Idiom Peribahasa
Idiom Peribahasa
DAN PERIBAHASA
UNGKAPAN
Contoh 1
(a) Asri, silakan angkat
topimu!
Contoh:
a. Selama pertandingan sepak bola
itu, benar-benar dia menjadi
bintang lapangan.
(pemain yang baik)
b. Pidatonya digaraminya dengan
lelucon sehingga menarik para
pendengarnya. (dibumbui;
dihiasi)
c. Jangan lekas percaya akan kabar
angin itu. (kabar yang belum
pasti; desas-desus)
5. Ungkapan dengan nama
binatang
Contoh:
a. Lagi-lagi aku yang
dikambing hitamkan bila
timbul keributan di kelas.
(orang yang dipersalahkan)
b. Maaf, aku tak sudi kaujadikan
aku sebagai kuda
tunggangmu. (kausuruh-suruh
untuk kepentinganmu)
c. Dasar kau berotak udang, soal
semudah ini saja kau tak
mengerti. (bodoh)
6. Ungkapan dengan bagian
tumbuh-tumbuhan
Contoh:
a. Kalau rasa permusuhan itu tidak
dicabut sampai akar-akarnya,
hubungan kalian tak pernah baik.
(dihilangkan benar-benar)
b. “Gema Tanah Air” sebuah bunga
rampai yang disusun oleh H.B.
Jassin. (buku yang berisi
kumpulan karangan beberapa
orang)
c. Segala pekerjaannya hampir tak
ada yang berbuah. (berhasil)
7. Ungkapan dengan kata
bilangan
Contoh:
a. Kalau bekerja dengan
setengah hati, hasilnya
kurang memuaskan.
(tidak sungguh-sungguh)
b. Janganlah seperti pepatah:
Masuk tiga keluar empat.
(pengeluaran lebih besar
daripada penghasilan)
c. Keduanya telah mengadakan
pertemuan empat mata
kemarin. (pertemuan
rahasia)
PERIBAHASA
1 kelompok kata atau kalimat yang
tetap susunannya dan biasanya
mengiaskan maksud tertentu.
2 ungkapan atau kalimat-kalimat
ringkas, padat yang berisi
perbandingan, perumpamaan,
nasihat, prinsip hidup atau aturan
tingkah laku.
Jenis Peribahasa
1. Pepatah
2. Perumpamaan
3. Pemeo
4. Ungkapan
1. Pepatah
Jenis peribahasa yang berisi
nasihat atau ajaran dari orang
tua-tua.
Contoh:
a. Air tenang menghayutkan.
(orang pendiam, tetapi
berilmu banyak)
b. Berjalan pelihara kaki,
berkata pelihara lidah. ( dalam
melakukan suatu pekerjaan
hendaknya selalu berhati-hati)
2. Perumpamaan
Jenis peribahasa yang berisi
perbandingan yang
menggunakan kata seperti,
bagai, bak, laksana, dll.
Contoh:
a. Seperti pungguk merindukan
bulan. (mengharapkan sesuatu
yang tidak mungkin tercapai)
b. Laksana burung dalam
sangkar. (seseorang yang terikat
oleh keadaan)
3. Pemeo
Jenis peribahasa yang
biasanya digunakan untuk
semboyan.
Contoh:
a. Esa hilang, dua terbilang.
(terus berusaha
hingga tercapai cita-cita)
b. Bersatu kita teguh, bercerai
kita runtuh. (seia sekata atau
bersatu padu)
4. Ungkapan
Gabungan kata yang maknanya
sudah menyatu dan tidak
ditafsirkan dengan makna unsur
yang membentuknya.
Contoh:
a. Mereka sudah banyak makan
garam dalam hal itu. (banyak
pengalaman)
b. Hati-hati terhadapnya, ia terkenal
si panjang tangan. (suka
mencuri)
Latihan Soal :
a. mempunyai kaki
b. selalu bergantung pada…
c. tidak taat pada…
d. menyakiti hati
4. Iwan anak yang kurang disukai teman-
temannya sekelas. Iwan selalu
menyombongkan akan kemampuannya
bermain bola basket. Pada saat
pertandingan antar kelas, ketua kelas
memasang Iwandalam tim basket
kelasnya. Ternyata Iwan membawa
bola pun tak bisa.
Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan
kondisi tersebut adalah…
a. mengurut dada
b. menepuk dada
c. melapangkan dada
d. membusungkan dada
6. Sebagai seorang anak, Arifin tidak
pernah menyusahkan kedua orang
tuanya. Dia satu-satunya buah hati
keluarga Bapak Irfan.
Ungkapan buah hati dalam paragraf
tersebut berarti…
a. anak kesayangan
b. anak yang baik
c. anak yang sopan
d. anak berbudi
7. Berbagai lapisan masyarakat … korban
bencana alam di Aceh.
Ungkapan yang tepat untuk melengkapi
kalimat tersebut adalah…
a. tepuk tangan
b. berpangku tangan
c. turun tangan
d. bertangan dingin
8. Aku tidak ada apa-apanya jika tidak
berilmu. Harta tiada, rupa biasa-biasa
saja. Itulah hartaku yang paling mahal
di samping buku. Harta itulah sumber
pengabdianku kepada murid-muridku.
Ilustrasi tersebut dapat diperibahasakan
dengan …