Anda di halaman 1dari 31

BULAN IMUNISASI

ANAK USIA
SEKOLAH
UPTD PUSKESMAS SINDANG BARANG
NOVEMBER 2021
UU no. 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak

Pasal 8
Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan

Pasal 77
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan tindakan :
a. penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami
sakit / penderitaan, baik fisik, mental, maupun sosial,
b. dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 100.000.000, (seratus juta rupiah).
Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan RI
Draft Surat
Edaran Pelayanan
Imunisasi
Provinsi Jabar
SURAT EDARAN BIAS PADA MASA SURAT DUKUNGAN DARI KEMENDIKBUD
PANDEMI COVID-19
Tujuan Penyelenggaraan Imunisasi

Menurunkan kesakitan,
kecacatan & kematian akibat
(PD3I)

9
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di
Indonesia saat ini..

Tuberculosis Hepatitis B Diphteria Pertusis

Pneumonia Polio Measles Rubella

Tetanus Diare Rotavirus Japanese Ensefalitis Cervical Cancer


Dampak Imunisasi Untuk Kesmas
• Perbaikan harapan hidup anak, angka kematian Di Indonesia:
anak dapat diturunkan setengahnya pada tahun – jumlah kematian balita di Indonesia saat ini
2016 dibanding tahun 1990. adalah 27 kematian per 1.000 kelahiran yang
merupakan penurunan signifikan dibandingkan
dengan 84 kematian per 1.000 kelahiran pada
1990
• Angka kematian anak yang disebabkanya
– Pada 1990, diperkirakan sebanyak 395.000
penyakit menular dapat ditekan secara signifikan anak di Indonesia meninggal sebelum sempat
merayakan ulang tahun mereka yang kelima.
Angka tersebut telah berkurang hingga ke
• Imunisasi adalah intervasi kesehatan yang paling angka 147.000 pada 2015.
sukses dan paling cost efective dengan mencegah – Mampu menurunkan angka kematian anak 2/3
kematian anak secara global sebanyak 2-3 juta dibandingkan tahun 1990, dan secara kumulatif
sebanyak 5 juta kematian
anak dalam 1 tahun

Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat


Setiap orang yang telah diimunisasi merupakan bentuk berkurangnya kemungkinan
penularan penularan penyakit dari 1 individu
COVID - 19
Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19
adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus SARS Cov 2 yang merupakan jenis
virus corona yang baru dan belum pernah
ditemukan di tubuh manusia sebelumnya.

Pandemi global (WHO, Maret 2020)

Bencana nasional non alam


(Keppres, No.12 Tahun 2020)

BEBERAPA WILAYAH DI INDONESIA MENERAPKAN


PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB)

BELAJAR, BEKERJA DAN BERIBADAH DI RUMAH


Sampai k a p a n ?
Tren kasus konfirmasi
COVID-19 di Indonesia
masih fluktuatif, belum
dapat dipastikan kapan
pandemi akan berakhir.

Bagaimana dampaknya
terhadap pelayanan
imunisasi ….???????

RESIKO GANDA
KEGIATAN BIAS
MENJADI PENTING, KARENA MASUK
DALAM IMUNISASI LANJUTAN UNTUK
MENCAPAI
HERD IMMUNITY ( KEKEBALAN
KELOMPOK )
Kekebalan Komunitas
Hanya bisa dicapai dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan
merata
Dengan
menurunnya
cakupan
imunisasi rutin
lengkap, maka
BAHAYA
semakin turun KLB
pula tingkat
kekebalan
atau
komunitas WABAH
terhadap PD3I
100% 80% 70% 60% <50%

Cakupan imunisasi
Herd Immunity atau
Kekebalan Kelompok
• Situasi dimana sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap
penyakit tertentu sehingga menimbulkan dampak tidak langsung
(indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok masyarakat yang
bukan merupakan sasaran imunisasi dari penyakit yang bersangkutan.
• Herd immunity dapat tercapai hanya dengan cakupan
imunisasi yang tinggi dan merata
Dengan cakupan imunisasi yang tinggi akan terwujud pula
kekebalan kelompok/herd immunity yang memberikan
perlindungan kepada semua orang di suatu lokasi termasuk
orang yang tidak mendapat imunisasi
IMUNISASI RENDAH…???
Gambaran yang terjadi CACAR AIR
karena cakupan imunisasi (SMALL POX)
yang rendah sehingga tidak
ada kekebalan komunitas
mengingatkan kita akan
wabah penyakit menular
dahulu kala yang sangat mirip
dengan situasi yang terjadi DIFTERI
saat ini

Programmer
POLIO
PENYELENGGARAAN BIAS
pada masa pandemi Covid 19

Yang harus diperhatikan :


- Protokol kesehatan
(alur tempat, ruang
dan waktu)
- Tidak ada kerumunan
- APD bagi petugas

Pelaksanaan BIAS harus sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada
masa Pandemi Covid-19
Penyakit-Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

