Anda di halaman 1dari 29

1 Program Studi Sarjana

Teknik Geodesi dan Geomatika


Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian

GD 2213: GEODESI SATELIT


Dosen (Kelas-01): Hasanuddin Z. Abidin

Sistem Orbit - 1
2

Peran Informasi Orbit


Dalam konteks geodesi satelit, informasi tentang
orbit satelit akan berperan dalam beberapa hal yaitu :

• Untuk menghitung koordinat satelit yang nantinya diperlukan sebagai koordinat titik tetap
dalam perhitungan koordinat titik-titik lainnya di atau dekat permukaan bumi
 POSITION DETERMINATION.

• Untuk merencanakan pengamatan satelit (waktu dan lama pengamatan yang optimal)
 OBSERVATION PLANNING.

• Membantu mempercepat sistem pengamat (receiver) satelit untuk


menemukan satelit yang akan diamati  RECEIVER AIDING.

• Untuk memilih, kalau diperlukan, satelit-satelit yang secara geometrik


“lebih baik” untuk digunakan  SATELLITE SELECTION.

Versi: HZA (1993, 2021)


3
Efek Kesalahan Orbit Dalam Penentuan Posisi
• Kesalahan orbit satelit (dr) akan mempengaruhi ketelitian dari koordinat titik-titik yang
ditentukan, baik secara absolut maupun relatif.
• Pada penentuan posisi secara relatif, semakin panjang baseline (b) yang diamati maka
efek kesalahan orbit satelit akan semakin besar.

orbit yang orbit yang


dr sebenarnya dr sebenarnya

r r
orbit yang orbit yang
dilaporkan dilaporkan

b
dp P db Penentuan
Penentuan Q P
Posisi Absolut Posisi Relatif

Versi: HZA (1995, 2020)


4
Perkembangan Ilmu Orbit
• Teori pertama tentang pergerakan benda-benda langit, pertama kali dikemukakan oleh astronomer
Yunani, Ptolemy (127-145 AD). Teorinya menempatkan bumi sebagai pusat pergerakan.
• Selanjutnya Copernicus mengemukakan teori heliosentris dari pergerakan benda-benda langit.
Teori ini hanya berlaku untuk sistem matahari kita.
• Selanjutnya Kepler, dengan menggunakan data-data pengamatan Tycho Brahe, memformulasikan
secara empiris hukum-hukum pergerakan benda-benda langit  Hukum Kepler
• Kemudian Newton memberikan landasan matematis bagi Hukum Kepler  Hukum Newton

Copernicus Tycho Brahe Johanes Kepler Sir Isaac Newton


(1473-1543) (1546-1601) (1571-1630) (1642-1727)

Versi: HZA (2000, 2021)


5
Jumlah Satelit Bumi (Januari 2021)
Jumlah Satelit Operasional 3372
• USA 1897
• Russia 176
• China 412
• Negara-Negara Lain 887
Jumlah Satelit Operasional 3372
• Satelit LEO 2612
• Satelit MEO 139
• Satelit Elliptical 59
• Satelit GEO 562
Jumlah Satelit USA 1897
• Satelit Sipil 34
• Satelit Komersil 1486
• Satelit Pemerintah 165
• Satelit Militer 212
Ref: https://www.ucsusa.org/resources/satellite-database

Versi: HZA (2021)


6
Segmen Sistem Konstelasi Satelit
Satelit

Peluncuran Satelit
Lingkungan Angkasa

SISTEM
KONSTELASI
SATELIT

Sumberdaya
Manusia
Segmen
Sistem
Kontrol Versi: HZA (2021)

Gambar-gambar dari internet


7

Pergerakan Satelit Mengelilingi Bumi


Satelit v

r f
Apogee a Perigee
Bumi

Karakteristik pergerakan satelit mengelilingi Bumi secara


umum dapat dijelaskan oleh Hukum-Hukum Kepler dan
Hukum-Hukum Newton, yang dikeluarkan oleh Johannes
https://www.nasa.gov/ Kepler (1571 - 1630) dan Sir Isaac Newton (1642 –1727).

