Anda di halaman 1dari 7

Contoh Perhitungan BEP Pada Suatu Perusahaan

1. Contoh Perhitungan BEP Per Unit

PT. Teknologi Jaya akan memproduksi Laptop dan mereka ingin mengetahui
berapa banyak unit laptop dan penjualan yang harus mereka raih agar dapat
mencapai titik BEP. nah, untuk memproduksi laptop, PT. Teknologi Jaya
mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp900 juta, sedangkan untuk biaya variabel
yang dikeluarkan sebesar Rp2,5 juta.

Nantinya, harga laptop per unit dijual dengan harga Rp5 juta. Kira-kira berapa unit
laptop yang harus diproduksi dan berapa besar penjualan yang harus diraih PT.
Teknologi Jaya agar mencapai titik BEP?

Diketahui:

Biaya Tetap: Rp900.000.000

Biaya Variabel: Rp2.500.000

Harga Jual Per Unit: Rp5.000.000

Di sini kita akan menggunakan formula BEP unit, yaitu:

BEP = Biaya tetap produksi / (harga jual per unit - biaya variabel per unit)

BEP = 900.000.000 / (5.000.000 - 2.500.000)

BEP = 900.000.000 / 2.500.000

BEP = 360 (unit)

Jadi, untuk mencapai titik BEP PT. Teknologi Jaya harus dapat memproduksi
sebanyak 360 unit laptop.

Selanjutnya kita akan melakukan perhitungan dengan formula BEP rupiah

BEP = Biaya tetap produksi / (Harga per unit - Biaya variabel per unit) x harga per
unit dalam rupiah

BEP = 900.000.000 / (5.000.000 - 2.500.000) x 5.000.000

BEP = 900.000.000 / 2.500.000 x 5.000.000

BEP = 1.800.000.000 atau Rp1,8 miliar.


Untuk mencapai titik BEP, PT. Teknologi Jaya harus dapat mencapai penjualan
sebesar Rp1,8 miliar. Ini juga PT. Teknologi Jaya belum mendapatkan keuntungan,
hanya perusahaan berada di kondisi yang tidak mengalami kerugian maupun
keuntungan.

Contoh 1:

Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-data biaya dan
rencana produksi seperti berikut ini:

Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140 juta yaitu terdiri dari:

 Biaya Gaji Pegawai + Pemilik : Rp75.000.000


 Biaya Penyusutan Mobil : Rp1.500.000
 Biaya Asuransi Kesehatan : Rp15.000.000
 Biaya Sewa Gedung Kantor : Rp18.500.000
 Biaya Sewa Pabrik : Rp30.000.000

Biaya Variable per Unit Rp75.000.00 yaitu terdiri dari :

 Biaya Bahan Baku : Rp35.000


 Biaya Tenaga Kerja Langsung : Rp25.000
 Biaya Lain : Rp.15.000

Harga Jual per Unit Rp95.000

Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun
dalam rupiah dengan menggunakan rumus

Contoh perhitungan BEP “Usaha Gemilang” adalah sebagai berikut:

Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga/unit – biaya variable/unit)

BEP Unit =Rp.140.000.000 : (Rp95.000 – Rp75.000)

= Rp140.000.000 : Rp20.000

= 7000
Jadi, dengan rumus ini, nilai BEP dari contoh di atas adalah 7.000 unit

Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap : ( kontribusi margin / unit harga /
unit)

BEP Rupiah = Rp.140.000.000 : (Rp20.000 Rp95.000)

= Rp140.000.000 : 0.2105

= Rp665.083.135

Jadi, dengan rumus perhitungan di atas, BEP dalam nilai Rupiah dari contoh di atas
adalah Rp665.083.135.

Nah, kira kira seperti itu contoh rumus perhitungan Break Even Point (BEP) dalam nilai
Rupiah dan Unit.

Bisa disimpulkan bahwa untuk memperoleh titik impas dengan harga penjualan
sebesar Rp95.000, maka perusahaan harus dapat menjual sebanyak 7.000 unit.

Jika jumlah penjualan tidak sampai 7.000 unit, maka tidak akan menutup biaya
produksi yang sudah sudah dikeluarkan.
Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, Anda juga akan dapat
menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang Anda targetkan.

Sebagai manager atau pemilik usaha, Anda dapat menambahkan laba yang
ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.

Misalnya target laba sebulan adalah Rp60 juta, maka minimal penjualan yang harus
dicapai adalah sebagai berikut:

BEP Laba = (biaya tetap + target laba) : (harga/unit- biaya variable/unit)

= (140.000.000 + 60.000.000) : (95.000 – 75.000)

= 200.000.000 : 20.000

= 10.000 unit
Contoh 2

Misalnya ada seorang akuntan manajer perusahaan ABC bertanggung jawab dalam
operasional produksi dan persediaan stok barang ingin mengetahui jumlah sales yang
diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin
mendapat keuntungan sebesar Rp.20.000.000,-

Penjabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasional adalah sebagai berikut:

Total biaya tetap: 50.000.000

Biaya variabel per unit: 30.000

Harga jual per unit: 50.000

Keuntungan yang diinginkan: 20.000.000

Berikut adalah cara menghitung atau mencari nilai unit Break Even Point (BEP)
untuk contoh soal ini:

BEP = Total biaya tetap : margin kontribusi

= 50.000.000 : (50.000 – 30.000)

= 50.000.000 : 20.000

= 2,500 Unit

Artinya perusahaan harus menjual 2,500 unit agar tidak mengalami kerugian tidak
akan memperoleh keuntungan.

Poin penting selanjutnya bagi akuntan manajer yang mengawasi produksi adalah
menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya.

Kendalanya semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dalam nilai
Rupiah.

BEP dalam Rupiah = Harga jual per unit x BEP unit


= 50.000 x 2.500 unit

= Rp.125.000.000

Selanjutnya yang merupakan point penting dalam perhitungan analisis Break Even
Point (BEP) adalah bagaimana penerapan untuk menghasilkan nilai atau keuntungan
unit yang dinginkan.

N unit yang dibutuhkan = (Keuntungan yang diingankan : Margin kontribusi) +


BEP unit

= (20.000.000 : 20.000) + 2.500

= 1.000 +2.500

= 3.500 unit

Dengan menggunakan korelasi dari metode BEP dan break even analysis, manajer
produksi ABC dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar
perusahaan ABC mendapat keuntungan yang di inginkan.

Dalam contoh kasus ini, Perusahaan ABC harus menjual sebanyak 3.500 unit agar
memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000.

Anda mungkin juga menyukai