Anda di halaman 1dari 4

Cara Menghitung BEP atau Breakeven Point yang Benar

1. Rumus BEP  (Breakeven Point )


Ada dua rumus yang biasanya digunakan untuk menghitung BEP yakni rumus unit dan rumus rupiah atau
nominal mata uang. Berikut ini rumus BEP: 
 BEP = Biaya Tetap / (Harga Per Unit / Biaya Variabel Per Unit)
 BEP = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Per Unit / Harga Per Unit)

2. Contoh Kasus 
Setelah mengetahui rumus BEP, kini saatnya kita belajar menghitung BEP menggunakan contoh kasus.
Misalnya, Pak Budi memiliki sebuah toko baju dengan ketentuan  biaya produksi  sebagai berikut: 
- Biaya tetap: Rp 5.000.000,-

- Biaya variabel: Rp 30.000,-

- Harga jual per unit: Rp 200.000,-


a. Cara Menghitung BEP Unit

BEP = Biaya Tetap / (Harga Per Unit - Biaya Variabel Per Unit)

BEP = 5.000.000 / (200.000 – 30.000)


BEP = 29,4 unit (dibulatkan menjadi 30 unit)

Dengan begitu, Pak Budi disebut telah mengalami balik modal apabila bisa menjual 30 baju dalam
sebulan dan akan mendapatkan keuntungan lebih dari penjualan tersebut.

b. Cara Menghitung BEP Rupiah

BEP = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Per Unit / Harga Per Unit)

BEP = 5.000.000 / (Harga Jual – Biaya Variabel Per Unit) / Harga Per Unit
BEP = 5.000.000 / (200.000 – 30.000) / 200.000
BEP = 5.000.000 / 0,9
BEP = Rp 5.600.000

Artinya, Pak Budi bisa mencapai BEP apabila angka penjualan mencapai Rp 5.600.000. Jika
penjualan sudah melewati angka tersebut maka Pak Budi dikatakan sudah untung dan balik modal. 
Nah, itulah cara menghitung BEP yang baik dan benar. Ingat terus rumus BEP atau  Breakeven Point di
atas. Semoga informasi ini membantu!

Berikut ini adalah contoh serta rumus cara menghitung atau mencari Break Even
Point (BEP) dengan menggunakan sebuah studi kasus dari bisnis UMKM:
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-data biaya dan
rencana produksi seperti berikut ini:

Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140 juta yaitu terdiri dari:

 Biaya Gaji Pegawai + Pemilik : Rp75.000.000

 Biaya Penyusutan Mobil : Rp1.500.000


 Biaya Asuransi Kesehatan : Rp15.000.000
 Biaya Sewa Gedung Kantor : Rp18.500.000
 Biaya Sewa Pabrik : Rp30.000.000

Biaya Variable per Unit Rp75.000.00 yaitu terdiri dari :

 Biaya Bahan Baku : Rp35.000

 Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp25.000


 Biaya Lain : Rp.15.000

Harga Jual per Unit Rp95.000

Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun
dalam rupiah dengan menggunakan rumus

Contoh perhitungan BEP “Usaha Gemilang” adalah sebagai berikut:

Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga/unit – biaya variable/unit)

BEP Unit =Rp.140.000.000 : (Rp95.000 – Rp75.000)

BEP Unit = Rp140.000.000 : Rp20.000

BEP Unit= 7000

Jadi, dengan rumus ini, BEP dari contoh di atas adalah 7.000 unit

Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap  : (kontribusi margin/unit


harga/unit)
BEP Rupiah = Rp.140.000.000 :  (Rp20.000 Rp95.000)

BEP Rupiah = Rp140.000.000 : 0.2105

BEP Rupiah = Rp665.083.135

Jadi, dengan rumus perhitungan di atas, BEP dalam nilai Rupiah dari contoh di atas
adalah Rp665.083.135.

Baca Juga : Cara Menghitung BreakEvenPoint Coffee Shop


Nah, kira kira seperti itu contoh rumus perhitungan Break Even Point (BEP) dalam nilai
Rupiah dan Unit.

Bisa disimpulkan bahwa untuk memperoleh titik impas dengan harga penjualan sebesar
Rp95.000, maka perusahaan harus dapat menjual sebanyak 7.000 unit.

Jika jumlah penjualan tidak sampai 7.000 unit, maka tidak akan menutup biaya produksi
yang sudah sudah dikeluarkan.

Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, Anda juga akan dapat
menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang Anda targetkan.
Sebagai manager atau pemilik usaha, Anda dapat menambahkan laba yang ditargetkan
tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.

Misalnya target laba sebulan adalah Rp60 juta, maka minimal penjualan yang harus
dicapai adalah sebagai berikut:

BEP Laba = (biaya tetap + target laba) : (harga/unit- biaya variable/unit)

BEP Laba = (140.000.000 + 60.000.000) : (95.000 – 75.000)

BEP Laba = 200.000.000 : 20.000

BEP Laba = 10.000 unit

Mengetahui bagaimana cara menghitung ataupun mencari nilai Break Even Point (BEP)


atau titik impas yang benar dalam sebuah usaha sangatlah penting.

Terutama untuk menentukan target penjualan yang harus dipenuhi dalam rangka
memperoleh keuntungan usaha.

Informasi ini dapat digunakan sebagai bahan untuk mengevaluasi investasi apapun


dari marketing campaign yang sudah dilakukan.

Hal ini karena berhubungan dengan biaya program marketing, menganalisa kemampuan
perusahaan terhadap permintaan konsumen untuk sebuah produk.

Analisis ini menanamkan disiplin ke dalam pembuatan keputusan pemasaran, kemudian


melihat peluang seberapa besar kemungkinan untuk berhasil.

Anda mungkin juga menyukai