Anda di halaman 1dari 10

STIMIK YADIKA BANGIL

Pada masa sekarang ini, perkutut belang (Geopelia Striata) secara populer hanya dibedakan atas 2 (dua) jenis yaitu perkutut lokal dan perkutut bangkok. Padahal sebenarnya perkutut terbagi atas 7 (tujuh) sub-jenis yang dibedakan atas daerah asal dan mempunyai variasi letak warna bulu yang berbeda dengan ukuran tubuh yang relatif sama. yaitu :
1.

2.

3. 4. 5. 6. 7.

Geopelia Striata (G.S) Striata, yaitu perkutut belang asli yaitu perkutut lokal dan bangkok yang umum dipelihara. Berasal dari Jawa, Bali, Lombok dan Sumatera. G.S. Maungeus, yaitu perkutut belang yang sering disebut perkutut Sumba dan berasal dari Sumba, Sumbawa dan Pulau Timor. G.S. Audacis, perkutut belang yang berasal dari kepulauan Kei dan Tanimbar. G.S. Papua, yaitu perkutut belang yang berasal dari Papua (Irian Jaya dan Papua Nugini) G.S. Placida, yaitu perkutut belang yang berasal dari Papua dan Australia Utara. G.S. Tranquila, yaitu perkutut belang yang terdapat di Australia Tengah. G. S. Clelaudi, yaitu perkutut belang yang terdapat di Australia Barat.

Ciri-ciri perkutut jantan Perkutut jantan mempunyai raut muka yang berkesan garang. Kulit yang mengelilingi mata terlihat tebal dan bulat sehingga sorot matanya menjadi terlihat tajam. Tanda lainnya ialah pupur (bulu putih keabu-abuan di kepala) lebih dari separuh kepala, kepala tipis, dan ekor panjang. Oleh karena itu, warna bulu kepala perkutut jantan terlibat lebih terang dibanding kepala perkutut betina. Selain itu, perkutut jantan juga memiliki paruh yang panjang, tebal, dan melengkung (ciri ini agak sulit dipahami). Tubuhnya secara keseluruhan terlihat lebih besar daripada perkutut betina. Perkutut jantan juga bisa ditandai dari perilaku seksualnya. Setelah dewasa kelamin, perkutut jantan akan menampakkan perilaku seksual yang khas jika berdekatan dengan betina, yaitu berbunyi sambil menganggukkan kepala di dekat seekor betina.

Ciri-ciri perkutut Betina Perkutut betina memiliki raut wajah sayu. Kulit yang mengelilingi mata terlihat tipis sehingga sorot matanya terkesan sayu. Tubuhnya lebih kedl dari yang jantan. Selain itu, pupur tidak lebih dari separuh bagian kepala (sehingga warna bulu kepalanya terkesan gelap), kepala kecil dan bundar, paruh lurus, serta ekor pendek. Jika dilihat secara keseluruhan, ukuran tubuhnya tampak lebih kecil daripada perkutut jantan.

Induk yang dipilih, baik jantan atau betina, sebisa mungkin memenuhi kriteria suara yang bagus. Suara perkutut dikatakan bagus jika memenuhi kriteria berikut. 1) Memperdengarkan suara depan (klao atau kleo) yang panjang. 2) Memperdengarkan suara tengah tebal dan jelas. 3) Memperdengarkan suara belakang (ka depan, tengah, dan belakang. 5) Antara satu suara dengan suara berikutnya bertempo tetap. 6) Suara terdengar bening (kristal), bergema, dan tidak terhambat. 7) Memperdengarkan suara yangung) panjang berdengung. 4) Memiliki jeda yang jelas antara suar stabil, tidak terpengaruh oleh perubahan suasana lingkungan.

Untuk pembuatan kandang berukuran 90x70x180 cm3 atau 120x60x180 cm3 yang terbuat dari kayu/bambu dan ram-raman kawat, kurang lebih menelan biaya Rp 500 ribu. Kandang tersebut cukup bagi 1 atau 2 pasang. Dalam sebulan sepasang perkutut mampu menghasilkan 2 8 anakan dengan harga Rp.200 ribu/pasang.

Di dalam sangkar, puter harus diusahakan bisa bertelur dan mengerami telurnya. Telur puter akan menetas setelah dua minggu Sampai umur satu bulan anak perkutut masih diasuh oleh puter dierami. Umumnya puter mudah jodoh dan cepat bertelur. Kurang lebih seminggu setelah kawin, puter mulai bertelur. Dalam masa perkembangbiakan ini puter akan menerima anak perkutut yang diletakkan di dalam sarangnya. Burung ini akan mengasuh anak perkutut seperti anaknya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai