Anda di halaman 1dari 12

Kayu dan Khasiatnya

Kayu Timaha yang berkhasiat adalah yang mengandung pelet.

Kayu Timaha merupakan kayu yang paling digemari dikalangan pecinta keris, terutama untuk
bahan warangka keris dikalangan pecinta keris Yogyakarta, Madura dan Bali. Pohonnya bisa
mencapai ketinggian 25m memiliki nama ilmiah Kleinhovia hospita ini mempunyai beberapa
nama berbeda disetiap tempat, di Jawa Tengah bagian utara disebut kayu Kalomang, di Madiun
disebut Kalomang, kadang disebut Timongo, di Bali disebut Purnama Sadha atau Timahan,
orang Jawa Barat menyebutnya kayu Tengkele atau Tangkolo, di Sumbawa namanya kayu Barora
sedang di Sumba disebut kayu Mundung

Pohon ini merupakan tumbuhan tropis yang banyak dijumpai diseluruh penjuru tanah air dan
cara tumbunyapun sangat mudah yaitu cukup di stek batangnya saja..

Beberapa contoh Pelet yang timbul dari pohon Timaha :

1. PELET KENDHIT, pelet yang melingkar pada kayu dengan warna yang lebih gelap dari
kayu asalnya dan kelihatan mengkilap seperti bara api. Pelet jenis iniberkhasiat
membawa kebahagiaan, kemudahan, kekayaan dan melindungi diri dari bahaya dan
penyakit bagi pemiliknya.
2. PELET TULAK, membentuk garis tebal dari atas kebawah dengan warna yang menkilap
hitam/coklat tua dan gambar yang ditengah lebih menyala dari gambar yang lain,
khasiatnya melindungi pemilik dari senjata tajam.
3. PELET PUDHAK SINUMPET, menyerupai pelet tulak hanya tidak mempunyai gambaran
hitam, khasiatnya seperti pelet tulak.
4. PELET PULAS KEMBANG, pelet yang menyerupai awan ber-arak dan berkhasiat menolak
bahaya dilaut dan sebagai penolak binatang buas disungai (buaya, ular dll).
5. PELET DHORENG, gambarnya seperti loreng harimau, berkhasiat pemiliknya menjadi
angker/tegar dan disegani. Banyak dicari dengan harga cukup tinggi.
6. PELET NGAMAL, pelet dengan bentuk bintik-bintik besar (ceplok) dengan jarak sedikit
jarang satu sama lain. Khasiatnya memberikan kepuasan hidup dan selalu gembira.
Pelet ini sedikit memilih dan hanya pejabat yang memakainya.
7. PELET PULAS GROBOH, gambarnya bintik-bintik besar dan kecil. Khasiatnya hampir
sama dengan pelet ngamal hanya tidak pemilih.
8. PELET BERAS WUTAH, bergambar titik-titik kecil merata pada seluruh kayu, khasiatnya
untuk pengasihan (dicintai manusia dan binatang), banyak dicari dan mahal.
9. PELET NGIRIM (NGINGRIM) KEMBANG, gambarnya berbentuk besar dan panjang,
khasiatnya dihormati orang, dicintai lawan jenis dan biasanya dipakai oleh yang belum
berkeluarga (bisa jejaka, duda).
10. PELET GANDRUNG, bentuknya bulat bulat dan tidak teratur dengan warna lebih
mengkilat dan terang, pemiliknya hidup hemat dan cermat.
11. PELET CEPLOK KELOR, gambarannya bulat telur dan besar seperti daun kelor, khasiatnya
memberi keselamatan pada pemilik.
12. PELET CEPLOK BANTHENG, pelet yang hampir menutup seluruh kayu tetapi masih
terlihat disana-sini kayu aslinya. Pemiliknya akan selalu dalam keadaan sehat wal-afiat.
13. PELET SEGARA WINOTAN, pelet yang terdiri dari satu, dua, tiga bintik-bintik yang
teratur. Khasiatnya dihormati setiap orang dan pelet ini pemilih, hanya pejabat tinggi
yang pantas memakainya.
14. PELET GANA, pelet yang bergambar seperti batu arca, khasiatnya memberi
kesejahteraan dan menghimpun semua kebaikan dan kebahagiaan. Dulu hanya dipakai
raja atau pejabat tertinggi.
15. PELET SEMBUR, pelet dengan gambar titik-titik kecil tersebar diseluruh permukaan kayu,
khasiatnya dapat menundukan manusia atau binatang, menghindarkan kemarahan
orang lain dan umumnya pelet ini mempunyai kekuatan gaib.
16. PELET NYERAT, jenis ini bergambar garis-garis tipis seperti gambar pada marmer,
kadang seperti hurup/tulisan. Khasiatnya pemiliknya dapat hidup mandiri, percaya diri
dan selalu beruntung serta jaya, dalam berusaha selalu berhasil.
17. PELET DEWADARU, seperti pelet nyerat, hanya garisnya lebih tebal dan tajam sehingga
kadang-kadang sulit membedakan dengan pelet nyerat. Khasiatnya melindungi
keluarganya dari mara bahaya, melindungi harta benda dan biasanya pusaka yang
memakai pelet ini ditaruh dalam tempat penyimpanan harta. Pelet ini terdapat pada
pohon beringin dan mempunyai nilai cukup tinggi dan sangat dihormati.

