Anda di halaman 1dari 23

Analisis Novel Sejarah

Anggota Kelompok

Muhammad Amarrulah Muhammad Fadilah

Muhammad Rizal Nanda Della Balqista

Muhammad Faisal Nanda Ilham Saputra


NOVEL MANGGIR

Karya Pramoedya Ananta Toer


Kutipan Novel Sejarah Struktur Keterangan

Di bawah bulan malam ini,


tiada setitik pun awan di Berisi penjelasan
langit. Dan bulan telah terbit tentang latar
bersamaan dengan
tenggelamnya matari. waktu dan dan
Dengan cepat ia naik dan situasi cerita yang
kaki langit, mengunjungi
Orientasi
akan diceritakan
segala dan semua yang
tersentuh cahayanya. Juga
yaitu di Laut Jawa
hutan, juga laut, juga hewan pada abad keenam
dan manusia. Langit jernih, belas masehi.
bersih, dan terang. Di atas
bumi Jawa lain lagi
keadaannya gelisah, resah,
seakan-akan manusia tak
1. Abad Keenam Belas
Masehi
Bahkan juga laut Jawa di
bawah bulan purnama
sidhi itu gelisah. Ombak-
ombak besar bergulung-
gulung memanjang
terputus, menggunung,
melandai, mengejajari
pesisir pulau Jawa. Setiap
puncak ombak dan riak,
bahkan juga busanya yang
bertebaran seperti serakan
mutiara-semua-dikuningi
oleh cahaya bulan. Angin
meniup tenang. Ombak-
ombak makin menggila.
Sebuah kapal peronda pantai
meluncur dengan kecepatan
tinggi dalam cuaca angin
damai itu. Badannya yang
panjang langsing, dengan
haluan dan buritan
meruncing, timbul-tenggelam
di antara ombak-ombak
purnama yang menggila.
Layar kemudi di haluan
menggelembung membikin
tunas menerjang serong
gunung-gunung air itu-
serong ke barat laut. Barisan
dayung pada dinding kapal
berkayuh berirama seperti
kaki-kaki pada ular naga.
Layarnya yang terbuat pilinan
kapas dan benang sutra,
Sang patih berhenti di
tengah-tengah pendopo, Peristiwa yang
dekat pada damarsewu diungkapkan
menegur, “Dingindingin merupakan
begini anakanda datang. peristiwa
Pasti ada sesuatu yang penyebabnya
luar biasa. Mendekat sini, konflik yang
anakanda.”Dan Pengungkapan berkepanjangan,
Patragading berjalan peristiwa yaitu ketika
mendekat dengan
Patragading
lututnya sambil
mengangkat sembah, membawa berita
merebahkan diri pada bahwa Balatentara
kaki Sang Patih. “Ampuni Demak di bawah
pati, bangunkan Paduka Adipati Kudus
pada malam ”Dan memasuki Jepara
Patragading berjalan tanpa
mendekat dengan pemberitahuan.
“Ampuni pati, bangunkan
Paduka pada malam ”Dan
Patragading berjalan
mendekat dengan lututnya
sambil mengangkat
sembah, merebahkan diri
pada kaki Sang Patih.
“Ampuni pati, bangunkan
Paduka pada malam ”Dan
Patragading berjalan
mendekat dengan lututnya
sambil mengangkat
sembah, merebahkan diri
pada kaki Sang Patih.
“Ampuni pati, bangunkan
Paduka pada malam
buta begini Kabar duka,
Paduka. Balatantara Demak
di bawah Adipati Kudus
memasukiJepara tan yang
“Allah Dewa Batara!” jawab
Sang Patih. “Itu bukan aturan
raja -raja! Itu aturan merek!” Pada bagian ini
“Balatentara Tuban tak banyak peristiwa
sempat dikerahkan, P”
besar yang
“Bagaimana Bupati Jepara?”
“Tewas enggan menyerah menyebabkan
Paduka.” Putragading permasalahan
mengangkat sembah “Sisa Puncak Konflik semakin rumit,
balatetara Tuban mundur ke yaitu terbunuhnya
timur kota. Jepara penuh Bupati Jepara dan
dengan balatetara Demak, dibongkarnya
lebih dari tiga ribu orang.” bangunan batu di
“Begitulah kata Warta,
”Dengan hati-hati -hati-hati
wilayah kota.
tertuju pada Boris, “Semua
bangunan batu di atas
wilayah kota, gapura, arca,
Setiap batu berukir telah
dijatuhkan hokum buang
ke laut! Tinggal hanya
mengumumkanny a.
”“Sambar petirlah dia!”
Tiba -tiba suaranya turun
mengibaiba “Aapalgi
artinya pengabdian? Aku
pergi! Jangan dicari. Tak
perlu dicari!” Meraung.
Ia lari keluar ruangan,
langsung menuju ke
pelataran depan.
Diangkatnya tangga
dandengannya di langkahi
pagar papan kayu. Dari
balik pagar orang
mengadukan “ Lari dari
Mula-mula pertikaian
berkisar pada kelakuan Penyelesaian
Trenggono yang begitu konflik pada
sampai hatimembunuh permasalahan
abangnya sendiri, ini adalah para
kemudian diperkuat musafir
oleh sikapnya yang bermusyawara
polos terhadap Resolusi h dan
peristiwa Pakuan.