◦Campak-Rubella
◦Difteri
◦Tetanus
Latar Belakang Epidemiologi
◦ Tetanus pada maternal dan neonatus merupakan penyebab kematian paling sering terjadi akibat persalinan dan penanganan
tali pusat yang tidak bersih.
◦ Difteri merupakan penyakit yang sangat menular dan dapat mengakibatkan kematian.
◦ Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang penyakit yang paling cost effective.
Titer Antibody Difteri
Imunisasi Lanjutan Baduta

◦ Tingkat perlindungan minimal yang harus dicapai adalah titer


antibody sebesar 0,1 IU/mL
◦ Antibody dari vaksin bersifat sementara
◦ Akan menurun secara drastis (50%) selama sebulan dan rata2
14% perminggu
Hasil Penelitian Kimura et al, 1991
Titer antibody Difteri pada Bayi (0-11 bln)
◦ Dosis pertama DPT-HB-Hib : <0.01IU/mL
◦ Dosis kedua DPT-HB-Hib berkisar <0.05 – 0.08 IU/mL
◦ Dosis ketiga DPT-HB-Hib 1,5-1,7 IU/mL
Hasil Serologi DPT-HB-Hib

Penelitian di Jakarta & Bandung (Rusmil et al, 2014) pada


usia Baduta setelah diberikan Booster DPT-HB-Hib
◦ Anti D : 99,7%
◦ Anti T : 100%
◦ HbSAg : 99,5%
Perlu Tidak Booster ?
Dari data tersebut bisa disimpulkan bahwa
◦Imunisasi DPT harus diberikan 3 kali dan tambahan (booster) pada
usia 15-18 bulan

◦Pada usia 15 bulan sudah terjadi penurunan titer antibody -->


booster wajib.
(ganti istilah : Dosis ke 4)

Perlindungan akan menurun setelah umur 4-12 tahun, sehingga


diperlukan imunisasi tambahan (booster) pada usia > 6 tahun (anak
usia sekolah)
Hasil Serologi Campak (BIAS)

Sebelum dilakukan Imunisasi Campak pada anak Sekolah Dasar,


diketahui titer antibody Campak adalah 52,60%-65,56%

Dan setelah dilakukan Imunisasi Campak (BIAS) diketahui titer


antibody meningkat menjadi 96,69%-96,75%
(SRH, 2009)
Hasil Serologi Difteri (BIAS)
Sebelum dilakukan Imunisas Difteri pada anak Sekolah Dasar, diketahui
titer antibody Campak adalah 20,13% - 29,96%

Dan setelah dilakukan Imunisasi Difteri (BIAS) diketahui titer antibody


meningkat menjadi 92,01% - 98,11%

(SRH, 2011)
SASARAN IMUNISASI
ANAK USIA SEKOLAH
TAHUN 2021
UPTD PUSKESMAS SINDANG BARANG
JUMLAH SASARAN
NO KELURAHAN NAMA SEKOLAH KELAS 1 KELAS 2 KELAS 5     TOTAL
L P L P L P L P
1SINDANG BARANG SINDANG BARANG I 26 23 16 11 23 25 65 59 124
2  SINDANG BARANG II 32 22 35 30 31 42 98 94 192
3  SINDANG BARANG III 19 28 26 24 37 5 82 57 139
4  SINDANG BARANG IV 14 7 14 13 24 11 52 31 83
5  MI NEGRI 10 10 10 10 8 3 28 23 51
6  MI MATHLAUL ANWAR 1 46 42 44 43 39 41 129 126 255
7  SDIT AL YASMIN 56 41 74 62 79 66 209 169 378
8BUBULAK BUBULAK I 38 34 36 33 33 32 107 99 206
9  BUBULAK II 16 12 15 13 23 7 54 32 86
10  BUBULAK III 21 7 16 18 15 29 52 54 106
11  MI AL-IHSAN 7 4 7 10 3 0 17 14 31
12  SD IT ALIYAH 59 49 65 46 53 64 177 159 336
13MARGAJAYA MARGA JAYA I 37 50 40 40 57 34 134 124 258
14  MARGA JAYA II 41 54 31 39 42 53 114 146 260
15  MARGA JAYA III 32 24 34 29 34 24 100 77 177
16  MARGA JAYA IV 31 28 59 37 24 26 114 91 205
17  SD IT BBS 39 27 47 31 32 30 118 88 206
18  SD INSAN KAMIL 54 60 83 75 115 85 252 220 472
19BALUMBANG JAYA BALUNBANG JAYA I 18 30 26 33 27 15 71 78 149
20  BALUNBANG JAYA II 0 0 0 0 19 17 19 17 36
21  BALUNBANG JAYA III 15 13 14 20 17 24 46 57 103
22SITU GEDE SITU GEDE I 15 13 16 10 15 9 46 32 78
23  SITU GEDE II             0 0 0
24  SITU GEDE III 32 40 35 32 32 48 99 120 219
25  SITU GEDE IV 38 48 31 45 48 35 117 128 245
26  SITU GEDE V 16 19 15 13 17 29 48 61 109
27  SD ALAM CENDIKIA 7 9 16 9 15 6 38 24 62
UPTD PUSKESMAS SINBAR 719 694 805 726 862 760 2386 2180 4566
JADWAL BIAS NOVEMBER 2021

Anda mungkin juga menyukai