b. Teori baru
“Perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak
atau lebih subyek hukum berdasarkan kata sepakat untuk
menimbulkan akibat hukum dalam bidang harta kekayaan”.
Unsur-unsur dalam definisi ini mencakup:
1. Adanya hubungan hukum yaitu hubungan yang dapat
menimbulkan hak dan kewajiban (akibat hukum)
2. Adanya subyek hukum yaitu setiap orang/Badan hukum
pendukung hak dan kewajiban.
3. Adanya prestasi yg dpt berupa melakukan sesuatu,berbuat
sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu
4. Dibidang harta kekayaan
Menurut namanya kontrak dibedakan
mjd dua macam yaitu
4. Asas itikad baik (Ps. 1338 ay. (3))merupakan asas bahwa para
pihak, yaitu pihak kreditur dan debitur harus melaksanakan
subtansi kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yg
teguh atau kemauan baik dari para pihak.
Asas itikad baik ini ada dua macam, yaitu itikad baik nisbi dan
itikad baik yg mutlak. Pada itikad baik yg nisbi orang
memperhatikan sikap dan tingkah laku nyata dari subyek. Pada
itikad baik mutlak, penilaian terletak pada akal sehat dan
keadilan, dibuat ukuran yg obyektif untuk menilai keadaan
(penilaian tidak memihak) menurut norma-norma yg obyektif)
5. Asas kepribadian (Ps. 1315 dan Ps. 1340 KUH-Perdata) yg
menentukan bahwa seseorang yg akan melakukan dan atau
membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan.
Akibat hukum suatu kontrak
Akibat hukum suatu kontrak pada dasarnya lahir
adanya hubungan hukum dari suatu perikatan, yaitu
dalam bentuk hak dan kewajiban bagi para pihak
serta melahirkan hubungan timbal balik ( kewajiban
pihak pertama merupakan hak pihak kedua begitu
pula sebaliknya)
Ps. 1339 KUH-Perdata sutu perjanjian tidak hanya
mengikat untuk hal-hal yg dg tegas dinyatakan
dalam perjanjian, namun juga untuk segala sesuatu
yg menurut sifat perjanjian diharuskan (diwajibkan)
oleh kepatutan, kebiasaan dan UU.
Berakhirnya suatu kontrak (Ps. 1381
KUH-Perdata)