Mengapa Sultan tak
membentuk
juga menyatakan sikap utusan
menentang usaha menghadap
Portugis yang sudah Sutan.
mulai melakukan
perdagangan ke Jawa?
Sikap itu semakin
ditunggu semakin tak
Para musafir yang
sudah tak dapat
menahan hati lagi
telah
bermusyawarah
dan membentuk
utusan untuk
menghadap Sultan.
Mereka ditolak
dengan alasan :
apa yang terjadi di
Pajajaran tidak
punya sangkut
paut dengan
Demak dan para
Jawaban itu
mengecawakan para Pada bagian
musafir. Bila akhir, penulis
demikian, mereka menutup
menganggap, sudah dengan
tak ada perlunya kesimpulan:
lagi para musafir Kalau
Koda Trenggono
mengagungkan
Demak karena tetap tak
keagungannya punya sikap,
memang sudah tak jelas dia tak
ada lagi. Apa punya
gunanya armada sesuatu
besar peninggalan urusan
yang sudah dua tahun
disiapkan kalau bukan
untuk mengusir
Portugis dan dengan
demikian terjamin dan
melindungi Demak
sebagai negeri Islam
pertama-tama di Jawa?
Masuknya Peranggi ke
Jawa berarti ancaman
langsung terhadap
Islam. Kalau Trenggono
tetap tak punya sikap,
jelas dia tak punya
sesuatu apapun dengan
Orang menarik
kesimpulan dari
perkembangan Berisi
terakhir: antara anak penjelasan
dan ibu takkan ada tentang latar
perdamaian lagi. Dan waktu dan
pertanyaan dan situasi
kemudian yang Orientasi cerita yang
timbul : Adakah akan
Sultan akan diceritakan
mengambil tindakan yaitu situasi
terhadap ibunya antara Sultan
sendiri sebagaimana Trenggono
ia telah dengan
melakukannya ibunya.
Pangeran seda lepen?
Orang menunggu dan Peristiwa yang
menunggu dengan diungkapkan
perasaan prihatin merupakan
terhadap keselamatan peristiwa
wanita tua itu. Sultan penyebabnya
Pengungkapan konflik yang
Trenggono tak
peristiwa berkepanjangan,
mengambil sesuatu
tindakan terhadap yaitu Sultan
ibunya. Ia makin Trenggono
keranjingan membangun
membangun pasukan pasukan daratnya
daratnya. tanpa
memperdulikan
keselamatan
Hampir setiap hari
orang dapat melihat
ia berada ditengah-
tengah pasukan kuda
kebanggaannya, baik
dalam latihan sodor,
maupun ketangkasan
berpacu samba
memainkan pedang
menghajar boneka
yang digantungkan
pada sepotong kayu.
Pada bagian ini
banyak peristiwa
besar yang
menyebabkan
Ia sendiri dalam Menuju konflik permasalahan
latihan-latihan ini. semakin rumit,
yaitu Sultan
Trenggono ikut
serta dalam
latihan-latihan
tersebut.
Dan dalam salah satu Pada bagian ini
kesempatan semacam banyak peristiwa
ini pernah ia berkata besar yang
secara terbuka, "tak menyebabkan
ada yang lebih ampuh permasalahan
daripada pasukan semakin rumit,
kuda. Lihat, kawula Puncak Konflik yaitu ketika Sultan
kami semua!" Dan Trenggono berkata
para perwira pasukan bahwa tapak kuda
kuda pada Demak akan
berdatangan dan menguasai seluruh
merubungnya, semua Tanah Jawa.
diatas kuda masing-
masing.
"Pada suatu kali, kaki
kuda Demak akan
mengepulkan debu di
seluruh bumi Jawa. Bila
debunya jatuh kembali
kebumi, ingat ingat para
kawula, akan kalian
lihat takkan ada satu
tapak kaki orang
peranggi pun tampak.
Juga tapak-tapaknya di
Blambangan dan
Pajajaran akan musnah
lenyap tertutup oleh
debu kuda kalian."
Seluruh Tuban kembali dalam
ketenangan dan kedamaian
kota dan pedalaman. Sang
Patih Tuban mendiang telah Penyelesaian
digantikan oleh Kala Cuwil, konflik pada
pemimpin pasukan gajah. permasalahan
Nama barunya : Wirabumi.
Panggilannya yang lengkap : ini adalah Sang
Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Resolusi Patih Tuban
Sang Wirabumi. Dan sebagai digantikan oleh
Patih ia masih tetap Kala Cuwil,
memimpin pasukan gajah,
yang kemudian
maka kala Cuwil tak juga
terhapus dalam sebutan. dikenal dengan
Pasar kota dan pasar bandar Wirabumi.
ramai kembali seperti
sediakala. Lalu lintas laut,
kecuali dengan atas angin,
Sang Adipati Pada bagian
telah akhir, penulis
menjatuhkan menutup
titah : kapal- dengan
kapal Tuban Koda kesimpulan:
mendapat Kapal-kapal
perkenan untuk Tuban
berlabuh dan diijinkan
berdagang di berlabuh di
Malaka ataupun Malaka
Pasai. ataupun di
Pasai.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai