Aqidah Akhlak MA Kelas X

Semester Genap

Bab 10:
Menjauhi Perilaku Tercela
 1.LICIK
Memiliki banyak akal namun digunakan untuk
hal buruk, seperti menipu dan berbuat curang. Ia
akan melakukan segala cara untuk mencapai
tujuan yang diinginkan meskupun cara yang
digunakan salah dan merugikan banyak pihak

‫ب‬ ٍ ‫تيَ َدا أ َ ِبي ل ََه‬

َّ َ‫ب َوت‬ ْ َ‫تَ ّب‬
‫ب‬
َ ‫عن ْ ُه َمال ُُه َو َما َك َس‬
َ ‫غن َ ٰى‬ْ َ ‫َما أ‬
‫ب‬
ٍ ‫َات ل ََه‬ َ ‫َسيَ ْصل َٰىن َ ًارا ذ‬
‫ب‬ِ َ ‫ام َرأَتُ ُه َح َّمال َ َة ال ْ َحـط‬
ْ ‫َو‬
َ ‫ِفي جِ ي ِد َها‬
ٍ‫ح ْب ٌل ِم ْن َم َسد‬
Qs Al Lahab: 1-5
 
Ciri-ciri:
1. Tidak suka melihat orang lain
bahagia dan bahagia melihat orang
lain menderita
2. Berfikir untuk mencelakakan orang
lain
3. Mendekat hanya untuk
memanfaatkan
4. Menghalalkan segala cara untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
5. Tidak pernah merasa puas
6. Pandai menipu
7. Membalas kebaikan dengan
penghianatan
Sebab
• Lemahnya iman
• Kurangnya kesadaran bahwa Allah
senantiasa melihat apapun yang
diperbuat umatNya
• Terlalu mencintai harta dunia
• Orang yang berbuat licik berawal
dari kurangnya percaya diri. Ketika
ia memiliki rasa tidak mampu
bersaing dengan orang lain, maka ia
akan melakukan cara yang buruk
untuk menutupi kekurangannya
Nilai Negatif:
1. Selalu merasa gelisah
2. Kehidupannya tidak tenang dan jauh
dari berkah
3. Dijauhi oleh orang lain
4. Tidak mendapatkan kepercayaan
orang lain
Cara Menghindari
• Menanamkan nilai ketauhidan dan
keimanan
• Sadar bahwa Allah senantiasa
mengawasi setiap perbuatan
umatNya.
• Menjauhi lingkungan atau teman
yang gemar berbuat licik
 2. TAMAK
Terlalu mencintai harta dunia secara berlebihan,
mengumpulkan harta untuk kepentingan diri sendiri tanpa
memperhatikan halal haram cara memperolehnya, selalu
merasa kurang atas apa yang dimiliki dan tidak mau
bersyukur kepada Allah

‫ال ُح ّبًا َج ّ ًما‬ َ ُ‫َوتُ ِح ّب‬

َ ‫ون ال َْم‬
dan kamu mencintai harta benda
dengan kecintaan yang berlebihan.
Qs Al Fajr: 20
Ciri-ciri:
1. Terlalu mencintai harta yang dimiliki
2. Mengharap pemberian orang lain
3. Serakah dalam mengumpulkan harta
4. Bersifat bakhil, kikir dan pelit
5. Tidak memikirkan kehidupan akhirat
6. Semua perbuatannya selalu berpusat
pada bagaimana cara untuk
mendapatkan materi lebih
Sebab
• Tidak bersyukur atas nikmat yang
diberikan Allah
• Kurang memahami arti hidup
bermasyarakat, yang di dalamnya ia
berkewajiban saling menolong,
membantu bukan saling iri hati
kepada sesama
• Ingin menumpuk-numpuk harta
kekayaan
• Tidak pernah merasa puas dengan
apa yang dicapainya, menginginkan
seperti apa yang didapat orang lain,
berangan- angan yang tidak sesuai
dengan kemampuannya
Nilai Negatif:
1. Akan menjadi orang yang ambisius
yang tak akan pernah puas dan
bersyukur atas rezeki yang telah
diberikan oleh Allah
2. Menjadi orang yang egois, hanya
mementingkan bagaimana
keinginannya terpenuhi tanpa
memperdulikan orang lain
3. Memuja-muja harta, menjadi tujuan
hidupnya
4. Hidupnya selalu resah
5. Bakhil, kikir tetapi selalu ingin diberi
orang lain
Cara Menghindari
• Rajin bekerja untuk memperoleh
harta yang halal
• Harus yakin berapa dan apapun hasil
yang kita dapat adalah pemberian
Allah yang terbaik untuk kita.
• Tidak memendam rasa iri dan dengki
• Selalu berserah diri kepada Allah,
senantiasa bersyukur serta Qana’ah
terhadap apa yang diberikan oleh
Allah
 3. DZALIM
Melakukan sesuatu tidak sesuai dengan
ketentuan Allah, tindakan zalim sama
dengan tindakan aniaya

