INTERNATIONAL
Sobirin Malian
Pengertian Kontrak Bisnis
Internasional (KBI)
Kontrak bisnis internasional (KBI) sebagai suatu
kontrak yang dibentuk oleh 2 (dua) atau lebih
pihak,yang melakukan transaksi lintas batas negara,
yang berkebangsaan berbeda. ( Ida Bagus Wiyasa
Putra)
Berdasar pada definisi ini maka karakteristik dari KBI
adalah
1. Terdapatnya unsur asing di dalam kontrak yang dibuat.
2. Adanya keharusan untuk memberlakukan prinsip-prinsip yg
ada dalam KBI yi. Keharusan untuk menentukan pilihan
(choice) hukum yg hendak digunakan sebagai dasar transsaksi
& kesepakatan yang dibentuk,termasuk dasar penyelesaian
sengketa yang mungkin timbul dari kontrak tersebut.
Berbagai contoh masalah yg
mungkin ada dalam KBI
Penjual enggan mengirimkan barang kepada pembeli
tanpa adanya jaminan pembayaran, dan pembeli enggan
membayar terlebih dahulu sampai ia memeriksa kualitas
barang yang dibelinya.
Salah satu pihak harus mengatasi masalah mata uang
asing
Adanya bahasa yang berbeda dpt menimbulkan salah
pengertian mengenai sarat-sarat dasar transaksi bisnis
yang dilakukan.
KBI selalu berhadapan dengan berbagai peraturan
pemerintah dan acapkali transaksi tersebut tunduk pada
peraturan lebih dari satu negara
Lanjut, berbagai contoh
KBI tunduk pada lebih dari satu sistem hukum yg berbeda dan
kebiasaan yg berbeda yg dpt menimbulkan kesulitan manakala
terjadi sengketa, hk atau kebiasaan mana yg digunakan untuk
menyelesaikan sengketa tersebut?.
Bila perselisihan muncul atau perjanjian dilanggar,penentuan dan
pelaksanaan kewajiban kontrak lebih sulit manakala pengadilan
asing dan aturan-atruan asing ikut terkait di dalamnya.
Adanya pengaruh budaya dari para pihak dalam pelaksanaan
dan interprestasi kedudukan kontrak dalam hukum. Mis. Orang
berbudaya Barat selalu menganggap kontrak sebagai dokumen
hukum yi jika terjadi sengketa pr pihak hrs kembali pada
bunyi/isi kontrak (perubahan/adendum terhadap isi kontrak sulit
utk terjadi). Berbeda dengan orang yg berbudaya Timur
menganggap kontrak bukan sebagai dokumen hukum, shg dapat
diubah setiap saat, manakala kondisi dan situasi mengalami
perubahan. (men. Orang timur hubungan bisnis lebih bersifat
personal/kepercayaan dari pada hubungan hukum (Erman
Rajaguguk)
Upaya yg selama ini dilakukan untuk
mengatasi oleh berbagai negara
Berbagai masalah tsb telah dicoba untuk
diatasi dengan cara harmonisasi aturan dan
praktek melalui berbagai upaya, diantaranya:
1. Penciptaan konvensi-konvensi yang disetujui berbagai
negara dan diterapkan dalam situasi-situasi tertentu
2. Penyusunan law model yg diusulkan berbagai organisasi
Internasional yg dimasukkan ke dalam hukum nasional
masing-masing negara
3. Ketentuan-ketentuan dari kebiasaan yang berlaku di dalam
praktek yang minta dimasukkan ke dalam perjanjian atau
kontrak yang dibuat oleh para pihak dalam transaksi bisnis
internasional
Sistem hukum yang mempengaruhi Bisnis
Internasional
Seorang perancang kontrak, sebelum
membuat suatu draf KBI, maka terlebih dahulu
ia harus memahami sistem hukum yang
mempengaruhi transaksi bisnis yg akan
dilakukan para pihak/client dengan pihak lain
di luar negeri, alasannya:
1. Hukum di kedua negara akan menentukan aspek
tertentu dalam hubungan kontraktual.
2. Hukum di salah satu negara (tdk mesti hukum dr
negara perancang kontrak) mungkin lebih
menguntungkan bagi perancang kontrak dari pada
hukum negara lain.
Lanjutan sistem hukum
Pada dasarnya didunia ini ada 4 jenis sistem hukum yi:
Common Law, Civil law,syariah, dan sistem hukum sosialis.
Banyak negara mengadopsi kombinasi dari sistem hukum ini
dengan tetap mempertahankan pengaruh budaya bangsanya,
seperti;
1. Jepang dalam mengembangkan hukum modernnya banyak mencontoh Jerman
(civil law) meskipun tata cara perdagangannya tampak dipengaruhi oleh USA
(Common Law)
2. Hukum Malaysia mrpkn kombinasi dr common law, hukum syariah dan prinsip-
prinsip ajaran melayu.
3. Hukum Mesir mrpkn kombinasi civil law, common law dan hukum syariah.