Anda di halaman 1dari 18

TEKS EKSPOSISI

Disusun oleh :
Westi Widya Ningrum, S.Pd.
Apa itu Teks Eksposisi ?

Teks Eksposisi adalah teks yang berisi tulisan yang


menjelaskan atau menguraikan suatu pokok pikiran,
ide, pendapat, informasi atau pengetahuan tertentu
agar diketahui oleh pembaca tanpa bermaksud untuk
memengaruhi.
Teks eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi
atas gagasan/ide/permasalahan secara mendalam
kepada pembacanya.
Ciri-ciri Teks Eksposisi

Informatif Objektif Konkret Logis


Struktur Teks Eksposisi

Tesis (Pernyataan Argumentasi Penegasan Ulang


Pendapat)
Berisi unsur penjelas Berisi bagian yang
Berisi bagian pembuka yang mendukung tesis menegaskan pendapat
mengenai pendapat yang disampaikan awal dan
umum yang berupa alasan logis, menambahkan
disampaikan penulis data temuan, fakta- rekomendasi atau
terhadap permasalahan fakta, dan pernyataan saran terhadap
yang dibahas dalam para ahli permasalahan yang
teks tersebut diangkat
Contoh Analisis Struktur Teks Eksposisi

Pembangunan dan Bencana Lingkungan

Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai


masalah lingkungan yang serius. Enam masalah
lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan
jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam,
perubahan iklim global, kepunahan tumbuhan dan Tesis
hewan, kerusakan habitat alam, serta peningkatan (pernyataan
pendapat)
polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat dibayangkan
betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena
jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya
alam dan polusi yang meningkat, sedangkan
teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Teks eksposisi Struktur
Para ahli menyimpulkan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh
praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, atau
disebut pembangunan yang tidak berkelanjutan. Seharusnya, konsep
pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia saat ini dengan Argumentasi
mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannya.

Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan pada saat ini ternyata


jauh dari harapan. Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara
berkembang, salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di
negara kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau Argumentasi
seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh punahnya flora dan
fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas menggambarkan kehancuran alam
yang terjadi saat ini yang diikuti bencana bagi manusia.

Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana
tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan 13
bencana tsunami. Bencana longsor dan banjir itu disebabkan oleh perusakan Argumentasi
hutan dan pembangunan yang mengabaikan kondisi alam.
Teks eksposisi Struktur
Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak
terjadi karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan
potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari
Argumentasi
2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang
mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.

Menurut tim ahli Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya


Air, penyebab utama banjir di Jakarta ialah pembangunan kota yang
mengabaikan fungsi daerah resapan air dan tampungan air. Hal ini
diperparah dengan saluran drainase kota yang tidak terencana dan tidak Argumentasi
terawat serta tumpukan sampah dan limbah di sungai. Akhirnya debit air
hujan yang tinggi menyebabkan bencana banjir yang tidak terelakkan.
Masalah lingkungan di atas merupakan
masalah serius yang harus segera diatasi.
Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam Penegasan
masalah utama lingkungan tersebut, Ulang
setidaknya harus dicari solusi untuk
mencegah bertambah buruknya kondisi
bumi.
Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi

1 Penggunaan Istilah

Istilah merupakan kata atau gabungan kata yang dengan cermat


mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu

Judul teks: Pembangunan dan Bencana Lingkungan


No. Istilah Makna
1. Polusi pengotoran (tentang air, udara, dan sebagainya); pencemaran.
2. Habitat a) Tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat;
b) Bio Tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami
(bagi tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli;
c) Geo Tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan, hewan, dan
manusia dengan kondisi tertentu pada permukaan bumi.

3. Iklim Kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu
lokasi di bumi atau planet lain.
2 Penggunaan Kata Sifat (Adjektiva)

Kata sifat (adjektiva ) adalah kata yang khusus menerangkan kata benda dan

;.//’/
secara umum dapat bergabung dengan kata ‘agak, sangat, paling, sekali’.

Judul teks: Pembangunan dan Bencana Lingkungan


No. Adjektiva Makna leksikal/kamus
1. Serius Sungguh-sungguh; gawat, genting (karena menghadapi bahaya,
risiko, akibat, dan sebagainya yang mungkin terjadi).
2. Besar Lebih dari ukuran sedang.
3. Punah Habis semua tak bersisa, benar-benar binasa.
4. Langka Jarang ditemukan.
5. Utama Yang paling penting.
3 Afiksasi (Pengimbuhan)

Afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, infiks,


sufiks, dan konfiks) pada kata dasar yang dapat mengubah jenis kata pada
kata dasar yang dilekatinya

Judul teks: Pembangunan dan Bencana Lingkungan


No. Kata Turunan Jenis Kata Imbuhan Kata Dasar Jenis Kata
1 Penipisan Nomina pe(N)-an tipis Adjektiva
2 Kepunahan Nomina ke-an punah Adjektiva
3 Terencana Verba ter- rencana Nomina
4 Kelestarian Nomina ke-an lestari Adjektiva
5 Diperparah Verba diper- parah Adjektiva
Unsur kebahasaan Teks Eksposisi

4 Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif


Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan. Predikatnya
berimbuhan me-dan ber-.
a. Kalimat aktif transitif (ekatransitif)
Kalimat yang predikat membutuhkan objek.
Contoh:
Adik membaca buku pelajaran.
S P O

b. Kalimat dwitransitif
Kalimat yang membutuhkan objek dan pelengkap.
Contoh:
Ibu menjahitkan adik saya baju baru.
S P O Pel

c. Kalimat semitransitif
Kalimat yang predikatnya boleh diikuti objek boleh juga tidak.
Contoh:
Adik menulis. atau Adik menulis cerita.
d. Kalimat aktif intransitif
Kalimat yang predikatnya tidak butuh objek.
Contoh :
Adik tidur.
S P
atau

Ayah berdagang buah-buahan.