َ ‫َواَل تَحْ َسبَ َّن هَّللا َ َغافِاًل َع َّما يَ ْع َم ُل الظَّالِ ُم‬

‫ون ۚ إِنَّ َما يُ َؤ ِّخ ُرهُ ْم‬
َ ‫أْل َب‬c‫لِيَ ْو ٍم تَ ْش َخصُ فِي ِه ا‬
‫ْصا ُر‬
Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira,
bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-
orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi
tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu
mata (mereka) terbelalak,
Qs Ibrahim: 42
Ciri-ciri:
1. Selalu melakukan kemungkaran,
meninggalkan perintah Allah,
melanggar syariat Islam
2. Melakukan perbuatan tercela seperti
dusta, khianat, aniaya,dll
Sebab
• Lemahnya iman
• Keinginan mempertahankan
kekuasaan
• Tidak mampu menahan hawa nafsu
• Terlalu mencintai dunia
Nilai Negatif:
1. Merusak persaudaraan
2. Ancaman azab yang pedih
3. Merugikan orang lain
4. Menghilangkan sifat baik dalam diri
manusia
5. Hidup dalam kesessatan dan jauh
dari cahaya Allah
6. Menghilangkan pahala amal baik
Cara Menghindari
• Menanamkan nilai keimanan kepada
Allah
• Membiasakan akhlak terpuji dalam
diri
• Mengingatkan diri bahwa setiap apa
yang diperbuat saat di dunia akan
ada balasan di akhirat
 4. DISKRIMINASI
Membeda-bedakan perlakuan terhadap
seorang manusia atas dasar agama, warna
kulit, jenis kelamin, golongan, status sosial
dan perbedaan lainnya.

‫يَا أَ ُّيهَا النَّاسُ إِنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َوأُ ْنثَ ٰى َو َج َع ْلنَا ُك ْم‬
ۚ ‫ُشعُوبًا َوقَبَائِ َل ِلتَ َعا َرفُوا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ أَ ْتقَا ُك ْم‬
‫إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم َخبِي ٌر‬
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling
takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Qs Al Hujurat: 13
Sebab:
Diskriminasi muncul karena kurangnya pemahaman pluralism dan kurangnya
penerapan Tasamuh dalam kehidupan bermasyarakat.
Memiliki pemahaman, agama, suku, budaya dan kebiasaan yang berbeda
bukanlah sebuah alasan dibenarkannya diskriminasi.
Diskriminasi muncul karena adanya rasa superioritas, karena merasa dirinya
lebih baik dari orang yang berbeda dengannya.
Nilai Negatif:
1. Menimbulkan sifat sombong
2. Dapat memunculkan sifat apatisme
(masa bodoh)
3. Membanggakan diri sendiri dan
meremehkan orang lain
4. Dapat menimbulkan perpecahan
5. Memicu munculnya sekterianisme
(mementingkan kesukuan atau
kelompoknya)
6. Menghalangi tegaknya keadilan
Cara Menghindari
• Menanamkan sikap tasamuh
• Melestarikan budaya silahturahmi
• Tidak memaksakan kepercayaan atau
kehendak
• Menumbuhkan semangat kesatuan
dan persatuan
• Tidak suka mengolok-ngolok orang
lain
• Tidak berburuk sangka dengan yang
lain