Versi: HZA (2021)


8

Hukum Kepler: Pergerakan Planet Mengelilingi Matahari


• Dalam astronomi, karakteristik pergerakan planet
HUKUM-HUKUM KEPLER
mengelilingi matahari dapat digambarkan oleh
hukum-hukum yang dikeluarkan oleh Johannes I. Orbit suatu planet adalah ellips dengan
matahari berada pada salah satu fokusnya.
Kepler (1571 - 1630) antara 1609 dan 1619.
II. Garis dari matahari ke setiap planet
• Hukum tersebut memodifikasi teori heliosentris dari menyapu luas yang sama dalam waktu
Nicolaus Copernicus (1473 - 1543) sebelumnya. yang sama.
• Johannes Kepler (1571 - 1630) memformulasikan III. Untuk setiap planet, kuadrat periode orbit
tiga hukumnya secara empiris berdasarkan data planet proporsional dengan pangkat tiga
pengamatan yang dikumpulkan oleh Tycho Brahe dari sumbu panjang orbitnya.
(1546 - 1601) seorang astronom Denmark.
TEORI HELIOSENTRIS COPERNICUS
• Meskipun Kepler pertama kali mengeluarkan
hukum-hukumnya untuk menjelaskan pergerakan  Orbit suatu planet adalah lingkaran.
planet-planet, hukum tersebut juga dapat  Matahari berada di pusat orbit.
digunakan untuk menggambarkan pergerakan
 Kecepatan planet dalam orbit konstan.
satelit mengelilingi Bumi.

Versi: HZA (1993, 2021)


9

Pergerakan Satelit Mengelilingi Bumi:


Berdasarkan Hukum Kepler
Pergerakan satelit dalam mengelilingi Bumi secara umum mengikuti Hukum Kepler
(Pergerakan Keplerian) dan didasarkan pada beberapa asumsi, yaitu:
• Pergerakan satelit hanya dipengaruhi oleh medan gaya berat sentral Bumi
(two body problem).
• Satelit bergerak dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang.
• Massa satelit tidak berarti dibandingkan massa bumi.
• Satelit bergerak dalam ruang hampa
 tidak ada atmospheric drag.
• Tidak ada matahari, bulan, ataupun benda-benda langit https://www.vectorstock.com

lainnya yang mempengaruhi pergerakan satelit.


 tidak ada pengaruh gaya berat dari benda-benda langit tsb.
 tidak ada solar radiation pressure Versi: HZA (1993, 2021)
10

Hukum Kepler - I
Planet

Orbit suatu planet adalah Aphelion Perihelion


ellips dengan Matahari
berada pada salah satu Matahari
titik fokusnya (1609)

Planet Eksentrisitas
Merkurius 0.2056 • Bumi mengorbit Matahari pada jarak rata-rata 149,60 juta km.
Venus 0.0068 • Satu orbit lengkap membutuhkan waktu 365,256 hari
Bumi 0.0167 (1 tahun bintang).
Mars 0.0934 • Mengabaikan pengaruh benda-benda tata surya lainnya,
Jupiter 0.0484 orbit Bumi berbentuk elips dengan barycenter Bumi-Matahari
Saturnus 0.0541 sebagai salah satu fokusnya.
Uranus 0.0472 • Eksentrisitas orbitnya sekitar 0,0167.
Neptunus 0.0086 • Karena nilai ini mendekati nol, pusat orbit Bumi mengelilingi
Pluto 0.2488 Matahari, “nampak dekat” dengan pusat Matahari.
Ref: https://en.wikipedia.org/wiki/Orbital_eccentricity
Versi: HZA (1993, 2021)
11

Hukum Kepler - I untuk Satelit Mengelilingi Bumi


Satelit

Orbit suatu satelit mengelilingi


Bumi adalah ellips dengan
Apogee line of apsides Perigee
(pusat) Bumi berada pada salah
satu titik fokusnya. Bumi

Implikasi Praktis Dalam Kasus Satelit Bumi:


• Bidang orbit satelit akan selalu melalui pusat Bumi.
• Lintang dari tempat peluncuran satelit sama dengan inklinasi (sudut antara bidang
orbit dengan bidang ekuator Bumi) minimum dari bidang orbit satelit.
• Untuk mendapatkan satelit orbit yang inklinasinya lebih rendah dari lintang tempat
peluncuran diperlukan orbit parkir (parking orbit) dengan tahap peluncuran kedua
dilakukan saat melintasi ekuator  prosesnya kompleks dan mahal.
Versi: HZA (1993, 2021)
12
t3
Hukum Kepler - II t4
Planet
t2
B
Garis dari Matahari ke suatu t5
planet menyapu luas yang sama C A
dalam waktu yang sama (1609) t6
Matahari lebih
cepat

t1

Jika (t2 - t1) = (t4 - t3) = (t6 - t5)


maka luasan yang disapu oleh
garis penghubung Matahari-Planet
akan sama  A = B = C

Semakin dekat ke Matahari, laju planet


dalam orbit semakin cepat; dan sebaliknya
semakin jauh semakin lambat
Ref:https://phys.libretexts.org/Courses/University_of_California_Davis/UCD
%3A_Physics_9A__Classical_Mechanics/7%3A_Gravitation/7.2%3A_Kepler%27s_Laws
Hasanuddin Z. Abidin, 1993
13

Hukum Kepler - II untuk Satelit Mengelilingi Bumi


dt

Garis dari (pusat) Bumi ke setiap A dt


satelit menyapu luas yang sama Satelit
A
dalam waktu yang sama. Apogee Perigee
Bumi

Implikasi Praktis Dalam Kasus Satelit Bumi :


• Kecepatan satelit dalam orbitnya tidak konstan
 minimum di apogee, maksimum di perigee.
• Karena kecepatan di perigee adalah maksimum dan juga densitas atmosfir di perigee
relatif yang terbesar (karena paling dekat dengan permukaan bumi), maka:
 tinggi awal perigee akan menentukan umur satelit.
 semakin tinggi perigee, teoritis akan semakin panjang umur satelit.
• Rencanakan orbit satelit pemantau (penyelidik) dengan perigee di atas daerah target.
• Rencanakan orbit satelit komunikasi dengan apogee di atas daerah target.
Versi: HZA (1993, 2021)
14

Hukum Kepler - III


Dengan kata lain untuk setiap planet :
Untuk setiap planet, kuadrat
periode orbit planet proporsional (Periode orbit)2
dengan pangkat tiga dari sumbu = konstan
panjang orbitnya (1619) (Sumbu panjang orbit) 3

Hukum Kepler - III dapat dibuktikan secara matematis dengan menggunakan Hukum
Gravitasi Newton (diumumkan 1687) untuk kasus planet mengorbit Matahari, yaitu
dengan menetapkan gaya sentripetal sama dengan gaya gravitasi, sebagai berikut:

T = periode orbit planet


a = sumbu panjang orbit
G = konstanta gravitasi universal
M = massa matahari
m = massa planet
AU = Astronomical Unit,
jarak rata-rata dari bumi ke matahari

Ref: https://en.wikipedia.org/wiki/Kepler%27s_laws_of_planetary_motion Versi: HZA (1993, 2021)


15

Hukum Kepler - III


• Hukum Kepler - III diturunkan secara empiris oleh Kepler
menggunakan data pengamatan astronomis pergerakan
sejumlah planet mengelilingi Matahari sampai tahun 1618.
• Hukum Kepler - III juga telah dibuktikan secara matematis
menggunakan Hukum Gravitasi Newton yang datang
kemudian (1687)
• Hukum Kepler - III juga terbukti dengan data pengamatan
astronomis saat ini.
(Sumbu Panjang)3 dalam AU3