S P Pel

e. Kalimat Pasif
Kalimat yang subjeknya dikenai perbuatan. Predikatnya berimbuhan di-, ter-, dan ke-an.
Contoh:
Adik dimarahi ibu.
S P O

Buku ini aku pinjam.


S P
Fakta dan Opini dalam Teks Eksposisi

A. Fakta
Adalah pernyataan atau kalimat yang berisi kejadian atau peristiwa yang
sudah terjadi dan kebenarannya tidak diragukan karena disertai dengan
bukti dan data.
Contoh:
 Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan jumlah
penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim global,
kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam, serta
peningkatan polusi dan kemiskinan.
 Sebagai contoh, setiap tahun di negara kita diperkirakan terjadi
penebangan hutan seluas 3.180.243 ha (atau seluas 50 kali luas kota
Jakarta).
 Pada tahun 2005 - 2006 tercatat terjadi 330 bencana banjir, 69 bencana
tanah longsor, 7 bencana letusan gunung berapi, 241 gempa bumi, dan
13 bencana tsunami.
 Bencana alam lain yang menimbulkan jumlah korban banyak terjadi
karena praktik pembangunan yang dilakukan tanpa memerhatikan
potensi bencana. Misalnya, banjir yang terjadi di Jakarta pada Februari
2007, dapat dipahami sebagai dampak pembangunan kota yang
mengabaikan kerusakan lingkungan dan bencana alam.
B. Opini
Adalah pernyataan atau kalimat yang berisi penilaian, pendapat, tanggapan,
dugaan, perkiraan seseorang tentang suatu hal. Opini bersifat tidak pasti atau
relatif (spekulasi, dugaan,kemungkinan). Kebenaran opini masih perlu
dibuktikan kembali.
Contoh:
 Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang
serius.
 Dari hal itu dapat dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi
karena jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan polusi
yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut.
 Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi kebutuhan manusia
saat ini dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhannya.
 Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan
tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah
buruknya kondisi bumi.
Pola Pengembangan Paragraf dalam Teks Eksposisi

Berdasarkan letak kalimat utama, paragraf eksposisi dibagi menjadi sebagai berikut:
1) Paragraf Deduktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf dan dilengkapi dengan
kalimat-kalimat penjelas.
2) Paragraf Induktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf dan diawali dengan
kalimat-kalimat penjelas.
3) Paragraf Variatif/Campuran
Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir

Unsur-unsur Paragraf
a) Gagasan pokok; ide pokok; pikiran pokok; gagasan utama; ide utama; pikiran utama
Adalah inti/pokok paragraf dalam bacaan.
b) Kalimat Utama
Adalah kalimat yang mengandung gagasan pokok.
c) Gagasan penjelas; ide penjelas; pikiran penjelas
Adalah gagasan yang menjelaskan gagasan pokok.
d) Kalimat penjelas
Kalimat yang mengandung gagasan penjelas.
Paragraf Gagasan Pokok Gagasan Penjelas
ke-
1 Bumi saat ini sedang menghadapi Enam masalah lingkungan yang utama tersebut adalah ledakan
berbagai masalah lingkungan yang jumlah penduduk, penipisan sumber daya alam, perubahan iklim
serius. global, kepunahan tumbuhan dan hewan, kerusakan habitat alam,
serta peningkatan polusi dan kemiskinan. Dari hal itu dapat
dibayangkan betapa besar kerusakan alam yang terjadi karena
jumlah populasi yang besar, konsumsi sumber daya alam dan
polusi yang meningkat, sedangkan teknologi saat ini belum dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut.
2 Para ahli menyimpulkan bahwa Seharusnya, konsep pembangunan adalah memenuhi
masalah tersebut disebabkan oleh kebutuhan manusia saat ini dengan mempertimbangkan
praktik pembangunan yang tidak kebutuhan generasi mendatang dalam memenuhi
memperhatikan kelestarian alam, kebutuhannya.
atau disebut pembangunan yang
tidak berkelanjutan.
3 Penerapan konsep pembangunan Kesulitan penerapannya terutama terjadi di negara berkembang,
berkelanjutan pada saat ini salah satunya Indonesia. Sebagai contoh, setiap tahun di negara
ternyata jauh dari harapan. kita diperkirakan terjadi penebangan hutan seluas 3.180.243 ha
(atau seluas 50 kali luas kota Jakarta). Hal ini juga diikuti oleh
punahnya flora dan fauna langka. Kenyataan ini sangat jelas
menggambarkan kehancuran alam yang terjadi saat ini yang
diikuti bencana bagi manusia.
Terima Kasih

#BahasaIndonesiaMudahdanMenyenangka
n
#GerakanLiterasiIND

Anda mungkin juga menyukai