MASHUNI
D E PA R T M E N T O F C H E M I S T R Y , FA C U L T Y O F M A T H E M A T I C S
AND NATURAL SCIENCES, HALUOLEO UNIVERSITY
(UNHALU), KENDARI, SULAWESI TENGGARA, 93231
1. LATAR BELAKANG
Biosensor adalah peralatan analitik yang merupakan penggabungan antara
komponen biologi (enzim) dan transduser fisika untuk mendeteksi suatu senyawa
target. Enzim yang digunakan adalah yang dapat bereaksi secara selektif dengan
substrat. Biosensor memiliki sensitivitas dan selektivitas yang tinggi, kecepatan
respon, pengoperasiannya yang mudah, maka biosensor menjadi suatu peralatan
penting untuk mendeteksi komponen kimia dan biologi, obat-obatan, makanan dan
monitoring lingkungan (Baeumner, 2003; Amine et al., 2006; Renedo et al., 2007;
Tudorrache dan Bala, 2007).
Dalam penelitian ini akan didesain prototipe biosensor elektrokimia untuk
analisis senyawa pestisida golongan karbamat. Oleh karena membran elektroda
merupakan tempat timbulnya potensial atau arus yang dihasilkan oleh reaksi yang
dikatalisis oleh enzim yang terdapat pada membran elektroda dengan larutan yang
dianalisis maka parameter membran elektroda sangat menentukan kinerja dari
biosensor. Desain biosensor pestisida menggunakan membran enzim
asetilkolinesterase (AChE) dan kolin oksidase (ChO) yang diimmobilisasikan dengan
bahan pendukung selulosa asetat (SA) dan glutaraldehid (GA).
2. BAHAN DAN METODE
Membran dibuat dari enzim asetilkolinesterase (AChE) dan kolin oksidase (ChOx) yang
diimmobilisasikan pada bahan pendukung selulosa asetat (SA) dan glutaraldehid
(GA).
Komposisi Membran
5% 15 %
49,83
10 % 15 % 03 4,95
15 % 15 %
DESAIN PENGUKURAN RESPON BIOSENSOR
3. PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan transduser elektrokimia dengan metode potensiometrik.
Analisis pada metode potensiometrik, kesetimbangan lokal terjadi pada
antarmuka sensor. Potensial elektroda dan potensial membran diukur,
selanjutnya informasi tentang suatu sampel didapatkan dari perbedaan
potensial antara dua elektroda.
Elektroda biosensor dibuat dari kawat platina (Pt) yang dilapisi membran selulosa
asetat (SA) sebagai bahan pendukung, membran ini memiliki kestabilan yang
baik terhadap berbagai macam zat kimia, dan glutaraldehid (GA) yang
berfungsi sebagai pengikat antara enzim dengan bahan pendukung.
4. KESIMPULAN
Kemampuan unjuk kerja biosensor meliputi spesicisitas yang tinggi dan sensitivitas,
kecepatan respon, biaya yang relatif murah, peralatan yang relatif kompak, dan
pengoperasian peralatan yang mudah dan aman, maka biosensor menjadi suatu
peralatan yang penting untuk mendeteksi komponen biologi dan kimia pada
bidang kesehatan, pangan dan monitoring lingkungan. Sementara itu gabungan
transduser elektrokimia dengan suatu enzim sebagai komponen biologi
menyebabkan penggunaannya menjadi luas. Sebagaimana alat ukur instrumen
lain seperti GC dan HPLC yang mempunyai limit deteksi karbamat sebesar 2
ppb, maka biosensor hasil disain dapat diaplikasikan untuk mendeteksi
pestisida dengan lebih efisien karena dapat dibawa ke lapangan.
TERIMA KASIH