Kayu dan Khasiatnya


1. ASAM JAWA, celagi, tangkal acem (Tamarindus Indicus Linn).

Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70
cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah
dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk
seperti bola dan dijemur disinar matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam,
diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya
dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor
dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam
dari teras asam dinamakan Galih Asam, bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung.
Jika dipukulkan pada seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah
kesaktiannya. Galih Asam hanya baik dipakai oleh pemimpin berhati “Satriya Pandita”, kayu ini juga
bagus untuk Warangka Keris.

2. AWAR-AWAR, dausalo, bar-abar, sirih popar (Ficus septica Burm).

Perdu yang banyak tumbuh di tempat agak basah ini hampir tumbuh diseluruh Nusantara, dari akar
sampai daun mempunyai kegunaan. Akarnya ditumbuk dengan Adas Pulowaras dan airnya diperas dapat
digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst.) dan kepiting. Jika
ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat muntah yang sangat
manjur.

Daun awar-awar sering digunakan untuk menolak setan. Jaman dulu daunnya banyak dimanfaatkan
untuk membuat tikee, yaitu daun awar-awar diiris halus kemudian dicampur candu. Dalam bentuk
bulatan kecil ini tikee dibakar didalam alat penghisap madat khusus yang dinamakan “bedhutan”.

Seringkali pohon awar-awar yang sudah tua bagian terasnya memperlihatkan gambar seperti pelet
timaha, bagian ini banyak dicari pecinta keris untuk warangka karena diyakini kayu ini dapat meredam
keris/tombak yang panas serta menjauhkan dari gangguan jin jahat dan black magic. Yang perlu diingat
kayu ini sangat lunak.

3. BAMBU BUNTET, BAMBU PETHUK (Bambusa sp, Phyllostachys sp, Schizostachum sp dsb)

Bambu buntet adalah bambu yang buluhnya tidak kosong. Dipercaya tongkat atau potongan bambu ini
bertuah menghalau pengaruh roh jahat dari rumah. Bambu pethuk adalah bambu yang kedua ruasnya
saling bertemu. Dipercaya siapa saja yang membawa potongan bambu ini akan kesampaian maksudnya,
tidak mendapat gangguan dari siapa saja. Rotan pethuk adalah rotan yang buku ruasnya saling
berhadapan, khasiatnya sama dengan bambu pethuk. Bambu Carang Gantung adalah bambu yang
tumbuh dari rebung dan keluar sebagai pohon bambu kecil kecil, diyakini anti jin jahat dan santet,
banyak ditaruh diatas pintu masuk rumah dan jika dipukulkan pada ular akan mati seketika, juga
dipercaya bertuah menghindari wabah penyakit menular dan ilmu hitam yang hendak mengganggu
pemiliknya.

4. BOGA (Ficus toxicaria Linn ?)


Kayu ini menyerupai kayu Kebak (Ficus alba Reinw), warnanya putih dan diyakini berkhasiat
menglariskan dagangan. Caranya : taruh sepotong kayu ini didalam almari / etalase barang yang dujual,
atau dapat juga disimpan dalam peti uang. Jika ditaruh didalam rumah dipercaya pemiliknya tak pernah
kekurangan sandang pangan.

