Anda di halaman 1dari 7

HAMA BABI HUTAN

Sus scrofa
Babi Hutan
Babi celeng secara umum dikenal sebagai babi hutan adalah nenek
moyang babi liar yang menurunkan babi ternak. Daerah persebarannya
berada di wilayah hutan-hutan Eropa Tengah, Mediterania dan
sebagian besar Asia hingga wilayah paling selatan di Indonesia. 
Nama ilmiah : Sus scrofa
Ordo :  Artiodactyla
Famili :  Suidae
Kelas :  Mammalia
Kingdom :  Animalia
Panjang :  90 – 200 cm (Dewasa, Tanpa ekor)
Massa :  Jantan: 75 – 100 kg (Populasi di Eropa), Betina: 60 – 80 kg
(Populasi di Eropa)
Serangan Babi Hutan
Gejala kerusakan akibat serangan babi hutan tidak sama
untuk tiap jenis tanaman. Pada tanaman karet yang
masih muda kerusakan terjadi karena babi hutan
menggali tanah di sekitar pohon dan menyebabkan akar
terpotong-potong. Sedangkan untuk tanaman kelapa
sawit muda yang dirusak adalah bagian umbut tanaman,
sehingga akan terpotong dan terlepas dari batangnya,
kadang-kadang menyebabkan pohon tumbang dan
tanaman mati.
Solusi Mengatasi Hama Babi Hutan
1. Berburu Babi Hutan
Upaya pertama yang bisa dilakukan untuk melawan
serangan babi hutan adalah memburunya secara
langsung. Di sini Anda bisa membentuk kelompok
pemburu babi hutan bersama dengan petani yang
lainnya. Sementara untuk senjatanya bisa menggunakan
senapan angin, tombak, dan parang. Anda juga bisa
memakai bantuan anjing untuk membantu memburu dan
melacak babi hutan ini.
2. Memasang Jerat atau Racun
Jerat juga bisa digunakan untuk menangkap babi
hutan. Jerat yang digunakan biasanya berupa perangkap
dari jalinan tali yang digelar di permukaan tanah.
Kemudian di atas jerat ini dipasangi makanan-makanan
kesukaan babi hutan sebagai pancingannya. Babi hutan
yang tertarik lantas mendekati jerat, memakan umpan,
lalu tanpa sengaja menarik pelatuk dan menjeratnya
sendiri.
Khusus untuk racun sendiri, Anda bisa memakai
racun dari bahan kimia maupun bahan alami yang
memiliki sifat racun. Bahan-bahan tersebut lantas
dicampur dengan makanan kesukaan babi hutan.
Usahakan pilih racun yang tidak memiliki aroma yang
kuat sehingga aroma asli makanan tetap sama. Babi
hutan yang memakan racun tersebut akan mati beberapa
saat kemudian.
3. Pakai Terasi dan Kapur Barus
Binatang yang memiliki indera penciuman yang kuat
seperti babi hutan pada dasarnya tidak menyukai aroma
yang menyengat. Binatang-binatang ini cenderung akan
menjauhi area yang beraroma kuat karena merasa
terganggu. Anda bisa membuat ramuan pengusir babi
hutan dari campuran 1 kg terasi dan 1 plastik kapur
barus. Tumbuk kapur barus hingga menjadi tepung, lalu
campurkan dengan terasi secara merata.
Setelah terasi dan kapur barus tercampur rata, Anda
bisa membentuknya menjadi bulatan-bulatan sebesar
bola tenis meja. Kemudian bungkuslah bulatan tersebut
menggunakan kain hitam. Gantungkan bulatan
berbungkus kain hitam ini menggunakan tali rafia
setinggi 30 cm dari atas permukaan tanah. Tempatkan di
area yang menjadi jalur keluar masuk babi hutan. Bau
tajam yang timbul dijamin akan menghalau babi hutan
agar tidak mendekati kebun milik Anda.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai