • Retropapila kiri tidak tampak kelainan
• Cutis, subcutis, dan lapisan muscularis • Tampak lesi cystic dengan mural nodul batas tegas tepi irregular
tampak normal • Tampak circumscribe kalsifikasi 2,23 x 2 x 1,7 cm jam 9 dari
• Retropapila kanan tidak tampak kelainan areola 3 cm
• Tak tampak lesi cystic maupun nodul • Tidak tampak pelebaran ductus lactiferous
• Tidak tampak pelebaran ductus • Tidak tampak pembesaran lymphnode pada axilla kanan dan
lactiferous tampak pembesaran kelenjar lymphe node axilla kiri ukuean 1,5 cm

Kesimpulan :
• Lesi cystic dengan mural nodul batas tegas teppi irregular dan tamak circumscribe
kalsifikasi uk 2,23 x 2 x 1,7 jam 9 dari areola 3 cm kesan Birads 4a-b (Saran FNA)
dan tampak pembesaran kelenjar lymphe nodul axilla kiri multiple.
• Tidak tampak lesi solid maupun lesi kistik pada mammae kanan
• Tidak tampak pembesaran lymphnode pada axilla kanan
Pemeriksaan Penunjang (FNAB)
Makroskopis: Mikroskopis:
Teraba nodul pada region mamae sinistra arah Apusan hiperseluler mengandung sebaran dan
jam 9 berjarak 3 cmm dari areola dengan ukuran kelompokkan sel-sel epitel duktuli yang sebagian
2 cm, batas tidak tegas, mobile, kenyal. tampak diskohesif dengan morfologi sel N/C ratio
Dilakukan 3x puncture pada nodul tersebut meningkat, inti bulat oboid, tersusun overlapping,
dengan jarum G25, didapat bahan bercampur membrane ini irregular, pleomorfia sedang,
darah, dibuat apusan 3 slide, dan dipulas dengan beberapa anak inti terlihat. Latar belakang sediaan
pengecatan Diff Kwik. berupa eritrosit

Kesimpulan:
Mammae sinistra, FNAB : gambaran morfologi cenderung ductal karsinoma nuclear grade 2
Saran:
Konfirmasi dengan pemeriksan histopatologi dari bahan biopsy.
Darah lengkap
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Hasil Nilai
Kimia Klinik
Rujukan
13,6 Faal Hati    
Hemoglobin 10.8-15.5 g/dl
8,11 AST (SGOT) 8-37 U/L
Lekosit 3.5-10 ribu/Ul 12
Neutrofil
79 39.3-73.7 % ALT (SGPT) 6 13-42 U/L
Limfosit
17,3 18.0-48.3 %
1,8 Faal Ginjal    
Monosit 4.4-12.7 %
0,80 Ureum 10-50 mg/dL
Eusinofil 6-7.30 % 11
Basofil
0,68 0.0-1.7 % Kreatinin 0,7 0.6-1.2 mg/dL
Eritrosit
5,2 3.5-5.5 juta/Ul
43,5 Glukosa darah sewaktu 109 200. /dL
Hematokrit 35-55 %
MCV
84,1 81-96 %
MCH
26,3 27-31 % Hemostasis
31,3
MCHC 31-35 % Masa Perdarahan (BT) 1:30 1-5 menit
12,2
RDW-CV 11.5-14.5 % Masa Pembekuan (CT) 10:00 6-15 menit
Trombosit
192 145-450 ribu
MPV
6,37 6.90 – 10.6 fL
PCR
Hemostasis PCR SARS-CoV 2 Negative Negative
Masa Perdarahan (BT) 1:30 1-5 menit
Masa Pembekuan (CT) 10:00 6-15 menit
Pemeriksaan Penunjang (Thoraks PA)

• Cor : tidak membesar


• Pulmo: corakan bronchovascular meningkat tak tampak infiltrate,
tampak fibrosis di para cardiac kiri
• Sinus phrenocostalis kanan dan kiri tajam
• Diafragma kanan dan kiri normal
• Skelet hemithoraks : tak tampak fracture

Kesan:
• Tak tampak cardiomegaly
• Mengesankan gambaran bekas keradangan paru kanan dan kiri
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Banding
Tumor mammae sinistra susp malignancy
Fibroadenoma mammae sinistra
Tumor mammae sinistra susp
Tumor Phyloides sinistra
malignancy
Planning
Tindakan operatif : eksisi tumor + biopsi

Prognosis
Prognosis
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sonationam : Dubia ad bonam
Follow 14/09/21 (Post Op H0)
S Nyeri luka post operasi (+) VAS 3/10, demam (-), mual (-),
muntah (-)

Up O Status Present
KU
Kesadaran
: Tampak sakit sedang
: Compos mentis
TD : 120/80 mmHg
RR : 19 x/menit
Nadi : 76x/menit
SpO2 : 98%
Tax : 36,0oC
VAS : 3/10
Status Generalis: Dalam batas normal
Status lokalis : Perdarahan (-), nanah (-), edema (-), merah (-)
A Post Eksisi Biopsi (H0)
P - IVFD RL 20 tpm
- Omeprazole 2 x 40 mg
- Cefotaxim 3x1 gr
- Rawat luka
Follow
 15/09/21 (Post Op H1)
S Nyeri luka post operasi (+) VAS 2/10, demam (-), mual (-), muntah
(-)