Garis lurus yang


mewakili Hukum Kepler - III

Ref: https://en.wikipedia.org/wiki/Kepler%27s_laws_of_planetary_motion
(Periode Orbit)2 dalam Tahun2
Ref: http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/kepler.html
Versi: HZA (1993, 2021)
16

Hukum Kepler - III untuk Satelit Mengelilingi Bumi


• Dua satelit dengan sumbu-sumbu panjang orbitnya sama panjang, akan mempunyai
periode orbit yang sama, tidak tergantung dari parameter orbit lainnya.
T
• Dua satelit dengan sumbu-sumbu panjang orbitnya
2a
tidak sama panjang, akan mempunyai periode
orbit yang tidak sama, tidak tergantung dari 2a
Bumi T
parameter orbit lainnya.

Periode = T1 Periode = T2

a1 a2
Bumi Bumi
Ref: Wells et al. (1986)

Satelit - 1 T12 T2 2 Satelit - 2


= Untuk beberapa satelit yang mengorbit
a1 3
a23 Bumi diperoleh grafik seperti di atas.
Versi: HZA (1993, 2021)
17
Hukum-Hukum Newton
• Hukum-I: Tiap benda akan tetap berada dalam Hukum Gravitasi Newton (1687):
keadaan diam atau gerak lurus teratur, kecuali bila Setiap partikel massa di alam semesta akan
dipaksa merubah keadaan itu oleh gaya-gaya luar menarik partikel massa lainnya dengan gaya
yang bekerja padanya  Hukum Inersia. yang sebanding dengan perkalian massa partikel-
• Hukum II: Laju perubahan momentum dari suatu partikel tersebut (m1 dan m2), dan berbanding
obyek adalah sebanding dengan gaya yang diberikan terbalik dengan kuadrat jarak
dan dalam arah yang sama dengan gaya tersebut: antara keduanya (r).

dimana F adalah vektor gaya yang


F = G. m1.m2
r2
bekerja pada benda, m adalah
massa benda, dan v dan a adalah
vektor kecepatan dan percepatan
G = konstanta
yang dialami benda. gravitasi
universal
• Hukum III: Untuk setiap aksi selalu
= 6.673 . 10-11 m3kg-1s-2
ada reaksi balik yang besarnya sama. 1686
Versi: HZA (2000, 2021)
18
Elemen Orbit Keplerian (1)
Elemen-elemen dari suatu Orbit Keplerian yang umum digunakan:

W = right ascension dari titik nodal Sumbu - Z


Perigee
= sudut geosentrik pada bidang ekuator antara
CEP
arah ke titik semi dan arah ke titik nodal.
i = inklinasi orbit
= sudut antar bidang orbit satelit dan f
a,e
bidang ekuator
w = argumen of perigee
Pusat bumi
w
= sudut geosentrik pada
bidang orbit antara arah Sumbu - Y
W i
ke titik nodal dan arah ke perigee. Titik Semi
Titik nodal
a = sumbu panjang dari orbit satelit Bidang Ekuator (ascending node)

e = eksentrisitas dari orbit satelit Sumbu - X


f = anomali sejati
= sudut geosentrik pada bidang orbit antara arah ke perigee dan arah ke satelit.

Versi: HZA (2000, 2021)


19

Elemen Orbit Keplerian (2)


Z perigee
descending satelit (r,f)
node
f • Elemen W dan i mendefinisikan
bidang r orientasi bidang orbit dalam ruang.
ekuator
• Elemen w mendefinisikan
w Y
i lokasi perigee dalam bidang orbit.
ascending • Elemen a dan e mendefinisikan
node
bidang
ukuran dan bentuk bidang orbit.
orbit • Elemen f mendefinisikan
posisi satelit dalam bidang orbit.

