Anda di halaman 1dari 7

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak di

permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan (synchronization) sinyal

satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan

sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di

permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak.

Gambar 1. GPS Garmin Etrex10

3.1.2 Sejarah GPS

Amerika Serikat merupakan negara pencetus dan pemrakarsa GPS. Pada

dasarnya, bentuk sistem teknologi GPS sama dengan sistem navigasi radio

pangkalan pusat, seperti LORAN dan Decca Navigator yang dikembangkan

pada tahun 1940-an dan digunakan selama Perang Dunia II. Inspirasi

pembuatan sistem GPS sebenarnya datang dari Uni Soviet yang pada saat itu,

tahun 1957, meluncurkan satelit pertama mereka, Sputnik.


Sebuah tim ilmuwan AS yang dipimpin oleh Dr. Richard B. Kershner saat itu

memonitor transmisi radio Sputnik. Mereka menemukan bahwa Efek Doppler

berpengaruh pada transmisi radio, di mana sinyal frekuensi yang ditransmisi

Sputnik sangat tinggi saat baru diluncurkan dan semakin rendah seiring

dengan satelit menjauhi bumi. Mereka menyadari bahwa dengan mengetahui

letak bujur lokasi mereka dengan tepat di peta dunia, mereka mampu melacak

posisi satelit tersebut mengorbit berdasarkan tolak ukur penyimpangan Efek

Doppler.

Transit, satelit sistem navigasi pertama yang digunakan oleh Angkatan Laut

AS sukses diujicobakan pertama kali pada tahun 1960. Sistem yang

menggunakan kumpulan dari lima satelit ini mampu menentukan posisi sekali

tiap jamnya. Pada tahun 1967, AL AS mengembangkan satelit Timation yang

membuktikan kemampuannya dengan menetapkan waktu yang akurat di

angkasa, merupakan teknologi acuan sistem GPS. Tahun 1970-an, Sistem

Navigasi Omega pangkalan pusat, berdasarkan pembandingan fase sinyal,

menjadi sistem navigasi radio pertama yang meliputi seluruh dunia.

Satelit percobaan pertama Block-I GPS diluncurkan pada Februari 1978.

Satelit-satelit GPS pertama kali dibuat oleh Rockwell International (sekarang

merupakan bagian dari Boeing) dan sekarang dibuat oleh Lockheed Martin

(IIR/IIR-M) dan Boeing (IIF).


3.1.2 Cara Kerja GPS

Gambar 2. cara kerja GPS

Perangkat GPS menerima sinyal dari satelit dan kemudian melakukan

perhitungan sehingga pada tampilan umumnya kita dapat mengetahui

posisi (dalam lintang dan bujur), kecepatan, dan waktu. Disamping itu

juga informasi tambahan seperti jarak, dan waktu tempuh. Posisi yang

ditampilkan merupakan sistem referensi geodetik WGS-84 dan waktu

merupakan referensi USNO (U.S. Naval Observatory Time).

Ilmuwan mengembangkan suatu konfigurasi untuk sistem GPS yang

dapat menjangkau secara global dengan menggunakan sedikitnya 21 satelit

pada medium earth orbit (MEO).


· 21 satelit yang aktif dan 3 satelit cadangan.

· Enam bidang orbit. Ketinggian: 20,200 km. Period: 11 jam 58 menit.

Kemiringan: 530

· Empat satelit per pesawat.

· Lima stasiun pengawasan

3.1.3 GPS GARMIN Extrex 10

Pada praktikum kali inikami menggunakan GPS GARMIN. GPS ini bisa

kalian lihat pada gambar dibawah ini dengan bagian-bagian serta tombol-

tombolnya.

Gambar 3. Aplikasi Pada GPS Garmin

Map :Berfungsi untuk menentukan titik koordinat lokasi kita sekarang

Compass: Berfungsi untuk penunjuk arah mata angin

Mark Waypoint : Berfungsi untuk melihat data data yang telah kita traking

Trip Computer : Berfungsi untuk membuat peta dari data yang telah kita

traking

Setup : Berfungsi untuk mengatur GPS

Waypoint Manager : Berfungsi untuk koordinat lokasi yang direkam dan


disimpan dalam GPS yang digunakan sebagai arah untuk navigasi

nantinya.

3.2 Aplikasi Basecamp

BaseCamp adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan pengolahan

dan manajemen pada data-data yang akan dimasukkan pada GPS. BaseCamp

merupakan keluaran dari Garmin sehingga perangkat lunak ini sangat mendukung

pada GPS merk Garmin tetapi pada GPS merk lain juga mendukung. Terdapat

banyak pengaturan pada aplikasi tersebut yang mempunyai kegunaan masing-

masing. BaseCamp juga dapat mengonfigurasi secara langsung transfer (unggah)

data-data ke dalam perangkat GPS. BaseCamp mempunyai kelebihan yaitu lebih

praktis daripada perangkat lunak lainnya yang digunkan untuk transfer data ke

GPS. Peta digital Navigasi Net (NavNet) v247 merupakan versi terbaru dari peta

digital Indonesia yang diproduksi oleh Navigasi Net. Peta tersebut dibuat oleh

kontributor-kontributor Indonesia yang dengan sukarela mengunggah petanya

pada situs Navigasi Net. Peta keluaran Navigasi Net dapat diunduh di situs

resminya www.navigasi.net. Kelebihan dari peta peta digital Indonesia Navigasi

Net adalah bisa menampilkan kedetailan yang cukup jelas pada objek-objek

permukaan bumi di Indonesia. Objek-objek seperti SPBU, warung makan, tambal

ban, bank, ATM, dan lain-lain bisa ditampilkan pada peta tersebut. Namun ada

pula kelemahannya yaitu peta bersifat cukup subjektif, ketersediaan peta

tergantung dari kontributor yang mengunggahnya. Peta-peta untuk daerah

terpencil atau daerah tertentu belum tentu bisa ditemukan dalam peta tersebut.
Keakurasian peta pun patut dipertanyakan karena setiap kontributor belum tentu

memasukkan objek dalam peta dengan koordinat yang tepat.

3.3 Gardu Portal

Umumnya konfigurasi Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM adalah T

section dengan peralatan pengaman Pengaman Lebur Cut-Out (FCO)

sebagai pengaman hubung singkat transformator dengan elemen pelebur

(pengaman lebur link type expulsion) dan Lightning Arrester (LA) sebagai

sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator akibat surja petir.

Gambar 4. Gardu Portal dan Bagan satu garis


Untuk Gardu Tiang pada sistem jaringan lingkaran terbuka (open-loop),

seperti pada sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah, konfigurasi

peralatan adalah π section dimana transformator distribusi dapat di catu dari

arah berbeda yaitu posisi Incoming – Outgoing atau dapat sebaliknya.

Gambar 5. Bagan satu garis konfigurasi π section Gardu Portal

Guna mengatasi faktor keterbatasan ruang pada Gardu Portal, maka

digunakan konfigurasi switching/proteksi yang sudah terakit ringkas sebagai

RMU (Ring Main Unit). Peralatan switching incoming-outgoing berupa

Pemutus Beban atau LBS (Load Break Switch) atau Pemutus Beban Otomatis

(PBO) atau CB (Circuit Breaker) yang bekerja secara manual (atau

digerakkan dengan remote control).

Fault Indicator (dalam hal ini PMFD : Pole Mounted Fault Detector) perlu

dipasang pada section jaringan dan percabangan untuk memudahkan

pencarian titik gangguan, sehingga jaringan yang tidak mengalami gangguan

dapat dipulihkan lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai