Anda di halaman 1dari 5

Nama: Septika Faulia

NIM: 2019012206

Kelas: PSIK 4B

Matkul: KMB 1

SOP ANALISA GAS DARAH

A. Pengertian
Analisa gas darah dilakukan untuk menilai tingkat keseimbangan asam basa, mengetahui
kondisi fungsi pernafasan dan kardiovaskuler danmenilai kondisi fungsi metabolisme tubuh.
Sampel darah untuk prosedur ini diambil dari arteri.

B. Tujuan
Untuk menilai dan mengetahui tindakan yang akan dilakukan

C. Prosedur
1. Persiapan Alat :

a. Spuit : dewasa spuit 3 cc, anak – anak : wing nedle.

b. Gauze steril.

c. Alkohol 70%, bethadine 10%.

d. Sarung tangan

e. Formulir laboratorium untuk analisa gas darah.

f. Bengkok

g. Tube heparin warna hijau

2. Cara Kerja :

a. Cuci tangan (sesuai spo cuci tangan)

b. Identifikasi pasien (sesuai spo identifikasi pasien)

c. Jelaskan pada pasien tindakan yang akan dilakukan

d. Pasang tabir di sekeliling tempat tidur pasien,bawa peralatan ke dekat pasien.


e. Ukur suhu dan jumlah pernafasan pasien.

f. Catat jumlah oksigen yang diberikan.

g. Pakai sarung tangan.

h. Raba arteri radialis, branchialis atau femoralis dan fiksasi.

i. Desinfeksi lokasi pungsi dengan bethadine 10%, alkohol 70%.

j. Suntikkan Jarum ke arteri radialis dengan sudut antara 45-90 derajat

k. Pastikan jarum masuk dalam arteri.Bila jarum masuk ke dalam arteri, darah akan keluar
tanpa spuit diisap dan warna darah yang keluar merah terang.

l. Setelah darah terhisap (kira – kira 3 cc) tarik spuit dan tekan bekas tusukan arteri 5 – 10
menit dengan gauze steril. Bila pasien mendapat heparin tekan selama 15 menit.

m. Masukkan darah dalam tube heparin

n. Observasi adanya hematoma.

o. Beri etiket identifikasi pada tube

p. Catat set ventilator, jumlah oksigen, yang didapat pada saat darah arteri diambil.

q. Bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya.

r. Cuci tangan.

s. Kirim segera bahan pemeriksaan dan formulir ke laboratorium.


Nama: Septika Faulia

NIM: 2019012206

Kelas: PSIK 4B

Matkul: KMB 1

SOP PERAWATAN TRAKHEOSTOMI

A. Pengertian
Tindakan merawat lubang stoma pada trakheostomi dan area sekitar

B. Tujuan
1. Menjaga keutuhan jalan nafas.
2.      Mencegah infeksi
3.      Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar trakheostomi

C. Prosedur
 PERSIAPAN ALAT
1. Tali pengikat trakheostomi.
2. Kom/mangkuk steril, cairan NaCl, hydrogen peroksida (H2O2), spuit 10 cc.
3.  Stetoskop.
4.  Suction set.
5.  Set ganti balut steril.
6.  1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steril.
7.  Kapas apus (swab), alkohol 70%.
8. Nierbeken / bengkok, plester, dan gunting.
9.  Sikat pembersih
10.  Handuk, perlak, dan kantung plastik
11.  Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/skort (kalau perlu).

 PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan prosedur dan tujuannya serta partisipasi klien yang dibutuhkan.
2.  Membantu klien mengatur posisi yang nyaman bagi klien dan perawat (supine
atau semifowler).
3. Membentangkan handuk didada klien.
4. Menjaga kebutuhan privacy klien.
5. Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau.
6. Menutup sampiran (kalau perlu).
7. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih.
8.  Membuka set peralatan  dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk
pembersihan trakheostomi.
9. Meletakkan perlak paling bawah dan atur peralatan suction.
10. Mengatur mangkuk steril kedua dekat tetapi diluar lalu lintas mangkuk
pertama, jangan menyentuh bagian dalam mangkuk.
11. Menuangkan sekitar 50 ml hidrogen peroksida.
12.  Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrogen
peroksida.
13.  Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen peroksida diatas kasa pertama,
dan normal saline pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga tetap dibiarkan kering.
14. Membuka swab berujung kapas. Tuangkan hidrogen peroksida pada satu paket
swab, dan normal saline apda paket swab lainnya.
15. Jika trakheostomi menggunakan kanule dalam sekali pakai(disposible). Buka
bungkusnya, sehingga dapat dengan mudah diambil. Pertahan sterilitas kanule
dalam.
16 .  Menentukan panjang tali pengikat trakheostomi yang diperlukan dengan
menggandakan lingkar leher dam menambah 5 cm dan gunting tali pada panjang
tersebut.
17.  Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah menggunakan skort, kaca
mata pelindung, dan handscoen steril.
18.  Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen steril yang
baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril sepanjang prosedur dilakukan.
20. Membersihkan kanule dalam.
21. Mengganti kanule dalam sekali pakai (disposible inner-canula) :
22.  Membuka dan dengan hati-hati lepaskan kanule dalam dengan menggunakan
tangan yang tidak dominan.
23. Melakukan penghisapan dengan teknik steril (jika diperlukan).
24. Mengeluarkan kanule dalam baru steril dari bungkusnya dan siramkan sejumlah
normal saline steril pada kanule baru tersebut. Biar4kan normal saline menetes
dari kanule dalam.
25. Memasang kanule dalam dengan hati-hati dan cermatm dan kunci kembali agar
tetap pada tempatnya.
26. Menghubungan kembali klien dengan sumber oksigen.
27. Membersihakn kanule dalam tak disposible :
28.  Melepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak dominan, dan masukkan
kanule tersebut kedalam mangkuk berisi hidrogen peroksida.
29. Membersihkan kanule dalam dengan sikat (tangan dominan memegang sikat dan
tangan yang tidak dominan memegang kanule.
30. Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi hidrogen peroksida dan tuangkan
normal saline pada kanule sampai semua bagian kanule terbilas dengan baik.
Biarkan normal saline menetes dari kanule dalam.
31. Memasang kembali kanule dalam dan kunci.
32. Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen.
33. Membersihkan bagian luar/sekitar kanule dan kulit sekitarnya dengan
menggunakan hidrogen peroksida, lalu bilas dengan NaCl dan keringkan dengan
kasa.
34. Mengganti tali pengikat trakheostomi :
35.  Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara memasang tali
yang baru.
36. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate. Melingkarkan kedua
ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi
lainnya faceplate dan ikat dengan kuat tetapi idak ketat. Gunting tali trakheostomi
yang lama.
37. Memasang kasa pada mengelilingi kanule luar dibawah tali pengikat
danfaceplate. Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat tidak terlalu
ketat tetapi pipa trakheostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.
38. Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff) pipa trakheostomi :
39. Memakai handscoen steril
40. Jika terdapat klem pada pada pipa cuff  lepaskan klemnya dan sambungkan
dengan spuit.
41. Meminta klien menghirup nafas dalam bersamaan dengan secara perlahan
mengaspirasi udara pada cuff (biasanya 5 cc). Mengamati adanya kesulitan
bernafas.
42.  Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur, dan atur
kembali ketinggian tempat tidur.
43. Merapihkan peralatan.
44.  Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai