INFEKSI
Dr. K a s p a n SpOG
INFEKSI
Berkembang biaknya penyakit pada hospes
disertai timbulnya respon imunologik
dengan atau tanpa gejala klinik
Manusia host / penjamu
Penyakit agent
Transmisi kuman: Proses masuknya kuman
ke dalam penjamu sehingga timbul
radang/penyakit
Cara Penularan Infeksi
PENCEGAHAN INFEKSI
6-4
Tindakan pencegahan Infeksi :
Istilah – istilah dalam PI
Asepsis / Antiseptik :
Semua usaha yg dilakukan dalam mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh dan berpotensi untuk
menimbulkan infeksi
Antisepsis :
Dengan cara membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit atau jaringan
tubuh lainnya.
6-6
Dekontaminasi :
Tindakan yg dilakukan utk memastikan bahwa petugas
kesehatan dapat menangani secara aman berbagai
benda yg terkontaminasi darah dan cairan tubuh.
Peralatan medis,sarung tangan dan permukaan
( misalnya meja periksa ) harus segera didekontaminasi
setelah terpapar darah atau cairan tubuh.
6-7
Desinfeksi :
Tindakan yg dilakukan utk meghilangkan
hampir semua mikrooganisme penyebab
penyakit yg mencemari benda – benda mati
atau instrumen
Desifeksi Tingkat Tinggi :
Tindakan yg dilakukan untuk menghilangkan
semua mikroorganisme kecuali endospora
bakteri dgn cara merebus atau kimiawi
6-8
Sterilisasi :
Tindakan yg dilakukan utk menghilangkan
semua mikroorganisme ( Bakteri,jamur,
parasit,dan virus ) termasuk endospora
bakteri dari benda – benda atau instumen.
6-9
Prinsip – Prinsip Pencegahan Infeksi
6-10
Pedoman pencegahan infeksi
6-11
CUCI TANGAN: Aspek paling
penting
Ada 2 kategori organisme yang ada
Organisme residen (flora normal): S. aureus, diphteroids (tidak hilang
secara permanen)
Organisme transien Karena kontak: : E. Colli (mudah dihilangkan
dengan cuci tangan efektif)
Penanganan pasien dengan kontak tangan
Kontaminasi flora normal pasien kontak
perubahan flora normal patogen
Apa yang harus digunakan untuk
mencuci tangan?
sabun dan air mengalir CUCI TANGAN
Desinfeksi kulit (hibiscrub,
handyclean)
Kapan kita harus mencuci tangan?
Sebelum dan sesudah melakukan
tindakan
Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah memegang alat
terkontaminasi
Sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
Setelah menggunakan kamar mandi
Sebelum melayani makan dan minum
Pada saat akan tugas dan akhir tugas
Mencuci tangan
6-15
Cuci tangan pra-bedah
Gunakan larutan
antiseptik (bila
tersedia) dan bilas
dengan air bersih
mengalir
Gunakan sikat halus
untuk membersihkan
kuku
Gunakan spons untuk
membersihkan kulit
Keringkan tangan dan
lengan dengan handuk
6-16
6-17
PELINDUNG DIRI
Cuci tangan
Pemakaian sarung tangan
Pemakaian masker
Pemakaian gaun
Pemakaian kacamata pelindung
Pemakaian sepatu boot/sepatu tertutup
Head cap
Duk
Barier Protektif
Gunakan kacamata
pelindung, masker,
celemek dan sepatu
tertutup.
6-19
Gunakan Sarung Tangan
6-20
Risiko Transmisi Penyakit
6-21
Mencegah Luka Tusuk
Gunakan teknik zona aman untuk membawa atau
memindah-tangankan benda/instrumen tajam
Pilih media/penghantar instrumen tajam yang
sesuai (misalnya: wadah logam)
Gunakan pinset atau klem ketika mengambil jarum
atau memasang skalpel/pisau bedah
Beritahukan pada operator bahwa anda akan
memberikan instrumen tajam yang diminta
6-22
Mencegah Luka Tusuk
Gunakan pinset saat mengambil jarum dan zona
aman sebagai penghantar instrumen tajam
6-23
Mencegah Luka Tusuk
Gunakan klem atau
pemegang jarum
saat memasang
atau melepaskan
pisau bedah atau
instrumen tajam
lain yang harus
disatukan atau
dipisahkan
6-24
Memproses peralatan bekas pakai:
Dekontaminasi
Sterilisasi
6-25
Dekontaminasi
Tahapan Proses
peralatan
DTT
Cuci dan Bilas Merebus
Sterilisasi
Kimiawi Mengukus
Uap panas Kimiawi
tekanan tinggi
Panas kering
Keringkan,dinginkan,
simpan atau siap
pakai
Masukkan peralatan bekas Dekontaminasi
pakai yang akan digunakan
kembali ke dalam larutan
klorin 0,5% segera setelah
digunakan.