Kayu dan Khasiatnya


1. BAMBU APUS PRINGGOLAYAN, WULUNG dan ORI.

Bambu Apus (Gigantochloa apus Kurz) yang tumbuh dibelakang makam Pangeran Pringgoloyo
dkampung Pringgalayan, Kotagede, Yogyakarta sejak jaman dulu dipercaya memiliki tuah
membuat pekarangan menjadi angker, karena itu sering digunakan untuk mengusir penyewa
yang bandel, tidak mau pindah. Biasanya sepotong bambu apus ditanam atau ditaruh dekat
pintu rumah, tetapi setelah tujuannya tercapai segera dikembalikan ke Pringgolayan. Menurut
juru kunci makam, semua bambu apus di Pringgolayan mempunyai sifat demikian, tetapi sifat
baiknya juga ada termasuk jimat penglaris dagang, tumbal keselamatan, menolak jin jahat.
Semua tergantung dari permohonannya.

Bambu wulung (Gigantochloa verticillata Munru) dan bambu Ori (Bambusa Bambos Miq) juga
dipercaya memiliki tuah menolak setan. Untuk keperluan ini, ambil sepotong buluh bambu yang
satu ruasnya tertutup kemudian taruh disisi pintu masuk dan isi buluh bambu itu dengan air
cucian beras, potong dlingo bangle, garam dan rumput alang-alang. Setiap kali, misal setiap
minggu, isi dengan air cucian beras, sarana ini selain menolak jin jahat juga menolak tuju,
tenung dan santet.

Cara lain, ambil bambu ini dalam bentuk tusuk sate (diruncingkan). Masing-masing disudut
perkarangan atau rumah tusukan bambu ini kedalam tanah. Taburi garam dan irisan dlingo
bangle disekitar tusukan sate ini.

2. LINGSAR (Pterocarpus sp. ?)

Pohonnya tinggi besar, tumbuh ditempat kramat Lingga Manik, barat daya desa Kayangan,
Kulonprogo, sebelah utara Samigaluh. Dipercaya bisa menolak jin jahat dan memperlancar
permohonan yang bersifat kesucian. Kayu Lingsar sepintas seperti Kayu Sengon (Albizzia
falcate), bersifat mudah retak karena penggantian cuaca.

3. KLUMPIT, KLUMPRIT (Terminalia edulis Blanco. ?)

Pohonnya tinggi besar, banyak terdapat dihutan jati, namun kini hampir punah digunakan
untuk bahan bangunan yang tidak menuntuk keawetan. Salah satu pohon Klumpit yang masih
alami terdapat di Goa Ngrancang Kencono, 7 km barat daya kecamatan Playen termasuk
kawasan desa Manggoran Kidul.
Kayu ini dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat duniawi.

4. WERGU (Rhapis flabelliformis l’Herit)

Palma kipas atau Wergu biasanya tumbuh dalam rumpun yang padat.

Batang berbuku-buku lurus keatas dengan daun daun seperti kipas. Pohon ini berasal dari
China, Vietnam, Laos dan Kamboja. Biasanya tumbuh liar atau sebagai tanaman pagar.

Batang yang berat biasanya berasal dari yang berumur 20 th lebih, dijaman dulu kayunya
banyak dieksport ke Hongkong dan China. Nama dagangnya Cannes de laurier atau jones du
Tonkin. Kualitasnya dibedakan : (1) diameter lebih dari 20 mm, (2) diameter 13-20 mm, (3)
diameter 8 – 13 mm. Semua kualitas ini mempunyai panjang 125 mm.

Kayu Wergu dipercaya bertuah menjauhkan ular dan binatang berbisa, selain itu juga memiliki
daya menambah kekuatan bagi pemakainya.

5. SONGGO LANGIT (Ochrosia oppositifolia K.Schum dan Tridax procumbens Linn.)

Kayu Songgo Langit yang dianggap bertuah adalah kayu Ochrosia oppositifolia K.Schum. yang
sudah amat langka, tingginya bisa mencapai 13 – 14 m dengan diameter 30 sm, biasanya
tumbuh didaerah pantai atau tepi pantai. Akarnya keras, dari luar tampak kuning tetapi
dalamnya tampak kuning pucat. Kayunya berbau untuk obat dan biasanya digunakan untuk
obat terutama sakit perut, kejang perut dan rasa tidak enak setelah makan ikan atau udang.
Sementara ada yang beranggapan kayu Songgo langit yang berkhasiat ghaib adalah jenis perdu
Tridax procumbens Linn. Biasa tumbuh dikarang karang pegunungan kapur. Pohon ini banyak
bercabang dan akar batangnya kuat. Berasal dari Amerika Tengah. Tuahnya menolak niat jahat
dari orang atau mahluk halus.

