KEPERAWATAN Setelah dilakukan proses prototyping, maka kita dapat menganalisis biaya produksi pada prototipe yang telah dirancang. Dalam kaitannya dengan aspek keperawatan, tentu hal pertama kali kita lakukan adalah menentukan biaya produksi Biaya produksi bisa berimbas pada total laba yang diinginkan Biaya produksi yang dikeluarkan tentu harus sebanding dengan pendapatan yang diterima Perbandingan tersebut dapat kita analisis dengan menggunakan analisis BREAK EVEN POINT (BEP) atau Titik Impas. Dengan analisa BEP anda dapat mengetahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing tanpa mengabaikan laba yang diinginkan Dalam menganalisis BEP, biaya produksi berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan jumlah harga pada penjualan BEP adalah suatu kondisi dimana jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi SAMA DENGAN jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan. Akibatnya perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. Dalam akuntansi BEP disebut dengan TITIK IMPAS Salah satu manfaat utama dari menghitung BEP adalah anda jadi tahu berapa kira-kira harga jual minimal yang harus anda tentukan agar tidak mengalami kerugian. Tanpa menghitung BEP, bisa jadi harga jual yang anda pasang terlalu rendah sehingga andapun akan mengalami kerugian. Selain harga jual, andapun dapat mengira-ngira berapa banyak jumlah unit yang harus diproduksi agar total keuntungan yang anda dapat bisa menutupi biaya pengeluaran. Bagi mereka yang masih pemula dan belum tahu mengenai apa itu BEP, tentunya akan merasa kesulitan untuk menentukan harga jual dan berapa keuntungan yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu setelah anda menghitung besarnya harga pokok, hitung juga BEP sebelu menentukan harga jual Dalam BEP kita harus memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel Biaya tetap adalah biaya yang akumulasinya adalah tetap sedangkan biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan selalu berubah Biaya tetap contohnya biaya tenaga kerja biaya gaji, penyusutan peralatan dan sebagainya Biaya tidak tetap contohnya biaya bahan baku Setelah ditentukan total biaya tetap dan biaya variabel, langkah selanjutnya adalah menghitung tarif layanan yang diberikan dan macam- macam layanan. Setiap jenis pelayanan tentu berbeda satu sama lain. Taksiran harga pelayanan dihitung dari biaya penunjang pelayanan, nama besar perusahaan (karena nama besar berhubungan erat dengan akuntabilitas perusahaan) dan tingkat kemampuan karyawan Sebagai contoh, usaha keperawatan HOMECARE “ NURSING COMPANY’ membuat prototipe layanan keperawatan homecare. Setelah dihitung biaya tetap dan variabelnya, maka didapat perolehan tarif layanan homecare sebagai berikut : 1. Biaya tetap sebesar Rp. 10.000.000,- 2. Biaya variabel per layanan sebesar Rp 200.000,- 3. Harga pelayanan homecare sebesar Rp 400.000, Maka akan diambil rumus perhitungan sebagai berikut : Berapa layanan homecare yang harus dilakukan “NURSING COMPANY” agar mencapai BEP > Biaya tetap : (harga pelayanan – biaya variabel) > 10.000.000,- : (400.000,- - 200.000,-) > 10.000.000,- : 200.000,- > 50 pelayanan homecare Berapa jumlah hasil uang pelayanan yang harus diterima “NURSING COMPANY” agar mencapai BEP > (biaya tetap : (harga layanan – harga variabel)) x harga layanan > ( 10.000.000,- : (400.000,- - 200.000,-)) x 400.000,- > 50 x 400.000,- > 20.000.000,- Jadi uang yang harus diterima oleh “NURSING COMPANY” adalah Rp. 20.000.000,- TUGAS
KALIAN PERNAH DIMINTA UNTUK MENENTUKAN SALAH SATU
JENIS USAHA DAN MEMBUAT TAHAPAN-TAHAPAN PEMBUATAN PROTOTIPE
COBA SEKARANG KALIAN LAKUKAN ANALISIS BIAYA NYA
SESUAI DENGAN CONTOH DIATAS. SEKIAN DAN TERIMAKASIH