Rendam selama 10 menit dan
segera lakukan pembilasan.
Lakukan pula pembersihan
permukaan peralatan
(misalnya meja bedah)
dengan larutan klorin 0,5%.
6-27
Cuci dengan air bersih Pencucian
dan sabun atau
deterjen
Sikat dengan sikat
halus hingga tampak
bersih
Lakukan penyikatan
dalam air pencuci untuk
menghindarkan
percikan ( 80% )
Buka engsel atau
sambungan peralatan
Bilas merata dengan air
bersih.
6-28
Desinfeksi Tingkat Tinggi
Susun peralatan hingga (Perebusan)
terendam dalam air
Rebus hingga mendidih
dalam panci bertutup.
Hitung waktu dari saat
air mulai mendidih
hingga 20 menit untuk
proses DTT
Jangan menambah
sesuatu ke dalam panci
setelah penghitungan
waktu dimulai
Keringkan di udara
terbuka sebelum
disimpan. 6-29
Desinfeksi Tingkat Tinggi (Pengukusan)
Susun peralatan/sarung tangan
agar semua bagian terpapar uap
dan tak terendam air pengukus
Kukus hingga keluar uap air dari
pengukus dan mulai saat itu,
hitung hingga 20 menit ( 95 % )
Panas kering
170°C selama 60 menit atau
160°C selama 120 menit
6-32
Mengamankan atau membuang
instrumen tajam
Masukkan dalam wadah khusus yang tahan bocor
atau tusukan
Lakukan dekontaminasi sebelum di buang atau
dimasukkan ke dalam wadah tersebut
Jangan menekuk atau mematahkan jarum dengan
tangan
6-33
Untuk mencegah infeksi
atau cedera berbahaya
Mengelola Limbah
akibat benda tajam pada
petugas pengelola limbah
Menghindarkan penularan
penyakit ke masyarakat
sekitar
Pisahkan limbah
terkontaminasi dan non-
kontaminasi
Masukkan bahan-bahan
terkontaminasi kedalam
pembungkus tahan bocor
atau kantong plastik.
Dibuang secara dibakar
atau ditanam.
6-34
Cara Pengelolaan Limbah
Gunakan sarung tangan rumah tangga
Tempatkan limbah berbahaya dalam wadah tertutup dan
aman
Masukkan instrumen/benda tajam ke dalam tempat
khusus/tahan tusuk
Buang limbah cair pada saluran khusus
Bakar/tanam limbah padat yang terkontaminasi
Cuci tangan, sarung tangan dan wadah yang telah
digunakan untuk mengelola limbah
6-35
Rangkuman
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk
mencegah transmisi silang dan diterapkan dengan
mengacu pada kewaspadaan standar
Proses peralatan atau instrumen harus dilakukan
secara benar dan taat azaz agar diperolrh hasil
maksimal dan memenuhi syarat
Pencegahan Infeksi tidak selalu berati penambahan
biaya, yang paling penting adalah pembudayaan
lingkungan bersih dan aman serta menumbuhkan
perilaku bekerja secara standar dan selalu menjaga
kualitas pelayanan
6-36
Yang termasuk Larutan Antiseptik :
Alkohol
Sterimid ,Savlon
Hibiscrub
Detol
Betadin / Iodofor
Iodine 1 – 3%
6-37
Yang termasuk Larutan Disinfektan berikut yg
bisa diterima :
Klorin pemutih 0,5 % utk dekontaminasi permukaan dan
DTT peralatan
Glutaraldehida 2% digunakan utk dekontaminasi tapi
karena mahal biasanya hanya digunakan utk disinfeksi
tingkat tinggi
6-38
Penyimpanan Alat Steril / DTT
Bersih , Kering ,bebas debu,dan bebas kain tiras
Berjarak 20 -25 cm dari Lantai, 40 – 45 cm dari
langit – langit dan 15 – 20 cm dari dinding luar.
Memiliki temperatur sekitar 24°C dan kelembaban <
70%
Sterilisasi dengan Ultraviolet hanya efektif
terhadap mikroorganisme yg terpapar langsung
radiasi Ultraviolet
6-39
6-40