KALKULASI BIAYA
OBAT DAN
PERBEKALAN
KESEHATAN
BERDASARKAN
RESEP
TEJA KUSUMA W
PENDAHULUAN
Obat sudah menjadi kebutuhan yang vital bagi setiap orang terutama orang yang sakit.
Dipasaran kita jumpai ada obat yang sangat mahal harganya dan ada pula obat yang sangat
murah harganya
MURA
H MAHAL
Faktor faktor Penentu Harga Obat antara lain:
Biaya Bahan
Baku (bahan
baku/zat
aktif,bahan/zat
tambahan dan
bahan pengemas)
Biaya Marketing
Biaya Distribusi
dan Promosi
Faktor Lainnya yang mempengaruhi
harga obat adalah:
Untuk menghitung HJA biasanya didasarkan pada HNA, Mark Up dan PPN
• HNA adalah Harga Netto Apotek, merupakan harga modal awal apotek dalam membeli obat dari
distributor (PBF atau PBF Cabang)
• Mark Up adalah % keuntungan , tiap apotek berbeda dalam menentukan % keuntungan ini , ada
yang 25 % dan ada juga 30 % dan bahkan apotek yang jauh di pelosok menetapkan keuntungan
sampai dengan 80%
• PPn 10% adalah Pajak Pertambahan Nilai yang dikenakan untuk setiap pertambahan nilai dari
proses transaksi dari produsen sampai kekonsumen
• HJA adalah Harga Jual Apotek yang ditawarkan kepada konsumen setelah diperhitungkan HNA,
PPN 10%, dan Mark Up
– HPP = Raw Material + Packaging Material + Direct Labor + Over Head + Fix
Burden
– Dalam industri farmasi, biaya bahan baku (zat aktif dan bahan pengisi) dan
bahan pengemas sekitar 70-80 %
– Biaya tenaga kerja langsung sekitar 5-10 % , dan
– Biaya tambahan (biaya penyusutan, biaya energi, biaya bahan bakar, biaya
telepon, biaya perawatan, biaya pelatihan, biaya onderdil) sekitar 15-20% dari
HPP.
2. Harga Jual Pabrik (HJP) atau Cost of Goods Sales
( COGS )
– HET = HNA + Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% + Margin apotek 25%
– HET adalah harga eceran tertinggi yang ditetapkan berdasarkan
Kepmenkes 69/2006 tentang Pencantuman HET pada Label Obat yang
berguna untuk melindungi konsumen dari harga yang mahal.
– HET adalah harga jual tertinggi di apotek, rumah sakit, klinik, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya yang berlaku untuk seluruh Indonesia
(Kepmenkes 92/2012 tentang HET Obat Generik Tahun 2012).
5. Harga Jual Apotek ( HJA )
– Besarnya HJA kepada pasien tidak boleh lebih tinggi dari HET. Secara garis besar, cara untuk
menentukan HJA menggunakan rumus sebagai berikut:
HARGA OBAT RESEP = HJA X Jumlah Obat + Biaya Racikan/Non racikan + harga kapsul
Obat OTC (Over The Counter)
– Obat OTC adalah obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter (Obat Bebas
Terbatas /Obat bebas).
– Untuk Obat golongan OTC ini biasanya berlaku hukum pasar , laku tidaknya
tergantung bagaimana strategi marketing
– Untuk Obat OTC tidak ada penambahan biaya racikan atau non racikan
– Yang termasuk gol obat OTC adalah produk Kesehatan, supplement dan
multivitamin, dll
Pelayanan Obat
– Untuk Pelayanan resep kredit didata dan direkap setiap bulannya untuk
diklaimkan.
– Pada pelayanan resep kredit harga obat disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu
dari apotek dan instansi yang memberikan jaminan kesehatan
– Produk obat dan jumlah yang diberikan ditentukan oleh instansi tersebut
Contoh
Pada tgl 28 Agustus 2020 Apotek jaya Abadi membeli kalpicilin Kaplet 500mg 1 (satu Dos) @ Rp 85.000 dari PT
prima Medika dengan harga netto apotek ( HNA). Bila laba yg diinginkan apotek 30% dari harga pokok, hitunglah
Laba = 30%
Perhitungan : Harga Jual Apotek (HJA) = HNA + PPN 10% + Mark Up/Laba
= 121.550