Katuranggan kemungkinan berasal dari kata katur dan angga, Katur disini berarti menyampaikan dan angga
berarti badan, jadi Katuranggan adalah pengetahuan yang menyampaikan pengertian tentang bentuk bentuk
badan. sedangkan dalam bahasa Belanda istilah katuranggan ini dikenal dengan sebutan Exterieur atau bentuk
lahiriah bagian badan yang nampak diluar. Menghubung hubungkan katuranggan burung dengan kualitas
burung mungkin sudah menjadi tradisi penggemar burung di indonesia tidak terkecuali burung perkutut. Bagi
penggemar burung perkutut pemilihan katuranggan ini menjadi satu hal yang sangat penting selain bunyi suara
tentunya sewaktu memilih burung perkutut bakalan untuk dijadikan burung kesayangannya. sebab hanya
dengan mengetahui katuranggan dari burung tersebut pemiliknya bisa meramalkan bagaimana kualitas burung,
katuranggan adalah ilmu tentang sifat suatu benda/manusia/hewan berdasarkan penampakan fisiknya. Bukan
sepenuhnya hal mistis karena katuranggan itu masuk dalam jajaran ilmu titen alias ilmu yang diperoleh berdasar
pengamatan terhadap sekelompok orang dengan kriteria tertentu, semacam survey begitu.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya njambe nom ( seperti buah jambe
atau pinang yang masih muda ), diperkirakan mutu suaranya bisa ngepol
( maksimal ) dan keindahan suara tersebut akan terus bertahan sampai burung
berusia tua.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbeton nongko ( seperti biji nangka ), diperkirakan bunyi suaranya
akan bisa bertahan sampai tua, akan tetapi keindahannya tidak dapat mencapai maksimal.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya nggobog ( seperti uang logam ), diperkirakan mutu suaranya akan
terus meningkat sampai pada usia tengahan atau 3 rambahan ( sekitar 24 tahun, karena per rambahan = 8 tahun ),
kemudian akan menurun sesuai dengan umurnya.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbungkul bawang ( seperti
bungkul atau siung ( umbi ) bawang putih ), diperkirakan mutu suaranya tidak
menentukan. Kadang dapat baik dan mengejutkan, tapi dapat juga mlempem, tak ada
kemajuan.
Burung perkutut yang bentuk kepalanya nakir kuwalik ( takir terbalik , takir adalah
tempat makanan / sesaji terbuat dari daun pisang berbentuk segi empat ), sulit
diharapkan suara baiknya.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ngepel ( seperti buah kapel / burahol ) dan bentuk
badannya tuntut gedang ( seperti kuncup bunga pisang ) serta bentuk ekornya meruncing dengan garis - garis
bulu yang jelas, burung ini bisa diharapkan tengahnya ( ketek ) bisa terdengar jelas dan baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya nggabah ( seperti gabah atau butiran padi ) dan
bentuk badannya nongko sanglundung ( seperti buah nangka ) serta bentuk ekornya panjang dengan garis - garis
bulu yang jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya agak baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya mapah gedang ( seperti pelepah pisang ) dan
bentuk tubuhnya mbluluk ( seperti pentil atau buah kelapa yang masih sangat muda ) serta bentuk ekornya
pendek meruncing, diperkirakan suara tengahnya cukup baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh yang nglombok gede ( seperti cabe besar ) dan bentuk
tubuhnya njagung nglobot ( buah jagung yang belum dikupas kulitnya ) serta bentuk ekornya panjang tapi
kurang meruncing ( sehingga bulu bertumpuk dan garis - garis warnanya kurang jelas ), diperkirakan suara
tengahnya kurang baik.
Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya seperti nglombok rawit seperti cabe rawit ) dan
bentuk tubuhnya seperti wungkal gerang ( seperti batu asahan pisau yang sudah aus bagian tengahnya ) serta
bentuk ekornya mekar seperti kapas, diperkirakan bunyi suara tengahnya kurang sekali, akan tetapi dapat tebal
bunyinya.
