Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan Klien

dengan Fraktur

Devi Setya Putri, S.Kep., Ns., M.Kep


DEFINISI

Fraktur adalah kerusakan atau patah tulang yang disebabkan oleh adanya trauma
ataupun tenaga fisik. Pada kondisi normal, tulang mampu menahan tekanan, namun
jika terjadi penekanan ataupun benturan yang lebih besar dan melebihi kemampuan
tulang untuk bertahan, maka akan terjadi fraktur.
ETIOLOGI

Etiologi terjadinya fraktur :

Long (2006)

a. Trauma ex: kecelakaan

b. Patologis ex: osteoporosis, neoplasma

Smeltzer & Bare (2006)

c. Gaya meremuk,

d. Gerakan puntir mendadak

e. Kontraksi otot yang ekstrim.


KLASIFIKASI

Berdasarkan ETIOLOGI Berdasarkan KLINIS Berdasarkan RADIOLOGIS

Fraktur Traumatik Fraktur Terbuka Lokalisasi

Fraktur Patologis Fraktur Tertutup Konfigurasi

Ekstensi

Fragmen
MANIFESTASI KLINIK

Menurut Mansjoer, Arif (2014) tanda dan gejala fraktur sebagai berikut :
1. Deformitas (perubahan struktur dan bentuk) karena pergeseran tulang yang patah
2. Bengkak atau penumpukan cairan/darah/ edema
3. Spasme otot (kejang/kaku otot)
4. Nyeri
5. Penurunan sensasi
6. Fungsiolesa/ Hilangnya atau berkurangnya fungsi normal
7. Pergerakan abnormal
8. Krepitasi (gemeretak/bunyi dapat muncul akibat gesekan ujung-ujung tulang patah)
9. Atropi otot, karena adanya kontraksi otot
PATOFISIOLOGI

PATHWAY
KOMPLIKASI

a. Syok hipovolemik atau traumatic


b. Sindroma Kompartemen
c. Kerusakan arteri
d. Infeksi sistem pertahanan tubuh
e. Avaskuler nekrosis
f. Malunion (patah tdk sembuh dg baik)
g. Delayed Union
h. Non Union
PROSES PENYEMBUHAN TULANG

Proses penyembuhan tulang menurut Cormack (2000) ada 3 fase :


1. Fase Inflamasi
Terjadi pada minggu ke 1 dan ke 2, diawali oleh reaksi inflamasi. Terjadi aliran darah yang menimbulkan hematom
pada fraktur yang segera diikuti invasi dari sel-sel peradangan yaitu : neutrofil, makrofag, dan sel fagosit.
2. Fase Reparative
Fase ini berlangsung selama beberapa bulan. Ditandai dengan diferensiasi dari sel mesenkim pluripotensial.
3. Fase Remodeling
Fase ini terjadi dalam waktu beberapa bulan hingga tahunan. Aktifitas osteoblast dan osteoklast yang menghasilkan
perubahan jaringan immature menjadi matur, terbentuknya tulang lamellar sehingga menambah stabilitas pada
daerah fraktur.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

 Bone-Scan

 Foto radiologi

 Arteriografi

 Pemeriksaan darah lengkap

 Profil koagulasi
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan menurut Muttaqin (2008) :

1. Penatalaksanaan Konservatif

a. Proteksi (pemberian sling/mitela pd anggota gerak atas atau tongkat pada anggota gerak
bawah)

b. Imobilisasi dengan bidai eksterna.

c. Reduksi tertutup dengan menggunakan gips

d. Reduksi tertutup dengan traksi


2. Penatalaksanaan Pembedahan

a. Reduksi tertutup dg fiksasi eksternal perkutan/ K-Wire

b. Reduksi terbuka dan fiksasi internal/fiksasi eksternal tulang yaitu:

1) OPEN REDUCTION AND INTERNAL FIXATION (ORIF)/ Reduksi terbuka dan fiksasi internal. Orif akan
mengimobilisasi fraktur dengan melakukan pembedahan untuk memasukkan paku, scrup atau pen ke dalam
tempat fraktur untuk mengfiksasi bagian tulang pada fraktur secara bersamaan.

2) Open Reduction Terbuka dan fiksasi eksternal. Tindakan ini merupakan pilihan bagi sebagian besar fraktur.
Fiksasi eksternal dapat menggunakan konselosascrew atau dengan metilmetaklirat (akrilik gigi) atau dengan
fiksasi eksterna seperti gips.
Skin Traksi
Skeletal Traksi + Gips
ORIF (Open Reduction Internal Fixation)
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan Integritas Kulit/ Jaringan

2. Gangguan mobilitas fisik

3. Nyeri akut/ Nyeri kronis

4. Gangguan body image

5. Gangguan perfusi jaringan


INTERVENSI

 Perdarahan : Resusitasi cairan

 Bebaskan klien dari nyeri

 Berikan nutrisi adekuat

 Berikan informasi tentang patofisiologi penyembuhan tulang

 Ajarkan dan latih menggunakan alat bantu

 ROM
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8530/7.BAB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
http://eprints.undip.ac.id/50598/3/Ivandy_Fam_22010112130089_Lap_KTI_BAB_II.pdf
http://repository.ump.ac.id/3927/3/MARTONO%20BAB%20II.pdf
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia “Definisi dan Indikator Diagnostik”. Edisi 1. Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI)
http://ners.unair.ac.id/materikuliah/askep%20fraktur.pdf

Anda mungkin juga menyukai