PT. Teknologi Jaya akan memproduksi Laptop dan mereka ingin mengetahui
berapa banyak unit laptop dan penjualan yang harus mereka raih agar dapat
mencapai titik BEP. nah, untuk memproduksi laptop, PT. Teknologi Jaya
mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp900 juta, sedangkan untuk biaya variabel
yang dikeluarkan sebesar Rp2,5 juta.
Nantinya, harga laptop per unit dijual dengan harga Rp5 juta. Kira-kira berapa unit
laptop yang harus diproduksi dan berapa besar penjualan yang harus diraih PT.
Teknologi Jaya agar mencapai titik BEP?
Diketahui:
BEP = Biaya tetap produksi / (harga jual per unit - biaya variabel per unit)
Jadi, untuk mencapai titik BEP PT. Teknologi Jaya harus dapat memproduksi
sebanyak 360 unit laptop.
BEP = Biaya tetap produksi / (Harga per unit - Biaya variabel per unit) x harga per
unit dalam rupiah
Contoh 1:
Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-data biaya dan
rencana produksi seperti berikut ini:
Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp140 juta yaitu terdiri dari:
Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun
dalam rupiah dengan menggunakan rumus
Break Even Point (BEP) Unit = Biaya Tetap : (harga/unit – biaya variable/unit)
= Rp140.000.000 : Rp20.000
= 7000
Jadi, dengan rumus ini, nilai BEP dari contoh di atas adalah 7.000 unit
Break Even Point (BEP) Rupiah = Biaya Tetap : ( kontribusi margin / unit harga /
unit)
= Rp140.000.000 : 0.2105
= Rp665.083.135
Jadi, dengan rumus perhitungan di atas, BEP dalam nilai Rupiah dari contoh di atas
adalah Rp665.083.135.
Nah, kira kira seperti itu contoh rumus perhitungan Break Even Point (BEP) dalam nilai
Rupiah dan Unit.
Bisa disimpulkan bahwa untuk memperoleh titik impas dengan harga penjualan
sebesar Rp95.000, maka perusahaan harus dapat menjual sebanyak 7.000 unit.
Jika jumlah penjualan tidak sampai 7.000 unit, maka tidak akan menutup biaya
produksi yang sudah sudah dikeluarkan.
Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, Anda juga akan dapat
menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang Anda targetkan.
Sebagai manager atau pemilik usaha, Anda dapat menambahkan laba yang
ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.
Misalnya target laba sebulan adalah Rp60 juta, maka minimal penjualan yang harus
dicapai adalah sebagai berikut:
= 200.000.000 : 20.000
= 10.000 unit
Contoh 2
Misalnya ada seorang akuntan manajer perusahaan ABC bertanggung jawab dalam
operasional produksi dan persediaan stok barang ingin mengetahui jumlah sales yang
diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin
mendapat keuntungan sebesar Rp.20.000.000,-
Berikut adalah cara menghitung atau mencari nilai unit Break Even Point (BEP)
untuk contoh soal ini:
= 50.000.000 : 20.000
= 2,500 Unit
Artinya perusahaan harus menjual 2,500 unit agar tidak mengalami kerugian tidak
akan memperoleh keuntungan.
Poin penting selanjutnya bagi akuntan manajer yang mengawasi produksi adalah
menghitung dalam bentuk rupiah atau mata uang lainya.
Kendalanya semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dalam nilai
Rupiah.
= Rp.125.000.000
Selanjutnya yang merupakan point penting dalam perhitungan analisis Break Even
Point (BEP) adalah bagaimana penerapan untuk menghasilkan nilai atau keuntungan
unit yang dinginkan.
= 1.000 +2.500
= 3.500 unit
Dengan menggunakan korelasi dari metode BEP dan break even analysis, manajer
produksi ABC dapat mengetahui berapa banyak unit yang harus terjual agar
perusahaan ABC mendapat keuntungan yang di inginkan.
Dalam contoh kasus ini, Perusahaan ABC harus menjual sebanyak 3.500 unit agar
memperoleh keuntungan sebesar Rp.20.000.000.