6. PULE, PULAI (Alstonia scholaris R. Br)

Pohon yang bisa mencapai tinggi 49 m, terdapat diseluruh nusantara, yang baik biasanya
tumbuh dibawah 900 m d.p.l dan didekat air. Ada 2 macam varietas, yang bertangkai dan
tulang daun berwarna hijau dan satunya berwarna ungu. Keduanya memiliki kegunaan sama.

Kayu Pule lunak dan berwarna kuning keputihan, ada jenis kayu pule yang keras, tetapi
umumnya lunak. Dalam dunia pengobatan dikenal sebagai obat demam, malaria, penyakit gula
darah dan kurang nafsu makan, rasanya pahit seperti Bratawali. Getah pohon Pule sering
digunakan untuk mematangkan abses (bengkak) di kulit.

Banyak yang menganggap Pule bertuah untuk menolak unsur jahat dalam rumah atau
pekarangan, kadang digunakan untuk mengobati kesurupan, untuk ini ambil cabang yang
masih ada daunnya dan cabang pohon awar-awar serta segenggam tumbuhan alang-alang.
Cambukanlah pelan-pelan punggung orang yang sedang kemasukan roh jahat itu. Biasanya dia
akan segera sadar.

7. RUMPUT FATIMAH (Calligonum sp.)

Rumput fatimah banyak diambil kaum muslim dari Tanah Suci Mekah dipercaya memiliki tuah
memudahkan menagih hutang, permohonan pekerjaan, melunakan hati orang dan sebagainya.
Ada juga kegunaan lain untuk memperlancar persalinan, caranya : masukan rumput itu
kedalam air, biasanya akarnya mengembang, bacalah Al-Fatihah atau Al-Ikhlas sebanyak 100 x
selama merendam itu, minumkan segelas ke ibu yang bersangkutan sambil memohon petunjuk
Allah.

Rumput ini juga dapat mengobati kanker, stroke ringan dan tekanan darah tinggi, hanya disini
digunakan air panas (thermos), bacaannya Al-Fatihah dan Ayat Kursi masin masing minimal
200 x sesudah itu mohon penyembuhan pada Allah dan minumkan satu gelas 3 x sehari
sampai sembuh. Oleskan air rendamannya kepada sisakit.

8. MINGING.

Sejak jaman dulu pohon ini diyakini membuat ular mabuk, disebut juga pohon ular.

Sering disimpan sebagai penghalau ular atau dibuat tongkat kalau masuk hutan, warnanya
coklat kehitaman dan agak berat.

Kayu dan Khasiatnya


1. CENDANA (Santalum album L.)

Aslinya berwarna kuning agak kemerahan, berbau wangi, kayu ini diyakini bertuah didekati
arwah leluhur, jangan membawa pusaka yang berwarangka Cendana bilamana menengok orang
sakit karena dipercaya dapat mempercepat ajalnya. Tosan aji yang diberi warangka Cendana
akan berbau harum dan lebih awet.

2. DRINI, Sentigi (Pemphis acidula Forst)

Kayu Drini dulu banyak dijumpai dipantai selatan Jawa khususnya dipantai Krakal sebelah timur
Baron, Gunung Kidul. Menurut beberapa orang, kayu ini juga ditemukan didaerah pantai lain.
Karena banyak dicarai maka kayu ini terancam punah karena diyakini bertuah untuk
keselamatan, anti black magic, anti gigitan ular dan dijauhi ular. Selain itu rendaman kayu
dalam air juga berkhasiat mengobati penyakit perut. Kayu yang kering akan berbau harum bila
digosok dengan ujung jari. Jenis Drini dari Pulau Kangean oleh penduduk setempat dinamakan
SETIGI, CANTINGGI atau MENTIGI, kayu ini juga banyak dicari untuk pengobatan, karena langka
maka harganya sangat mahal, biasanya pohon Drini tumbuh ditanah kapur yang banyak
mendapat angin laut atau sering terendam air laut.

