PPh Pasal 24
POKOK PEMBAHASAN
DASAR HUKUM
Pasal 24 ayat 6
Ketentuan mengenai pelaksanaan pengkreditan pajak atas penghasilan dari luar negeri
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
LATAR BELAKANG PERUBAHAN ATURAN
TRUST
Skema, Pengaturan/Hubungan berdasarkan
perjanjian tertulis antara orang/badan yg
bertindak selaku pendiri dan orang/badan selaku
pemegang kepemilikan atas suatu harta,
dengan kewajiban mengelola harta tersebut
untuk kepentingan penerima manfaat
HAL-HAL YANG BELUM DIATUR DI KMK
164/KMK.03/2002 DAN PERUBAHANNYA DI PMK
192/PMK.03/2018
1. Penentuan Negara Sumber Penghasilan LN 4. Pengaturan Kredit Pajak Bagi suami-istri
-- belum diatur secara eksplisit
PH atau MT
-- tidak diatur
PMK 192/PMK.03/2018
Diatur (Pengadopsian Per Country Limitation)
PMK 192/PMK.03/2018
-Besarnya Kredit Pajak LN yg dapat dikreditkan dilakukan
per jenis penghasilan dan per Negara -- Kredit pajak LN ditentutkan secara terpisah untuk
masing2 suami istri
2. Penentuan Besarnya Penghasilan LN 5. Persayaratan Administratif
-- belum diatur secara eksplisit
-- LK LN ; SPT Tahunan, Bukti Pembayaran Pajak
PMK 192/PMK.03/2018 (wajib dilaporkan pada SPT Tahunan)
Diatur sebesar penghasilan neto
PMK 192/PMK.03/2018
3. Batasan Kredit Pajak LN -- Bukti Pembayaran Pajak, tidak ada kewajiban dalam
-- Paling Tinggi = Jumlah Pajak LN melampirkan ke SPT tahunan
(tetapi tidak dapat melebihi jumlah tertentu dan 6. Kredit Pajak atas Penghasilan TRUST
pajak yang terutang atas penghasilan kena pajak) -- tidak diatur
1 2
Pengaturan penggabungan
penghasilan dari luar negeri dengan Pengaturan pengkreditan
penghasilan dari dalam negeri PPh Luar Negeri
untuk menghitung Penghasilan
Kena Pajak
TIDAK TERMASUK
Pengaturan penggabungan
penghasilan dan pengkreditan
PPh Luar Negeri untuk
penghasilan luar negeri berupa
dividen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat(2) UU PPh
Penentuan sumber penghasilan
Penggabungan penghasilan
Penghasilan dari
trust jika trust tidak
Penghasilan
dikenai PPh tingkat
dari luar negeri trust
Dapat digabungkan
Penghasilan usaha pada tahun
Pada tahun pajak diperoleh maupun
saat diperolehnya diterima, tergantung
Penghasilan dari mana yang terjadi
trust jika trust lebih dahulu
dikenai PPh tingkat
trust
Pengkreditan PPh Luar Negeri
Tidak ada P3B antara Indonesia dengan negara X, negara Y ,dan negara Z
Berapa besarnya PPh Luar Negeri yang dapat dikreditkan pada Tahun Pajak 2018 bagi
PT Indologo Tiga?