X W
apogee (vernal
equinox)

Versi: HZA (2000, 2021)


20

Elemen Orbit Keplerian (3)


• Lima (5) elemen orbit Keplerian W, i, w, a dan e, nilainya diasumsikan konstan
terhadap waktu.
• Hanya satu elemen yaitu f yang berubah dengan waktu.
• Epok saat satelit melintasi perigee kadang digunakan sebagai pengganti elemen f.
• Ada 3 jenis anomali dalam konteks orbit Keplerian, yaitu :
f = anomali sejati y
M = anomali menengah (x,y) adalah
E = anomali eksentrik sistem
Bidang koordinat
• Anomali menengah M adalah pendefinisian Orbit orbital
matematik; M = 0o di perigee dan kemudian
membesar secara uniform dengan kecepatan
360o/putaran. E f
x
Pusat Perigee
Bumi

Versi: HZA (2000, 2021)


21
Hubungan Antar Anomali
• Ketiga anomali: sejati (f), menengah (M), dan eksentrik (E) pada suatu epok tertentu t,
dihubungkan oleh rumusan-rumusan berikut :

M(t) = n.(t - tp) tp = waktu lintas perigee


n = mean motion
E(t) = M(t) + e.sin E(t) = 2p/T
f(t) = 2.tan-1.{ sqrt[(1+e)/(1-e)] . tan [E(t)/2] } = sqrt(GM/a3)

• Anomali sejati dan anomali eksentrik dapat dinyatakan sebagai fungsi dari anomali
menengah sebagai berikut :

f = M + 2e.sin M + (5/4).e2.sin 2M + (1/12).e3.(13.sin 3M - 3.sin M) + ..


E = M + e.sin M + (1/2). e2.sin 2M + (1/8).e3.(3.sin 3M - sin M) + ..

• Perhitungan f dan e dari M dapat dilakukan secara iteratif berdasakan rumus-rumus


di atas.

Versi: HZA (1993, 2021)


22
Animasi Pergerakan Keplerian
Explorer 35 mengelilingi Bulan

Versi: HZA (1993, 2021)


Ref: http://web.csulb.edu/~htahsiri/ps/THE%20activities/kepler/kepler.html
23

Orbit Keplerian

Dilihat dari angkasa orbit Dilihat dari suatu titik yang ikut
Keplerian tampak konstan dan berputar dengan Bumi, orbit
sederhana. Keplerian cukup kompleks Versi: HZA (1993, 2021)

Ref. : AT737 Satellite Orbits and Navigation 1


24
a
P
Geometri Ellips
r2 b
r1
A B
A dan B = titik-titik fokus ellips
c c = a.e
a = sumbu panjang ellips
b = sumbu pendek ellips

• Untuk setiap titik P pada kurva ellips, berlaku : r1 + r2 = konstan = 2a

• Oleh sebab itu : c2 = a2 - b2

• Eksentrisitas ellips (e) : e = c/a = (a2 - b2)0.5 / a

• Nilai e : 0 < e < 1 : e = 0  a = b (lingkaran)

Versi: HZA (1997, 2021)


25
Sistem Koordinat Orbital
• Vektor posisi geosentrik satelit r (x,y) y (x,y) adalah sistem
dalam sistem koordinat orbital: Koordinat orbital
P
x = r.cos f = a.(cos E - e) Bidang
y = r.sin f = b.sin E Orbit
QR/PR = b/a
= a.(1-e2)1/2.sin E Q
r
dimana panjang vektor r :
E f R
a.(1 - e2) x
r = a.(1 - e.cos E) = Pusat Perigee
1 + e.cos f Bumi

• Transformasi koordinat dari sistem koordinat orbital : r (x,y,0)


ke sistem koordinat CIS : XI (XI,YI,ZI) adalah sebagai berikut :

XI = R3(-W) . R1(-i) . R3(-w) . r Versi: HZA (1993, 2021)