3. DEWADARU

Kayu amat langka ini dulu banyak ditemukan di pulau Karimunjawa sebelah utara Jepara,
diyakini bertuah menolak hewan buas dan ular, menyembuhkan gigitan ular berbisa dan
menjaga keselamatan. Kayu ini kurang baik dibawa dalam perjalanan berperahu karena sifatnya
mendatangkan angin taufan.

Ada 2 macam kayu Dewandaru, yang dipercaya asli tumbuh didesa Nyamplung, konon jelmaan
dari tongkat yang ditinggalkan Sunan Kudus, seorang wali Kerajaan Demak. Sedangkan Kayu
Dewandaru dari Gunung Kawi, walau jenisnya lain dengan yang ada di Karimunjawa tetapi
dipercaya berkhasiat sama.

4. KAYU ITAM, KAYU ARANG, KAYU EBONY (Diospyros spp)

Kayu berwarna hitam atau kelabu berserat serat hitam. Kayu ini, khususnya yang hitam
seluruhnya, bertuah menangkal roh jahat dan menciptakan suasana ketentraman. Ruang tamu
yang diberi hiasan kayu ebony akan terasa teduh dan damai sehingga kerasan tinggal diruang
tersebut.

Kayu dan Khasiatnya


1. KEBAK (Ficus sp, Macaranga sp, Acalypha sp.)

Pohon Kebak umumnya semacam pohon beringin hutan tetapi tidak bisa besar, namun adapula
yang beranggapan pohon ini sejenis waru tetapi daunnya agak muda, sering disebut Tutup
(Macaranga sp, Acalypha sp). Kayunya yang ringan dipercaya melariskan dagangan dengan
menaruhnya ditempat dagangan atau uang. Kayu ini mudah kena pelapukan / jamur.

2. KELOR, maronggi, celor, keloro (Moringa olefera Lamk)

Semua bagian pohon ini dipercaya bisa untuk obat. Jika ada orang yang kejang-kejang atau
kesurupan atau kena hawa jahat (sawan) dari jenazah, cobalah tengkuknya dan semua
persendian tubuhnya digosok dengan remasan daun kelor, biasanya ia segera siuman. Orang
yang punya kesaktian tertentu (Black Magic) biasanya juga akan punah bilamana dipukul
dengan cabang pohon kelor. Tidak semua pohon kelor memiliki bagian teras yang berwarna
hitam yang biasa disebut GALIH KELOR, bagian kayu ini sering dicari sebagai jimat karena
dipercaya dapat menunjang ilmu kanuragan dan kebal terhadap senjata tajam. Galih Kelor tidak
dianjurkan dibawa oleh mereka yang berpembawaan lekas naik darah.
3. KENGKENG

Banyak dijumpai dilereng Gunung Lawu, dicari karena dapat menyadarkan orang yang
kesurupan. Sepotong kayu ini jika ditaruh dekat bayi atau anak kecil bisa menolak roh jahat,
roh halus.

4. KRANGEYAN (Litsea cubeba Pers)

Pohon setinggi 5 – 15 m dengan batang yang paling besar hanya berdiameter 25 cm ini banyak
dijumpai di daerah pegunungan. Mulai dari kulit, daun dan bunganya berbau harum. Kayunya
diyakini memiliki daya menolak santet, tenung dan gangguan setan jahat. Untuk pengobatan
umumnya baik bagi sakit pernapasan.

5. LIWUNG (Arenga pinnata Merr ?, Calyptrocalyk spicatus ?, Cycas spp ?)

Kayu ini ditemukan didaerah Gunung Lawu, biasnya berbentuk tongkat atau potongan yang
banyak ditawarkan oleh penduduk setempat. Warnanya hitam seperti teras kayu aren, bedanya
seratnya agak kasar. Kayu Liwung berasal dari pohon Liwung yang tidak lain adalah pohon Aren
laki-laki karena tidak mempunyai bunga betina. Pohon ini amat jarang, sementara ada kayu
sejenis yang dipercaya sebagai kayu liwung namun asalnya berbeda. Kayu Liwung dipercaya
mempunyai tuah kekebalan terhadap senjata tajam dan tumpul, sangat baik untuk mereka yang
mendalami ilmu kanuragan. Sifatnya agak panas, tidak baik untuk mereka yang mudah
terpancing emosinya.

