Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan Klien

dengan Combustio (Luka


Bakar)
Devi Setya Putri, S.Kep., Ns., M.Kep
Anatomi Kulit
1. Epidermis
Lapisan paling luar, tipis dan avaskuler, tebal epidermis berbeda-beda
pada bagian tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan
kaki. Ketebalannya <1mm (sekitar 5% dari seluruh ketebalan kulit).
Terjadi regenerasi setiap 4-6 minggu.
2. Dermis

Merupakan bagian yang paling penting dari kulit yang sering dianggap
Anatomi Kulit “true skin” terdiri dari serabut kolagen elastin dan retikulin kulit kuat
dan lentur, mempunyai pembuluh darah dan saraf. Tebalnya bervariasi,
yang paling tebal pada telapak sekitar 3 mm.

3. Subcutis
Merupakan lapisan dibawah dermis yang tersusun dari sel kolagen dan
lemak tebal untuk menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi
dengan perubahan temperatur luar tubuh kita karena perubahan cuaca.
Adalah luka/kerusakan kulit (bisa sampai otot,
tulang) yang terjadi karena kontak (berhubungan)
dengan sumber panas.

DEFINISI Suatu trauma panas yang disebabkan oleh air/uap


panas, arus listrik, bahan kimia, radiasi dan petir
yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang
lebih dalam sehingga menyebabkan kerusakan
atau kehilangan kulit.
1. Air panas
2. Benda panas (misal:radiator)

ETIOLOGI 3. Radiasi (terbakar sinar matahari)


4. Listrik
5. Zat kimia
 Luka Bakar Derajat I (Luka Bakar Superfisial)
Hanya mengenai lapisan epidermis, ditandai dengan adanya eritema,
nyeri, dan tidak ada bulla. Biasanya nyeri akan hilang dalam waktu 24
jam.
 Luka Bakar Derajat II (Luka Bakar Partial-Thickness)
Meluas ke epidermis, ditandai dengan warna kemerahan, gelembung

Derajat Luka bila kecil (vesikula), gelembung besar (bula), yang berisi cairan
plasma.
Bakar  Luka Bakar Derajat III (Partial-Thickness dalam)
Meluas ke seluruh dermis
 Luka Bakar Derajat IV (Full-Thickness)
Luka bakar yang merusak tulang, otot, dan jaringan dalam, serta luka
bakar akibat sengatan arus listrik yang menyebabkan robeknya
jaringan.
Penilaian luas luka bakar dilakukan dengan persentase total luas permukaan
tubuh (TBSA) yang disebabkan oleh cedera. Penilaian estimasi yang akurat
dari TBSA sangat penting untuk intervensi selanjutnya. Penilaian luas luka
bakar dapat menggunakan metode Rumus Sembilan (Rule of Nines).

LUAS LUKA
BAKAR
3-4 ml/kgBB/%luas luka bakar.
Kebutuhan Pada 24 jam pertama : separuh jumlah cairan
cairan diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan
(Rumus Baxter) dalam 16 jam berikutnya.
Kerusakan kulit (ulcus marjolin)
Infeksi (sepsis)
Kehilangan cairan, elektrolit, protein
Gagal ginjal
Dampak Luka
Bakar Gagal nafas (ARDS)
Gangguan lambung (Curling ulcer)
Kerusakan darah (anemia, DIC)
dll
AIR PANAS
API
API
API
ZAT KIMIA
LISTRIK
a. Tanda-tanda vital (status respirasi, nadi apikal, karotid, femoral,
tekanan darah, suhu tubuh).

b. Pemantauan intake dan output cairan.


c. Pengkajian BB, riwayat berat praluka bakar, alergi, imunisasi
Pengkajian tetanus.
d. Pengkajian head to toe
e. Pengkajian luas luka bakar
f. Pengkajian neurologik (kesadaran pasien, nyeri, kecemasan)
Gangguan pertukaran gas
Bersihan jalan napas tidak efektif
Resiko ketidakseimbangan cairan

Diagnosa Resiko ketidakseimbangan elektrolit


Resiko hipotermia
Keperawatan Hipotermia
Nyeri akut
Nyeri kronis
 Debridement

Penatalaksanaan  Nekrotomi
 Pencucian luka
Luka *dilakukan di ruang operasi (dapat dilakukan ketika sirkulasi
stabil)

Anda mungkin juga menyukai