Besarnya PPh terutang PT Indologo Tiga atas seluruh penghasilan:
Penghasilan neto luar negeri:
negara X (penghasilan usaha) Rp1.000.000.000,00
negara Y (penghasilan bunga) Rp3.000.000.000,00
negara Z (kerugian penjualan harta) Rp 0,00
Jumlah penghasilan neto luar negeri Rp4.000.000.000,00
Penghasilan neto dalam negeri Rp4.000.000.000,00
Jumlah penghasilan neto fiskal Rp8.000.000.000,00
Penentuan PPh Luar Negeri yang dapat dikreditkan bagi masing-masing suami
atau istri ditentukan jumlah yang paling sedikit diantara:
1. Jumlah PPh Luar Negeri dengan memperhatikan ketentuan P3B untuk masing-masing suami atau istri
2.Jumlah PPh Luar Negeri untuk masing-masing suami atau istri
3.Jumlah tertentu:
Pengembalian Pajak dari Luar Negeri
USD
GBP
CAD
Dikonversi dengan
CHF IDR JPY kurs yang
ditetapkan
Menteri Keuangan
AUD EUR
MYR
Konversi Mata Uang
Jika
• Mendapat izin Menteri Keuangan; atau
• Menyampaikan pemberitahuan kepada Menteri Maka
Keuangan • Atas PPh Luar Negeri yang menggunakan satuan
mata uang selain mata uang Dollar Amerika Serikat
Untuk menyelenggarakan pembukuan dalam Bahasa Wajib dikonversi menjadi satuan mata uang Dollar
Inggris dan Mata Uang Dollar Amerika Serikat Amerika Serikat
berdasarkan PMK 196/PMK.03/2007 stdtd. PMK
123/PMK.03/2019
Konversi ke mata uang Dollar Amerika Serikat
menggunakan
Konversi dilakukan pada saat PPh • Kurs tengah Bank Indonesia; atau
Luar Negeri tersebut • Kurs spot harian valuta asing yang bersangkutan di
terutang,dibayar atau dipotong di pasar internasional terhadap Dollar Amerika Serikat
luar negeri dalam hal tidak tersedia pada kurs tengah Bank
Indonesia
Kasus di Pengadilan Pajak
PUT-108xxx.xx/2010/PP/M.XVA Tahun 2019
Menurut Majelis:
• Faktanya penggabungan penghasilan dan kerugian Pemohon Banding di luar negeri yaitu Amerika Serikat (negara sumber yang
sama) memperoleh jumlah penghasilan neto (laba neto) Tahun 2010 sebesar Rp.42.314.877,00 dapat digabungkan dengan
penghasilan lainnya yang diperoleh Pemohon Banding di dalam negeri untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak;
• Kredit Pajak Luar Negeri sebesar Rp.10.206.246,00 yang merupakan Pajak Penghasilan Pemohon Banding yang dibayar di Amerika
Serikat Tahun 2010 sehubungan dengan perolehan penghasilan neto sebesar Rp.42.314.877,00;
• Besarnya Kredit Pajak di Amerika Serikat sesuai US 1040 (US Individaul Income Tax Return) Statement of Income oleh terbanding
tidak dilakukan koreksi sehingga menurut Majelis faktanya Terbanding mengakui bahwa Penghasilan Neto Luar Negeri (Amerika
Serikat) dapat digabungkan dengan Penghasilan Neto Pemohon Banding dari Dalam Negeri untuk menghitung penghasilan Kena
Pajak Tahun Pajak 2010;
• Koreksi penghasilan neto yang dibatalkan dan dipertahankan setelah pemeriksaan di persidangan. Mengubah penghasilan
terbanding dari Rp354.351.957 menjadi Rp42.314.877,00
• Majelis mengabulkan seluruhnya banding Permohonan Banding terhadap Keputusan Terbanding tentang Keberatan Wajib Pajak
atas SKPKB PPh
No Uraian Menurut Pemohon Koreksi Positif Menurut Terbanding Dibatalkan Oleh Putusan Majelis
Banding Terbanding Menjadi Majelis
.0 00
BUT 2: US$60.000 S$10
r U
Capital Gain (US$40.000) e besa
S
Capital Loss
Kerugian yang memiliki
hubungan efektif dengan (US$10.000)
BUT 1 US$10.000
Rugi Neto
Saran
• Di dunia yang serba cepat, DJP perlu beradaptasi dalam menanggapi perubahan teknologi, DJP dapat membuat aplikasi yang berisi
informasi terkait dengan berita terbaru, peraturan, tax treaty, alamat dan kontak KPP dan simulasi perhitungan pajak termasuk
perhitungan PPh 24 sehingga meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
• Peraturan pengkreditan perpajakan sudah mengakomodasi penerapan penghindaran pajak berganda, diharap wajib pajak lebih
memanfaatkan hal tersebut sehingga mengurangi risiko dikenakan pajak berganda dan memaksimal keuntungan yang diperoleh.
T
ERIMAKASIH