6. LOTROK

Sepintas mirip kayu KEBAK atau BOGA, namun agak kemerahan.

Kayunya ringan dan berasal dari lereng gunung berapi. Dipercaya kayu ini dapat memperlancar
pesalinan dan anti black magic namun kadar tuahnya rendah.

7. MIMANG

Tidak diketahui nama latinnya, akar mimang menonjol dipermukaan tanah, konon siapa yang
melangkahinya akan bingung dan tersesat. Akar mimang ditanam ditanah dibawah pintu masuk
dan bagian belakang rumah. Baik akar maupun kayunya dipercaya memiliki khasiat
membingungkan orang siapa saja yang melangkahinya.

8. PAMRIH dan RINGIN SEPUH (Ficus spp)

Kayu Pamrih berasal dari pohon Pamrih yang tumbuh dibekas pertapaan Sri Sultan Hamengku
Buwono I di Beton Kampung Sewu ditepi Bengawan Solo, Surakarta. Menurut legenda dibawah
pohon itulah baliau berteduh setiap hari sampai ada bisikan gaib untuk melawan Kompeni
Balanda. Kayu Pamrih dipercaya bertuah kepangkatan, kewibawaan dan keberanian, cocok bagi
mereka yang berkecimpung di pemerintahan.

Ringin sepuh disini adalah pohon yang tumbuh dihalaman makam raja-raja Mataram di Kota
Gede, Yogyakarta. Dinamakan juga “Waringin Tuwo” atau Ringin Sepuh, sejak jaman dulu
dipercaya memiliki kekuatan gaib. Daunnya yang jatuh “mlumah kurep” artinya satu jatuh
terlentang pada satu sisi sedang satunya pada sisi lain ditambah akar dan sedikit kulit pohon,
semuanya dimasukan kedalam kantong kain putih kecil banyak digunakan sebagai zimat
keselamatan. Bagi yang mujur, kadang kejatuhan sebuah cabang pohon ini. Kayunya dipercaya
memiliki tuah keselamatan, kewibawaan dan derajat kepangkatan. Dijaman dahulu, hampir
semua warga Yogya yang akan merantau keluar daerah dibekali bungkusan daun ini. Kalau
maju perang atau pergi kedaerah lain, akan kembali dalam keadaan selamat.

Kayu dan Khasiatnya


SETIGI, kastigi, sentigi, kayu Sulaiman

Banyak ditemukan didaerah berdekatan dengan pantai laut dan biasanya tumbuh ditanah
berkapur. Pohon ini daunnya menyerupai daun sawo beludru atau duren yaitu hijau dengan
bagian bawah berwarna merah tembaga.

Kayu ini bersifat perempuan, sebaiknya jangan dipakai oleh wanita terlebih yang belum
menikah. Kayu ini yang masih segar berwarna putih kemerahan namun lama kelamaan berubah
coklat tua dan jika memukul orang hanya menyebabkan pingsan, tidak mati.

Tuah kayu antara lain anti gigitan binatang berbisa, caranya ditempelkan potongan kayu setigi
ke bekas gigitan atau sengatan beberapa lama. Juga menolak hama tumbuhan, penyakit
menular dan tanah sangar karena pengaruh jin jahat/black magic. Kayu ini bisa juga untuk
mengobati penyakit kanker. Ambil serpihan (tatal) kayu setigi, rebus bersama rumput lidah
ular-ularan, segenggam daun tapak dara dan adas pulowaras, penderita diminta minum 3 x
sehari masing masing 1 gelas. Kayu Setigi relatif ringan namun tenggelam dalam air. Pemakai
kayu setigi atau tesek atau pembawa kayu setigi jangan sekali kali masuk air karena bisa
tenggelam. Kayu ini banyak terdapat dipantai-pantai khususnya pegunungan kapur yang setiap
hari mendapat angin laut.

SODO SAREN, sodo lanang (Arenga pinnata Merr)

Lidi daun aren dipercaya memiliki khasiat menghalau jin/setan dan melumpuhkan orang-orang
yang memiliki kesaktian karena ilmu hitam. Mereka akan hilang kesaktiannya bila dipukul
dengan lidi daun aren, jangan sekali-kali memukul anak dengan lidi daun aren karena salah-
salah bisa kena penyakit jiwa yang sulit disembuhkan.
Rumah yang angker atau banyak dihuni hewan pengganggu seperti tikus, ular, kelabang dll,
bisa dibersihkan dengan satu ikat lidi aren yang dikebutkan keseluruh penjuru ruangan, lebih
baik lagi bila disertai dengan membakar daun trembesi (johar, Cassia siamea Lamk) yang kering
dicampur sedikit belerang, biasanya dalam beberapa waktu sudah bebas dari segala gangguan.

