Anda di halaman 1dari 23

Blefaritis

Disusun oleh
Popy Priharum A (17360353)

Pembimbing
Pembimbing
Dr. Ira Karina Siregar, Sp.M
Anatomi

Kelopak Mata dapat dibagi


ke dalam 7 lapisan struktural :

 Kulit, Jaringan Subkutan


 Otot Protractor
 Septum Orbita
 Lemak Orbita
 Retractor Palpebra
 Tarsus
 Konjungtiva Palpebra
DEFINISI
Text in here
BLEFARITIS

pembentukan minyak Blefaritis adalah


berlebihan radang pada
kelopak mata dan
Mata yang berpasir
tepi kelopak

Terasa Silau
Infeksi Dermatitis Kelenjar
Seboroik Meibom

ETIOLOGI
Klasifikasi
Berdasarkan letaknya :
Blefaritis anterior: blefaritis yang terjadi di
kelopak mata bagian luar, tempat dimana
bulu mata tertanam. Blefaritis anterior
biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri
atau ketombe di kepala dan alis mata
(blefaritis seboroik).

Blefaritis posterior: blefaritis yang terjadi di


kelopak mata bagian dalam, bagian yang
kontak langsung dengan bola mata.
Blefaritis posterior dapat disebabkan karena
produksi minyak berlebihan
berdasarkan penyebabnya :

Blefaritis • Superficial, Seboroik, Ulseratif,


Bakterial Skuamosa, Angularis, Meibomianitis

Blefaritis • Herpes zoster, Herpes Simpleks,


Virus

Blefaritis • Infeksi Superficial, Infeksi jamur


Jamur dalam, Blefaritis pedikulosis
6
Blefaritis Bakterial

Blefaritis
Blefaritis Superfisial
Superfisial

Infeksi kelopak superfisial


disebabkan oleh staphylococcus

Meibomianitis
Meibomianitis

Infeksi pada kelenjar meibom yang


mengakibatkan peradangan pada
kelenjar
Blefaritis Bakterial

Blefaritis
Blefaritis Seboroik
Seboroik

Biasanya terjadi dengan


keluhan mata kotor, panas
dan rasa kelilipan. Gejalanya
adalah sekret yang keluar dari
kelenjar meiborn, air mata
berbusa pada kantus lateral,
hiperemia dan hipertropi papil
pada konjungtiva
Blefaritis Bakterial

Blefaritis
Blefaritis Skuamosa
Skuamosa

terdapatnya skuama atau


krusta pada pangkal bulu
mata yang bila dikupas
tidak mengakibatkan
terjadinya luka kulit.
Blefaritis Bakterial

Blefaritis
Blefaritis Ulseratif
Ulseratif

Blefaritis dengan tukak akibat


infeksi staphylococcus. terdapat
keropeng berwarna kekuning-
kuningan yang bila diangkat akan
terlihat ulkus yang kecil dan
mengeluarkan darah di sekitar
bulu mata
Blefaritis Bakterial

Blefaritis
Blefaritis Angularis
Angularis
merupakan infeksi
staphylococcus pada tepi
kelopak disudut kelopak
atau kantus. mengenai
sudut kelopak mata
(kantus eksternus dan
internus ) sehingga dapat
mengakibatkan gangguan
padafungsi puntum
lakrimal.
Blefaritis Virus

Herpes Zoster

Pada kelopak mata terasa


sakit, terlihat vesikel dan
infiltrat pada kornea . Lesi
vesikel pada cabang oftalmik
saraf trigeminus superfisial
merupakan gejala yang
khusus pada infeksi herpes
zoster mata.
Blefaritis Virus

Herpes Simpleks

Vesikel kecil dikelilingi


eritema, bentuk blefaritis
simpleks yang merupakan
radang tepi kelopak ringan
dengan terbentuknya krusta
kuning basah pada tepi bulu
mata, yang mengakibatkan
kedua kelopak lengket.
Blefaritis Jamur

Infeksi superficial Infeksi Jamur dalam Blefaritis Pedikulosis

infeksi jamur pada


kelopak superficial pengobatan infeksi Kadang-kadang pada
diobati dengan jamur dalam adalah penderita dengan
griseofulvin terutama secara sistemik. Infeksi hygiene yang buruk
efektif untuk Actinomyces dan akan dapat bersarang
epidermomikosis. Nocardia efektif diobati tuma atau kutu pada
Diberikan 0,5 – 1 gram dengan sulfonamide, pangkal silia di daerah
sehari dengan dosis penisilin atau antibiotic margo palpebra.
tunggal atau dibagi rata spectrum luas.
Gejala klinis

Mata terasa gatal, panas dan menjadi merah

beberapa helai bulu mata rontok

berair dan peka terhadap cahaya terang

sekresi mata mengering sehingga ketika bangun


kelopak mata sukar dibuka
Patofisiologi
TANDA

 Skuama pada tepi kelopak


 Jumlah bulu mata berkurang
 Obstruksi dan sumbatan duktus
meibom
 Sekresi Meibom keruh
 Infeksi pada tepi kelopak
 Abnormalitas air mata.
Diagnosis

Blefaritis dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata


yang komprehensif
• Menayakan apakah gejala yang dirasakan pasien
• Pemeriksaan mata luar, termasuk struktur kelopak
mata, tekstur kulit dan penampilan bulu mata.
• Evaluasi tepi kelopak mata, dasar bulu mata dan
pembukaan kelenjar meibomian menggunakan
cahaya terang dan pembesaran.
Penatalaksanaan
Pengobatan tergantung dari jenis blefaritisnya, namun kunci dari semua jenis blefaritis
adalah menjaga kebersihan kelopak mata dan menghindarkan dari kerak.
• Tindakan Higienitas Palpebra
Kompres hangat dan higienitas palpebra . Kompres hangat berguna untuk
mencairkan secret yang mengeras, sehingga lebih mudah terdrainasi, sehingga
mengurangi jumlah sekret yang mengiritasi kelenjar.
• Tetrasiklin Sistemik
Merupakan terapi utama dalam penatalaksanaan blepharitis posterior.
Penggunaan antibiotika golongan ini didasarkan pada kemampuan agen ini dalam
menghambat pembentukan produk lipase stafilokokus. Antibiotika golongan ini
tersedia dalam bentuk :
– Tetrasiklin 4 x 250 mg selama 1 minggu pertama, selanjutnya 2 x 250 mg
selama 6-12 minggu berikutnya.
– Doksisiklin 2 x 100 mg selama 1 minggu pertama, dilanjutkan dengan
pemberian sebanyak 1 x 100 mg selama 6-12 minggu berikutnya.
– Minosiklin 1 x 100 mg selama 6-12 minggu.
Lanjutan

• Eritromisin atau azitromisin digunakan sebagai


pengganti golongan tetrasiklin apabila terdapat
kontraindikasi penggunaan, namun efektifitasnya
tidak sebaik golongan tetrasiklin.
• Jika pasien menggunakan lensa kontak, sebaiknya
disarankan untuk menghentikan pemakaiannya
terlebih dahulu selama proses pengobatan.
Komplikasi

Hordeolum

Chalazion

konjungtivitis

Ulserasi kornea

Dry eye syndrome


Prognosis

Kebersihan yang baik (pembersihan secara teratur


daerah mata) dapat mengontrol tanda-tanda dan
gejala blefaritis dan mencegah komplikasi. Perawatan
kelopak mata yang baik biasanya cukup untuk
pengobatan.
thankyou

Anda mungkin juga menyukai