tiada setitik pun awan di Berisi penjelasan langit. Dan bulan telah terbit tentang latar bersamaan dengan tenggelamnya matari. waktu dan dan Dengan cepat ia naik dan situasi cerita yang kaki langit, mengunjungi Orientasi akan diceritakan segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga yaitu di Laut Jawa hutan, juga laut, juga hewan pada abad keenam dan manusia. Langit jernih, belas masehi. bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak 1. Abad Keenam Belas Masehi Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak- ombak besar bergulung- gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara-semua-dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak- ombak makin menggila. Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin tunas menerjang serong gunung-gunung air itu- serong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat pilinan kapas dan benang sutra, Sang patih berhenti di tengah-tengah pendopo, Peristiwa yang dekat pada damarsewu diungkapkan menegur, “Dingindingin merupakan begini anakanda datang. peristiwa Pasti ada sesuatu yang penyebabnya luar biasa. Mendekat sini, konflik yang anakanda.”Dan Pengungkapan berkepanjangan, Patragading berjalan peristiwa yaitu ketika mendekat dengan Patragading lututnya sambil mengangkat sembah, membawa berita merebahkan diri pada bahwa Balatentara kaki Sang Patih. “Ampuni Demak di bawah pati, bangunkan Paduka Adipati Kudus pada malam ”Dan memasuki Jepara Patragading berjalan tanpa mendekat dengan pemberitahuan. “Ampuni pati, bangunkan Paduka pada malam ”Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. “Ampuni pati, bangunkan Paduka pada malam ”Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. “Ampuni pati, bangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar duka, Paduka. Balatantara Demak di bawah Adipati Kudus memasukiJepara tan yang “Allah Dewa Batara!” jawab Sang Patih. “Itu bukan aturan raja -raja! Itu aturan merek!” Pada bagian ini “Balatentara Tuban tak banyak peristiwa sempat dikerahkan, P” besar yang “Bagaimana Bupati Jepara?” “Tewas enggan menyerah menyebabkan Paduka.” Putragading permasalahan mengangkat sembah “Sisa Puncak Konflik semakin rumit, balatetara Tuban mundur ke yaitu terbunuhnya timur kota. Jepara penuh Bupati Jepara dan dengan balatetara Demak, dibongkarnya lebih dari tiga ribu orang.” bangunan batu di “Begitulah kata Warta, ”Dengan hati-hati -hati-hati wilayah kota. tertuju pada Boris, “Semua bangunan batu di atas wilayah kota, gapura, arca, Setiap batu berukir telah dijatuhkan hokum buang ke laut! Tinggal hanya mengumumkanny a. ”“Sambar petirlah dia!” Tiba -tiba suaranya turun mengibaiba “Aapalgi artinya pengabdian? Aku pergi! Jangan dicari. Tak perlu dicari!” Meraung. Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dandengannya di langkahi pagar papan kayu. Dari balik pagar orang mengadukan “ Lari dari Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Penyelesaian Trenggono yang begitu konflik pada sampai hatimembunuh permasalahan abangnya sendiri, ini adalah para kemudian diperkuat musafir oleh sikapnya yang bermusyawara polos terhadap Resolusi h dan peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan tak membentuk juga menyatakan sikap utusan menentang usaha menghadap Portugis yang sudah Sutan. mulai melakukan perdagangan ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak Para musafir yang sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan membentuk utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan : apa yang terjadi di Pajajaran tidak punya sangkut paut dengan Demak dan para Jawaban itu mengecawakan para Pada bagian musafir. Bila akhir, penulis demikian, mereka menutup menganggap, sudah dengan tak ada perlunya kesimpulan: lagi para musafir Kalau Koda Trenggono mengagungkan Demak karena tetap tak keagungannya punya sikap, memang sudah tak jelas dia tak ada lagi. Apa punya gunanya armada sesuatu besar peninggalan urusan yang sudah dua tahun disiapkan kalau bukan untuk mengusir Portugis dan dengan demikian terjamin dan melindungi Demak sebagai negeri Islam pertama-tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung terhadap Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu apapun dengan Orang menarik kesimpulan dari perkembangan Berisi terakhir: antara anak penjelasan dan ibu takkan ada tentang latar perdamaian lagi. Dan waktu dan pertanyaan dan situasi kemudian yang Orientasi cerita yang timbul : Adakah akan Sultan akan diceritakan mengambil tindakan yaitu situasi terhadap ibunya antara Sultan sendiri sebagaimana Trenggono ia telah dengan melakukannya ibunya. Pangeran seda lepen? Orang menunggu dan Peristiwa yang menunggu dengan diungkapkan perasaan prihatin merupakan terhadap keselamatan peristiwa wanita tua itu. Sultan penyebabnya Pengungkapan konflik yang Trenggono tak peristiwa berkepanjangan, mengambil sesuatu tindakan terhadap yaitu Sultan ibunya. Ia makin Trenggono keranjingan membangun membangun pasukan pasukan daratnya daratnya. tanpa memperdulikan keselamatan Hampir setiap hari orang dapat melihat ia berada ditengah- tengah pasukan kuda kebanggaannya, baik dalam latihan sodor, maupun ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka yang digantungkan pada sepotong kayu. Pada bagian ini banyak peristiwa besar yang menyebabkan Ia sendiri dalam Menuju konflik permasalahan latihan-latihan ini. semakin rumit, yaitu Sultan Trenggono ikut serta dalam latihan-latihan tersebut. Dan dalam salah satu Pada bagian ini kesempatan semacam banyak peristiwa ini pernah ia berkata besar yang secara terbuka, "tak menyebabkan ada yang lebih ampuh permasalahan daripada pasukan semakin rumit, kuda. Lihat, kawula Puncak Konflik yaitu ketika Sultan kami semua!" Dan Trenggono berkata para perwira pasukan bahwa tapak kuda kuda pada Demak akan berdatangan dan menguasai seluruh merubungnya, semua Tanah Jawa. diatas kuda masing- masing. "Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila debunya jatuh kembali kebumi, ingat ingat para kawula, akan kalian lihat takkan ada satu tapak kaki orang peranggi pun tampak. Juga tapak-tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian." Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian kota dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah Penyelesaian digantikan oleh Kala Cuwil, konflik pada pemimpin pasukan gajah. permasalahan Nama barunya : Wirabumi. Panggilannya yang lengkap : ini adalah Sang Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Resolusi Patih Tuban Sang Wirabumi. Dan sebagai digantikan oleh Patih ia masih tetap Kala Cuwil, memimpin pasukan gajah, yang kemudian maka kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. dikenal dengan Pasar kota dan pasar bandar Wirabumi. ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan atas angin, Sang Adipati Pada bagian telah akhir, penulis menjatuhkan menutup titah : kapal- dengan kapal Tuban Koda kesimpulan: mendapat Kapal-kapal perkenan untuk Tuban berlabuh dan diijinkan berdagang di berlabuh di Malaka ataupun Malaka Pasai. ataupun di Pasai. Thank you