Sodo Saren disebut juga sodo lanang, penamaan ini juga diberikan kepada lidi daun kelapa
yang jatuh menancap ditanah secara alamiah. Khasiatnya sama dengan lidi pohon aren.

Bila sodo lanang tidak digunakan, taruhlah diatas pintu masuk rumah sebagai penolak bala.

SULASTRI, slastri, sletri, sulastri, bintangur bunut (Calophyllum soulatri Burm)

Pohon ini bisa mencapai tinggi 30 m dengan diameter 50 cm. Dipelihara orang karena
bunganya harum, pohon ini dianggap bertuah yang ditanam di petilasan
pemandianLangenharjo, Sukoharjo, Surakarta sebagai peninggalan Sri Sunan PBX.

Sejak jaman dulu daunnya dipercaya dapat merukunkan pasangan suami istri yang selalu
cekcok atau tidak rukun, begitu juga kayunya dapat disimpan untuk maksud yang sama. Daun
Sulastri sering digunakan untuk penyakit rheumatik sedang kulit kayunya banyak dimanfaatkan
untuk campuran jamu penguat badan.

TESEK, tengsek (Rhynchocarpa monophylla Backer ?)

Kayunya amat keras dan awet, banyak ditemukan dilereng gunung berapi dengan tinggi
mencapai 40 m dan diameter 50 cm, batangnya lurus dan bulat.

Karena banyak diburu orang, sekarang makin langka, dibedakan antara Tesek biasa dan Tesek
Wulung, yang pertama kayunya putih, disana sini diwarnai cerat-cerat atau poleng hitam. Tesek
lainnya wulung, kulitnya berwarna coklat tapi lama lama menjadi hitam.

Menurut kepustakaan, kayu ini tenggelam di air dan jika diletakan diair mengalir maka ia akan
berjalan melawan arus, kayu ini bagus disimpan orang yang sabar dan tidak mudah marah
karena bila digunakan untuk memukul walau hanya digunakan sebagai mata cincin, bahayanya
tetap ada, orang bisa pingsan sampai mati. Kayu ini biasa dibuat cincin, pipa, tangkai tombak,
gantungan kunci dll.

Tuahnya : tahan lama dalam air, diwaktu banjir mengamuk ia bisa tahan jika memakai kayu ini,
juga dipercaya anti tanah sangar, anti hama tumbuhan dan anti ilmu hitam, anti upas atau
entup (sengatan lebah). Wanita dan Pria boleh memakai kayu ini dan kayu ini bersifat laki-laki,
jodoh kayu ini adalah kayu setigi. Kayu Setigi yang terkenal dari Gunung Lawu atau Merapi.

Kayu dan Khasiatnya


TOWO (Ficus sp.?)

Kayunya putih menyerupai kayu kebak dan boga namun agak keras.

Pohon Towo banyak dijumpai dilereng Merapi dan Lawu, diyakini dapat menawarkan bisa hewan
berbisa. Pada luka bekas gigitan tempelkan potongan kayu towo untuk beberapa lama sampai
semua bisa tersedot. Air seduhan kayu towo sering digunakan untuk mengobati orang yang
keracunan.

WALIKUKUN (Schoutenia ovata Korth)

Banyak ditemukan dihutan berhawa panas, digunakan sebagai gagang tombak atau alat
pertukangan karena sifatnya ulet dan keras. Sejak lama juga digunakan untuk menawarkan
pekarangan angker dengan menanam Walikukun disemua sudut pekarangan.

WONGLEN, onglen, wungle (pterocarpus spp.)