26
Satelit Mengelilingi Bumi
• Dari pengamatan terhadap suatu satelit yang
Satelit
mengelilingi Bumi, jarak dan tinggi dari Apogee
serta Perigee nya dapat diamati ataupun
Bumi diestimasi.
a • Berdasarkan data-data pengamatan tersebut maka
ae parameter orbit satelit tersebut (seperti a dan e)
c dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut:

Apogee Perigee
• Jarak Apogee: ra = a + c = a.(1 + e)
• Jarak Apogee = Jarak Pusat Bumi ke Apogee • Jarak Perigee: rp = a - c = a.(1 - e)
• Jarak Perigee = Jarak Pusat Bumi ke Perigee
• Tinggi Apogee: ha = ra - ae = a.(1 + e) - ae
• Tinggi Apogee = Tinggi Apogee di atas Perm. Bumi
• Tingg Perigee = Tinggi Perigee di atas Perm. Bumi • Tinggi Perigee: hp = rp - ae = a.(1 - e) - ae

Versi: HZA (1997, 2021)


27

Kecepatan Satelit Kecepatan satelit mengelilingi Bumi (v)


pada posisi tertentu dapat dihitung
Satelit v
berdasarkan rumus berikut:

r f   v2

Apogee a Perigee
GM = konstanta gravitasi geosentrik Bumi
Bumi = 3.986005 x 1014 m3/s2
a = sumbu panjang orbit
r = jarak geosentrik ke satelit

2
Jarak geosentrik ke satelit (r) dapat diformulasikan  𝑟= 𝑎 (1− 𝑒 )
sebagai fungsi dari anomali sejati f sebagai berikut: 1+𝑒 .cos ⁡( 𝑓 )

Periode satelit mengelilingi Bumi (T)


  3
𝑎
dapat diestimasi dari rumus berikut: 𝑇 =2𝜋

𝐺𝑀 Versi: HZA (1997, 2021)
28
Kecepatan Satelit (Max dan Min)
• Kecepatan satelit akan maksimum di titik perigee dan minimum di titik apogee.
• Berdasarkan persamaan sebelumnya, kecepatan di titik perigee (vp) dan di titik apogee (va)
dapat diformulasikan sebagai berikut: Satelit v
  𝐺𝑀 1+𝑒
𝑣 𝑝=
√ √
𝑎 1− 𝑒
Apogee a
r f

Perigee
  𝐺𝑀 1− 𝑒 Bumi
𝑣𝑎=
√ √
𝑎 1+𝑒

• Disamping itu juga berlaku hubungan berikut, dimana rp dan ra adalah jarak perigee dan
jarak apogee:
𝑣  𝑝 . 𝑟 𝑝=𝑣 𝑎 . 𝑟 𝑎

Versi: HZA (2001, 2021)


29

Tugas-7 : Geodesi Satelit


1. Tabulasikan periode (T) dan sumbu panjang (a) dari sebanyak mungkin satelit yang
mengelilingi Bumi, minimal 4 Satelit Navigasi, 6 Satelit Inderaja, dan 5 Satelit Cuaca. Buat grafik
T2 terhadap a3 dari semua data satelit tersebut.

2. Suatu satelit mempunyai orbit dengan tinggi apogee sebesar 36265 km dan tinggi perigee
sebesar 2545 km. Hitunglah:
(a) kecepatan satelit tersebut saat melintasi • Tugas berupa narasi (lengkapi
apogee dan perigee, serta dengan sketsa dan gambar).
(b) periode satelit dalam bidang orbit tersebut • Dikumpulkan dalam bentuk
(ae = 6378.137 km) softcopy (doc atau pdf).
• Nilai tugas ditentukan oleh
3. Suatu satelit dengan orbit berbentuk lingkaran kelengkapan dan kualitas dari
pembahasan.
mengelilingi Bumi pada ketinggian 20200 km
di atas permukaan Bumi. Hitunglah kecepatan satelit • Waktu Penyelesaian = 1 minggu.
dalam bidang orbitnya (ae = 6378.137 km).

Versi: HZA (2012, 2021)

Anda mungkin juga menyukai