Ada beberapa jenis perkutut lokal yang tubuhnya tumbuh tidak seperti biasa
(tidak normal, tidak lazim), seperti perkutut umumnya yang lain, misalnya ada
bulu putih tumbuh di kepala, sisik kaki, silang, dst jenis perkutut itu di
klasifikasi sebagai berikut :
1.Kol Buntet: Ules hitam pekat/seperti ayam cemani ules lurik terhubung dari
pangkal leher, kanan ke kiri, dan garis ules lurik ini sampai dubur, serta ules
ini tidak hilang setelah proses mabung
2.Cendolo Sabdo : warna bulu putih di bagian sayap bagian luar, dan bulu putih ini tidak hilang
setelah proses mabung, tercabut, ataupun rusak
7.Larasati: Mata beralis kekuningan dan bulu halus pada pangkal ekor kuning
merata, dan warna kuning ini tidak hilang setelah proses mabung ataupun
kena air (dimandikan)
10.Mustikaningmanuk: seluruh bulu, paruh dan kuku berwarna putih serta mata
merah tembus, tidak ada lurik sama sekali
11.Pendawa Mijil: bulu ekornya berjumlah ganjil 13/15 /17 /19/21, lembar,
dan bulu ekor tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak ataupun
patah
16.Rajekwesi: kaki bersisik sebelah kaki saja atau silangnya tidak penuh
21.Sengkang Negoro dikepala tumbuh bulu lurik, dan ules ini tidak hilang setelah proses mabung
22.Jambul Garuda ada bulu seperti jambul burung garuda, jambul ini tidak
akan hilang setelah proses mabung
23. Sirih: dadanya lebar seperti ada garis di tengah, atau ada 3 garis seperti
daun
24.Singkir Sengkolo/Banyu Mili : ada belahan bulu
dada dari bawah kepala sampai bawah/dubur
27.Sri Kempel: bulu ekor dari pangkal sampai ujung ekor menumpuk dan demikian pula
kotorannya
28.Sri Mangumpel/Sri Sedono Lutut: kuku putih semua
30.Udan Mas: bulunya berwarna coklat muda / krem dan, bulu yang melingkar berwarna ke kuning-kuningan,
31.Wilis: bulu putih sehelai diatas kepala bagian belakang, dan bulu
putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut
33.Wisnu Wicitra/wisnu kucem/ wisnu mangemu: bulunya berwarna kehitam-hitaman, bulu-nya selalu terlihat
kusam walaupun sudah dimandikan atau dijemur
34.Tretes mas : Di kepala/bagian dalam sayap ada bercak kuning keemasan
atau coklat, dan warna keemasan (semburat karat) tidak hilang setelah proses
mabung, ataupun tercabut
35. Satrio wicaksono /Junjung Derajat: Bulu putih di pangkal ekor, atau bulu putih di pangkal paha
bawah, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak
36. Tumbak Cukcukan : paruh melengkung seperti paruh burung kolibri/cucuk ontel
39. Rojo dino : Jumlah Bulu Ekor 12, dan jumlah ekor ini tidak berubah setelah
proses mabung atau tercabut
40. Korowelang : bulu sayap dan ekor bergaris malang semu... atas
bawah/bolak balik, dan ules ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut
41. Segoro Ngembeng : leher belah keliling dari depan sampai belakang
42. Songgo Buwono : Bulu Putih di punggung bagian luar, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses
mabung, tercabut
43. Keruk Bumi/Ciker/Tiker : Jari kaki melengkung ke dalam / ke luar
44. Samber Lilin atau Trah Majapahit : Bulu semu hijau, dan warna bulu ini tidak hilang
setelah proses mabung atau kena air (dimandikan)
46. Sodo Lanang : bulu ekor dan lainnya tumbuk diselaputi selaput..
bila mau mekar dari ujung ke pangkal bulu
47. Satrio Wirang : Jumlah ekor 16, dan jumlah ekor ini tidak hilang
setelah proses mabung, ataupun tercabut
48. Ombak Segoro : bulu punggung bergelombang/cekung
49. Trah Tuban : bulu berwarna semu merah hati, dan bulu ini tidak akan berubah setelah
proses mabung
52. Talang mas : bulu kebalik, dan bulu ini tidak berubah
setelah proses mabung
53. Simbar : ada bulu putih dikaki, dan bulu ini tidak akan hilang setelah proses mabung
54. Noyorono : kepala bpl nunduk kebawah
71.Brahma Susur/Brahma Mulur: bpl bulunya ada yang melintir ato ulir seperti
per bila dipotong tumbuh lagi, ules kemerah merahan didubur ada bulu sehelai
seperti benang putih ke luar beberapa senti
72.Brumbun Kendit: Ada bulu putih berderet dari kanan ke kirir pada tekong
atas, bulu puti itu kadang tidak nampak karena tertutp bulu diatasnya
73.Buntel Mayit/Gotong Mayit: masing-masing sayapnya ada bulunya putih,
dan bulu outih ini tidak hilang setelah proses mabung, atau tercabut
74.Lembu Rawan: bulunya dlemok dlemo tidak tumbuh dengan baik
75.Kelabang Kapipit/Sengkolo Pipit: pada sayap bagian dalam bila direntangkan terdapat bulu berwarna putih,
dan bulu putih ini ini tidak hilang setelah proses mabung
76.Sogok/Sujen: Bulu ekornya paling tengah atau salah satunya berwarna putih, dan bulu putih ini tidak hilang
setelah proses mabung
81. Mego mendung : bpl warna krem/siver bodinya dan ekor warna hitam, warna bulu
seperti udan mas namun dibagian ekor bawah bulunya hitam .kalung pethuk/nyambung
mata walau bukan merah tapi tembus cahaya
82. Patak warak : kepala botak tanpa bulu sampai tulang kepala tanpa kulit,
terlihat seolah "LUKA" yang mengganga
83. Sumping : bulu putih tepat di atas mata sebelah kiri saja atau kanan saja, dan
bulu putih ini tidak akan hilang setelah proses mabung/tercabut
84. Kalung usus : lurik nyambung pada.... bawah leher/ tembolok/ pantat
Ciri mathi " adalah ramalan dalam hubungan bentuk, sifat, perilaku seekor
perkutut
1.Banyu Panguripan: bpl minumnya banyak , sehari sewadah minum
yang besar atau lebih atau tidur di air atau tidur di tempat air
2. Widaksana gasti gasti : bpl bersuara keras tembus menggema
sampai jauh atau mantul
Contoh perkutut jantan suara keras kuk panjang irama senggang "menggema" sulit jinak sulit gacor, cirinya ,
adalah leherPanjang lubang hidung sempurna paruh tebal Panjang juara_nasional kepala jambe nom sempurna
9.Lurah: Perkutut selama hidupnya tidak pernah turun ke tanah makan dan
minumnya diloloh perkutut lain
10.Sihwanteyan: Perkutut manggungnya ngelik bersusun
11.Sri Rezeki : Kotorannya menumpuk seperti gunung