Yang dianggap bertuah yang berasal dari bekas kerangka makam Sultan Agung
Anyokrokusumo dan makam Pakubuwanan. Diyakini memiliki tuah memacu keberanian,
kewibawaan dan keselamatan bahkan pengobatan. Rendaman kayu ini bisa untuk obat perut.
Kayu wonglen yang beredar sekarang sama sekali tidak mirip dengan kayu ulin (Eusideroxylon
zwageri T&B) yang banyak didatangkan dari Kalimantan. Menurut keterangan KRT Reksowinoto,
kepala juru kunci reh Kraton Jogja, tahun 1986 rumah makam utama (Prabayaksa)
Pakubuwanan direstorasi, kayu usuk sebanyak 30 batang yang sudah melengkung atau rusak
diganti dan diberikan kepada abdi dalem dan juru kunci, kayu ini disebut wunglen (mungkin
dari nama ulin). Menurut penelitian mirip Sono Kembang (pterocarpus indicus Willd) atau yang
sejenis seperti Padauk yang diimpor dari Myanmar dan Cendana Jenggi dari Afrika. Dua kayu
terakhir memang kayu unggul dan berharga mahal pada sat rumah makam tersebut dibangun
pada sekitar akhir abad 17. Semua kayu tersebut mempunyai sifat mengeluarkan zat merah bila
direndam. Kayu wonglen dipercaya mempunyai khasiat yang diperlukan bila seseorang
memegang jabatan, namun tidak ada halangan dimiliki orang biasa, hanya saja diharapkan bisa
menahan emosinya. Pantangan : jangan dilangkahi atau ditaruh ditempat bawah/rendah, jika
sedang buang hajat lepaskan dulu cincin dengan kayu ini dan jangan sekali kali digunakan
memukul orang, bisa berakibat fatal.

LANANG, kajeng lanang (Oroxylon indicum Vent)

Tumbuh dibawah 800 m dpl dengan tinggi mencapai 9 – 12 m dengan diameter 15 – 25 cm,
dipercaya menambah gairah seksual pada pria, akarnya dikenal sebagai obat impotensi,
daunnya sebagai ramuan jamu wanita yang ingin punya anak sedang kulitnya untuk campuran
obat penambah nafsu makan. Pohon lanang dipetilasan Kembang Lampir, Gunung Kidul
dipercaya memiliki tuah menyembuhkan pria dan wanita yang menjumpai problem sexual dan
mandul.

KEMIRI (Aleurites moluccana Willd.)

Pohon tinggi besar dan mudah dikenali karena daunnya sebelah bawah berwarna putih dan
kulitnya berwarna agak keputihan, dibiakan dari biji dan tumbuh dimana-mana, namun paling
baik tumbuh didaerah sedang. Kulit pohon sering digunakan untuk obat sariawan dan
pendarahan dalam, kayunya ringan dan mudah rapuh serta dinamak kapang dan rayap.

Banyak yang percaya kayu kemiri dapat menolak roh jahat, namun menurut beberapa orang
sebetulnya yang bertuah justru buah kemirinya tetapi yang tidak berisi atau KEMIRI KOPONG,
untuk mendapatkannya taruh sejumlah buah kemiri yang belum dipecah kedalam ember berisi
air, yang mengambang itulah yang kopong. Untuk menolak setan, taruh kemiri kopong dalam
daun tales wulung (Colacassia esculenta Schott) atau daun Senthe (Alocassia macrorrhiza
Schott) yang berwarna ungu. Bungkus kemiri kopong tersebut dengan daun itu dan ikatlah
bungkusan ini dengan benang lawe (lawe wenang atau benang putih) hingga 7 lilitan. Taruhlah
bungkusan ini ditempat yang diperkirakan ada gangguan, untuk amannya buat 5 bungkus,
taruh masing masing 1 ditiap sudut dan satu ditengah rumah. Meletakannya bisa diketinggian
atau diatas tanah. Bilamana disitu ada setannya maka biasanya mereka terperangkap dalam
bungkusan kemiri kopong ini.

DEWADARU G. KAWI (Eugenia uniflora Linn.)

Pohon yang tumbuh disebelah barat cungkup makam mBah Jugo di Gunung Kawi, Kepanjen,
Malang sering disebut pohon Klepu Dewadaru. Buah yang sudah masak akan jatuh sendiri dan
sangat dicari penziarah karena membawa keberuntungan bagi yang memakannya. Dewandaru
G. Kawi ini juga ditanam didaerah lain. Pohonnya dipercaya mempunyai tuah keberuntungan,
demikian juga kayunya, daunnya berbau agak harum biasanya digunakan untuk campuran
pengobatan penyakit hati.

Anda mungkin juga menyukai