Up O Status Present
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
TD : 125/70 mmHg
RR : 16 x/menit
Nadi : 65 x/menit
SpO2 : 98%
Tax : 36,2oC
VAS : 2/10
Status Generalis: Dalam batas normal
Status lokalis : Luka kering, nanah (-), edema (-), merah (-)
A Post Eksisi Biopsi (H0)
P - IVFD RL 20 tpm
- Cefixim 2x200 mg
- Paracetamol 4x500 mg
Tinjaua
n
Pustaka
Anatomi

Berlokasi dalam fascia superficial dari dinding depan


dada.
Batas Superior : infraclavicula line (sekitar costae II-III)
Batas inferior : inframamary line (sekitar costae VI-VII)
Batas medial : parasternal line
Batas lateral : axillary line anterior ata medius

Terdiri dari 15-20 lobus  lobulus  ductus lactiferus 


papilla
Anatomi
Cabang – cabang I, II, III dan IV a. mammaria interna
menembus m. pektoralis mayor  vaskularisasi tepi media.

a. mammaria eksterna berjalan turun menyusuri tepi lateral


m. pektoralis mayor  vaskularisasi tepi lateral

Rami pektoralis a. thorakoakromialis glandula mammae


bagian dalam

A. Torako-dorsalis merupakan cabang dari a.


subscapularits  tidak memvaskularisasi  “the bloody
angle”.
Anatomi
Definisi

Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan atau pembelahan 


sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses
pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi

Ganas
Jinak

Berpotensi menyerang atau merusak jaringan


disekitarnya dan menyebabkan metastase
Epidemiologi

• 2018  di Indonesia, kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi


tertinggi (16,7%)  58.256 kasus baru.
• Kanker payudara menyebabkan kematian sebanyak 22.692 orang (12,56%), peringkat
kedua setelah kanker paru (IARC, 2018).
• Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan prevalensi kanker payudara
tertinggi, yaitu sekitar2,4% (Kemenkes RI, 2015).
Etiologi

Genetik

HPV kutaneus tipe 1, 2, 3, 4, 27 dan 57

Famili Papilomavirus yang merupakan virus DNA (deoxyribonucleic acid)


non-enveloped, doublestranded dengan diameter 55nm
Faktor Risiko

Tidak menggunakan alas kaki

Menggunakan kamar mandi umum

Pekerjaan penjagal, tukang potong daging, pekerja lapangan, & pekerja


kantoran

Imunosupresi
Patofisiologi

Trauma

Kerusakan dari fungsi sawar epitel

kontak langsung maupun tidak langsung


Diagnosis

a. Gambaran Klinis
- Papul padat verukosa seperti kembang kol dengan permukaan kasar
(verukosa), hiperkeratosis, serta adanya black dots yang merupakan
karakteristik lesi ini.
- Lesi tampak berwarna keabuan dengan ukuran ≤ 1 mm hingga ≥ 1cm.
- Asimtomatik, terkadang dapat menimbulkan nyeri ringan

b. Tes Asam Asetat


Aplikasi asam asetat 5%  5-10 menit  keputihan pada lesi

c. Tes Asam Asetat


Koilosit, barisan vertikal dari parakeratosis dan granula keratohialin
Diagnosis
Banding
a. Moluskum Kontagiosum
Papul miliar atau lentikular berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah
yang di tengahnya terdapat lekukan (delle). Lesi dapat terjadi di seluruh
tubuh dan terkadang menimbulkan rasa gatal.

b. Keratosis Seboroik
Papul berwarna cokelat sampai hitam dengan perabaan yang kenyal.
Tempat predileksinya tubuh bagian atas dan wajah. biasanya terjadi pada
orang tua
Tatalaksana
a. Non Farmakologi
• Tidak menggaruk lesi
• Tidak menyikat, menjepit, menyisir atau mencukur daerah yang memiliki kutil,
• Tidak menggunakan pemotong kuku yang sama pada kutil
• Tidak menggigit kuku jika memiliki kutil di dekat kuku.
• Tidak mencungkil kutil.
• Jaga tangan agar kering sebisa mungkin
• Cucilah tangan dengan baik setelah menyentuh kutil. Gunakan alas kaki di kamar mandi
atau kamar ganti umum.

b. Bedah c. Farmakologi
• Bedah listrik • Asam salisilat 25 – 50%
• Bedah laser • Trikloroasetat 25%
• Bedah beku • Fenol likuefaktum
Kesimpulan
Dilaporkan penderita peremuan 14 tahun dengan keluhan timbul kutil pada punggung tangan kiri
lebih kurang 1 tahun yang lalu. Kutil awalnya mengecil dan semakin lama makin membesar. Keluhan
gatal dan nyeri disangkal. Penderita tidak pernah mengalami hal yang sama. Dari hasil
pemeriksaan fisik didapatkan status present dan status general dalam batas normal. Lokasi lesi pada
manus sinistra. Pada effloresensi ditemukan papul verukosa dengan warna abu-abu, multiple, bentuk
bulat, padat dengan permukaan kasar, batas tegas, berdiameter ± 0,2 cm, distribusi unilateral.
Pemeriksaan penunjang tidak dikerjakan, tetapi dari anamnesis dan pemeriksaan fisik mengarah ke
penyakit veruka vulgaris.

Anda mungkin juga menyukai